PEMANFAATAN MEDIA RADIO DALAM KAMPANYE PILKADA (Studi Pada Aktivitas Kampanye Oleh Tim Sukses Widjono-Sumrambah Dalam Pilkada Jombang)

PEMANFAATAN MEDIA RADIO DALAM KAMPANYE
PILKADA
(Studi Pada Aktivitas Kampanye Oleh Tim Sukses Widjono-Sumrambah
Dalam Pilkada Jombang)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :
Abdul Qahar Mudzakir Ahmad Muhyidin
NIM: 09220129

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

ii


iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Abdul Qahar Mudzakir Ahmad Muhyidin

Tempat, tanggal lahir

: Jombang, 05 Oktober 1991

Nomor induk mahasiswa

: 09220129

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul :
PEMANFAATAN MEDIA RADIO DALAM KAMPANYE PILKADA
(Studi pada Aktivitas Kampanye Oleh Tim Sukses Pasangan WidjonoSumrambah dalam Pilkada Kabupaten Jombang)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian
ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan
sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Dan
apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 13 Januari 2014
Yang menyatakan,

Abdul Qahar Mudzakir A.M


iv

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat
serta

salam

dicurahkan atas

junjungan Nabi Muhammad

SAW.

atas


terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan kerja keras dan dukungan dari banyak
pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan studi di Konsentrasi Jurnalistik dan
Studi Media, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan tahun 2009 ini.
Dengan terselesaikannya skripsi berjudul “Pemanfaatan Media Radio
Dalam Kampanye Pilkada (Studi pada Aktivitas Kampanye oleh Tim Sukses
Pasangan Widjono-Sumrambah dalam Pilkada Kabupaten Jombang)” maka
selesai sudah masa studi Strata 1 peneliti. Walaupun masih banyak kekurangan
dan kelemahan di penelitian ini. Maka peneliti berharap bisa di jadikan acuan
untuk penelitian berikutnya yang berguna bagi perkembangan Ilmu Komunikasi.
Karya Ilmiah ini berisikan tentang evaluasi strategi kampanye melalui
media radio. Objek penelitian yang dipilih adalah pasangan calon Bupati Jombang
Widjono-Sumrambah atau terkenal dengan sebutan WIRA, selain itu peneliti juga
memilih satu radio yang di gunakan sebagai media kampanye. Selanjutnya
dilakukan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Hasil analisis tersebut untuk
menemukan strategi pada saat kampanye di radio, apakah tujuan dari kampanye di
radio sesuai dengan apa yang di harapkan tim kampanye WIRA, kemudian
kampanye seperti apa saja yang sudah di lakukan di radio, siapa target
audiencenya, intinya peneletian ini ingin menemukan bagaimana evaluasi strategi
kampanye politik melalui media radio yang sudah di lakukan oleh tim kampanye

WIRA.

vi

Penulis selaku manusia biasa menyadari bahwa karya ilmiah ini masih
terdapat kekurangan karena keterbatasan wawasan serta literatur dari penulis,
maka penulis mengharapkan adanya masukan-masukan yang bersifat membangun
guna menambah wawasan penulis dalam menyusun karya-karya selanjutnya.
Malang, 13 Januari 2014

Penulis

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah penulis hanturkan keHadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmad, taufiq, hidayah dan karuniaNya. Sholawat serta salam senantiasa
ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, atas limpahan KaruniaNyalah sehingga
penulis


dapat

menyelsaikan

penyusunan

skripsi

ini

dengan

judul

“PEMANFAATAN MEDIA RADIO DALAM KAMPANYE PILKADA
(Studi pada Aktivitas Kampanye Oleh Tim Sukses Pasangan WidjonoSumrambah dalam Pilkada Kabupaten Jombang)”. Skripsi ini merupakan
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada jenjang strata satu
jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pada Kesempatan yang berbahagia ini, dengan rasa hormat dan rendah hati

penulis ingin menhanturkan terima kasih yang sangat mendalam kepada:
1. Ayahanda Sumardjono dan Ibunda Ismiyati Rohma, yang telah memberikan
segalanya, baik moral maupun material demi masa depanku
2. Saudara-saudaraku, ke empat kakak-kakakku dan ponakan-ponakanku yang
selalu memberiakn senyuman kebahagiaan diantara sela waktu jenuhku.
3. Bapak Drs. Muhadjir Effendy MAP, selaku rektor UMM
4. Bapak Dr. Wahudi,M.Si, selaku dekan FISIP UMM
5. Kedua Pembimbingku, Bapak Novin Farid Styo Wibowo, M.Si dan Ibu Isnani
Dzuhrina, M.Adv yang dengan sabar membimbing, medampingi dan
memotivasi penulis
6. Ibu Rosi Febrianita selaku dosen wali kelas IKOM B yang meskipun harus di
gantikan karena harus meneruskan sekolahnya di kota nan jauh disana, terima
kasih atas perwaliannya meskipun tak sampai peneliti lulus.
7. Ibu Widya Yutanti selaku dosen wali pengganti, terima kasih atas
perwaliannya meskipun hanya beberapa semester saja.
8. Semua bapak/ibu dosen Ilmu Komunikasi yang telah mengajariku iplementasi
Komunikasi

viii


9. Teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009 khususnya temanteman Komunikasi kelas B dan teman-teman kosentrasi Jurnalistik, terima
kasih sampai detik ini sudah berkenan menjadi teman saya dan selama 4 tahun
menempuh perkuliahan bersama.
10. Juga terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis penulis
sebutkan satu persatu
Penulis juga menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga penulis masih membutuhkan saran dan kritik dari
pembaca. Akhirnya, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak, Amin.

Malang, 13 Januari 2014

Penulis

ix

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ..........................................

KATA PENGANTAR ............................................................................
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................
ABSTRAKSI ..........................................................................................

ii
iii
iv
v
vi
viii
x
xii
xiii
xiv
xv


BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................
1.1. Latar Belakang ............................................................................
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................
1.4. Manfaat Penelitian.......................................................................

1
1
9
9
9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................
2.1. Media Massa .........................................................................
2.1.1. Definisi Media Massa...................................................
2.2. Radio .....................................................................................
2.2.1. Keunggulan dan Kelemahan Radio...............................
2.2.2. Radio Sebagai Media Komunikasi Rakyat ....................
2.2.3. Radio Siaran ................................................................
2.3. Komunikasi Politik ................................................................

2.3.1. Definisi Komunikasi Politik .........................................
2.3.2. Fungsi Komunikasi Politik ..........................................
2.3.3. Tiga Elemen Utama Komunikasi Politik ......................
2.4. Kampanye Politik Melalui Media ..........................................
2.4.1. Kampanye Politik ........................................................
2.4.2. Langkah-langkah Kampanye Politik ............................
2.4.3. Teknik-teknik Kampanye Politik .................................
2.4.4. Kampanye Melalui Media ...........................................
2.4.5. Pengaturan Media dalam Kampanye ...........................
2.4.6. Kampanye Media yang Dilakukan Pihak Ketiga ..........
2.4.7. Kekuatan Media Siaran sebagai Sarana Kampanye ......
2.4.8. Masa Tenang Kampanye Melalui Media .....................
2.5. Tim Kampanye .....................................................................
2.5.1. Pengertian Tim Kampanye ..........................................
2.5.2. Tim Sukses Pemasaran Politik......................................
2.6. Teori Penyebaran Informasi dan Pengaruh ............................
2.7. Teori Model Lasswell ..........................................................

11
11
11
13
14
15
16
17
17
19
20
22
22
24
28
29
30
31
31
32
33
33
34
36
37

BAB 3. METODE PENELITIAN..........................................................
3.1. Tipe dan Dasar Penelitian .....................................................

39
39

x

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................
3.3. Subjek Penelitian ...................................................................
3.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................
3.5. Teknik Analisis Data .............................................................
3.6. Keabsahan Data .....................................................................

40
40
42
43
44

BAB 4. TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...........................
4.1. Profil Pasangan Calon Bupati Jombang WIRA .......................
4.2. Profil Tim Kampanye WIRA ..................................................
4.3. Tim Sukses Pemasaran Politik WIRA .....................................
4.4. Profil Radio Sebagai Media Kampanye WIRA .......................
4.1.1. PT. Mega Fajar Sejahtera 102,3 FM ............................

46
46
48
49
54
54

BAB 5. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA .....................................
5.1. Identitas Subjek Penelitian .....................................................
5.1.1. Identitas Subjek 1..........................................................
5.1.2. Identitas Subjek 2..........................................................
5.1.3. Identitas Subjek 3..........................................................
5.1.4. Identitas Subjek 4..........................................................
5.1.5. Identitas Subjek 5..........................................................
5.1.6. Identitas Subjek 6..........................................................
5.2. Analisis Hasil Penelitian ........................................................
5.2.1. Radio sebagai Media Kampanye ...................................
5.2.1.1. Komunikator Politik ..........................................
5.2.1.2. Pesan Politik......................................................
5.2.1.3. Saluran atau Media Politik .................................
5.2.1.4. Sasaran atau Target Politik ................................
5.2.1.5. Respon Kampanye Pilkada Menurut
Tim Sukses WIRA ..............................................

57
58
58
58
59
59
59
60
60
60
62
64
71
86

BAB 6. PENUTUP .................................................................................
6.1. Kesimpulan ...........................................................................
6.2. Saran .....................................................................................
6.2.1. Saran Akademis ............................................................
6.2.2. Saran Praktis .................................................................

96
96
99
99
99

90

DAFTAR PUSTAKA

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Draf Wawancara Penelitian ..........................................................

101

2.

Hasil Wawancara .........................................................................

103

3.

Capture Balasan SMS dari Subjek ...............................................

127

4.

Foto-foto Dukumentasi pada Saat Penelitian.................................

128

5.

Lima Program WIRA .................................................................... 130

6.

Bukti Siar Penayangan Iklan Radio Mega Fajar ...........................

7.

Brosur Radio Mega Fajar ............................................................. 132

8.

Susunan Tim Suksek WIRA dan Pengurus DPC PDI ...................

131

137

xii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

1. Model Perencanaan Komunikasi untuk Kampanye...........................

26

2. Pasangan WIRA ...............................................................................

47

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1.

Persentase Hasil Penghitungan Suara Versi Quick Count ..............

8

2.

Informan Penelitian ......................................................................

41

3.

Program Siaran Radio Mega Fajar .................................................

55

xiv

Daftar Pustaka
Buku:
Alfian. 1990. Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta:
Rajawali Pers
Effendy, Onong Uchjana. 1990. Radio Siaran: Teori dan Praktek. Bandung:
Mandar Maju
Gazali, Effendi DKK. 2003. Konstruksi Industri Penyiaran: Plus Acuan Tentang
Penyiaran Publik dan Komunitas. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi UI
Gunadi. 1998. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Grasindo
Hamidi. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press
Junaedi, Fajar. 2013. Komunikasi Politik: Teori, Aplikasi dan Strategi Di
Indonesia. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo
Maleong, J, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kuaitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer
Mufid, Muhammad. 2005. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan
Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nimmo, Dan. 1999. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Sinulingga, Mahendra Arya. Sudibyo, Agus. B, Rawiyakhirty Indira. Untung,
Bejo. 2007. Kampaye Media Yang Demokratis: Rekomendasi Pengaturan

Kampanyen Media Untuk Amandemen UU Pemilu. Jakarta: SET Sains
Estetika dan Teknologi. drsp Democratic Reform Support Program. Usaid
From The America People
Non buku:
http://www.kpid-jabar.go.id/Pedoman_Pilkada.pdf (Diakses 13 Maret 2013 pukul
02.04)
http://fisip.uns.ac.id/blog/khoiriyah/2011/11/04/kampanye-politik (Di akses pada
tanggal 30 april 2013 pukul 01:16)
http://www.maesurah.blogspot.com/2012/12/jumlah-penonton-tv-dan-pendengarradio.html (Di akses pada tanggal 11 Juni 2013 pukul 22.10)
http://www.radioclinic.com/2012/10/17/masihkah-radio-berjaya-konsumsi-mediadi-indonesia-2012/ (Di akses pada tanggal 11 Juni 2013 pukul 22.10)
http://www.academia.edu/1412721/KOMUNIKASI_POLITIK_UMAIMAH_WAHID_2012 (Di akses pada tanggal 5 Januari 2014 pukul 21.34)

Skripsi Riksan Wali. 2013. Peran dan Fungsi Radio Komunitas Kota Malang

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kampanye merupakan strategi kontrol sosial dalam rangka mengarahkan

psikologi dan perilaku pemilih untuk menyesuaikan dan pada saatnya dapat
menuruti apa yang diprogramkan oleh partai politik. Ujud yang paling nyata
kegiatan kampanye politik sebagai strategi kontrol sosial dan provokasi.
Terdapat pandangan yang mengatakan bahwa kampenye merupakan sarana
pemberdayaan masyarakat melalui mekanisme yang medidik dan membangun
dalam konteks rekayasa dan pemungutan partisipasi publik atas dinamika
politik (Krishno Hadi et-al, 2006 : 40).
Kampanye sendiri dapat di artikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi
masyarakat dengan merencanakan serangkaian kegiatan tertentu, untuk
mencapai tujuan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula. Kampanye
pada umumnya bertujuan untuk memberi informasi dan penenrangan, serta
pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan. Hal ini juga berarti
bersifat untuk mengajak masyarakat turut berpartisipasi dan bersikap positif
pada pesan yang disampaikan.
Dalam hal ini, kegiatan kampanye khususnya kampanye politik, dapat
dilakukan melalui berbagai media. Kampanye politik bukan hanya bisa di
lakukan melalui orasi atau mungkin hanya melalui mulut ke mulut. Namun, di
era yang semakin bergembang ini, kegiatan kampanye politik juga bisa


 

dilakukan di media-media massa. Media massa radio misalnya. Radio bisa
dijadikan sebagai media kampanye karena pancaran gelombang radio bisa
dinikmati dalam jarak jauh.
Radio merupakan salah satu komunikasi massa yang muncul sebelum
adanya televisi. Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama
sebelum menjadi media komunikasi massa seperti saat ini. Di mulai pada tahun
1802 oleh Dane, yang merupakan karya yang sangat sederhana, yakni di
temukannya suatu penerimaan pesan (message) dalam jarak pendek dengan
menggunakan kawat beraliran listrik. Di jelaskan bahwa penemuan bagi
kemajuan radio adalah berkat ketekunan tiga orang cendikiawan muda. Mereka
berhasil menemukan rumus-rumus yang di duga mewujudkan gelombang
elektro magnetis, yakni gelombang yang di gunakan radio dan televisi
(Effendy, 1990:21).
Radio sendiri lebih sering dipahami sebagai semata sarana hiburan. Sering
tak disadari bahwa dibalik itu selama ini terselip fungsi-fungsi yang lain yaitu
sebagai alat propaganda politik. Dan itu terjadi pada era orde baru. Sekarang
dan dimasa mendatang, radio-radio harus menyadari akan kewajiban dan
haknya untuk menyiarkan informasi yang diburu dan di kelolanya sendiri ke
masyarakat luas, dan bukan semata sebagai sarana hiburan.
Didalam komunikasi social yakni komunikasi yang melibatkan dengan
banyak orang antara pihak dari radio dan masyarakat secara umum dalm hal ini
pendengar radio, peran ideal radio sebagai media public adalah mewadahi
sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Ada tiga bentuk

 

kebutuhan yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Tidak terpenuhinya salah
satu kebutuhan tersebut akan membuat radio kehilangan fungsi social,
kehilangan pendengar, dan pada akhirnya akan digugat masyarakat sebab tidak
berguna bagi mereka (Masduki, 2001:2).
Pendengar radio sendiri setiap tahunnya mengalami pasang surut. Radio
memang suatu media massa yang cukup fleksibel, antusias masyarakat
indonesia untuk mendengarkan radio memang tidak seperti mereka melihat
atau menonton televisi. Radio hanya menghasilkan gelombang suara
sedangkan televisi dapat menghasilkan audio dan visual. Dalam hasil survey
dan riset yang di lakukan oleh Broadcasting Board of Governos Research
Series membuktikan bahwa segmentasi pendengar radio mengalami penurunan
dari tahun ke tahun. Ini di buktikan bahwa dibandingkan dengan media lain,
87% penduduk Indonesia menggunakan TV untuk mendapatkan berita, 36%
melalui SMS, 11% memperoleh informasi dari radio dan hanya 7% yang masih
menggunakan koran / majalah untuk mendapatkan berita. Jika pada 2010 50%
penduduk Indonesia mendengarkan radio untuk mendapatkan berita, angka
tersebut anjlok menjadi 31% pada 2011 dan terus merosot tinggal 24% pada
tahun 2012. Kepemilikan pesawat radio juga merosot, dari 46% di tahun 2011
menjadi

38,1%

pada

2012.

Kemudian

94,5%

penduduk

Indonesia

mendengarkan radio FM, 7,6% mendengarkan gelombang AM dan 2,8%
mendengarkan
penggunaan

gelombang

SW.

internet oleh penduduk

Point menarik berikutnya, meski trend
indonesia

mengalami

peningkatan,

namun hanya 1% yang mendengarkan radio melalui internet (streaming). Hal


 

yang tidak kalah menarik, terjadi peningkatan kebiasaan mendengarkan radio
menggunakan telepon selular dari 9% pada tahun 2011 menjadi 22% pada
2012. Kebiasaan ini dilakukan oleh 15% penduduk usia diatas 30 tahun, dan
30% usia muda (15 – 24 tahun) (Alex Santosa, 2012).
Seperti yang kita ketahui, meskipun setiap tahunnya pendengar radio
mengalami penurunan, namun, radio tetap menjadi salah satu media massa
yang masih bisa bertahan sampai saat ini walaupun banyak sekali media-media
lain yang mulai bermunculan. Radio juga tetap menjadi primadona bagi para
pendengar setia radio, karena selain tidak perlu mengeluarkan dana untuk bisa
mengakses radio, media massa yang satu ini juga mudah di akses kapanpun,
dimanapun dan oleh siapapun. Tidak perlu menjadi orang kaya untuk dapat
menikmati radio. Eksistensi radio juga masih bisa di pertahankan dengan
adanya program-program yang di kemas secara menarik oleh setiap station
radio. Itulah yang membuat radio sampai saat ini masih bisa survive.
Radio masih bisa bertahan hingga saat ini karena dengan adanya programprogram hiburan yang di suguhkan kepada pendengarnya. Namun, saat ini
radio bukan hanya sekedar memberikan program hiburan semata, radio juga
digunakan sebagai media dan sumber informasi bagi khalayak ramai. Bukan
hanya itu, radio juga dapat digunakan sebagai media kampanye politik.
Radio

merupakan

sebuah

media

massa

yang

kebanyakan

dari

pendengarnya adalah masyarakat kalangan menengah kebawah. Jadi wajar jika
saat ini radio selain bisa memberikan hiburan dan informasi bagi masyarakat


 

luas, radio juga sering kali digunakan sebagai media kampanye politik. Karena
sedikit banyak isi pesan yang di kemas dalam kampanye politik adalah janjijanji dan visi misi pasangan yang akan maju di hajatan politik suatu daerah.
Dan pesan-pesan tersebut di tujukan untuk masyarakat kalagan menengah ke
bawah. Jadi sangat tidak mengherankan bila seorang calon pemimpin daerah
memilih radio sebagai salah satu pilihan untuk mengkapanyekan dirinya.
Fenomena seperti itu sudah terjadi di seluruh daerah yang akan menggelar
hajatan politik. Semakin berkembangnya jaman dan teknologi seperti saat ini,
maka tim sukses calon pasangan pemimpin daerah juga semakin pandai
menggunakan media yang tepat sebagai media kampanye. Dulu kita
mengetahui bahwa kebanyakan calon pemimpin daerah menggunakan media
baliho, banner dan flayer sebagai sarana kampanye.
Dikota Jombang sendiri yang beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada
tanggal 5 Juni 2013 menggelar hajatan politik yakni pemilihan kepala daerah
(PILKADA). Ketua KPUD Jombang, Machwal Huda mengatakan “penetapan
jadwal tersebut berdasarkan rapat pleno KPUD”. Sebelum pesta demokrasi
tersebut berlangsung, KPUD Jombang juga mensosialisasikan kepada pengurus
partai politik yang akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Tahapan lain
yang juga disosialisasikan diantaranya pembentukan Petugas Pemilih
Kecamatan (PPK) dan Petugas Pemungutan Suara (PPS) disetiap desa.
Tahapan ini

diselenggarakan pada minggu pertama November hingga

Desember 2012. “Pemutakhiran data dan daftar pemilih oleh Pemkab Jombang
diselenggarakan 30 November 2012 hingga 7 Maret 2013. Pada Desember

 

2012 hingga 6 Januari 2013, petugas KPUD Jombang membuka pendaftran
serta akreditasi pemantau,” terang Huda, sabtu 16 Oktober 2012 (@wind,
2012). 
Adapun nama-nama calon Bupati dan Wakil Bupati yang turut serta dalam
meramaikan pemilihan kepala daerah (PILKADA) yang diusung dari beberapa
partai politik. Panitia pemilihan umum telah menyeleksi nama-nama calon
yang akan diajukan untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (PILKADA)
tahun ini. Yang pertama yakni pasangan Munir Alfanani-Wiwik Nuriati
(MUKTI) yang diusung PKB (7 kursi) dan PKPI (1 kursi). Kemudian yang
pasangan yang kedua yakni Nyono Suherli-Munjida Wahab (NO-AH),
pasangan ini diusung koalisi sejumlah parpol. Diantaranya, Partai Golkar (7
kursi), PPP (5 kursi), Partai Demokrat (7 kursi), serta Partai Gerindra (non
parlemen). Dan yang ketiga yakni pasangan Widjono Soeparno-Sumrambah
(WIRA) yang diusung PDI perjuangan memiliki 12 kursi didewan. Selain itu
WIRA juga didukung oleh Partai Hanura (3 kursi) dan PKPB (2 kursi)
(Surabaya post, 2013).
Tim sukses dari tiga pasangan calon kepala daerah pada saat itu juga
memanfaatkan berbagai media sebagai sarana kampanye untuk menarik massa.
Tidak ketinggalan radio juga di manfaatkan oleh para tim sukses pasangan
bupati dan wakil bupati untuk menarik massa pada saat kampanye berlangsung.
Pada masa kampanye belangsung, persaingan untuk menarik massa jelas
terlihat pada radio-radio local dengan munculan iklan politik atau kampanye
para calon-calon pemimpin daerah.

 

Sebelum melakukan kampanye melalui radio, setiap tim sukses dari
masing-masing pasangan juga pastinya memiliki strategi tersendiri untuk
menarik massa. Karena dari strategi itu lah para tim kampanye merencanakan
bagaimana nantinya ketika berkampanye melalui radio.
Begitu pula dengan tim sukses pasangan WIRA, mereka pastinya juga
memiliki strategi pada saat kampanye melalui radio. Tim sukses pasangan
WIRA kampanye politik di radio dengan melakukan talkshow yang langsung
mendatangkan Widjono Soeparno yang nantinya akan menjadi calon Bupati,
dan biasanya juga mendatangkan Sumrambah yang nantinya akan menjadi
calon Wakil Bupati. Selain talkshow, tim sukses dari pasangan WIRA juga
kampanye di radio dengan jinggle yang biasa diputar pada setiap program yang
ada di radio. Jinggle itu sendiri guna untuk mempersuasif masyarakat jombang
agar memilih WIRA pada saat itu.
Setelah masa kampanye usai dan hajatan politik pun usai, tim sukses
pasagan WIRA tentunya melakukan berbagai evaluasi. Evaluasi yang dilakukan
tentunya mulai dari sebelum kampanye sampai pilkada berakhir. Dan tim
sukses pasangan WIRA yang pasti akan melakukan evaluasi yag cukup teliti
karena menurut hasil quick count atau perhitungan cepat, pasangan WIRA
berada di posisi kedua, yang artinya pasangan ini dinyatakan kalah. Adapun
presentase perolehan suara dari hasil quick count ketiga pasangan calon bupati
dan wakil bupati Jombang:


 

Tabel 1.
Persentase Hasil Perhitungan Suara Versi Quick Count
No.

Nama Kandidat/Pasangan

Quick Count

1.

Munir Alfanani – Wiwik Nuriati (MUKTI)

7,00%

2.

Widjono – Sumrambah (WIRA)

34,63%

3.

Nyono – Munjidah (NOAH)

58,37%

Dari presentase di atas, disitu dapat terlihat bahwa pasangan WIRA kalah
mutlak dengan pasangan NOAH.
Pemilihan media sebagai alat kampanye memang benar-benar harus selalu
dipertimbangkan. Khususnya ketika kampanye melalui radio. Seperti yang
sudah dijelaskan peneliti diatas bahwa radio masih memiliki pendengar setia,
radio masih ada yang menikmati meskipun mereka adalah kalangan menengah
ke bawah. Efektivitas sebuah radio sebagai media kampanye memang bisa
dikatakan efektif. Namun, cara dan model kampanye seperti apa yang mestinya
harus di sampaikan melalui radio. Tim sukses pasangan WIRA pastinya juga
memiliki cara atau strategi yang mereka gunakan ketika kampanye melalui
radio. Dan kekalahan pasangan WIRA ini juga bukan sepenuhnya karena pesanpesan yang disampaikan melalui radio tidak sampai ke khalayak luas.
Kampanye yang di lakukan tim sukses kampanye WIRA bisa di bilang
cukup maksimal, karena selain menggunkan radio, mereka juga menggunakan
beberapa media massa sebagai alat kampanye. Kegiatan kampanye yang di


 

lakukan di radio cukup maksimal namun hasil yang di peroleh minimal. Hal
tersebut terbukti dengan kekalahan WIRA.
Maka dari sini peiliti ingin melakukan penelitian tentang bagaimana
“pemanfaatan media radio dalam kampanye pilkada yang dilakukan pada
aktivitas kampanye oleh tim sukses pasangan Widjono-Sumrambah dalam
pilkada kabupaten Jombang”
1.2.

Rumusan Masalah
Dari urian latar belakang yang sudah di jabarkan oleh peneliti, maka

masalah yang dapat teridentifikasi adalah bagaimana pemanfaatan media radio
sebagai media kampanye dalam kampanye pilkada yang dilakukan pada
aktivitas kampanye oleh tim sukses pasangan Widjono-Sumrambah dalam
pilkada kabupaten Jombang?
1.3.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk ingin mengetahui aktivitas pemanfaatan

media radio sebagai media kampanye pilkada yang dilakukan oleh tim sukses
pasangan Widjono-Sumrambah dalam pilkada kabupaten Jombang.
1.4.
1.

Manfaat Penelitian
Secara Akademis
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam ranah komunikasi,

khususnya dalam kajian komunikasi politik atau kampanye politik yang
menggunakan media radio sebagai aktivitas kampanye pilkada maupun


 

kampanye yang lainnya. Selain itu, penelitian ini juga dapat bermanfaat
sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis.
2.

Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi tim

sukses kampanye, baik itu kampanye pilkada atau kampanye yang lain tentang
pemanfaatan media radio dalam aktivitas kampanye. Kemudian selanjutnya,
mampu mengedukasi mengenai bagaimana pemanfaatan media radio dalam
kampanye pilkada.

10