hana

Studi Kelayakan, Master Plan dan Detail Design Pabrikasi dan Detail Design Pabrikasi Percontohan Pelumas LOBP

  Produksi minyak lumas di dalam negeri hingga kini belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga masih dilakukan impor. Industri pelumas, mempunyai peluang bisnis yang cukup menguntungkan, walaupun menghadapi persaingan antar industri sejenis, baik dalam negeri maupun luar negeri, tetapi masih mengundang minat investasi yang cukup tinggi. Setelah dikeluarkannya keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.372/MPP/Kep/12/2001 dan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1693K/34/MEM/2001 tentang Ketentuan Pemberian Ijin Usaha Industri Pabrikasi Pelumas dan Pengelolaan Pelumas Bekas, sampai saat ini sekitar 35 perusahaan LOBP dengan kapasitas terpasang tidak kurang dari 700.000 kiloliter sudah mendapatkan izin usaha dan beroperasi juga melaksanakan jasa blending atau sebagai blender merek-merek lainnya. Melihat peluang pasar yang ada, serta adanya kebijaksanaan pemerintah atau deregulasi pengusahaan pelumas melalui Keppres 21 tahun 2001, maka akan memberi peluang bagi PPPTMGB “LEMIGAS” untuk ikut mengembangkan jasa produksi di sektor industri pelumas yang diharapkan menjadi acuan kualitas. Hal tersebut sesuai dengan Visi PPPTMGB “LEMIGAS” yaitu menjadi litbang migas yang unggul, professional, bertaraf internasional dan mandiri, dimana Misi PPPTMGB “LEMIGAS” adalah mengembangkan teknologi baru, memecahkan problem industri migas, dan memberikan masukan kepada pemerintah.

  Disamping itu, Sumber Daya Manusia (SDM) PPPTMGB “LEMIGAS” telah cukup menguasai teknologi pelumas dengan pengalaman yang memadai, sehingga memungkinkan untuk mendirikan Pabrikasi Percontohan Pelumas (LOBP) sebagai acuan bagi LOBP swasta lainnya, dan sebagai tindak lanjut implementasi dari hasil penelitian dan formulasi Pelumas yang dilakukan oleh para peneliti di Lemigas.

  Tujuan

  Penyusunan Studi Kelayakan adalah melakukan kajian kelayakan  terhadap teknologi pabrikasi pelumas dan blending, serta kajian keekonomiannya, sehingga dapat memberikan gambaran teknis dan ekonomis dalam hal penyiapan Fasilitas Pabrikasi Percontohan Pelumas (LOBP). Penyusunan Rancangan Master Plan adalah untuk mendapatkan  suatu Rencana Induk Kegiatan Pembangunan Pabrikasi Pelumas

  Keekonomian yang telah dilakukan, agar pelaksanaan pembangunannya dapat berjalan secara efisien. Penyusunan Detail Design adalah untuk memberikan pedoman  atau panduan secara teknis dalam melaksanakan Pembangunan Fasilitas Pabrikasi Pelumas Percontohan, berdasarkan pada hasil Studi Kelayakan/ Kajian Teknis dan Keekonomian dan Rancangan Master Plan yang telah dilakukan.

  Lingkup Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan mencakup aspek teknis, aspek  manajemen, aspek pemasaran, aspek keuangan dan keekonomian Penyusunan Master Plan mencakup rencana penetapan lokasi  (Site), pembuatan rencana tapak atau tata letak ( Layout Plan), rencana pentahapan kegiatan dan jadwal pelaksanaan pembangunan Fasilitas Pabrikasi Percontohan Pelumas (LOBP). Penyusunan Detail Design mencakup pembuatan gambar-  gambar pra rencana teknis pembangunan fasilitas pabrikasi percontohan pelumas (LOBP). Penyusunan studi kelayakan, master plan dan detail design pembangunan fasilitas pabrikasi percontohan pelumas (LOBP) ini di laksanakan oleh konsultan, dengan hasil akhir 3 buah laporan, yaitu laporan studi kelayakan, laporan master plan dan laporan detail design. Dari hasil analisis rencana pembangunan fasilitas pabrikasi pelumas percontohan (LOBP) PPPTMGB“LEMIGAS”, yang ditinjau dari aspek- aspek Teknis dan Produksi, Manajemen dan Operasi, Pemasaran, serta Keuangan dan Keekonomian, maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan Fasilitas Pabrikasi Percontohan Pelumas (LOBP)layak untuk dilaksanakan.