Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

11 destilasi air energi surya jenis vertikal juga pernah dilakukan Wibulswas, 1984. Menurut Dunkle parameter operasional utama yang mempengaruhi unjuk kerja destilasi air energi surya adalah jumlah energi surya, temperatur sekitar, kedalaman air dalam bak dan kebocoran pada bagian dasar alat Dunkle, 1976. Jarak kaca dan absorber yang optimum adalah 40 sampai 60 mm Ramli, 1984. Penelitian pengaruh disain parameter terhadap unjuk kerja alat destilasi juga dilakukan oleh Headly Headly, 1970, Singh Singh, 1996 dan Garcia Garcia, 1999. Penelitian menggunakan dua alat destilasi air energi surya vertikal jenis tidak langsung di Sahara pada musim dingin menghasilkan laju alir air bersih maksimum 1,061 kgm 2 .jam. Temperatur penguapan maksimum 73,26 o C pada temperatur sekitar antara 9,05 sampai 21,76 o C. Penelitian alat destilasi air energi surya vertikal jenis gabungan antara tidak langsung dan langsung di lakukan di gurun Sahara di Adrar Aljazair. Alat destilasi tersebut menghasilkan air bersih antara 1,78 sampai 6,26 literm 2 .hari di bagian tidak langsung dan 0,55 sampai 1,93 literm 2 .hari di bagian langsung. Bagian langsung berbentuk bak dengan penampang trapesium dengan ukuran sisi panjang 0,98 m dan sisi pendek 0,84 m. Penelitian dilakukan dari bulan Mei sampai Juli 2006 dengan temperatur sekitar rata-rata 28,07 sampai 43,28 o C dan energi surya antara 28,48 sampai 22,79 MJm 2 hari.

2.4 Jenis-jenis Destilasi

Terdapat berbagai jenis-jenis dari destilasi yang berkembang, berikut penjelasan dari berbagai jenis destilasi : 12

1. Destilasi Sederhana

Pada dasarnya destilasi ini memiliki pemisah yang jelas beruapa perbedaan titik didih yang jauh. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan lebih menguap lebih dahulu. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi ini sering dignakan untuk memisahkan air dan alkohol.

2. Destilasi Uap

Destilasi uap dilakukan untuk mernisahkan komponen campuran pada temperatur lebih rendah dari titik didih normal komponen-komponennya. Dengan cara ini pernisahan dapat berlangsung tanpa merusak komponen- komponen yang hendak dipisahkan. Cara ini dapat dipilih jika komponen- komponen yang dipisahkan sensitif terhadap panas dan harus dijaga. Ada dua cara melakukan destilasi uap. Yang pertama adalah dengan menghembuskan uap secara kontinu di atas campuran yang sedang diuapkan. Cara kedua adalah dengan cara mendidihkan senyawa yang dipisahkan bersama dengan pelarut yang diuapkan. Komponen yang dipisahkan dididihkan bersama-sama dengan pelarutnya. Tekanan parsial dari komponen ini secara bertahap akan mencapai kesetimbangan tekanan total sistem. Dalam model destilasi uap ini temperatur dari komponen yang dipisahkan dapat diturunkan dengan cara menguapkannya kepada uap pembawa carrier, biasanya uap pelarut. Temperatur penguapan dalam hal ini lebih rendah dari temperatur didih senyawa-senyawa yang dipisahkan. Hal ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen yang dipisahkan 13 tidak rusak karena panas. Jika pelarutnya air maka uap pelarut adalah uap air. Uap pelarut ini akan membawa serta komponen.

3. Destilasi Vakum

Destilasi vakum dilakukan dengan menurunkan tekanan, dari beberapa ratus mmHg sampai 0,001 mmHg atau hampir vakum. Tujuan utamanya adalah menurunkan titik didih cairan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan jika senyawa-senyawa target mudah terdekomposisi pada titik didihnya atau jika titik didih senyawa target susah untuk dicapai. Tambahan lagi, volatilitas relatif juga meningkat jika tekanan diturunkan. Dengan demikian, rancangan peralatan destilasi tidak sederhana karena memerlukan sistem tertutup. Kolom destilasi biasanya mempunyai desain sebagai kolom berisi dan tertutup packed column untuk destilasi fraksional. Destilasi vakum tinggi high vacuum distillation dilakukan untuk tekanan 1-50 mmHg. Di bawah 1 mmHg destilasi dilakukan dengan kolom fraksionasi khusus. Destilasi vakum sangat berhubungan dengan destilasi fraksional. Untuk kolom fraksionasi besaran yang digunakan untuk menentukan keberlangsungan proses adalah HETP height equivalent to a theoreticai plates di mana harga HETP rendah merupakan indikasi sistem yang baik.

4. Destilasi Fraksionisasi

Fungsi destikasi fraksionasi adalah memisahkan komponen – komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih