Kajian Kesan Dan Fungsi Tulisan Nama Kelompok XTC, Brigez, M2R Dan GBR Di Jembatan Layang Pasupati Bandung
KAJIAN KESAN DAN FUNGSI
TULISAN NAMA KELOMPOK XTC, BRIGEZ, M2R DAN GBR
DI JEMBATAN LAYANG PASUPATI BANDUNG
DK 38315/SKRIPSI Semester II 2010-2011 Oleh : Irvan Mardiansah NIM : 51907123 Program Studi Desain Komunikasi Visual
ABSTRAK Irvan Mardiansah, Kajian Kesan dan Fungsi Tulisan Nama Kelompok XTC, BRIGEZ, M2R dan GBR di Jembatan Layang Pasupati Bandung, Skripsi : Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia 2011
Kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR
(Grab On Road), merupakan empat geng motor/berandalan motor terbesar di
Kota Bandung. Pada mulanya hanya kumpulan siswa sekolah usia remaja atau kumpulan sesama pecinta motor, lalu turun ke jalanan menjadi/membentuk klub motor. Di jalanan, klub motor tersebut melakukan aktivitas dari hanya sekedar berkumpul sampai aktivitas balapan liar. Tidak cukup hanya balapan liar, seperti ingin mencari identitas diri, klub motor tersebut melakukan aktivitas lain yang terkadang menyimpang seperti tawuran. Aktivitas yang dekat dengan kesan dari setiap karakter yang dihasilkan. Kesan yang terbawa dari kepribadian pembuat atau isu-isu yang terkait dengan kelompoknya. Selain itu tulisan nama kelompok tersebut memiliki fungsi untuk mengabadikan dan menyebarluaskan nama setiap kelompok, atau sekedar sebagai bentuk eksistensi diantara kelompok lainnya.
Didalam laporan penelitian ini, akan dipaparkan profil kelompok XTC
(Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab On Road).
Identifikasi tulisan kelompok tersebut diatas di Jembatan Layang Pasupati, Deskripsi bagian/isi tulisan kelompok tersebut diatas di Jembatan Layang Pasupati, terutama deskripsi bagian tulisan nama kelompok, yang menjadi acuan dan latar belakang terhadap kajian kesan dan fungsi tulisan nama kelompok tersebut diatas. Teori tipografi akan menjadi pisau bedah dan referensi untuk membuktikan tulisan nama kelompok tersebut memiliki kesan dan fungsi.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya. Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Desain pada Fakultas Desain Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.
Penulisan Skripsi yang berjudul “Kajian Kesan dan Fungsi Tulisan Nama Kelompok XTC, BRIGEZ, M2R dan GBR di Jembatan Layang Pasupati Bandung
” merupakan judul yang dipilih karena skripsi ini memuat pembahasan tentang hasil penelitian mengenai kajian kesan dan fungsi yang terdapat pada tulisan nama kelompok XTC, BRIGEZ, M2R dan GBR di Jembatan Layang Pasupati.
Dengan keterbatasan waktu, pengetahuan, pengalaman, serta kesempatan yang ada, disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi materi maupun sistematika penulisan dan pembahasannya. Oleh
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan
GBR (Grab On Road), mulanya hanya kumpulan siswa sekolah usia remaja
atau kumpulan sesama pecinta motor, lalu turun ke jalanan menjadi/ membentuk klub motor. Di jalanan, klub motor tersebut melakukan aktivitas dari hanya sekedar berkumpul sampai aktivitas balapan liar. Tidak cukup hanya balapan liar, seperti ingin mencari identitas diri, klub motor tersebut melakukan aktivitas lain yang terkadang menyimpang seperti tawuran. Aktivitas yang dekat dengan kekerasan tersebut kemudian menggeser identitas klub motor tersebut menjadi geng motor/berandalan motor.
Terlebih di tahun 2010, geng motor/berandalan motor kembali Dengan sendirinya semakin melekatkan identitas geng motor/berandalan motor yang dekat dengan kekerasan pada kelompok tersebut. Karena dirasa keberadaan geng motor/berandalan motor tersebut meresahkan dan sangat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, kemudian dikeluarkanlah Surat Keputusan Bersama (SKB) pelarangan aktivitas geng motor/berandalan motor dengan diikuti spanduk-spanduk pelarangan geng motor/berandalan motor di setiap wilayah di Kota Bandung.
Tindak lanjut dari dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB), kemudian dilaksanakan kegiatan Deklarasi Pembubaran Geng Motor/ Berandalan motor yang diikuti keempat pimpinan kelompok XTC (Exalt To
Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab On Road). Dalam
deklarasi tersebut keempat kelompok tersebut menyatakan membubarkan diri sebagai geng motor/berandalan motor. Pembubaran tersebut diartikan mengubah kesan dari kelompok dengan aktivitas negatif menjadi kelompok
Kemunculan kelompok tersebut biasanya diikuti/meninggalkan tulisan-tulisan di ruang-ruang publik (di pasar-pasar, di daerah pertokoan, jembatan, gedung sekolah, gedung pemerintahan, taman kota, dan lainnya). Baik itu ruang-ruang publik yang berada didaerah penyangga atau pinggiran Kota Bandung yang menjadi wilayah kelompok tersebut. Maupun ruang- ruang publik yang berada dipusat Kota Bandung seperti Jembatan Layang Pasupati. Tulisan-tulisan tersebut semakin mengotori ruang-ruang publik di Kota Bandung.
Tulisan-tulisan tersebut dibuat secara manual dengan cat semprot dengan warna-warna mencolok, ukuran yang relatif besar dan seringkali di buat banyak (repetisi) dalam satu ruang publik seperti di Jembatan Layang Pasupati. Isi tulisan tersebut biasanya dibuat dengan mencantumkan nama kelompok, nama kelompok dibuat paling besar/dominan. Diikuti inisial wilayah kelompok, inisial nama wilayah dibuat disebelah kanan atas atau banyaknya tulisan-tulisan serupa di ruang-ruang publik dan bisa memicu terjadinya tawuran antar kelompok.
Pembuatan tulisan tersebut tidak mengenal batasan waktu, kapanpun kelompok tersebut menginginkan membuat tulisan tersebut, kelompok tersebut akan membuatnya. Namun pembuatan tulisan di ruang- ruang publik yang berada di pusat Kota Bandung seperti Jembatan Layang Pasupati, biasanya dibuat saat kelompok tersebut melakukan konvoi atau iring-iringan kendaraan (dalam suatu perjalanan bersama). Selain itu setiap anggota kelompok berhak/bisa membuat tulisan nama kelompoknya, oleh karena itu tulisan yang dihasilkan memiliki bentuk huruf yang berbeda-beda.
Bentuk huruf tersebut membawa karakteristik/kepribadian pembuat yaitu anggota kelompok tersebut yang dipengaruhi keterampilannya dalam membuat tulisan.
Pada setiap tulisan nama kelompok tersebut mempunyai bentuk atau
Selain itu tulisan nama kelompok tersebut memiliki fungsi untuk mengabadikan dan menyebarluaskan nama setiap kelompok, atau sekedar sebagai bentuk eksistensi diantara kelompok lainnya. Diantaranya fungsi informasi untuk menandai wilayah kekuasaan suatu kelompok, menunjukan/memberitahu keberadaan suatu kelompok, membangkitkan respon kelompok lain, Sebagai peringatan terhadap kelompok lain, fungsi identitas sebagai pengenal bagi kelompok pembuat tulisan itu sendiri maupun kelompok lain, sebagai pembeda dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Selain itu simbol sebagai asosiasi dari perilaku, kepribadian, aktivitas dan isu-isu yang terkait dengan kelompok tersebut, dan sebagai kesepakatan bersama antar anggota pembuat tulisan tersebut.
Tulisan nama kelompok tersebut pada akhirnya memanipulasi emosi khalayak sasaran dalam hal ini kelompok yang dianggap musuhnya merasa tidak nyaman dan terancam. Selain itu, karena tulisan setiap kelompok di Kota Bandung tahun 2010 cenderung meningkat, Aktivitas kelompok tersebut yang dekat atau bersinggungan dengan kekerasan, dengan sendirinya membentuk/menggeser identitas kelompok tersebut menjadi geng motor/berandalan motor.
3. Deklarasi Pembubaran Geng Motor/Berandalan Motor yang diikuti keempat pimpinan kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R
(Moonraker) dan GBR (Grab On Road), tidak diikuti dengan perubahan atau penghapusan nama beserta atribut.
4. Kemunculan kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R
(Moonraker) dan GBR (Grab On Road) biasanya diikuti/meninggalkan tulisan-tulisan yang mengotori ruang-ruang publik.
5. Tulisan nama kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R
(Moonraker) dan GBR (Grab On Road) di Jembatan Layang Pasupati sebagai sesuatu yang dilihat bisa menyiratkan kesan.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah yang membatasi ruang lingkup pembahasan rumusan masalah, diantaranya:
1. Jumlah Kelompok:dipilih empat kelompok XTC (Exalt To Creativity),
BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab On Road). Keempat kelompok
tersebut dipilih karena merupakan empat geng motor/berandalan motor terbesar di Kota Bandung.
2. Tempat penelitian:dipilih Jembatan Layang Pasupati, tempat tersebut dipilih karena tempat tersebut tempat yang masih netral (dalam artian tidak dikuasai oleh kelompok manapun), Selain itu tempat tersebut mobilitasnya tinggi, banyak diakses oleh pengguna kendaraan bermotor baik itu khalayak sasaran maupun khalayak umum.
3. Waktu penelitian:penelitian dimulai dari bulan Maret sampai Juni tahun 2011. karena merupakan bagian/isi tulisan yang paling penting, dilihat dari ukuran tulisan yang paling dominan.
6. Pisau bedah dan referensi:tulisan nama kelompok tersebut akan dikaji berdasarkan teori tipografi, diantaranya Keluarga Huruf (Berat, Proporsi dan Kemiringan) menurut Danton Sihombing (2001), klasifikasi Umum (berdasarkan Sejarah dan bentuk huruf) menurut Alexander Lawson (dalam Rustan, 2011) dan klasifikasi Umum (berdasarkan Kegunaan) menurut Rama Kertamukti (2011).
1.5 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kesan dan fungsi dari tulisan nama kelompok XTC (Exalt To
Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab On Road) di Jembatan Layang Pasupati.
1.6.1 Metode Deskriptif Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sarwono dan Lubis
(2007:53) “Riset Deskriptif adalah riset untuk menggambarkan karakteristik/gejala/fungsi suatu populasi”. Dalam penelitian ini tidak dilakukan manipulasi, hanya menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penelitian Deskriptif ditujukan langsung pada objek dalam hal ini pada tulisan kelompok tersebut diatas di Jembatan layang Pasupati dikaitkan dengan kelompok pembuatnya. Penelitian bukan melalui tulisan di Jembatan layang Pasupati pada suatu foto atau rekaman.
1.6.2 Instrumen Pengumpulan Data diamati dengan pengamat/pegumpul data. Pengamatan ditujukan pada tulisan kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R
(Moonraker) dan GBR (Grab On Road) yang terdapat/tersebar di Jembatan layang Pasupati.
b. Wawancara Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden
(sumber data). Dalam wawancara terjadi interaksi dan komunikasi langsung antara pewawancara dengan responden. Wawancara dilakukan dengan pihak dari kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab On Road).
c. Kajian Pustaka Pengumpulan data dengan mengambil kutipan dari beberapa buku yang dijadikan referensi, untuk menjelaskan suatu tulisan dan
1.7 Manfaat Penelitian
1. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menginformasikan tulisan nama kelompok XTC (Exalt To Creativity),
BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab On Road) di ruang publik
dalam hal ini Jembatan layang Pasupati, selain sebagai sesuatu yang dilihat (bentuk huruf) memiliki sesuatu yang tersirat (kesan) dan memiliki fungsi.
2. Manfaat keilmuan dari penelitian ini terutama dalam keilmuan Tipografi pada khususnya dan Desain Komunikasi Visual pada umumnya.
diharapkan penelitian tulisan nama kelompok XTC (Exalt To Creativity),
BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab On Road) di ruang publik
dalam hal ini Jembatan layang Pasupati, sebagai suatu aktivitas
1.8 Kerangka Penelitian
dalam hal ini tulisan nama kelompok. Sebagai sesuatu yang dilihat (bentuk huruf) bisa menyiratkan kesan dan memiliki fungsi.
Bab II Tulisan Kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R
(Moonraker) dan GBR (Grab On Road) dalam Konteks Tipografi, berisi
tentang teori tipografi yang digunakan untuk menjelaskan atau menjadi pisau bedah dan referensi masalah, yaitu Anatomi Huruf, Keluarga Huruf (Berat, Proporsi dan Kemiringan), Klasifikasi Umum (berdasarkan Sejarah, bentuk huruf dan Kegunaan) dan persepsi visual (gestalt). Anatomi huruf digunakan untuk mendeskripsikan anatomi huruf pada tulisan nama kelompok, keluarga huruf digunakan untuk mencari kebenaran, apakah berat, proporsi dan kemiringan huruf pada tulisan nama kelompok tersebut bisa menyiratkan kesan, klasifikasi umum huruf berdasarkan sejarah dan bentuk huruf digunakan untuk mencari kebenaran, apakah bentuk huruf pada tulisan nama kelompok tersebut bisa menyiratkan kesan, dan klasifikasi bagian/isi tulisan kelompok tersebut, yaitu tulisan nama kelompok, inisial wilayah, inisial nama anggota dan slogan.
Bab IV Pembahasan Tulisan kelompok XTC (Exalt To Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab On Road) di Jembatan Layang Pasupati, menjelaskan tentang kajian Isi, Kesan dan Fungsi pada tulisan kelompok XTC (Exalt to Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker), GBR (Grab On
Road) di Jembatan layang Pasupati dan mengaitkannya dengan teori
tipografi yang terdiri dari Anatomi Huruf, Keluarga Huruf (Berat, Proporsi dan Kemiringan) menurut Danton Sihombing (2001), klasifikasi Umum (berdasarkan Sejarah dan bentuk huruf) menurut Alexander Lawson (dalam Rustan, 2011) dan klasifikasi Umum (berdasarkan Kegunaan) menurut Rama Kertamukti (2011).
Bab V Kesimpulan, tentang jawaban dari rumusan masalah dari fenomena yang diteliti dalam hal ini kesan dan fungsi tulisan nama
BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI
2.1 Tipografi
2.1.1 Pengertian Tipografi Tipografi dalam hal ini huruf yang tersusun dalam sebuah alfabet merupakan media penting komunikasi visual. Media yang membawa manusia mengalami perkembangan dalam cara berkomunikasi. Komunikasi yang berakar dari simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek (pictograph), berkembang menjadi simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain (ideograph). Kemudian berkembang menjadi bahasa tulis yang dapat dibunyikan dan memiliki arti (phonograph-setiap tanda atau huruf menandakan bunyi).
Jangankan dapat memberi sebuah kesan dan menyampaikan sebuah pesan, terbaca pun tidak.
Huruf menjadi sesuatu yang memiliki makna ganda, huruf dapat menjadi sesuatu yang dapat dilihat (bentuk/rupa huruf) dan dapat menjadi sesuatu yang dapat dibaca (kata/kalimat). Selain itu huruf memiliki makna yang tersurat (pesan/gagasan) dan makna yang tersirat (kesan). Selain itu pengaruh perkembangan teknologi digital yang sangat pesat pada masa kini membuat makna tipografi semakin meluas. Menurut Rustan (2001:16) tipografi dimaknai sebagai “segala disiplin yang berkenaan dengan huruf”.
2.1.2 Persepsi Visual Setiap bentuk dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf „m‟ yang dapat memperjelas gambaran-gambaran terhadap penerapan dari teori tersebut (Sihombing, 2001:81).
Gambar 2. Figure dan Ground (Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:12) a.
Similarity Objek yang sama akan terlihat secara bersamaan sebagai kelompok.
Hal ini dapat ditentukan lewat bentuk, warna, arah dan ukuran. b.
Continuation
Penataan visual yang dapat menggiring gerak mata mengikuti ke sebuah arah tertentu.
Gambar 4. Continuation (Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:81) c.
Proximity
Sebuah kesatuan atau pengelompokan yang terbentuk karena d.
Closure Bentuk yang tertutup atau menyambung terlihat lebih stabil.
Gambar 6. Closure (Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:81)
2.2 Huruf dan Pesan
2.2.1 Typeface dan Kepribadiannya
Gambar 7. Typeface dan Kepribadiannya (Sumber: Huruf Font Tipografi, 2011:108 )
Aspek fisik pada suatu huruf yang dianalogikan dengan tubuh manusia bisa dilihat dari bentuk atau anatomi huruf seperti
stroke, serif dan anatomi lainnya. Aspek fisik adalah aspek
pertama yang bisa dianalisa untuk menemukan aspek non-fisik pada suatu huruf. Aspek non-fisik pada suatu huruf yang dianalogikan sebagai kepribadian bisa tersirat dari bentuk atau anatomi huruf diantaranya kesan.
Gambar 8. Pesan dan Typeface (Sumber: Huruf Font Tipografi, 2011:112 )
Seringkali typeface atau bentuk huruf yang dipilih tidak sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik. Selain itu kesan yang tersirat pun jauh
2.2.3 Anatomi Huruf Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan suatu identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan huruf yang lain. Berikut ini adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf, menurut Surianto Rustan (2011:25-30):
Gambar 9. Anatomi Huruf (Sumber: Huruf Font Tipografi, 2011:25-30 )
2.2.4 Keluarga Huruf Keluarga huruf terdiri atas berbagai kembangan yang berakar dari struktur bentuk dasar (reguler) sebuah alfabet dan setiap perubahan berat huruf masih memiliki kesinambungan bentuk. Menurut Danton Sihombing (2001: 28-32) perbedaan tampilan yang pokok dalam keluarga huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu: berat, proporsi, dan kemiringan.
a.
Berat
Perubahan berat dan struktur bentuk dasar huruf terletak pada perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Bila ditinjau dari berat huruf, maka anggota dari keluarga huruf ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok pokok, yaitu: light,
reguler, dan bold. Setiap anggota keluarga huruf baik light, reguler,
dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan tampilnya
KELOMPOK BERAT TINGGI HURUF YANG TERCETAK LEBAR STROKE EXTRA-LIGHT 100% 5%
LIGHT 100% 10% REGULER 100% 15%
SEMI-BOLD 100% 20% BOLD 100% 25%
EXTRA-BOLD 100% 30%
Tabel 1. Berat Huruf (Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:29) b.
Proporsi
Perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar
Gambar 11. Proporsi Huruf
(Sumber : Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:30)
Dibawah ini adalah tabel proporsi yang ideal antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar huruf itu sendiri. Proporsi yang tercetak atau yang membentuk suatu huruf dapat memberi dampak visual, dalam hal ini kesan. Kesan proporsional akan tersirat apabila huruf yang tercetak sesuai dengan kelompok proporsi (condensed, reguler atau extended). Apabila tidak sesuai dengan salah satu dari kelompok proporsi, kesan yang tersirat dari huruf yang tercetak adalah tidak proporsional.
c.
Kemiringan/Italic
Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut
italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan
penekanan pada sebuah kata. Disamping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption), highlight dari naskah (copyblurb) serta kadang juga digunakan sebagai headline atau sub-head. Sudut kemiringan terbaik adalah 12 derajat. Mata akan sukar mengidentifikasikan huruf italic apabila sudut kemiringan lebih kecil dari 12 derajat. Sebaliknya, apabila sudut kemiringan lebih besar dari 12 derajat, akan mempengaruhi keseimbangan bentuk huruf.
Keluarga huruf yang terdiri dari berat, proporsi dan kemiringan tersebut diatas akan digunakan sebagai pisau bedah untuk membuktikan apakah berat, proporsi dan kemiringan yang membentuk suatu huruf dapat memberi dampak visual, dalam hal ini kesan.
2.2.5 Klasifikasi Umum a.
Berdasarkan Sejarah dan Bentuk Huruf
Tujuan dari klasifikasi adalah untuk memudahkan orang dalam mengidentifikasi dan memilih typeface yang akan digunakan.
Ada berbagai metode yang digunakan sejak dulu untuk mengelompokkan typeface. Alexander Lawson (dalam Rustan, 2011:46) memperkenalkan klasifikasi huruf yang dikelompokkan berdasarkan sejarah dan bentuk huruf. Klasifikasi ini cukup
Gambar 13. Huruf Black Letter (Sumber : Huruf Font Tipografi, 2011:47)
Gambar 14. Huruf Humanist (Sumber : Huruf Font Tipografi, 2011:47)
Gambar 15. Huruf Old Style (Sumber : Huruf Font Tipografi, 2011:47)
Gambar 16. Huruf Transitional (Sumber : Huruf Font Tipografi, 2011:48)
Gambar 17. Huruf Modern (Sumber : Huruf Font Tipografi, 2011:48)
Slab Serif
Gambar 18. Huruf Slab Serif (Sumber : Huruf Font Tipografi, 2011:48)
Sans Serif kaya dan penguasa. Sans Serif dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu Grotesque, Geometric, Humanist Sans Serif yang muncul sebelum abad 20 masuk dalam golongan Grotesque. Contoh:
Helvetica, Univers, Akzidenz Grotesk. Geometric Sans Serif memiliki
bentuk yang geometris mendekati bentuk-bentuk dasar/basic shapes (segi empat, segi tiga, lingkaran). Mengekspresikan masyarakat industri dan mekanis. maupun Cursive didesain untuk digunakan dalam teks yang memadukan huruf besar-kecil, bukan huruf besar semua.
diprioritaskan bukan legibility-nya melainkan keindahannya. Kelompok Display/Dekoratif ini juga mewakili segala typeface yang tidak termasuk ke dalam kategori yang lain, baik itu typeface lama maupun baru.Gambar 21. Huruf Display (Sumber : Huruf Font Tipografi, 2011:50) huruf dikatakan legible apabila masing-masing huruf/karakter- karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain (Rustan, 2011:74). Keterbacaan (readibility),
- Readibility berkaitan dengan tingkat keterbacaan suatu teks. Teks yang readible berarti keseluruhannya mudah dibaca. Apabila legibility lebih membahas kejelasan karakter satu-persatu, readibility tidak menyangkut huruf/karakter satu persatu, melainkan keseluruhan teks yang disusun dalam suatu komposisi (Rustan, 2011:74). Aspek-aspek ergonomik lainnya.
- Huruf sebagai Figur Identitas Huruf merupakan elemen simbolisasi yang banyak digunakan dalam kegiatan desain grafis, karena dianggap sebagai medium yang paling
style, transitional, modern, slab serif, sans serif, script atau
display/dekoratif tersebut diatas memiliki kesannya tersendiri.Kemudian klasifikasi huruf berdasarkan kegunaan akan digunakan sebagai pisau bedah dan referensi untuk mengkaji bentuk huruf pada tulisan nama kelompok XTC, BRIGEZ, M2R dan GBR, apakah bentuk huruf pada tulisan nama kelompok tersebut legible, dan apakah tulisan nama kelompok tersebut readible sebagai
BAB III PEMAPARAN TULISAN KELOMPOK XTC (EXALT TO CREATIVITY), BRIGEZ, M2R (MOONRAKER) DAN GBR (GRAB ON ROAD) DI JEMBATAN LAYANG PASUPATI
3.1 Profil Singkat Kelompok XTC (Exalt to Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab on Road)
3.1.1 Profil Singkat XTC (Exalt to Creativity)
XTC berdiri pada tahun 1982 di Kota Bandung. XTC didirikan oleh sekelompok siswa SMA swasta di Kota Bandung. XTC berawal dari kumpulan pecinta motor yang memiliki hobi yang sama yaitu balapan, semakin lama rasa persaudaraan pada sesama pencinta balapan ini semakin erat sebagai puncaknya terlahirlah XTC. seringnya melakukan tindak kekerasan dan kriminal. Tindak kekerasan yang sering dilakukan diantaranya aksi tawuran dengan kelompok lainnya di Kota Bandung. Sebagai akibat dari tindakan kekerasan yang sering dilakukan, XTC dikeluarkan dari keanggotaan
IMI (Ikatan Motor Indonesia). Tidak hanya itu, dengan sendirinya XTC mengalami perubahan identitas dari masyarakat dan media massa menjadi geng motor/berandalan motor karena tindakan kekerasan yang sering dilakukan.
Diawal tahun 2000, XTC kemudian berganti nama menjadi
Exalt to Creativity, namun perubahan nama tersebut tidak memberi
pengaruh berarti. Kesan negatif dari geng motor/berandalan motor yang melekat di XTC tidak hilang, terlebih lagi dengan semakin bertambahnya anggota dan bertambahnya wilayah kekuasaan di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung seperti jalan Peta, Buahbatu, tahun 1990, tepatnya pada tanggal 6 Januari 1990. Hal tersebut karena angkatan pertama tidak bisa menjalankan Brigade Seven pada saat itu.
Brigade Seven pada saat itu menjadi keamanan sekolah di
SMUN 7 Bandung kemudian menyebar keluar dan menjadi klub motor. Saat menjadi klub motor BRIGEZ menjadi atau menamakan diri sebagai Bandung Auto Sport Club. BRIGEZ terbuka dari kalangan apapun, namun mayoritas anggota masih berusia remaja berasal dari siswa sekolah menengah pertama dan atas. Pola perekrutan BRIGEZ sangat dekat dengan kekerasan bahkan terkesan brutal, diantaranya seperti mengendarai sepeda motor tanpa rem di daerah Lembang dan dipukuli oleh senior supaya kuat.
Aktivitas BRIGEZ banyak dihabiskan di jalanan dengan balapan-balapan liar. Selain itu seiring berjalannya waktu BRIGEZ fasilitas umum dan lainnya. Selain itu aksi yang sering dilakukan di setiap kemunculan BRIGEZ adalah aksi corat-coret di dinding ruang- ruang publik, istilahnya “pilok-pilokan“.
Selain Brigade Seven, BRIGEZ sering juga disebut sebagai
Brigade Senja karena sering keluar menjelang senja, Brigade Setan
dan Brigade Geztapu. BRIGEZ sempat mengalami perpecahan menjadi beberapa kelompok, diantaranya terpecah menjadi MP (Master Piece), UART (Uprak Aprak Racing Team), Valvoline dan
BRIPAZ. Namun, perpecahan tersebut dapat diredam dan kini telah
bergabung kembali di dalam BRIGEZ.Diumurnya yang ke-21 pada tanggal 6 Januari 2011, BRIGEZ melakukan “JAMBORE BRIGEZ INDONESIA” sekaligus mendeklarasikan diri sebagai Organisasi Kepemudaan (OKP) BRIGEZ
INDONESIA. BRIGEZ melakukan reformasi internal untuk akhirnya terjadi pertentangan. Selain itu masih ada oknum baik itu anggota BRIGEZ sendiri atau oknum yang menyalah gunakan nama BRIGEZ dengan berbuat tindak kriminal.
Untuk menghilangkan kesan negatif sebagai biang keributan dari warga Kota Bandung pada Sabtu malam, tanggal 12 Juni 2010. BRIGEZ melakukan aksi simpatik dan aksi damai dengan kelompok lainnya (XTC, M2R dan GBR). Tidak kurang dari 200 motor anggota BRIGEZ melakukan konvoi berkeliling ruas jalan Kota Bandung, dimulai dari depan kantor Kepolisian Besar Kota Bandung (Polrestabes), kemudian menuju jalan Merdeka, Asia Afrika, Braga, Dago serta berakhir di depan Gedung Sate. Aksi simpatik dilakukan dengan membagikan bunga kepada warga dan pengguna jalan di Kota Bandung, dan diakhiri dengan perjanjian damai dengan
Moonraker. Dengan aksi damai tersebut, BRIGEZ mengharapkan bisa
Moonraker diantaranya jalan Dago, Dipatiukur dan sejumlah ruas jalan lainnya di Kota Bandung.
Moonraker berawal dari sebuah bengkel motor, kemudian menjadi sebuah klub motor yang menaungi hobi balapan anggotanya.
Namun, seiring berjalannya waktu Moonraker sering bersinggungan dengan tindak kekerasan seperti tawuran yang dilakukan oknum anggotanya. Pada akhirnya merubah identitas Moonraker menjadi geng motor/berandalan motor, terlebih pemberitaan di media massa yang semakin melekatkan kesan kekerasan dan kriminal geng motor/berandalan motor dengan Moonraker.
Namun, dibalik pandangan negatif masyarakat dan media massa terhadap Moonraker. Moonraker memiliki beberapa prestasi dalam dunia otomotif. Sejak masuk menjadi anggota IMI Jabar 2007 yang sebelumnya ikut mendirikan IMI Jabar tahun 1988, Moonraker kelompok ini terbuka bagi siapa saja, tidak ada batasan asalkan mau berkomitmen untuk loyal pada Grab on Road. Pola perekrutan dalam geng ini dengan cara mendidik calon anggotanya di kawasan pegunungan untuk menguji nyali dan mental calon anggotanya tersebut.
Aktivitas kelompok ini seperti umumnya kelompok lain memiliki aktivitas yang sama, yaitu berkeliling di Kota Bandung atau hanya sekedar berkumpul di beberapa wilayah yang dianggap daerah kekuasaannya, seperti Cihampelas, Kopo, sekitar SMPN 2 Bandung di jalan Sumatera, jalan Sunda dan beberapa daerah lainnya di Kota Bandung. Selain itu oknum anggota GBR (Grab on Road) seringkali melakukan aktivitas yang menjurus kearah kriminal. Saat ini GBR (Grab on Road) menjadi klub motor dan beralih nama menjadi Garda Bangsa Reformasi Club Motor.
3.2 Identifikasi Tulisan Kelompok XTC (Exalt to Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab on Road) di Jembatan Layang Pasupati
3.2.1 Identifikasi Tulisan Kelompok XTC (Exalt to Creativity) di Jembatan Layang Pasupati Tulisan Kelompok Lokasi Tulisan Material Tulisan
XTC (Exalt to Creativity)
Tulisan kelompok XTC (Exalt to Creativity) Material yang digunakan pertama yang dijadikan objek penelitian, adalah dalam membuat tulisan tulisan yang terletak di dinding jembatan layang tersebut, adalah dengan Pasupati, tepatnya dinding penyangga di menggunakan cat sebelah kiri dari arah jalan Surapati menuju semprot. persimpangan jalan Dago, didepan rumah makan Tojoyo.
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot. Tulisan kelompok XTC (Exalt to Creativity) kedua yang dijadikan objek penelitian, adalah tulisan yang terletak di Jembatan layang Pasupati, tepatnya tiang penyangga bagian depan bila dilihat dari arah persimpangan jalan Dago.
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot.
Tabel 3. Identifikasi Tulisan XTC
Tulisan kelompok XTC (Exalt to Creativity) ketiga yang dijadikan objek penelitian, adalah tulisan yang terletak di tiang Jembatan layang Pasupati, tepatnya tiang penyangga bagian depan bila dilihat dari arah Pasteur menuju persimpangan jalan Cipaganti.
3.2.2 Identifikasi Tulisan Kelompok BRIGEZ di Jembatan Layang Pasupati Material Tulisan
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot. Lokasi Tulisan
Tulisan kelompok BRIGEZ pertama yang dijadikan objek penelitian, adalah tulisan yang berada di dinding jembatan layang Pasupati. Tepatnya dinding penyangga di sebelah kiri dari arah jalan Surapati menuju persimpangan jalan Dago. Tulisan Kelompok
BRIGEZ
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot. Tulisan kelompok BRIGEZ kedua yang dijadikan objek penelitian, adalah tulisan yang berada di dinding jembatan layang Pasupati. Tepatnya dinding penyangga disebelah kiri dari arah persimpangan jalan Dago yang menuju jalan Surapati.
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot.
Tabel 4. Identifikasi Tulisan BRIGEZ
Tulisan kelompok BRIGEZ ketiga yang dijadikan objek penelitian, adalah tulisan yang berada di dinding jembatan layang Pasupati. Tepatnya dinding penyangga disebelah kiri dari arah persimpangan jalan Dago yang menuju jalan Surapati.
3.2.3 Identifikasi Tulisan Kelompok BRIGEZ di Jembatan Layang Pasupati Material Tulisan
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot. Lokasi Tulisan
Tulisan kelompok M2R (Moonraker) pertama yang di jadikan objek penelitian, adalah tulisan di Jembatan layang Pasupati. Tepatnya berada di dinding pembatas jalan sebelah kiri jembatan layang Pasupati dari arah Pasteur. Tulisan Kelompok
M2R (Moonraker)
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot. Tulisan kelompok M2R (Moonraker) kedua yang di jadikan objek penelitian, adalah tulisan di dinding jembatan layang Pasupati. Tepatnya dinding penyangga di sebelah kiri dari arah jalan Surapati, didepan rumah makan Tojoyo.
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot.
Tabel 5. Identifikasi Tulisan M2R
Tulisan kelompok M2R (Moonraker) ketiga yang di jadikan objek penelitian, adalah tulisan di Jembatan layang Pasupati. Tepatnya dinding penyangga di sebelah kiri dari arah persimpang- an jalan Dago menuju jalan Surapati.
3.2.4 Identifikasi Tulisan Kelompok GBR (Grab on Road) di Jembatan Layang Pasupati Material Tulisan
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot. Lokasi Tulisan
Tulisan kelompok GBR (Grab on Road) pertama yang dijadikan objek penelitian, adalah tulisan yang berada di dinding jembatan layang Pasupati. Tepatnya dinding penyangga disebelah kiri dari arah persimpangan jalan Dago yang menuju jalan Surapati. Tulisan Kelompok
GBR (Grab on Road)
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot. Tulisan kelompok GBR (Grab on Road) kedua yang dijadikan objek penelitian, adalah tulisan di Jembatan layang Pasupati. Tulisan tersebut berada di dinding penyangga sebelah kiri dari arah persimpangan jalan Dago yang menuju jalan Surapati.
Material yang digunakan dalam membuat tulisan tersebut, adalah dengan menggunakan cat semprot.
Tabel 6. Identifikasi Tulisan GBR
Tulisan kelompok GBR (Grab on Road) ketiga yang dijadikan objek penelitian, adalah tulisan di Jembatan layang Pasupati. Tulisan tersebut berada di tiang penyangga sekitar jalan Pasteur.
3.3 Deskripsi Isi Tulisan Kelompok XTC (Exalt to Creativity), BRIGEZ, M2R (Moonraker) dan GBR (Grab on Road) di Jembatan Layang Pasupati
3.3.1 Deskripsi Isi Tulisan Kelompok XTC (Exalt to Creativity) di Jembatan Layang Pasupati Isi Tulisan Kelompok Bentuk Warna Komposisi Ukuran
XTC Huruf (Exalt to Creativity)
Huruf dibuat Menggunakan Berada di Lebih besar/
a. Nama Kelompok dengan garis warna biru sebelah kiri bila dominan vertikal, diseluruh bagian dilihat dari arah daripada tulisan “XTC” horisontal, tulisan/hurufnya. berlawanan dari lainnya. lengkung dan tulisan “aBOG, diagonal yang Kiela, INK, tebal dan tajam.
DIK‟S, VAL, 3”. Selain itu menggunakan huruf kapital.
Huruf dibuat Menggunakan Berada ditengah Berukuran kecil
b. Inisial Wilayah dengan garis warna biru bila dibanding- atas huruf “T” vertikal, diseluruh bagian pada tulisan kan tulisan
“CZR” horisontal, tulisan/hurufnya.
“XTC”. “XTC”. lengkung, dan
Berukuran kecil bila dibanding- kan tulisan “XTC”. Namun karena tidak hanya satu inisial nama anggota yang dituliskan, tulisan terlihat mengimbangi tulisan “XTC”. Berada di sebelah kanan tulisan “XTC”. Bila dilihat dari arah depan/ berlawanan. Menggunakan warna biru diseluruh bagian tulisan/hurufnya. Selain itu mengguna- kan huruf kapital.
Huruf dibuat dengan garis vertikal, horisontal, lengkung dan diagonal yang tipis. Selain itu menggunakan huruf kapital dan kecil.
c. Inisial
Nama Anggota “aBOG, Kiela, INK,
DIK‟S, VAL,
3”
Huruf dibuat Menggunakan Berada di bagian Lebih besar/
a. Nama Kelompok dengan garis warna putih atas dari tulisan dominan vertikal, diseluruh bagian daripada tulisan “XTC”
“234, kbr” horisontal, tulisan/hurufnya.
“234, kbr”. lengkung dan diagonal yang tebal, tipis. Selain itu menggunakan huruf kapital.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di bagian Lebih kecil dari
b. Inisial Wilayah dengan garis warna putih bawah dari tulisan “XTC”. vertikal, diseluruh bagian “234, kbr” tulisan “XTC”. horisontal, tulisan/hurufnya. lengkung dan diagonal yang tipis. Selain itu menggunakan huruf kecil.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di bagian Lebih besar/
a. Nama Kelompok dengan garis warna biru atas dari tulisan dominan vertikal, diseluruh bagian daripada tulisan “XTC”
“Delz, DoANK, k- horisontal, tulisan/hurufnya. lainnya. wn, bensin” dan lengkung dan disebelah kiri diagonal yang dari tulisan tipis . Selain itu
“cwr”. menggunakan huruf kapital.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di Lebih kecil
b. Inisial Wilayah dengan garis warna biru sebelah kanan daripada tulisan vertikal, diseluruh bagian dari tulisan “cwr” “XTC”. horisontal, tulisan/hurufnya.
“XTC”. Bila dilihat lengkung dan dari arah depan/ diagonal yang berlawanan. tipis . Selain itu menggunakan huruf kecil.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di bagian Berukuran kecil
c. Inisial Nama dengan garis warna biru bawah dari bila dibanding- Anggota vertikal, diseluruh bagian kan tulisan tulisan “XTC”. horisontal, tulisan/hurufnya. “Delz,
“XTC”. Namun DoANK, k- lengkung dan karena tidak wn, diagonal yang hanya satu inisial Huruf dibuat anggota yang dengan garis dituliskan, tulisan vertikal dan terlihat horisontal, mengimbangi lengkung dan tulisan “XTC”. diagonal yang tipis . Selain itu menggunakan huruf kapital dan kecil.
Tabel 7. Isi Tulisan XTC
3.3.2 Deskripsi Isi Tulisan Kelompok BRIGEZ di Jembatan Layang Pasupati Isi Tulisan Kelompok Bentuk Warna Komposisi Ukuran
BRIGEZ Huruf Huruf dibuat Menggunakan Berada di Lebih besar/
a. Nama Kelompok dengan garis warna hitam sebelah kanan dominan vertikal, diseluruh bagian daripada tulisan “BRIGEZ” dari tulisan “kbt” horisontal dan tulisan/hurufnya. dan bagian atas lainnya. diagonal yang dari tulisan tipis dan tajam
“aksie TRUZ”. membentuk Bila dilihat dari sudut segitiga. arah depan/ Selain itu berlawanan. menggunakan huruf kapital.
Huruf dibuat Menggunakan Berada disebelah Berukuran kecil
b. Inisial Wilayah dengan garis warna hitam kanan tulisan bila dibanding - vertikal, diseluruh bagian kan tulisan “kbt” “BRIGEZ”. horisontal, tulisan/hurufnya.
“BRIGEZ”. lengkung dan diagonal yang tipis. Selain itu Huruf dibuat Menggunakan Berada di bawah Berukuran lebih
c. Slogan dengan garis warna hitam kecil, dibanding “aksie tulisan “BRIGEZ” vertikal, diseluruh bagian namun lebih kan tulisan
TRUZ” horisontal, tulisan/hurufnya. menjorok ke “BRIGEZ” dan diagonal dan sebelah kanan. memiliki ukuran lengkung yang yang hampir tipis. Selain itu sama dengan menggunakan tulisan “kbt”. huruf kecil pada tulisan
“aksie” dan huruf kapital pada tulisan “TRUZ”. Huruf dibuat Menggunakan Berada di atas Lebih besar/
a. Nama Kelompok dengan garis warna biru tulisan dominan vertikal, diseluruh bagian daripada tulisan “BRIGEZ” “J-gagz, eMEN”. horisontal, dan tulisan/hurufnya.
“J-gagz, eMEN”. diagonal yang tebal dan tajam membentuk sudut segitiga.
Selain itu menggunakan huruf kapital.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di bawah Berukuran lebih
b. Inisial Nama dengan garis warna biru tulisan kecildibanding- “BRIGEZ”. Anggota vertikal, diseluruh bagian kan tulisan horisontal, tulisan/hurufnya. “J-gagz, “BRIGEZ”. lengkung dan eMEN” diagonal yang tipis. Selain itu menggunakan huruf kapital dan kecil.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di atas Berukuran
a. Nama Kelompok dengan garis warna biru tulisan sedang hampir vertikal, diseluruh bagian sama dengan “BRiGeZ”
“IZNA, ZDNR, horisontal dan tulisan/hurufnya. NYILL”. tulisan “IZNA, diagonal yang
ZDNR, NYILL”. tipis dan tajam membentuk sudut segitiga. Selain itu menggunakan huruf kapital dan kecil.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di bawah Berukuran
b. Inisial Nama dengan garis warna biru tulisan sedang hampir “BRiGeZ”. Anggota vertikal, diseluruh bagian Namun lebih sama dengan horisontal, tulisan/hurufnya. menjorok “IZNA, tulisan “BRiGeZ”. ZDNR, lengkung dan kesebelah diagon al yang kanan. NYILL” tipis. Selain itu menggunakan huruf kapital.
Tabel 8. Isi Tulisan BRIGEZ
3.3.3 Deskripsi Isi Tulisan Kelompok M2R (Moonraker) di Jembatan Layang Pasupati Isi Tulisan Kelompok Bentuk Warna Komposisi Ukuran
M2R Huruf (Moonraker)
Huruf dibuat Menggunakan Berada di atas Lebih besar/
a. Nama Kelompok dengan garis warna merah dari tulisan dominan vertikal, diseluruh bagian daripada tulisan “M2R” “Jurank”. horisontal, tulisan/hurufnya.
“Jurank”. lengkung dan diagonal yang tipis. Selain itu menggunakan huruf kapital.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di bawah Berukuran
b. Inisial Wilayah dengan garis warna merah sedang, tidak tulisan “M2R”, vertikal, diseluruh bagian namun lebih terlalu kecil bila
“Jurank” horisontal, tulisan/hurufnya. menjorok dibandingkan lengkung dan kesebelah kiri. tulisan “M2R”. diagonal yang tipis. yang tipis. Selain itu menggunakan
Huruf dibuat Menggunakan Berada di atas Lebih besar/
a. Nama Kelompok dengan garis warna merah dari tulisan dominan vertikal, diseluruh bagian daripada tulisan “M2R” “lazwi”. horisontal, tulisan/hurufnya.
“lazwi”. lengkung dan diagonal yang tebal. Selain itu menggunakan huruf kapital.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di kanan Berukuran lebih
b. Inisial Wilayah dengan garis warna merah bawah tulisan kecil bila vertikal, diseluruh bagian dibandingkan “lazwi”
“M2R”, lebih horisontal, tulisan/hurufnya. menjorok tulisan “M2R”. lengkung dan kesebelah diagonal yang kanan, tepatnya tipis. Selain itu berada di bawah menggunakan huruf “R” dari huruf kecil. tulisan “M2R”. Huruf dibuat Menggunakan Berada di atas Berukuran Lebih
a. Nama Kelompok dengan garis warna merah besar/dominan dari tulisan “ACIL vertikal dan diseluruh bagian daripada tulisan
“M2R” CADAZ”. horisontal, tulisan/hurufnya.
“lazwi”. lengkung dan diagonal yang tipis. Selain itu menggunakan huruf kapital.
Huruf dibuat Menggunakan Berada di bawah Berukuran