Pegangan Peserta Pelatihan Jarak Jauh Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Komputer 2011
セ
イNセG
World Health
Organization
Pegangan Peserta
PELATIHAN JARAK JAUH MANAJEMEN TERPADU
BALITA SAKIT BERBASIS KOMPUTERjlCATT
(IMC! COMPUTERIZED ADAPTATION and TRAINING TOOL)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
bekerja sama dengan
WORLD HEALTH ORGANIZATION
UNIC EF
Jaka rta 2011
618 3
Ind
p
Pegangan Peserta
PELATIHAN JARAK JAUH MANAJEMEN TERPADU
BALITA SAKIT BERBASIS KOMPUTERjlCATT
(IMC! COMPUTERIZED ADAPTATION and TRAINING TOOL)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
bekerja sama dengan
WORLD HEALTH ORGANIZATION
UNICEF
Jakarta 2011
-
Pujl dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang dengan selesainya penyusunan Kurikulum dan Modul pelatihan
MTBS (M anajemen Tepadu Bagi Balita Sa kit) berbasis komputer atau ICAH IMC I
Computerized Adaptation and Training Tool (I CAH ) ini.
Kematian dan kesakitan bayi dan balila masih menjadi masalah di Indonesia.
Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka
kema tian neonatal (AKN), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita
(AKBA) adalah 19/1 000 kelahiran hidup (KH), 34/1000 KH dan 4411 OOOKH.
Kematian neonata l yang diakibatkan asfiksia (35%), prematur (32%) dan infeksi
berat (12%), dan kematian pada bayi usia 1-11 bulan yang disebabkan diare (31 %).
pneumonia (23%) dan meningiti5 (9% ), serta kematlan pada anak ballta (14 tahun)
akibat diare (25%), pneumonia (15%)/ Enterocoliti5 Necroticans (11%), juga malaria
dan malnutrisi sebagai faktor yang mendasari penyebab kematian pada balita
tersebut sebagian besar dapat dicegah dengan teknologi sederhana di tingkat
pelayanan kesehatan dasar. Salah satunya adalah dengan melaksanakan upaya
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Katalog Dalarn Terbitan. Kernenterian Kesehatan Rio
f; 11;1.3
Illti
Jl
Indonesia, Kernenterian Kesehatan RI.
Pegangan Peserta: Pelatihan jarak jauh manajemen terpadu balita
sakit berbasls computer/ ICAH (IMCI Computerized adaption and
tra ining tool) .-- Jakarta; Kementerian Kesehatan RI. 2011
I.
Judul
I. INFANT CARE
II. CHILD HEALTH SERVICES
Dengan demlkian, penlngkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan
sangatlah penting agar mampu menerapkan MTBS, namun pelatihan bagi
tenaga kesehatan dalam jumlah besar menggunakan metode kelas memerlukan
biaya besar. Sebagai alternatif, pelatihan MTBS dlselenggarakan dengan metode
pelatihan jarak jauh yang menggunakan modul berbasis komputer. Untuk
kepentingan tersebut, disusun kurikulum dan rnodul pelatihan MTBS berbasis
komputer ini, yang terdiri dari beberapa bagian yakni Kuriku lum pelatihan MTBS
berbasis komputer, Pedoman bag! peserta, Pedoman bagj fa5l1ltator/tutor, dan
modul elektronik (DVD).
u( "Pill 1
iョ
ャ Gキセャェ、ォ
It'llIl101 kusih d illl penghargaan kepada tim penyusun yang telah
H ャョ@
Kurikulum dah Modul pelatlhan MTBS berbasis kompu ter ini.
Pt:!nypmpurndc1n maupun perubahan kurikulum dan modulln i di masa mendatang
d i:lPd l dllilkukan. sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
ャ セ ォョッャ
ッ アャ@
Semoga kurlkulum dan modul pelatihan MTBS berbasis komputer ihi
dolpat bermanfaat dalam penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kesehatan baik
t'bilgai lutor maupun pelaksana MTBS di lapangan . Pada akhirnya. percepatan
pt' llurUndn Angka Kematian Bayi dan Anak Balita di Indonesia pun dapattercapai.
Jakarta, November 2011
Direktur Bina Kesehatan Anak
yY-
dr. Kirana Prltasari, MQIH
1
DAFTARISI
___
_ _ _
KAT.A. PENCiANTAR
DAFTAR lSI
iii
Bab I . PENDAHULUAN
1. Latar Belakan g
2. TUjuan Buku Pegangan Peserta
3. Pengertian
A Manajemen Terpadu Ba li la Sakit
B. fMC! Computerized Adaprarion and Traimng Tool
C Tutor ICArr
D. Proses pelatihan jarak Jauh MTBS berbasis kompute
セ@
·1
4. Persyaratan dan Kriteria Peserta Lat ih ICAn
5. Materi dan PerlEngkapan Peserta Latih
5'
Bab II. PELAKSANAAN PELATIHAN ICAn
7
1. Tatap Muka I Pertemuan tutor peserta
7
2. Latthan Ma ndiri 1
9
3. Tatap Muka /I PNtem uan tuto r pesert..
4. Latl han Mandiri /I
5. Ta rap Muka /I I Pertemuan lutor peserta
LAMPIRAN
14
18
70
5
Lampiran 1.
Jadwa l Pelatlhan Jarak Jauh MTBS berbasis komputer
27
Lampiran 2.
ladwa l Tatap Muka 1Pertem uan Tutor Peserta
28
Lampl ran 3.
Jadwal Belajar dan Latihan Mandiri I
29
iii
l.lmpiran 4.
Catatan Sesi Praktik Kllnis Liltihan Mandiri I
30
dlnprran 5.
Clltatan KasLls i\nak Umur 2 bu la n - 5 tahun yang diJumpai selama latlhan
r
nandiri I
31
I ,11llprran 6.
Jadwill Tatar Muka II Pertemuan Tutor - Peserta
33
II i1pli,ln !.
Jddw,ll f3elaJar dan Latihan Mandirlll
UIJr1plr,'lI\
34
8.
c'1l,lI,ll l sHGセ
ゥ@ r)rakllk
Klinis Latihan Mandl ri II
35
I.:nnp:rilll '.1
C lloll,il l
I(asus I\nak Umur 2 bulan
,1 I ICl diJumpai
5 tahun dan Bayi Muda Umur < ) bulan
selanld latihan mandiri II
36
1.•liI 1(.111 an 10.
Id(jwal lalap Muka III Pertemuan Tutor - Peserta
38
1. LATAR BELAKANG
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDK!) 2007 menunj ukkan bahwa angka
kematian neonatal (AKN) 19/1000 kelahiran hidup (KH), angka kematian bayi (AKS)
34/1000 KH dan angka kematian balita (AKBAL) 44/1000KH. Kondisi Ini tidak jauh
berbeda jika dibandingkan dengan hasil SDKI 20022003 yang menyatakan AKN
20/1000 KH, AKB 35/1000 KH dan AKBAL 46/1000 KH. Dengan demikian sangat
dlperluka n kerja keras dalam upaya menurunkan angka kematian tersebut,
termasuk diantaranya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik di tingkat
pelayanan kesehatan dasar rnaupun di tingkat pelayanan kesehatan rujukan.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar dl Indonesia tahun 2007. masalah
neoJlatal. pneumonia. diare merupakan penyebab kematian lebih dari 66%
pada baHta. Diyakinl bahwa faktor kurang gizi juga betperan cukup besar dalam
kematian balita Inl. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) menangani sebagian
besar anak yang dlbawa ke fasilitas kesehatan dan menguraikan secara rind cara
perawatan anak sakit pada kunjungan awal dan kunjungan ulang/ kontrol dengan
cara meningkatkan kemandirlan dalam hal akurasi identifikasi penyakit anak dl
unit rawat jalan, tindakanl pengobatan yang tepat untuk semua penyakit utama,
konseling yang tepat bag! Ibu/ pengasuh anak, penyediaan pelayanan pencegahan
dan rujukan bagi anak yang sakit berat.
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan standar pelayanan
kesehatan bagi balita sakit di tingkat pelayanan kesehatan dasar oleh tenaga
perawat dan bidan. Disamping Itu juga dlgunakan untuk pelayanan kesehatan
neonatus baik sehat maupun sa kit. Oleh karena itu peningkatan keteramp ilan
perawat dan bidan dalam menangani ballta sakit dengan pelatihan MTSS baik
pre-service maupun in-service menjadi hal yang sangat penting. Pelatihan in-service
dapat dilaksanakan dengan metode in-house training dan on the Job training.
Pembelajaran materl MTBS pada kurikulum di institusi pendidlkan kesehatan perlu
ditingkatkan dengan penyiapan pengajaryang terlatih.lahan praktikdan instruktur
klin is yang sesuai standar, agar lulusan pendidikan kebidanan dan keperawatan
slap pakai dalam member! pelayanan pad a balita.
IV
MTBS telah diterapkan di Indonesia sejak 1997 dan banyak pihaktelah berkontribusi
dalam pelatihan MTBS. akan tetapi disadari bahwa pengembangan pelatihan MTBS
baik ゥョセウ・イカ」@
dan pre-service belum maksimal sebagaimana yang dlharapkan.
Dalam penerapannyapun masih terkendala dengan tidak adekuatnya bimbingan
Lekl1ls bagi perawat dan bidan,
Pelatihan MTBS in-service awalnya diselenggarakan 11 hari efektif tanpa sesi
malam sesuai dengan rekomendasi dad WHO. Namun dengan berjalannya waktu
serta berdasarkan hasH evaluasi yang menyangkut pendanaan, hasil pelat ihan
dan lamanya petugas kesehatan meninggalkan tempat tugasnya, maka materi
pelatihan MTBS dipadatkan menjadi 6 haTl dengan sesl malam. Akan tetapi,
pemantauan pasca pelatihan sebagai bag ian dari paket pelatihan, sering dilupakan
seJak dari fase perencanaan.
Untuk mengatasl permasalahan dalam percepatan pelatihan MTBS, WHO
bersama Novartis Foundation for Sustainable Development (NFSD) pada tahun
2005 mengembangkan pelatihan MTBS berbasis komputer atau yang lebih
dlkenal sebagai software ICAn (fMC! Computerized Adaptation and Training Toof).
ICATI menjawab kenda la keterbatasan sumber daya untuk pelatihan MTBS dan
memungkinkan pengembanganhya, mengingat komputer telah menjadi bagian
dari kehidupan. Dengan ICAn diharapkan terjadi percepatan jumlah tenaga
kesehatan yang mempelajari MTBS.lndonesia memillh pelatihan ICATT dilakukan
d, ngan pendekatan pelatihan jarakjauh. karena dianggap lebih sesuai dengan
situasi dan kondisi loka!.
Pelutihan MTBS dengan metode ICAn tidak menggantikan keseluruhan pelatlhan
MTBS yang konvensional, karena hanya diutamakan bagi daerah - daerah yang
tlll.>miliki akses terhadap komputer. Selaln Itu perlu ada komitmen dari peserta latih
IlIltuk melaksanakan pelatihan, di tempat kerja dan/atau di rumah. Hal ini karena
kemandirian peserta latih memegang peran yang sangat penting, dlsamping
dukungan dan bimbingan dari tutor. Penggunaan ICAn bfsa Juga sebagai
p(·mbelajaran MTBS di institusi pendidikan kesehatan.
• TUJUAN BUKU PEGANGAN PESERTA
lersedlanya acuan dan lembar kerja bagi peserta latih pad a saat mengikutl
pehulhln MTBS berbasis komputer (ICAn).
3. PENGERTIAN
A. ManaJemen Terpadu Balita Sakit
Manajemen Terpadu Ballta Sakit (MTBS) merupakan standar pelayanan
kesehatan bagl balita sakit di tingkat pelayanan kesehatan dasar utamanya
oleh tenaga perawat dan bidan. Dokter Puskesmas juga perlu mengikuti
pelatihan MTBS, selain agar dapat menerapkan penanganan ballta sakit secara
lebih komprehensif, juga karena dokter berfungsi sebagai supervisor dari
para bidan dan perawat. Berbeda dengan para bidan dan perawat, tentu saJa
dokter tetap diperbolehkan untuk menggunakan keahUannya, lebih dari yang
diajarkan dalam MTBS .
MTBS bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampllan tenaga
kesehatan dalam menangani balita sa kit, meningkatkan sistem pelayanan
kesehatan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampllan ibu dan
pengasuh anak dalam perawatan anak serta pencarian pertolongan kesehatan.
Pelatihan dan penerapan MTBS dibantu dengan menggunakan buku Bagan
MTBS, yang menjelaskan langkah-Iangkah sebaga i berikut:
1. Menilai bayi umur kurang dari 2 bulan dan anak umur 2 59 bulan
2. Menentukan klasifikasi
3. Menentukan tindakan
4. Memberi pengobatan
5. Member; konseling bagi ibu
6. Memberi pelayanan tindak lanjut
B.
IMCI Computerized Adaptation and Training Tool (ICATT)
Integrated Management of Childhood Iffness Computerized Adaptation and
Training Tool atau ICATT adalah suatu aplikasi inovatif software komputer
untuk MTBS yang mempunyai 2 kegunaan, yaitu untuk:
a.
adaptasi pedoman MTBS dan
b.
peJatihan MTBS berbasis komputer
Pelatihan MTBS dengan metode ICAn ini dirasakan lebih cost effective
dibandingkan dengan pelatihan MTBS yang konvensional. Walaupun
demlkian. tidak dapat dipungkiri bahwa metode pelatihan MTBS secara
konvenslonal tetap diperlukan. utamanya bagi daerah yang tidak memiliki
akses komputer ataupun bagi tenaga kesehatan yang dirasakan sulit untuk
menerlma pembelajaran MTBS berbasis komputer atau ICAn.
UntLlk dapat menerapkan ICAn maka komputer yang digunakan minimal
mempunyai spesifikasi sebagai berikut: ada drive DVO atau bisa menggunakan
stick USB minimal 4 GB. MS Windows 2000 atau yang lebih· tinggi. Internet
Explorer 5.5 atau yang lebih tinggi, Windows media player, MS Net Framework
1. 1 yang sudah tercakup dalam MS Windows 2000 atau yang lebih tinggi.
4. PERSYARATAN DAN KRITERIA PESERTA LATIH ICATT
1. Perawat, bl dan dan dokter yang memberi pelayanan pada balita
2. Belum pemah mengikuti pelatihan MT8S
3. Mempunyai komputer atau mempunyai akse s terhadap komputer
4. Dapat mengoperasikan komputer (tidak harus ahli)
5. Memiliki kemauan untuk:
a. Meng ikuti proses pembelajara n sampa i selesai
b. Menerapkan MTBS di pelayanan
c. Melaksanakan ka lakarya pada petugas lain diwilayah kerjanya
C. Tutor ICAn
Tulor ICAD adalah fasllitator MTBS (seorang yang pernah d ilatih MTBS dan
telah mengikuti lokakaryal TOT fasilitator MTBS) yang telah dilat ih unt uk
rnenjadi Tutor ICAn dan bertugas membant u peserta latih ICAn dalam
proses pembelaJaran. Dalam hal ini Tutor ICAn berperan sebagai fasilitator.
narasumber, konsultan dan penghubung antara peserta latih ICAn dengan
pihak lain yang dapat memperlancar proses pembelajaran.
6. Selain itu juga bag i dosen pada institusi pendidikan keperawatan.
kebidanan dan kedokteran yang mengajarkan materi ICATf kepada
mahasiswa pada rnstitusi pendidikan tersebut
5. MATERI DAN PERLENGKAPAN PESERTA LATIH
1. Buku Pegangan peserta untuk pelatihan MTBS berbasis kompu ter atau
ICAn
D. Proses Pelatihan JarakJauh MTBS Berbasis Komputer
Kegiatan pembelajaran ICAn dengan
tJilaksanakan sebagal berikut:
metode pelatihan jarak jauh
1. Tiga kalilatap muka pertemuan tutor- peserta yang dilaksanakan masingmasing satu (1) hari, kecuall tatap muka I yang diadakan selama 2 hari.
Jarak antara tatap muka satu dengan tatap muka berlkutnya lebih kurang
satu (1) bulan, Tenggang waktu ini digunakan untuk latihan mandiri
pembelajaran jarak jauh yang difasllitasl oleh tutor ICAn.
1\1da tatap muka pertemuan tutor peserta " dan III dimanfaatkan pula
llrltuk menilai kemajuan peserta latih dalam memahaml dan menerapkan
MTSS termasuk keterampilan mengoperaslonalkan software ICAn.
Di'>,1I 11pinC) itu. terdapat praktlk klinis dalam menangani ballta sakit.
l'ldw.11 P.... li11lhan Jarak jauh ICAn dapat dilihat pada lampiran 2 buku ini.
2. Buku bagan MTBS
3. Formulir pencatatan MTBS anak umur 2 bu lan 5 tahun dan bayl muda
(umur 0 2 bulan) masingmasing sekitar 100 lembar untuk setiap peserta
4.
DVD atau Flashdiskl USB minimal 4GB, berisi software ICAn
Jika menggunakan DVD untuk keperluan tersebut diatas, maka peserta
tetap membutuhkan flashdiskl USB dengan kapasitas 1 GB untuk
menyalin profil peserta saat selesai latihan mandiri
5.
ARI-timer atau peserta bisa menggunakan arloJi masingma sing yang
mempunyai jarum detik.
6. Buku Panduan untuk install dan navigasi ICAn
7. Buku KIA untuk konseling
8.
HeadSet
s
9.
10.
セ@
Bloc-note, pensil dan karet penghapus
-
Map atau tas untuk menggabungkan seluruh materi
Pada pelatihan MTBS dengan metode ICAn peserta akan menerima perlengkapan
peserta latlh sebagaimana diuralkan di atas.
Maten MTBS seluruhnya ada pada software ICATT termasuk referensi yang terkait
dengan kesehatan balita, baik referensi dari Indonesia maupun dari luar Indonesia .
• •
•
Kegiatan pelatihan ICAn jarak jauh dllaksanakan dalam beberapa tahapan
sebagai beri kut:
1.
2.
3.
4.
5.
Tatap Muka I pertemuan tutor - peserta
Latihan Mandiri I
Tatap Muka II pertemuan tutor - peserta
Lati han Mandiri II
Tatap Muka III pertemuan tutor - peserta
Diakhi ri dengan pemantauan pasca pelatihan.
1. TATAP MUKA IPERTEMUAN TUTOR - PESERTA
Pertemuan ini dilaksanakan selama 2 hari dl ibukota Kabupaten, bisa di
ruang pertemuan Rumah Sa kit Kabupaten agar dekat dengan tempat
praktik klinis atau di suatu ruang pertemuan di tingkat Kabupaten yang
tidak jauh dari tempat praktik klinis.
Agar waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien, sebaiknya
acara dimulai tepat waktu, tanpa formaiitas yang berlebihan, misa lnya:
upacara pembukaan yang bertele-tele.
7
07.30 08.00
Regi strasi
08.00 08.30
Pre test
untuk membawanya pada hari kedua in I, sedangkan bagi yang tidak punya, panltia
pelatihan menyedlakan komputer untuk berlatih pada hari itu. Pada bagian akhir
dari hari kedua, tutor menjelaskan tentang tugas pe5erta selama belajar dan
latihan mandiri pada 3 minggu ke depan. Setelah kembali ke tempat tugas, mereka
yang tidak mempunyai laptop, berlatih dehgan komputer puskesmas atau dengan
08.30 09.00
PenJelasan tentan g tuj uon pelat ih an, jadwal pe latl han dan pe ran t utor
komputer di rumah.
09.00 09..30
Pembukaa n
09.30 09.45
Rehar Sehat
09.45 1 1 . 15
Mern bangu n Kom it men BelaJ ar
11 .15 12.00
Penjelasan Um urn MTBS
Jadwal Tatap Muka I p ertemuan tutor peserta pada Pelatlhan JarakJauh MTBS
Berbasis Komputer (leArn Untuk Pelaksana MTBS Puskesmas
H'lli PNtl "
12.00 12.45
Pro ses tata laksana kas us denga n MTBS (6 lan gkahJ
12.45 13.45
ISHOMA
13.45 - 16.00
Bagan MTBS dan formulir pencatatan
2. LATIHAN MANDIRII
HlItl kcdull
07.30 08.00
Regi strasi
08.00 10.15
Pen ilaian da n Kla sifi kasi ba lita sa kit umur 2 bulan sampai 5 tahun
Pe rsla pa n p raktik kllnls
Derno nstrasi
Me ngisl fotm ulir has il praktik lapangan
10.15 10.30
Reha t Seha t
10 '3 0 12.45
Cara Install dan navigasi ICAD
12.45 13.45
ISHOMA
13.4515 .15
Penjelasan tent ang tugas peserta sela ma Belajar dan Latfhan Mand iri I
15·15
Penutupan
r--
Penjelasan:
Pada hari pertama dijela5kan tentang tuj uan dan jalannya pelatihan dan
dltekankan tentang komitmen peserta untuk belajar mandiri di puskesmas danl
atau di rumah. Setelah dijelaskan tentang apa itu MTBS dan proses tatalaksananya,
eserta akan mengikuti demon5trasl tentang bagan MTBS dan cara menglsi
fonTlulir pencatatan.
Pada hari kedua peserta diajak oleh tutor ke tempat pelatihan klinis untuk
lIl£'ngikuti demonstrasi tentang cara melakukan penilaian dan klasifikasi balita
セNiォャエ@
Kembali ke kelas, peserta mulal bekerja dengan komputer dan mendapatkan
p(,lIjt'la
イNセG
World Health
Organization
Pegangan Peserta
PELATIHAN JARAK JAUH MANAJEMEN TERPADU
BALITA SAKIT BERBASIS KOMPUTERjlCATT
(IMC! COMPUTERIZED ADAPTATION and TRAINING TOOL)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
bekerja sama dengan
WORLD HEALTH ORGANIZATION
UNIC EF
Jaka rta 2011
618 3
Ind
p
Pegangan Peserta
PELATIHAN JARAK JAUH MANAJEMEN TERPADU
BALITA SAKIT BERBASIS KOMPUTERjlCATT
(IMC! COMPUTERIZED ADAPTATION and TRAINING TOOL)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
bekerja sama dengan
WORLD HEALTH ORGANIZATION
UNICEF
Jakarta 2011
-
Pujl dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang dengan selesainya penyusunan Kurikulum dan Modul pelatihan
MTBS (M anajemen Tepadu Bagi Balita Sa kit) berbasis komputer atau ICAH IMC I
Computerized Adaptation and Training Tool (I CAH ) ini.
Kematian dan kesakitan bayi dan balila masih menjadi masalah di Indonesia.
Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka
kema tian neonatal (AKN), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita
(AKBA) adalah 19/1 000 kelahiran hidup (KH), 34/1000 KH dan 4411 OOOKH.
Kematian neonata l yang diakibatkan asfiksia (35%), prematur (32%) dan infeksi
berat (12%), dan kematian pada bayi usia 1-11 bulan yang disebabkan diare (31 %).
pneumonia (23%) dan meningiti5 (9% ), serta kematlan pada anak ballta (14 tahun)
akibat diare (25%), pneumonia (15%)/ Enterocoliti5 Necroticans (11%), juga malaria
dan malnutrisi sebagai faktor yang mendasari penyebab kematian pada balita
tersebut sebagian besar dapat dicegah dengan teknologi sederhana di tingkat
pelayanan kesehatan dasar. Salah satunya adalah dengan melaksanakan upaya
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Katalog Dalarn Terbitan. Kernenterian Kesehatan Rio
f; 11;1.3
Illti
Jl
Indonesia, Kernenterian Kesehatan RI.
Pegangan Peserta: Pelatihan jarak jauh manajemen terpadu balita
sakit berbasls computer/ ICAH (IMCI Computerized adaption and
tra ining tool) .-- Jakarta; Kementerian Kesehatan RI. 2011
I.
Judul
I. INFANT CARE
II. CHILD HEALTH SERVICES
Dengan demlkian, penlngkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan
sangatlah penting agar mampu menerapkan MTBS, namun pelatihan bagi
tenaga kesehatan dalam jumlah besar menggunakan metode kelas memerlukan
biaya besar. Sebagai alternatif, pelatihan MTBS dlselenggarakan dengan metode
pelatihan jarak jauh yang menggunakan modul berbasis komputer. Untuk
kepentingan tersebut, disusun kurikulum dan rnodul pelatihan MTBS berbasis
komputer ini, yang terdiri dari beberapa bagian yakni Kuriku lum pelatihan MTBS
berbasis komputer, Pedoman bag! peserta, Pedoman bagj fa5l1ltator/tutor, dan
modul elektronik (DVD).
u( "Pill 1
iョ
ャ Gキセャェ、ォ
It'llIl101 kusih d illl penghargaan kepada tim penyusun yang telah
H ャョ@
Kurikulum dah Modul pelatlhan MTBS berbasis kompu ter ini.
Pt:!nypmpurndc1n maupun perubahan kurikulum dan modulln i di masa mendatang
d i:lPd l dllilkukan. sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
ャ セ ォョッャ
ッ アャ@
Semoga kurlkulum dan modul pelatihan MTBS berbasis komputer ihi
dolpat bermanfaat dalam penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kesehatan baik
t'bilgai lutor maupun pelaksana MTBS di lapangan . Pada akhirnya. percepatan
pt' llurUndn Angka Kematian Bayi dan Anak Balita di Indonesia pun dapattercapai.
Jakarta, November 2011
Direktur Bina Kesehatan Anak
yY-
dr. Kirana Prltasari, MQIH
1
DAFTARISI
___
_ _ _
KAT.A. PENCiANTAR
DAFTAR lSI
iii
Bab I . PENDAHULUAN
1. Latar Belakan g
2. TUjuan Buku Pegangan Peserta
3. Pengertian
A Manajemen Terpadu Ba li la Sakit
B. fMC! Computerized Adaprarion and Traimng Tool
C Tutor ICArr
D. Proses pelatihan jarak Jauh MTBS berbasis kompute
セ@
·1
4. Persyaratan dan Kriteria Peserta Lat ih ICAn
5. Materi dan PerlEngkapan Peserta Latih
5'
Bab II. PELAKSANAAN PELATIHAN ICAn
7
1. Tatap Muka I Pertemuan tutor peserta
7
2. Latthan Ma ndiri 1
9
3. Tatap Muka /I PNtem uan tuto r pesert..
4. Latl han Mandiri /I
5. Ta rap Muka /I I Pertemuan lutor peserta
LAMPIRAN
14
18
70
5
Lampiran 1.
Jadwa l Pelatlhan Jarak Jauh MTBS berbasis komputer
27
Lampiran 2.
ladwa l Tatap Muka 1Pertem uan Tutor Peserta
28
Lampl ran 3.
Jadwal Belajar dan Latihan Mandiri I
29
iii
l.lmpiran 4.
Catatan Sesi Praktik Kllnis Liltihan Mandiri I
30
dlnprran 5.
Clltatan KasLls i\nak Umur 2 bu la n - 5 tahun yang diJumpai selama latlhan
r
nandiri I
31
I ,11llprran 6.
Jadwill Tatar Muka II Pertemuan Tutor - Peserta
33
II i1pli,ln !.
Jddw,ll f3elaJar dan Latihan Mandirlll
UIJr1plr,'lI\
34
8.
c'1l,lI,ll l sHGセ
ゥ@ r)rakllk
Klinis Latihan Mandl ri II
35
I.:nnp:rilll '.1
C lloll,il l
I(asus I\nak Umur 2 bulan
,1 I ICl diJumpai
5 tahun dan Bayi Muda Umur < ) bulan
selanld latihan mandiri II
36
1.•liI 1(.111 an 10.
Id(jwal lalap Muka III Pertemuan Tutor - Peserta
38
1. LATAR BELAKANG
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDK!) 2007 menunj ukkan bahwa angka
kematian neonatal (AKN) 19/1000 kelahiran hidup (KH), angka kematian bayi (AKS)
34/1000 KH dan angka kematian balita (AKBAL) 44/1000KH. Kondisi Ini tidak jauh
berbeda jika dibandingkan dengan hasil SDKI 20022003 yang menyatakan AKN
20/1000 KH, AKB 35/1000 KH dan AKBAL 46/1000 KH. Dengan demikian sangat
dlperluka n kerja keras dalam upaya menurunkan angka kematian tersebut,
termasuk diantaranya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik di tingkat
pelayanan kesehatan dasar rnaupun di tingkat pelayanan kesehatan rujukan.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar dl Indonesia tahun 2007. masalah
neoJlatal. pneumonia. diare merupakan penyebab kematian lebih dari 66%
pada baHta. Diyakinl bahwa faktor kurang gizi juga betperan cukup besar dalam
kematian balita Inl. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) menangani sebagian
besar anak yang dlbawa ke fasilitas kesehatan dan menguraikan secara rind cara
perawatan anak sakit pada kunjungan awal dan kunjungan ulang/ kontrol dengan
cara meningkatkan kemandirlan dalam hal akurasi identifikasi penyakit anak dl
unit rawat jalan, tindakanl pengobatan yang tepat untuk semua penyakit utama,
konseling yang tepat bag! Ibu/ pengasuh anak, penyediaan pelayanan pencegahan
dan rujukan bagi anak yang sakit berat.
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan standar pelayanan
kesehatan bagi balita sakit di tingkat pelayanan kesehatan dasar oleh tenaga
perawat dan bidan. Disamping Itu juga dlgunakan untuk pelayanan kesehatan
neonatus baik sehat maupun sa kit. Oleh karena itu peningkatan keteramp ilan
perawat dan bidan dalam menangani ballta sakit dengan pelatihan MTSS baik
pre-service maupun in-service menjadi hal yang sangat penting. Pelatihan in-service
dapat dilaksanakan dengan metode in-house training dan on the Job training.
Pembelajaran materl MTBS pada kurikulum di institusi pendidlkan kesehatan perlu
ditingkatkan dengan penyiapan pengajaryang terlatih.lahan praktikdan instruktur
klin is yang sesuai standar, agar lulusan pendidikan kebidanan dan keperawatan
slap pakai dalam member! pelayanan pad a balita.
IV
MTBS telah diterapkan di Indonesia sejak 1997 dan banyak pihaktelah berkontribusi
dalam pelatihan MTBS. akan tetapi disadari bahwa pengembangan pelatihan MTBS
baik ゥョセウ・イカ」@
dan pre-service belum maksimal sebagaimana yang dlharapkan.
Dalam penerapannyapun masih terkendala dengan tidak adekuatnya bimbingan
Lekl1ls bagi perawat dan bidan,
Pelatihan MTBS in-service awalnya diselenggarakan 11 hari efektif tanpa sesi
malam sesuai dengan rekomendasi dad WHO. Namun dengan berjalannya waktu
serta berdasarkan hasH evaluasi yang menyangkut pendanaan, hasil pelat ihan
dan lamanya petugas kesehatan meninggalkan tempat tugasnya, maka materi
pelatihan MTBS dipadatkan menjadi 6 haTl dengan sesl malam. Akan tetapi,
pemantauan pasca pelatihan sebagai bag ian dari paket pelatihan, sering dilupakan
seJak dari fase perencanaan.
Untuk mengatasl permasalahan dalam percepatan pelatihan MTBS, WHO
bersama Novartis Foundation for Sustainable Development (NFSD) pada tahun
2005 mengembangkan pelatihan MTBS berbasis komputer atau yang lebih
dlkenal sebagai software ICAn (fMC! Computerized Adaptation and Training Toof).
ICATI menjawab kenda la keterbatasan sumber daya untuk pelatihan MTBS dan
memungkinkan pengembanganhya, mengingat komputer telah menjadi bagian
dari kehidupan. Dengan ICAn diharapkan terjadi percepatan jumlah tenaga
kesehatan yang mempelajari MTBS.lndonesia memillh pelatihan ICATT dilakukan
d, ngan pendekatan pelatihan jarakjauh. karena dianggap lebih sesuai dengan
situasi dan kondisi loka!.
Pelutihan MTBS dengan metode ICAn tidak menggantikan keseluruhan pelatlhan
MTBS yang konvensional, karena hanya diutamakan bagi daerah - daerah yang
tlll.>miliki akses terhadap komputer. Selaln Itu perlu ada komitmen dari peserta latih
IlIltuk melaksanakan pelatihan, di tempat kerja dan/atau di rumah. Hal ini karena
kemandirian peserta latih memegang peran yang sangat penting, dlsamping
dukungan dan bimbingan dari tutor. Penggunaan ICAn bfsa Juga sebagai
p(·mbelajaran MTBS di institusi pendidikan kesehatan.
• TUJUAN BUKU PEGANGAN PESERTA
lersedlanya acuan dan lembar kerja bagi peserta latih pad a saat mengikutl
pehulhln MTBS berbasis komputer (ICAn).
3. PENGERTIAN
A. ManaJemen Terpadu Balita Sakit
Manajemen Terpadu Ballta Sakit (MTBS) merupakan standar pelayanan
kesehatan bagl balita sakit di tingkat pelayanan kesehatan dasar utamanya
oleh tenaga perawat dan bidan. Dokter Puskesmas juga perlu mengikuti
pelatihan MTBS, selain agar dapat menerapkan penanganan ballta sakit secara
lebih komprehensif, juga karena dokter berfungsi sebagai supervisor dari
para bidan dan perawat. Berbeda dengan para bidan dan perawat, tentu saJa
dokter tetap diperbolehkan untuk menggunakan keahUannya, lebih dari yang
diajarkan dalam MTBS .
MTBS bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampllan tenaga
kesehatan dalam menangani balita sa kit, meningkatkan sistem pelayanan
kesehatan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampllan ibu dan
pengasuh anak dalam perawatan anak serta pencarian pertolongan kesehatan.
Pelatihan dan penerapan MTBS dibantu dengan menggunakan buku Bagan
MTBS, yang menjelaskan langkah-Iangkah sebaga i berikut:
1. Menilai bayi umur kurang dari 2 bulan dan anak umur 2 59 bulan
2. Menentukan klasifikasi
3. Menentukan tindakan
4. Memberi pengobatan
5. Member; konseling bagi ibu
6. Memberi pelayanan tindak lanjut
B.
IMCI Computerized Adaptation and Training Tool (ICATT)
Integrated Management of Childhood Iffness Computerized Adaptation and
Training Tool atau ICATT adalah suatu aplikasi inovatif software komputer
untuk MTBS yang mempunyai 2 kegunaan, yaitu untuk:
a.
adaptasi pedoman MTBS dan
b.
peJatihan MTBS berbasis komputer
Pelatihan MTBS dengan metode ICAn ini dirasakan lebih cost effective
dibandingkan dengan pelatihan MTBS yang konvensional. Walaupun
demlkian. tidak dapat dipungkiri bahwa metode pelatihan MTBS secara
konvenslonal tetap diperlukan. utamanya bagi daerah yang tidak memiliki
akses komputer ataupun bagi tenaga kesehatan yang dirasakan sulit untuk
menerlma pembelajaran MTBS berbasis komputer atau ICAn.
UntLlk dapat menerapkan ICAn maka komputer yang digunakan minimal
mempunyai spesifikasi sebagai berikut: ada drive DVO atau bisa menggunakan
stick USB minimal 4 GB. MS Windows 2000 atau yang lebih· tinggi. Internet
Explorer 5.5 atau yang lebih tinggi, Windows media player, MS Net Framework
1. 1 yang sudah tercakup dalam MS Windows 2000 atau yang lebih tinggi.
4. PERSYARATAN DAN KRITERIA PESERTA LATIH ICATT
1. Perawat, bl dan dan dokter yang memberi pelayanan pada balita
2. Belum pemah mengikuti pelatihan MT8S
3. Mempunyai komputer atau mempunyai akse s terhadap komputer
4. Dapat mengoperasikan komputer (tidak harus ahli)
5. Memiliki kemauan untuk:
a. Meng ikuti proses pembelajara n sampa i selesai
b. Menerapkan MTBS di pelayanan
c. Melaksanakan ka lakarya pada petugas lain diwilayah kerjanya
C. Tutor ICAn
Tulor ICAD adalah fasllitator MTBS (seorang yang pernah d ilatih MTBS dan
telah mengikuti lokakaryal TOT fasilitator MTBS) yang telah dilat ih unt uk
rnenjadi Tutor ICAn dan bertugas membant u peserta latih ICAn dalam
proses pembelaJaran. Dalam hal ini Tutor ICAn berperan sebagai fasilitator.
narasumber, konsultan dan penghubung antara peserta latih ICAn dengan
pihak lain yang dapat memperlancar proses pembelajaran.
6. Selain itu juga bag i dosen pada institusi pendidikan keperawatan.
kebidanan dan kedokteran yang mengajarkan materi ICATf kepada
mahasiswa pada rnstitusi pendidikan tersebut
5. MATERI DAN PERLENGKAPAN PESERTA LATIH
1. Buku Pegangan peserta untuk pelatihan MTBS berbasis kompu ter atau
ICAn
D. Proses Pelatihan JarakJauh MTBS Berbasis Komputer
Kegiatan pembelajaran ICAn dengan
tJilaksanakan sebagal berikut:
metode pelatihan jarak jauh
1. Tiga kalilatap muka pertemuan tutor- peserta yang dilaksanakan masingmasing satu (1) hari, kecuall tatap muka I yang diadakan selama 2 hari.
Jarak antara tatap muka satu dengan tatap muka berlkutnya lebih kurang
satu (1) bulan, Tenggang waktu ini digunakan untuk latihan mandiri
pembelajaran jarak jauh yang difasllitasl oleh tutor ICAn.
1\1da tatap muka pertemuan tutor peserta " dan III dimanfaatkan pula
llrltuk menilai kemajuan peserta latih dalam memahaml dan menerapkan
MTSS termasuk keterampilan mengoperaslonalkan software ICAn.
Di'>,1I 11pinC) itu. terdapat praktlk klinis dalam menangani ballta sakit.
l'ldw.11 P.... li11lhan Jarak jauh ICAn dapat dilihat pada lampiran 2 buku ini.
2. Buku bagan MTBS
3. Formulir pencatatan MTBS anak umur 2 bu lan 5 tahun dan bayl muda
(umur 0 2 bulan) masingmasing sekitar 100 lembar untuk setiap peserta
4.
DVD atau Flashdiskl USB minimal 4GB, berisi software ICAn
Jika menggunakan DVD untuk keperluan tersebut diatas, maka peserta
tetap membutuhkan flashdiskl USB dengan kapasitas 1 GB untuk
menyalin profil peserta saat selesai latihan mandiri
5.
ARI-timer atau peserta bisa menggunakan arloJi masingma sing yang
mempunyai jarum detik.
6. Buku Panduan untuk install dan navigasi ICAn
7. Buku KIA untuk konseling
8.
HeadSet
s
9.
10.
セ@
Bloc-note, pensil dan karet penghapus
-
Map atau tas untuk menggabungkan seluruh materi
Pada pelatihan MTBS dengan metode ICAn peserta akan menerima perlengkapan
peserta latlh sebagaimana diuralkan di atas.
Maten MTBS seluruhnya ada pada software ICATT termasuk referensi yang terkait
dengan kesehatan balita, baik referensi dari Indonesia maupun dari luar Indonesia .
• •
•
Kegiatan pelatihan ICAn jarak jauh dllaksanakan dalam beberapa tahapan
sebagai beri kut:
1.
2.
3.
4.
5.
Tatap Muka I pertemuan tutor - peserta
Latihan Mandiri I
Tatap Muka II pertemuan tutor - peserta
Lati han Mandiri II
Tatap Muka III pertemuan tutor - peserta
Diakhi ri dengan pemantauan pasca pelatihan.
1. TATAP MUKA IPERTEMUAN TUTOR - PESERTA
Pertemuan ini dilaksanakan selama 2 hari dl ibukota Kabupaten, bisa di
ruang pertemuan Rumah Sa kit Kabupaten agar dekat dengan tempat
praktik klinis atau di suatu ruang pertemuan di tingkat Kabupaten yang
tidak jauh dari tempat praktik klinis.
Agar waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien, sebaiknya
acara dimulai tepat waktu, tanpa formaiitas yang berlebihan, misa lnya:
upacara pembukaan yang bertele-tele.
7
07.30 08.00
Regi strasi
08.00 08.30
Pre test
untuk membawanya pada hari kedua in I, sedangkan bagi yang tidak punya, panltia
pelatihan menyedlakan komputer untuk berlatih pada hari itu. Pada bagian akhir
dari hari kedua, tutor menjelaskan tentang tugas pe5erta selama belajar dan
latihan mandiri pada 3 minggu ke depan. Setelah kembali ke tempat tugas, mereka
yang tidak mempunyai laptop, berlatih dehgan komputer puskesmas atau dengan
08.30 09.00
PenJelasan tentan g tuj uon pelat ih an, jadwal pe latl han dan pe ran t utor
komputer di rumah.
09.00 09..30
Pembukaa n
09.30 09.45
Rehar Sehat
09.45 1 1 . 15
Mern bangu n Kom it men BelaJ ar
11 .15 12.00
Penjelasan Um urn MTBS
Jadwal Tatap Muka I p ertemuan tutor peserta pada Pelatlhan JarakJauh MTBS
Berbasis Komputer (leArn Untuk Pelaksana MTBS Puskesmas
H'lli PNtl "
12.00 12.45
Pro ses tata laksana kas us denga n MTBS (6 lan gkahJ
12.45 13.45
ISHOMA
13.45 - 16.00
Bagan MTBS dan formulir pencatatan
2. LATIHAN MANDIRII
HlItl kcdull
07.30 08.00
Regi strasi
08.00 10.15
Pen ilaian da n Kla sifi kasi ba lita sa kit umur 2 bulan sampai 5 tahun
Pe rsla pa n p raktik kllnls
Derno nstrasi
Me ngisl fotm ulir has il praktik lapangan
10.15 10.30
Reha t Seha t
10 '3 0 12.45
Cara Install dan navigasi ICAD
12.45 13.45
ISHOMA
13.4515 .15
Penjelasan tent ang tugas peserta sela ma Belajar dan Latfhan Mand iri I
15·15
Penutupan
r--
Penjelasan:
Pada hari pertama dijela5kan tentang tuj uan dan jalannya pelatihan dan
dltekankan tentang komitmen peserta untuk belajar mandiri di puskesmas danl
atau di rumah. Setelah dijelaskan tentang apa itu MTBS dan proses tatalaksananya,
eserta akan mengikuti demon5trasl tentang bagan MTBS dan cara menglsi
fonTlulir pencatatan.
Pada hari kedua peserta diajak oleh tutor ke tempat pelatihan klinis untuk
lIl£'ngikuti demonstrasi tentang cara melakukan penilaian dan klasifikasi balita
セNiォャエ@
Kembali ke kelas, peserta mulal bekerja dengan komputer dan mendapatkan
p(,lIjt'la