PERBEDAAN REGULASI EMOSI ANTARA ETNIS ARAB DENGAN ETNIS JAWA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia memiliki ketergantungan kepada manusia lain di dunia jika kita
ingin hidup. Keluarga, perusahaan, perkumpulan, tetangga, provinsi dan daerah
adalah bentuk kehidupan bersama. Pada bentuk ini, manusia yang satu dengan
manusia lain bergaul dengan cara tertentu, manusiawi dan bersama-sama.
Kesepakatan pada individu dalam hidup bersama di satu tempat dapat dijumpai,
tetapi pada kenyataannya ada perbedaan antara timur dan barat pada suatu daerah.
Azwar (1995) menerangkan bahwa kebudayaan dimana kita hidup dan
dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila
kita hidup dalam budaya sosial yang sangat mengutamakan kehidupan berkelompok,
maka sangat mungkin kita mempunyai sikap negatif terhadap kehidupan
individualisme yang mengutamakan kepentingan perorangan.
Seorang ahli Psikologi yang terkenal, Burrhus Frederic Skiner sangat
menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk pribadi
seseorang. Kepribadian, katanya tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten
yang menggambarkan sejarah reinforcement yang kita alami (Hergenhahn, 1982
dalam Azwar, 1995).
Setiap manusia memiliki emosi, memberinya identitas dan setiapnya harus

belajar beradaptasi serta meregulasi emosinya. Mengkaitkan emosi dengan individu
adalah berbicara mengenai variasi pada setiap orang. Bagaimana kita mendefinisikan
emosi, seberapa penting kita memandangnya, bagaimana kita mengelolanya,
merasakannya, menerimanya dan mengekspresikannya (Dayakisni & Yuniardi,
2008).
Budaya diyakini mempengaruhi persepsi dan interpretasi emosi. Banyak
akademisi meyakini bahwa proses yang terjadi adalah serupa dengan proses
bagaimana budaya mempengaruhi aturan penampilan emosi (display rules). Aturan
bagaimana interpretasi dan persepsi terhadap suatu emosi dilakukan disebut decoding
rules (Buck dalam Matsumoto, 1996). Hal ini dipelajari secara kultural, bagaimana
interpretasi dan persepsi emosi harus dilakukan. Seorang Jepang sangat mungkin
1

2
tidak menampakan ekspresi rasa ngerinya ketika menyaksikan suatu peristiwa
menakutkan ditengah kumpulan banyak orang. Orang Jepang mempelajari bahwa
seseorang dapat dikatakan sedang mengalami kesedihan, jika ekspresi mukanya tidak
menampakan kesedihan atau datar saja, namun ada gesture (gerak tubuh) yang
menunjukan kesedihan. (Dayakisni & Yuniardi, 2008). Budaya dengan kuat
mempengaruhi peraturan pertunjukan dan bahasa tubuh yaitu bagaimana meregulasi

dan kapan individu mengekspresikan emosi mereka. Kemampuan menyamakan
mood dengan bahasa tubuh adalah penting dalam hubungan dan interaksi. (Wade dan
Tavris, 2003 dalam Imamiar).
Dalam kehidupan sehari-hari, kontrol emosi antara orang-orang Arab dan orangorang Jawa memiliki perbedaan. Peneliti menjumpai orang Arab ketika
mengekspresikan emosi lebih sering terlihat tidak mempedulikan dimana mereka
berada. Sehingga pada tempat umum pun mereka dapat mengekspresikan emosinya,
baik emosi negatif maupun positif. Seperti ketika sekelompok orang Arab berada di
sebuah Mall, mereka akan tertawa lepas ketika membicarakan sesuatu yang lucu
tanpa mempedulikan dimana mereka berada. Selain itu, peneliti juga pernah
menjumpai seorang anak (dari keturunan Arab) yang lalai ketika diminta oleh ibunya
untuk menjaga air, ibunya tega memukul dengan rotan hingga anaknya jatuh pingsan.
Selain itu sebagai orang Arab, peneliti ikut merasakan akibat dari kurang bisanya
orang Arab dalam mengontrol emosi, yaitu menjadi pusat perhatian ketika berada di
tempat-tempat umum.
Sedangkan dari pengamatan peneliti pada orang-orang Jawa terlihat lebih
enggan (jarang) dalam mengekspresikan emosinya secara berlebihan, baik emosi
positif atau negatif. Mereka lebih memperdulikan keadaan di sekitarnya. Sesuai
pernyataan dari Suseno (1993) bahwa masyarakat Jawa dikenal sebagai masyarakat
yang menekankan prinsip rukun dan hormat. Artinya setiap orang Jawa dituntut
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan konflik. Dengan demikian dapat

tercapai keadaan tenang, tentram, selaras serta tanpa perselisihan dan pertengtangan,
juga bersatu dengan maksud saling membantu.
Regulasi emosi terdiri dari proses ekstrinsik dan instrinsik yang bertanggung
jawab untuk mengawasi, mengevaluasi, dan memodifikasi reaksi-reaksi emosional,
khususnya pada kedalaman dan jangka waktu reaksi dalam mencapai tujuan dari

3
individu (Thompson, dalam LaFreniere, 2000). Gross (2008) menyebutkan ada 5
strategi yang dapat dilakukan seseorang dalam meregulasi emosi, yaitu: menyeleksi
situasi, modifikasi situasi, penyebaran perhatian, perubahan kognitif, dan modulasi
respon.
Setiap orang memiliki tujuan berbeda dalam meregulasi emosi mereka. Dengan
demikian beberapa orang mungkin ingin meningkatkan pembangkitan yang tinggi
pada emosi positif mereka, sementara yang lain mungkin ingin mengurangi emosi
tersebut (Gross, 2008). Tujuan dari regulasi emosi sendiri bersifat spesifik tergantung
keadaan yang dialami seseorang. Sebagai contoh, pada suatu situasi seseorang
menahan emosi takutnya agar ketakutannya tersebut tidak dimanfaatkan orang lain.
Dalam situasi yang lain, seseorang dapat dengan sengaja menaikan rasa marahnya
untuk membuat orang lain merasa takut. Regulasi emosi juga bisa merubah tingkat
komponen reaksi emosi yang sesuai dengan emosi yang berkembang, seperti ketika

perubahan besar terjadi dalam pengalaman emosi dan reaksi psikologis yang terjadi
dengan tidak adanya ekspresi wajah (Gross & Thompson, 2007).
Banyak tujuan dari regulasi emosi, diantaranya dapat dipahami dengan istilah
hedonistik: orang termotivasi untuk menghindari rasa sakit dan mencari kesenangan.
Menurut Christiany dan Prawasti (dalam Imamiar 2010), regulasi emosi penting
dilakukan. Dengan meregulasi emosi individu dapat menurunkan komponenkomponen pengalaman dan tingkah laku dari emosi-emosi negative sehingga ia
memiliki kesiapan untuk melepaskan emosi negative yang disebabkan pelaku.
Menurut Pnalp (Hude, 2006) regulasi emosi tidak hanya menyangkut masalah
penghentian kecenderungan tindakan sebelum seseorang berbuat sesuatu. Namun,
kendali emosi adalah bagian tidak terpisahkan dari keseluruhan proses emosi dan
dibangun di atas empat komponen lain dalam proses yaitu objek, penilaian fisiologi,
dan kecenderungan atau ungkapan tindakan. Seringkali seseorang mengendalikan
emosi secara tidak sadar dan otomatis.
Regulasi emosi merupakan cara individu mempengaruhi emosi apa yang
dimiliki, kapan, dan bagaimana emosi tersebut dialami dan diekspresikan. Regulasi
emosi dapat terjadi secara otomatis atau terkontrol dan disadari atau tidak disadari.
Regulasi emosi dapat menyebabkan emosi meningkat atau menurun dan dapat
melibatkan emosi positif dan emosi negatif. Pengendalian emosi membantu individu

4

menyesuaikan diri dengan situasi di lingkungannya. Individu dapat menempatkan
diri dalam situasi yang tepat. Mereka dapat membedakan kapan dan bagaimana
emosi ditunjukkan. Regulasi emosi dapat menyebabkan intensitas emosi melemah
atau bahkan hilang sama sekali (Gross & Thompson, 2007).
Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa, pengendalian emosi tidak selalu
memerlukan perintah pengendalian, karena berasal dari diri sendiri. Pengendalian ini
juga memelihara atau meningkatkan emosi, seperti ketika kita berbagi berita yang
baik kepada orang lain, dan efek positinya pun akan lebih terasa (Langston, 1994
dalam Gross), atau bahkan dalam konteks emosi yang negatif pun, ketika penagih
hutang mencoba lebih marah untuk mengambil tunggakan uang pada peminjam
(Sutton, 1991 dalam Gross).
Hasil temuan penelitian dari studi Ekman (dalam Dayakisni & Yuniardi, 2008)
yang menemukan perbedaan dalam pola penerimaan dan kontrol emosi dari subyeksubyek penelitiannya yang berasal dari Jepang dan Amerika. Subyek Jepang lebih
banyak menerima (menunjukan) ekspresi emosi positif dan mengontrol (menahan)
emosi negatif dibandingkan dengan orang Amerika, terlebih bila mereka berada di
lingkungan publik.
Penelitian terbaru yang fokus pada masalah ini salah satunya yang dilakukan
Vargas, 1996 (dalam Dayakisni & Yuniardi, 2008). Dalam studinya ia menemukan
bahwa orang-orang Costarika enggan (jarang) mengekspresikan emosi negatif
mereka (jengkel, tidak percaya, tidak setuju) dibandingkan dengan subyek dari

Amerika.
Dari kedua hasil penelitian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa budaya
mempengaruhi seseorang dalam mengontrol emosi, sehingga ekspresi yang akan
ditunjukan pun berbeda pada setiap budaya, terutama pada emosi negatif.
Secara umum sebagai identitas bangsa, kebudayaan Indonesia sudah terintegrasi,
namun apabila dilihat secara parsial kita akan dapatkan keunikan sekaligus
perbedaan yang sangat mencolok antara budaya satu dengan yang lainnya, satu
contoh yang kami coba angkat disini adalah sekilas tentang perbedaan kebudayaan
antara etnis Jawa dengan etnis Arab.
Etnis keturunan Arab misalnya dikenal sebagai kaum yang gemar berhijrah
(migrasi), awal mulanya berdagang ,sebagai sarana difusi ajaran-ajaran Islam di

5
nusantara ini, sebagai penyebar agama Islam, secara umum tentunya sangat
berpegang teguh pada ajaran serta tradisi keagamaan Islam murni yang berkembang
di negara aslinya (Hadramaut) dibandingkan dengan dominasi budaya lokal, hal itu
dapat dilihat dari pemahaman serta sikap keberagamaannya yang cenderung ekstrem
dan kaku baik dalam pandangan hidupnya, tradisi, pendidikan, bersosialisasi maupun
dalam mendidik anak-anak atau remaja mereka.
Sementara disisi lain, jangkauan sistem sosial pada masyarakat Jawa yang

berlaku akan meliputi jangkauan moral (sistem normatif) yang berlaku. Dimana
sisitem hubungan sosial yang subyektif tidak diakui lagi. Cita-cita masyarakat
sekarang masih didasarkan atas norma-norma kekeluargaan yang digali dari bumi
Indonesia. Kekeluargaan yang hirarkis, tolong menolong, musyawarah, gotong
royong, merupakan bagian dari kebudayaan Jawa. Mudler berpendapat bahwa sikap
hidup orang Jawa lebih bersifat keseluruhan, tidak memisahkan individu-individu
dari pada lingkungannya, bahkan dari alam adi kodrati (Mulder, 1981).
Dari penjelasan mengenai etnis Arab dan Jawa serta pengaruh budaya terhadap
ekspresi dan kontrol emosi diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah
penyebab ekspresi emosi yang berbeda antara etnis Arab dan etnis Jawa disebabkan
oleh regulasi emosi dari setiap etnis. Oleh sebab itu, peneliti tertarik meneliti tentang
“Perbedaan Regulasi emosi Antara Etnis Arab dengan Etnis Jawa”

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan
regulasi emosi antara etnis Arab dengan etnis Jawa?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan:
Untuk mengetahui perbedaan serta kecenderungan regulasi emosi pada etnis Arab

dan etnis Jawa.

6
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Sebagai referensi tambahan bagi pengembangan ilmu Psikologi Sosial serta
pada bidang Psikologi Lintas Budaya.
2. Secara Praktis
Sebagai bahan masukan bagi para mahasiswa khususnya serta pada semua
masyarakat pada umumnya yang ingin mengetahui lebih jauh tentang
kecenderungan regulasi emosi pada orang etnis Arab dan orang etnis Jawa.

PERBEDAAN REGULASI EMOSI ANTARA ETNIS ARAB DENGAN ETNIS
JAWA

SKRIPSI

Oleh:
Selfia Abu Bakar
08810003


UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG
FAKULTAS PSIKOLOGI
2012

PERBEDAAN REGULASI EMOSI ANTARA ETNIS ARAB DENGAN ETNIS
JAWA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh:
Selfia Abu Bakar
08810003

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG
FAKULTAS PSIKOLOGI

2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi rabbil ‘ Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah
karya ilmiah yang berjudul “PERBEDAAN REGULASI EMOSI ANTARA ETNIS
ARAB DENGAN ETNIS JAWA”, sebagai tugas akhir yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi di
Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan berakhirnya penulisan tugas akhir ini, merupakan salah satu langkah
awal untuk menapak ketahap selanjutnya. Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis
dengan senang hati siap menerima saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan.
Dan mengingat masih ada tugas lain yang harus di hadapi dengan lapang dada
sehingga tetap memohon ridho dan karunia Allah SWT, karena Alah merupakan
penguasa tunggal jagad raya.
Selama proses dan hingga terselesaikannya skripsi ini, sangat disadari banyak
melibatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa masukkan pengetahuan,
motivasi ataupun diskusi dan lain sebagainya. Dalam kesempatan ini dengan tulus

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadyah Malang.
2. Ibu Siti Suminarti F, M.Si. Selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan hingga selesainya
penulisan tugas akhir ini.
3. Ibu Ni’matuzahroh, S.Psi., M.si. Selaku dosen pembimbing II yang juga
membimbing dan mengarahkan dalam penulisan tugas akhir ini.
4. Kedua Orangtuaku yang senantiasa mendoakan dalam Sholatnya dan
memberikan kasih sayangnya serta motivasi kepada penulis.
5. Saudara tercinta kak Lia, kak Romzi dan Adibah yang telah banyak
memberikan motivasi dan bantuan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
6. Para Dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang.

7. Semua rekan-rek
ekan sejawat bebheb Rayi, Pida, Tia, Sari yang
ya telah secara
moral membantu
tu memotivasi dan mendukung saya dalam proses
pr
skripsi ini.
Serta patner pen
engerjaan skripsi secara payung ini Oyong terima
te
kasih atas
kerja sama kita.
8. Teman-teman seperjuanganku
s
MTS dan Aliyah pon-pe
pes Al-mukmin,
Hablana, Mega,
a, Mumu, Lisya dkk yang telah banyak membe
berikan dorongan
kepada penuliss untuk segera menyelesaikan program Sarja
rjana di Fakultas
Psikologi UMM.. You’r My Best and My Lovely Friend’s
9. Seluruh teman-te
teman psikologi 2008, khususnya kelas A.. Terimaksih atas
persahabatan yan
ang telah kita jalin.
10. Semua pihak yang
yan terlibat, yang tidak dapat penulis sebutk
tkan satu persatu,
terimakasih atass semua
s
dedikasi dan perannya dalam penyeles
lesaian skripsi ini.
Kepada merekaa semua
s
penulis tidak dapat memberikan apa-aapa selain untain
terima kasih dengan tul
ulus serta iringan do’a semoga Allah SWT membalas
m
semua
amal kebaikan mereka dengan
d
sebaik-baiknya balasan (jazakumullah
ah khairul jaza’)
Akhirnya penulis
lis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penu
nulisan skripsi ini
belum mencapai kesem
empurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun
Na
demikian,
penulis berharap semog
oga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
lis khususnya dan
para pembaca pada umuumnya serta menambah khazanah ilmu penge
getahuan dan ilmu
pendidikan. Amiin.

Malang, 29 Juli 2012
Penul
ulis

Selfia Abbu Bakar

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ............................................................................ i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi
INTISARI ................................................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xiii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Regulasi Emosi................................................................................. 7
1. Pengertian Regulasi Emosi ........................................................ 7
2. Fase-fase Perkembangan Regulasi Emosi .................................. 8
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Regulasi Emosi ................. 9
4. Strategi Regulasi Emosi ............................................................. 13
B. Etnis.................................................................................................. 14
1. Pengertian Etnis ......................................................................... 14
2. Komponen Kebudayaan Dalam Suatu Etnis .............................. 14
3. Prinsip-Prinsip Untuk Menentukan Batas-Batas Dari
Suatu Masyarakat Bagian Suku Bangsa ..................................... 15
4. Etnis Keturunan Arab ................................................................. 15
a. Pengertian Etnis Arab .......................................................... 15
b. Pola Berpikir dan Cara Hidup Etnis Arab ............................ 16
c. Kehidupan Keagamaan Etnis Arab ...................................... 17

5. Etnis Jawa................................................................................... 18
a. Pengertian Etnis Jawa .......................................................... 18
b. Pola Berpikir dan Cara Hidup Etnis Jawa ............................ 19
c. Kehidupan Keagamaan Etnis Jawa ...................................... 19
d. Pandangan Tentang Sosial Etnis Jawa ................................. 20
C. Perbedaan Regulasi Emosi Etnis Arab-Indonesia dengan Etnis
Jawa .................................................................................................. 20
D. Kerangka Berpikir ............................................................................ 23
E. Hipotesa............................................................................................ 23

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ....................................................................... 24
B. Variabel Penelitian ........................................................................... 24
1. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................. 24
2. Definisi Operasional .................................................................. 24
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 25
1. Populasi ...................................................................................... 25
2. Sampel ........................................................................................ 25
D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 26
1. Jenis Data ................................................................................... 26
2. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 26
E. Prosedur Penelitian........................................................................... 29
1.

Tahap Persiapan ........................................................................ 29

2.

Tahap Pelaksanaan .................................................................... 29

3.

Analisa Data .............................................................................. 29

F. Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 29
1.

Validitas .................................................................................... 29

2.

Reliabilitas ................................................................................ 32

G. Deskripsi Data .................................................................................. 33
H. Teknik Analisa Data ......................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisa Data Penelitian........................................................... 36
1.

Deskripsi Data ........................................................................... 36

2.

Hasil Analisa Data..................................................................... 38

B. Pembahasan ..................................................................................... 38
C. Keterbatas Dalam Penelitian ............................................................ 43

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 45
B. Saran ................................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 47
LAMPIRAN............................................................................................................. 49

DAFTAR TABEL

Tabel 1 (Skor Pilihan Jawaban) ............................................................................... 27
Tabel 2 (Blue Print Skala Regulasi Emosi) ............................................................. 28
Tabel 3 (Uji Validitas Item Skala Regulasi Emosi) ................................................. 31
Tabel 4 (Uji Reliabilitas Variabel Regulasi Emosi) ................................................ 33
Tabel 5 (Uji Reliabilitas Total) ................................................................................ 33
Tabel 6 (Perhitungan T-score Regulasi Emosi Etnis Jawa) ..................................... 35
Tabel 7 (Perhitungan T-score Regulasi Emosi Etnis Arab) ..................................... 35
Tabel 8 (Perhitungan T-score Aspek Regulasi Emosi Pada Setiap Etnis) ............... 36
Tabel 9 (Hasil Uji Beda T-test)................................................................................ 37

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 (Skala Penelitian) ................................................................................. 49
Lampiran 2 (Data Penelitian) ................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, B. 1999. Pembaharu dan Pemurni Islam di Indonesia. Jakarta: Pustaka Al
Kautsar.
Algadri, H. 1996. Islam dan Keturunan Arab Dalam Pemberontakan Melawan
Belanda. Bandung: PT Mizan.
Ardhana, W. 1985. Pokok-Pokok Ilmu Jiwa Umum. Surabaya: Usaha Umum.
Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______. 2007. Sikap Manusia teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
______. 2005. Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Edisi ke 2. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Dayakisni, T., & Yuniardi, S. 2008. Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press.
Donohue, J. J., & Esposito, J. L. 1984. Islam dan Pembaharuan (Ensklopedia
Masalah-Masalah). Jakarta: C.V Rajawali.
Ghozali. 2004. Perbedaan Faktor Kesamaan Dalam Menjalin Persahabatan Pada
Remaja Etnis Keturunan Arab dan Jawa (Skripsi, Fakultas Psikologi
Universitas Muhammayah Malang. Jawa Timur)
Gross, J. J. 2007. Handbook of Emotion Rgulation. New York: The Guilford Press.
Gross, J. J., & John, O. P. 2003. Individual differences in two emotion regulation
processes: Implications for affect, relationships, and well-being. Journal of
Personality and Social Psychology, 85, 348-362.
Gusty, I. A. 2010. Hubungan antara persepsi terhadap peran orang tua dan regulasi
emosi pada anak jalanan (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Hadi, S. 1992. Metodologi Research 3 (Edisi revisi). Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi
Hude, M. D. 2006. Emosi (Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia
Di Dalam Al-Quran). Jakarta: Erlangga.
Ikhwanisifa. 2011. hubungan keteraturan shalat lima waktu dengan kemampuan
regulasi emosi pada lansia penderita jantung koroner. (Skripsi, Universitas
Sumatra Utara, Medan).

Kartono, K. 2002. Patologi Sosial 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kerlinger, F. N. 1990. Asas-Asas Penelitian Behavioral Edisi ke 3. Yogyakarta:
UGM Press.
Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Radar Jaya Offset.
LaFreniere, P. J. 2000. Emotional Development: A biosocial Perspective. USA:
Wadsworth.
Mar’at, S., & Kartono, L.I. 2006. Perilaku Manusia (Pengantar Singkat Tentang
Psikologi). Bandung: Refika Aditama.
Martono, N. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Skunder. Jakarta: Rajawali Perss.
Mulder, N. 1986. Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional. Yogyakarta: UGM
Press.
Saarni, C. 1999. The Development Of emotional competence. New York: Guildford.
Sanderson. 1993. Sosiologi Makro. Jakarta: Rajawali.
Suryabrata, S. 1999. Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Jakarta: Rajawali.
Suseno, F.M. 1989. Etika Jawa. Jakarta: Gramedia.
Winarsunu, T. 2009. Statistik, Dalam Penelitian Psikologi Dan Pendidikan. Malang:
UMM Press.
Yuyun. 2011. Regulasi emosi. Diakses tanggal 23 September 2011. Dari
http://blogs.ac.id/yuyun71/2011/06/27/emotion-regulation