PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN SUDU TURBINANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE HELIX SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF LAMPU PENERANGAN JALAN

PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN SUDUTURBIN ANGIN
SUMBU VERTIKAL TIPE HELIXSEBAGAI SUMBER ENERGI
ALTERNATIFLAMPU PENERANGAN JALAN
Oleh: DIDI ARI PRAYUDI ( 03510014 )
Mechanical Engineering
Dibuat: 2010-10-30 , dengan 6 file(s).

Keywords: Sudu helix, generator tipe fluksi aksial, Tip Speed Ratio
Cadangan sumber energi utama bahan bakar fosil sudah mulai menipis, sedangkan kebutuhan
akan energi semakin meningkat. Disebabkan pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan
ekonomi dan pola konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Salah satu sumber
energi terbarukan yang menarik untuk dikaji adalah energi angin. Penelitian Sistem Konversi
Energi Angin (SKEA) putaran rendah belum banyak dilakukan di Indonesia. Padahal ada
beberapa lokasi yang mempunyai kecepatan angin rendah secara kontinyu yang memungkinkan
dikonversi menjadi energi.
Penggunaan lampu penerangan pada waktu malam hari merupakan salah satu hal yang menyerap
energi listrik cukup banyak, khususnya pada penerangan jalan umum. Salah satu solusinya ialah
dilakukan perancangan turbin angin sumbu vertikal (TASV). Jenis yang digunakan ialah sudu
tipe helix, karena turbin angin sumbu vertikal sudu tipe helix masih jarang di Indonesia yang
minim kajian rancangan dan pembuatannya. Turbin angin sumbu vertikal lebih aman digunakan
dari pada tipe sumbu horizontal. Beberapa asumsi akan digunakan untuk merancang balingbaling yang berbentuk helix, karena keterbatasan referensi dan data. Turbin angin ini

dihubungkan dengan generator tipe fluksi aksial (AFPMG-Axial Flux Permanent Magnet
Generator). Generator ini sangat sesuai untuk turbin angin karena mempunyai putaran rendah
dan dapat terhubung langsung dengan poros utama turbin, sehingga menghilangkan kerugian
akibat transmisi. Pada pengujian sudu turbin angin sumbu vertikal tipe helix tanpa generator
diperoleh nilai Tip Speed Ratio (TSR) sebesar 0,77.
Reserve the main energy source of fossil fuels thinning, while the demand for energy is
increasing. Caused the population growth, economic growth and energy consumption pattern
itself is constantly increasing. One source of renewable energy which is of considerable interest
to wind energy. Research Wind Energy Conversion System (WECS) low speed have not been
used in Indonesia. Though there are several locations that have a continuous low wind speeds
that allow converted into energy.
The use of lighting at night is one thing to absorb quite a lot of electrical energy, especially on
street lighting. One solution is to perform design of vertical axis wind turbines (VAWT). Types
were used as a vane type helix, because the vertical axis wind turbine blade type helix is still rare
in Indonesia were minimal study design and manufacture. Vertical axis wind turbine is safer to
use than on the horizontal axis type. Several assumptions will be used to design a propellershaped helix, because of limited references and data. This wind turbine generator connected to
the axial flux type (AFPMG-Axial Flux Permanent Magnet Generator). This generator is very
suitable for wind turbines because of its low speed and can connect directly to the main turbine
shaft, thus eliminating the transmission losses. On testing the vertical axis wind turbine blade
without a generator type helix obtained value of tip speed ratio (TSR) of 0,77.