HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MASA BERAKHIRNYA KONTRAK KERJA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk menjalankan sebuah perusahaan, lembaga, atau instansi diperlukan
adanya Sumber Daya berupa potensi yang terkandung dalam diri manusia. Sumber
Daya itu sendiri berarti kemampuan yang berupa dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki

individu,

perilaku

dan

sifatnya

ditentukan oleh

keturunan


dan

lingkungannya. Salah satu Sumber Daya dalam perusahaan adalah seorang
karyawan. Karyawan merupakan aset penting bagi perusahaan demi kemajuan
perusahaan itu sendiri.
Dalam dunia ketenagakerjaan, dikenal adanya karyawan tetap dan karyawan
tidak tetap (karyawan kontrak). Yang dimaksud karyawan tetap (permanent
employee) dalam ketenagakerjaan pada umumnya didefinisikan sebagai pekerja yang
memiliki perjanjian kerja dengan pengusaha untuk jangka waktu tidak tertentu
(permanen). Sedangkan karyawan tidak tetap (karyawan kontrak) secara umum
didefinisikan sebagai karyawan yang memiliki perjanjian kerja dengan pengusaha
terbatas untuk jangka waktu tertentu atau berdasarkan selesainya suatu pekerjaan
tertentu, yang biasanya dikenal dengan istilah PKWT (Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu).
Dalam prakteknya, banyak perusahaan yang menerapkan sistem kontrak
jangka waktu tertentu, sebelum karyawan tersebut diangkat menjadi karyawan tetap
perusahaan. Namun dalam sistem kontrak, karyawan juga dinilai dari kinerjanya
yang meningkat/menurun. Jika kinerja menurun maka kontrak karyawan tersebut
kemungkinan tidak akan berlanjut dengan kata lain diberhentikan sesuai dengan
perjanjian/kontrak yang ada.

Dewasa ini, perusahaan lebih tertarik untuk memperkerjakan seorang
karyawan dengan sistem kontrak. Karena dengan adanya sistem ini, perusahaan
memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah dapat menekan budget perusahaan
seminimal mungkin karena dengan tenaga kerja kontrak perusahaan tidak perlu
menyediakan dana untuk jaminan kesehatan, pesangon, dll. Selain itu banyak terjadi
1

2

penyimpangan-penyimpangan seperti upah pekerja kontrak dibawah ketentuan
UMR, pekerja kontrak tidak diikutsertakan dalam program jamsostek, para pekerja
kontrak tidak mendapatkan THR. Kemudian karyawan kontrak tidak jelas statusnya
dalam pekerjaan. Karena sewaktu-waktu masa kontrak habis, karyawan kontrak
dapat kehilangan pekerjaan sebelumnya. Dengan kata lain kontrak tidak
diperpanjang lagi.
Secara materi, seorang karyawan kontrak akan mengalami kerugian saat
terjadi penghentian kontrak. Kerugian-kerugian tersebut adalah karyawan tidak
memiliki pekerjaan lagi, hilangnya fasilitas-fasilitas kantor, bahkan tidak memiliki
penghasilan lagi. Padahal menjadi pekerja walaupun kontrak dilakukan agar tetap
bisa menyambung hidup.

Seperti contoh kasus berikut ini yang telah dijelaskan oleh poskota bahwa
ratusan buruh yang bekerja di pabrik kawasan Kawasan Berikat Nusantara (KBN),
Cilincing, Jakarta Utara, menjelang puasa dan lebaran mulai pusing dan cemas. Ini
lantaran masa kontrak kerja mereka pada bulan-bulan tersebut mulai habis. Bahkan
kondisi seperti ini sudah sering terjadi bahkan bagi para karyawan kontrak
merupakan pengalaman tahun sebelumnya.
Dengan fenomena diatas maka karyawan kontrak akan mengalami
kecemasan terhadap masa depan mereka karena ketidakpastian status kerjanya.
Kemudian mereka akan mencemaskan pendapatan mereka jika kontrak kerjanya
diberhentikan. Walaupun sebagai pekerja kontrak, penghasilan tiap bulannya sangat
berguna untuk menyambung hidup mereka.
Apalagi untuk karyawan yang sudah menikah dan berkeluarga. Karyawan
yang sudah menikah atau berkeluarga tentunya akan memiliki berbagai macam
kebutuhan untuk hidup, mempersiapkan masa depan. Saat kontrak kerja akan
berakhir, tentunya karyawan kontrak dengan kriteria diatas sudah memikirkan
alternatif lain ketika masa kontrak telah usai. Namun, hal itu juga tidak menutup
kemungkinan karyawan kontrak untuk tidak mengalami kecemasan.
Secara teori menurut Lazarus (1969), kecemasan merupakan suatu respon
dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan diikuti perasaan gelisah,
khawatir, dan takut. Kecemasan adalah aspek subyektif dari emosi seseorang karena

melibatkan faktor perasaan seseorang. Sedangkan menurut Daradjat (1985)

3

kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang
terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan
batin (konflik).
Perasaan cemas akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Cemas bukan
hanya berbahaya bagi keadaan psikologis tetapi juga keadaan fisiknya. Hal ini
terbukti dalam penyelidikan terhadap 15.000 org pasien yg menderita gangguangangguan perut di rumahsakit Mayo, Amerika Serikat menunjukkan bahwa empat
dari lima pasien yg menderita gangguan perut disebabkan mereka mengalami takut,
cemas, kekesalan dan kebencian (Haryono:2000).
Menurut

Hurlock

(1979:225)

menyatakan


bahwa

kegelisahan

mempengaruhi kepribadian melalui pengaruhnya pada tingkah laku. Bagaimana
seseorang menilai tingkah lakunya sendiri dan kepuasan yang ia dapatkan karenanya,
akan menentukan bagaimana dia akan mengevaluasi dirinya. Evaluasi diri ini
membentuk inti dari konsep diri. Demikian juga, tingkah lakunya akan
mempengaruhi penilaian dan perlakuan oranglain terhadap dirinya. Secara tidak
langsung penilaian dan perlakuan orang lain mempengaruhi penilaian dirinya.
Konsep diri di identifikasi menjadi dua, yaitu konsep diri positif dan negatif.
Semakin positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah ia mencapai
keberhasilan. Sebaliknya, semakin negatif konsep diri maka semakin sulit seseorang
untuk berhasil. Karena sesuai dengan Desmita (2011), orang yang memiliki konsep
diri positif memiliki ciri-ciri, yaitu penuh optimis, selalu percaya diri, berani
menetapkan tujuan hidup, berani gagal,dll. Sedangkan orang yang memiliki konsep
diri negatif adalah pesimis, tidak percaya diri, takut gagal, rendah diri,dll.
Dari ciri-ciri diatas peneliti menduga ketika seorang karyawan akan
menghadapi masa berakhirnya kontrak kerja saat merasa optimis terhadap masa
depan, selalu percaya diri terhadap kemampuan, berani untuk gagal, dan memiliki

tujuan hidup akan mengalami kecemasan yang rendah. Sebaliknya jika seorang
karyawan kontrak menyikapi suatu masalah dengan pesimis, tidak percaya diri,
rendah diri, takut untuk mengalami kegagalan akan mengalami kecemasan yang
tinggi.
Kurangnya konsep diri akan berpengaruh kepada cara memandang kualitas
kemampuan yang ia miliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas

4

kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas
sebagai sesuatu hal yang sulit diselesaikan. Sebaliknya, pandangan positif terhadap
kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh
tugas sebagai suatu hal yang mudah untuk diselesaikan (Pudjijogyanti:1993).
Selain itu konsep diri juga berpengaruh terhadap kualitas seseorang dalam
menghadapi perubahan keadaan. Perubahan itu bisa dipahami sebagai tekanan atau
tantangan. Ini tergantung pada bagaimana kita punya persepsi diri. Tantangan dan
tekanan adalah kesempatan untuk membuktikan kemampuan, kebolehan, kehebatan
kita dalam menghadapi sebuah permasalahan. Konsep diri yang positif akan
memproduksi kepercayaan yang positif juga dan tidak akan merasa cemas jika
menghadapi segala permasalahan.

Individu dengan konsep diri positif cenderung akan dapat menimbulkan
tingkah laku penyesuaian yang baik dengan lingkungan sosial. Sebaliknya bila
seseorang memiliki konsep diri yang negatif, maka individu tersebut cenderung akan
mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri, merasa ragu, dan kurang
percaya diri. Individu dengan konsep diri yang negatif akan mengalami kesulitan
dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosial.
Jadi berdasarkan pernyataan diatas ketika karyawan kontrak sudah
mengetahui batas kontrak kerjanya maka mereka akan memiliki konsep apa yang
akan dilakukan ke depannya jika kontrak tidak dilanjutkan. Kemudian lebih mudah
dalam melakukan penyesuaian terhadap keadaan, karyawan akan memikirkan
bagaimana ke depannya, apa yang akan dilakukan selanjutnya dengan berbagai
pemikiran-pemikiran dan kemungkinan yang akan terjadi agar tidak menganggur.
Menurut Brehm & Kassin (1989) konsep diri dianggap sebagai komponen
kognitif dari diri sosial secara keseluruhan, yang memberikan penjelasan tentang
bagaimana individu memahami perilaku, emosi, dan motivasinya sendiri. Dengan
memiliki motivasi maka karyawan kontrak akan melanjutkan perjalanan karier
selanjutnya jika sudah tidak di kontrak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2005) memiliki hasil
ada hubungan negatif antara konsep diri dengan kecemasan sosial pada anak-anak
penghuni Lembaga Permasyarakatan. Seorang narapidana yang konsep dirinya

positif mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri atau bergaul dengan orang lain.

5

Karena mereka bisa menerima keadaan dirinya apa adanya, merasa percaya diri dan
mempunyai motivasi untuk memperbaiki diri. Sehingga kemungkinan untuk
timbulnya kecemasan pada dirinya rendah.
Salah satu bentuk kecemasan yang seringkali kita rasakan adalah
kekhawatiran akan masa depan kita. Kecemasan itu terjadi karena kita tidak tahu apa
yang akan kita hadapi nantinya. Begitu juga yang dirasakan oleh para karyawan yang
masa kontraknya akan berakhir. Terjadinya kecemasan merupakan implementasi dari
konsep diri, sedangkan konsep diri merupakan bagaimana seseorang memandang
dirinya sendiri, menilai dirinya, juga bagaimana harapannya terhadap dirinya sendiri,
begiru pula dengan penilaian dan harapan orang lain terhadap individu tersebut.
Menurut teori humanistik dijelaskan bahwa kecemasan timbul dikarenakan
adanya dua konsep diri, yaitu konsep diri yang berasal dari individu dan yang berasal
dari orang lain. Energi mereka lebih banyak tercurah pada konflik tersebut daripada
untuk aktualisasi diri. Perkembangan konsep diri ini berlangsung sejak individu
mengenal dirinya dan mulai berkembang ketika ia mulai terjun pada lingkungan yang
kongkret.

Berdasarkan penelitian dan teori diatas, jika dikaitkan dengan kecemasan
dalam menghadapi masa berakhirnya kontrak kerja, peneliti menduga bahwa konsep
diri yang positif merupakan salah satu faktor penting untuk mengurangi tingkat
kecemasan dalam masa berakhirnya kontrak kerja. Karena dengan konsep diri yang
positif maka seorang karyawan kontrak akan lebih siap dan percaya diri dan optimis
dalam memperbaiki diri.
Dari latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan sebuah penelitian yang
berjudul “Hubungan antara konsep diri dengan kecemasan dalam menghadapi
masa berakhirnya kontrak kerja”.

B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara konsep diri dengan kecemasan dalam menghadapi
masa berakhirnya kontrak kerja?

6

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan konsep diri dengan kecemasan dalam menghadapi masa berakhirnya
kontrak kerja.


D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini :
1. Secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
psikologi pada umumnya, terutama dalam psikologi industri dan organisasi.
2. Secara praktis
a. Bagi perusahaan, diharapkan dapat mengetahui bagaimana keadaan
karyawan kontrak terutama dalam hal konsep diri karyawan kontrak dan
membantu untuk meningkatkan konsep diri yang lebih positif.
b. Bagi karyawan kontrak, diharapkan bisa menjadi informasi agar memiliki
dan memperbaiki konsep diri yang positif.
c. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih
lanjut dalam kerangka konsep diri dan kecemasan dalam menghadapi
masa berakhirnya kontrak kerja pada karyawan kontrak.

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI MASA BERAKHIRNYA
KONTRAK KERJA

SKRIPSI


Oleh :
Rayi Kusumaningrum
08810056

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI MASA BERAKHIRNYA
KONTRAK KERJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :
Rayi Kusumaningrum
08810056

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Maha Suci Allah atas segala karunia, hidayah
dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa karena adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari
berbagai pihak yang dengan tulus meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, maka tugas
akhir ini dapat terselesaikan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
2. Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si. dan Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si. selaku
Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, dan
berkenan untuk menuntun dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Dra.Djudiyah, M.Si dan Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi, selaku Dosen
Penguji I dan Penguji II, yang telah memberikan kritik dan saran kepada
penelitian ini sehingga menjadi lebih sempurna.
4. Dra. Djudiyah, M.Si. selaku Dosen Wali yang telah mendukung dan memberi
pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini dengan baik.
5. Kepala BAA UMM dan Direktur RSI Siti Aisyah Madiun yang telah
memberikan izin dan fasilitas bagi penulis untuk melakukan penelitian.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta, terima kasih banyak atas dukungan, doa,
kesabaran dan juga kasih sayang yang selama ini telah diberikan kepada
penulis.
7. Kakak-kakakku tercinta yang selalu memberikan motivasi dan doanya.
8. Keponakan-keponakan tersayang ( Fiya, Nisa, Vara) yang menjadi sasaran
keisengan ketika penulis mulai merasa lelah dengan penulisan tugas akhir ini.
9. My Beloved, “A” yang telah memberikan perhatian, pengertian, dukungan,
nasihat dan kesabarannya selama ini. U’r the best someone I have o(o)o

10. Teman-teman seperjuanganku Silvi si bebheb, Marita, Pheda, Tuti, Sari, Dini,
Dian, Mute, Saptyna, Danti, Nchun, Oyong, Alin, Rosa, Vera, Firra, Wina,
Vika, Oka, Wiwit, Ima, Zahra, Yola, Venny, Sarida, Tioz, Munadiyah,
Wiwid, Ayu, Dani, Wiwin, Olan, Ferry, Frenky, Ary, Samsul, Dwi, Yeni,
terimakasih untuk dukungan dan semangatnya. Dan semua teman Psikologi
2008.
11. Teman-teman kosku (Herera, Rahmi, Nesti, Ayu, Ria), yang telah
memberikan suasana meriah dengan keramaiannya di rumah keduaku.
12. Teman-teman di PLP (Mbak Vika, Mbak Arsi, Mbak Kiki, Mbak Dila, Mbak
Irma, Mbak Bella, Mbak Weni, Mbak Shita, Mbak Soniya, Bebheb, Wawa ,
Mbak Mi , Ansori, David, Mas Fir si tronton, Bang Thohir, Fitri dan teman2
asisten lainnya) yang sudah memberikan semangat 45’nya dikala penulis
mulai malas bimbingan.

Walaupun kalian selalu

menganiaya

dan

menindasku, but thanks for everything 
13. Kaos kaki Herera yang sudah ikut ujian skripsi bersamaku.
14. Si Lepi item manisku “Pico” yang sudah banyak sekali membantu sehingga
penulis menjadi sarjana. Dan printer yang selalu rewel. Aku banyak
berhutang budi pada kalian.
15. Pihak-pihak yang telah banyak membantu, namun tidak dapat disebutkan
satu-persatu karena keterbatasan tempat, saya ucapkan banyak terima kasih.
Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari adanya kekurangan, oleh karena itu
penulis terbuka terhadap kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak yang nantinya akan menambah kesempurnaan penelitian ini di masa
mendatang.
Akhirnya semoga karya ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi
pihak-pihak yang memerlukan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 4 Juni 2012
Penulis

Rayi Kusumaningrum

DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................
Halaman motto ................................................................................................
Intisari .............................................................................................................
Abstract...........................................................................................................
Daftar isi .........................................................................................................
Daftar tabel .....................................................................................................
Daftar gambar .................................................................................................
Daftar lampiran ...............................................................................................
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
D. Manfaat Penelitian .....................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep diri ................................................................................
1. Pengertian konsep diri ..........................................................
2. Ciri-ciri konsedp diri positif dan negatif ...............................
3. Faktor yang mempengaruhi konsep diri................................
4. Komponen konsep diri .........................................................
5. Dimensi dalam konsep diri ...................................................
B. Kecemasan ................................................................................
1. Pengertian kecemasan ..........................................................
2. Ciri-ciri kecemasan ..............................................................
3. Faktor yang mempengaruhi kecemasan ................................
4. Klasifikasi tingkat kecemasan ..............................................
5. Macam-macam kecemasan...................................................
C. Kontrak Kerja ............................................................................
1. Pengertian kontrak kerja.......................................................
2. Jenis perjajnjian kerja...........................................................
3. Jangka Waktu perjanjian kerja waktu tertentu ......................
D. Hubungan antara konsep diri dengan kecemasan dalam
menghadapi masa berakhirnya kontrak kerja ..............................
E. Kerangka Berpikir .....................................................................
F. Hipotesis....................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian.................................................................
B. Variabel Penelitian ....................................................................
1. Identifikasi variabel penelitian .............................................
2. Definisi Operasional variabel penelitian ...............................
C. Populasi dan Sampel ..................................................................
D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data.................................

i
iii
iv
v
vi
viii
ix
x

1
5
6
6

7
7
9
12
13
15
17
17
18
20
21
23
23
23
26
26
27
30
31

32
32
32
33
34
35

1. Jenis data .............................................................................
2. Metode pengumpulan data ...................................................
3. Validitas dan reliabilitas .......................................................
a. Validitas .........................................................................
b. Reliabilitas .....................................................................
E. Prosedur Penelitian ....................................................................
F. Teknik Analisis Data .................................................................

35
35
40
40
43
45
47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................... 49
B. Analisis Data ............................................................................. 51
C. Pembahasan ............................................................................... 52
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................
B. Saran-saran ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................

57
58
64
66

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

Tabel 1 : Blueprint konsep diri ...............................................................
Tabel 2 : Blueprint kecemasan dalam menghadapi masa .........................
berakhirnya kontrak kerja
Tabel 3 : Skoring skala Konsep Diri dan skala Kecemasan .....................
dalam Menghadapi Masa Berakhirnya Kontrak Kerja
Tabel 4 : Item Valid Skala Konsep Diri ..................................................
Tabel 5 : Item Valid Skala kecemasan dalam menghadapi ......................
masa berakhirnya kontrak kerja
Tabel 6 : Uji Reliabilitas skala Konsep Diri ............................................
Tabel 7 : Uji Reliabilitas skala kecemasan dalam menghadapi ................
masa berakhirnya kontrak kerja
Tabel 8 : Hasil Reliabilitas Keseluruhan .................................................
Tabel 9 : Rancangan Analisa Data ..........................................................
Tabel 10 : Data berdasarkan Jenis Kelamin ..............................................
Tabel 11 : Tabel berdasarkan Usia ............................................................
Tabel 12 : Sebaran Z Score Skala Konsep Diri..........................................
Tabel 13 : Sebaran Z Score Skala kecemasan dalam .................................
menghadapi masa berakhirnya kontrak kerja
Tabel 14 : Rangkuman Analisis Korelasi ..................................................

39
41
41
45
45
47
47
48
50
53
53
54
55
56

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar

Halaman

Gambar 1: Kerangka Pikiran ...................................................................... 30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7

: Skala Penelitian (Skala Konsep Diri dan Skala Kecemasan)
: Surat izin penelitian
: Data penelitian skala konsep diri
: Data penelitian skala kecemasan
: Reliabilitas dan validitas konsep diri
: Reliabilitas dan validitas kecemasan
: Analisa Data & Frekuensi Tabel

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H. 2009. Psikologi perkembangan (pendekatan ekologi kaitannya dengan
konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja). Bandung: Refika Aditama
Alwisol. 2008 . Psikologi Kepribadian (edisi revisi). Malang: UMM Press
Anoraga, Panji. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, S. 1998. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (edisi revisi).
Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, S. 2000. Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Liberty
Dayakisni, T., & Hudaniah. 2006. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press
Desmita. 2011. Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: Rosda
Feist & Feist. 2010. Teori kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika
Hadi, S. 1991. Metodologi Research 3. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi
.1992. Metodologi Research 3 (edisi revisi). Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi
Hakim, Abdul. 2003. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. PT. Citra Aditya Bakti
Hurlock,E.B. 1979. Personality development. New York: McGraw-Hill
H.S, Salim. 2008. Perkembangan hukum kontrak imnominaat di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika
Kerlinger, F. 2000. Asas-asas penelitian Behavioral (terjemahan). Yogyakarta:
UGM Press
Maramis, W.E. 1994. Ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Airlangga University Press
Martono, N. 2010. Metode penelitian kuantitatif: analisis isi dan analisis data
sekunder. Jakarta: Rajawali pers
Nasir & Omar. 2006. Kesejahteraan manusia. Malaysia: PUKM
Nevid, J.S., Rathus,S.A., Greene,B. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga

Potter & Perry. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan
praktik, vol.1,E/4. Jakarta: EGC
Prastiyanti, R,I. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan
keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU. (Skripsi, Akademi
Keperawatan Pamenang Pare Kediri) tidak diterbitkan
Pudjijogyanti, CR. 1993. Konsep diri dalam pendidikan. Jakarta: Arcan
Rahmat, J. 2007. Psikologi Komunikasi (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Lestari, Susana Puji. 2005 . Hubungan antara konsep diri dengan kecemasan sosial
pada anak-anak penghuni lembaga permasyarakatan anak di blitar.
(Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang) tidak
diterbitkan
Suryabrata, S. 1999. Pengembangan alat ukut Psikologi. Jakarta: Rajawali
__________. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tallis, Frank. 1992. Mengatasi Rasa Cemas. Jakarta: Arcan
Townsend, 1996 pada blog (http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/teorikecemasan.html)
Winarsunu, T. 2009. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan (edisi
revisi). Malang: UMM press
http://www.poskota.co.id (Diakses 2 November 2011)

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN MENGHADAPI MASA BERAKHIRNYA KONTRAK KERJA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN KONTRAK PADAPT. PLN KOTA MALANG

1 9 2

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian SBMPTN.

3 26 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian SBMPTN.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian SBMPTN.

0 2 9

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Menopause.

0 2 13

Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir Universitas Muhammadiyah Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir Universitas Muhammadiya

0 0 16

Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir Universitas Muhammadiyah Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir Universitas Muhammadiya

1 2 18

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA DEPAN PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN II B KLATEN.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 0 19