Pedoman Penanggulangan Masalah Gizi Dalam Keadaan Darurat 2001

PEDOMAN
PE ANG ULANGAN MASALAH GIZI
DALA KEADAAN DA URAT

612.3
Ind
p

DEPARTEMEN KESEHATAN
セ t@ JENDERAl BINA KESEHATAN MASYARAKAT
DI REKTORAT Gill MASYARAKAT
JAKARTA, 2001

PEDOMAN
PENANGGULANGAN MASALAH GIZI
DALAM KEADAAN DARURAT

I '1.

.


'012/ セORPエャ@

.-

\L{/8/2CJ(\

\1.

bl2.·3
iセ@

f

DEPARTEMEN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT
DIREKTORAT Gill MASYARAKAT
JAKARTA, 2001

g i zi darurar


KATA PENGANTAR

Kejadian bencana alam, konflik sosial dan politik yang sering
terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, menyebabkan banyak penduduk
yang terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya dan hidup di
pengungsian. Masalah kesehatan dan gizi di tempat pengungsian
pada umumnya sangat kompleks dan bervariasi. Faktor utama
tempat pengungsian pada umumnya berkaitan dengan kondisi
yang tidak memadai dalam hal ketersediaan tempat, sarana air,
makanan dan obat-obatan. Penanganan pengungsi dilakukan
secara bertahap tergantung tingkat kedaruratan dan perlu
dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas program maupun
sektor.
Buku ini berisi ketentuan-ketentuan yang perlu dilaksanakan
untuk penanggulangan masalah gizi dalam keadaan darurat mulai
dari pengungsi tiba di lokasi pengungsian sampai kembali ke
kondisi normal.
Buku ini ditujukan kepada semua pihak yang menangani
masalah gizi di pengungsian. Untuk diketahui, buku pedoman ini
merupakan bagian dari pedoman penanggulangan masalah

kesehatan pengungsi dan baru diterbitkan untuk pertama kalinya.
Oleh karena itu masukan untuk perbaikan dari para pengguna
sangat kami hargai.

Jakarta, September 2001
Direktur Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat,
Departemen Kesehatan

Prof. Dr. Azrul Azwa r. MPH

NIP. 130 422 608
giz) darurat

III

gizi darurat

DAFTAR lSI


Kata Pengantar
I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Batas Isiilah

III

1
1
2

II. TUJUAN DAN SASARAN

5

III. STRATEGI

6


IV. PENANGANAN GIZI DALAM KEADAAN DARURAT
1. Tahap penyelamatan
a. Fase I
b. Fase II
2. Tahap tanggap darurat

7
8
8
8
10

V. SURVEILANS

12

VI. PENGORGANISASIAN

15


LAMPI RAN

17

gizi da rurat

v

gizi daTura!

I. PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Berbagai krisis yang terjadi di Indonesia seperti konflik sosial,
konflik politik, bencana alam menyebabkan terjadi banyak
penduduk terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya dan
hidup di pengungsian. Kehidupan dipengungsian pad a
umumnya mengalami tekanan fisik dan psikologis. Sampai

dengan Juni 2001, terdapat 260.583 KK dengan jumlah
1.264.136 pengungsi yang tersebar di 19 propinsi (PPMKOepkes, 2001).
Kondisi di tempat pengungsian seperti air bersih, mandi cuci
kakus, ketersediaan pangan sangat terbatas yang membawa
konsekuensi terhadap timbulnya masalah kesehatan dan gizi.
Oleh karena itu pada awal kedatangan pengungsi sangat
tergantung pad a bantuan pangan dan kesehatan lainnya.
Apabila hal ini tidak segera diatasi maka kondisi kesehatan
akan menjadi buruk.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oepartemen
Kesehatan dan Unicef tahun 2000 terhadap pengungsi Timor
Timur di Nusa Tenggara Timur menunjukkan bahwa 24%
balita dikategorikan kurus atau wasted (BB/TB < - 2S0), 8%
diantaranya sangat kurus (BB/TB < - 3S0 ). Sedangkan di
Kalimantan Barat prevalensi gizi kurang (BB/TB < - 2 SO)
dilaporkan sebesar 10.8%. Berdasarkan ketentuan UNHCR
jika prevalensi gizi Kurang « - 2S0) antara 10-15% ditambah
adanya faktor lain yang memperburul