PENDAHULUAN Hubungan Antara Keseimbangan Dinamis Tubuh Terhadap Risiko Cedera Ankle Pada Pemain Sepakbola.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu kebutuhan tersendiri bagi kehidupan manusia
kapanpun dan dimanapun. Seperti yang tercantum dalam (QS. Al-Qashash:26)
“Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja
(pada kita) ialah orang yang kuat fisiknya lagi dapat dipercaya.” Kehidupan
modern sekarang menyebabkan manusia semakin sadar akan pentingnya olahraga.
Kesadaran ini mempengaruhi perkembangan pengetahuan dan minat pada
olahraga semakin pesat, baik sebagai suatu hobi, tontonan, rekreasi, kebugaran,
kesehatan maupun mata pencaharian (Abraham, 2010).
Salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian
besar manusia yang di dunia adalah sepakbola. Sepakbola merupakan cabang
olahraga yang populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat terutama
kaum laki-laki mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Hal tersebut terbukti
dari kenyataan yang ada dimasyarakat bahwa kebanyakan lebih menyenangi
permainan sepakbola dibandingkan dengan olahraga yang lain, baik di
masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan. Sepak bola adalah olahraga
yang memiliki kemungkinan body contact sangat besar yang memungkinkan
terjadi cedera baik saat latihan maupun pertandingan, sehingga membutuhkan

kondisi fisik yang prima (Nugroho, 2016).

1

2

Permainan sepakbola didalamnya terdapat unsur penting yang harus
dimiliki pemain yaitu kemampuan fisik yang terdiri atas kekuatan, daya tahan,
daya ledak, kecepatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, dan keseimbangan
(Komarudin, 2011). Keseimbangan adalah suatu kemampuan mempertahankan
posisi tubuh dalam keseimbangan pada situasi gerakan statis maupun dinamis
(Delitto, 2003). Faktor keseimbangan terutama keseimbangan dinamis dalam
permainan sepak bola diperlukan dalam pelaksanaan gerakan yang berlangsung
cepat, seperti ketika menghidari lawan, menendang jarak dekat maupun jarak
jauh. Keseimbangan dinamis juga berfungsi mengurangi peluang cedera,
meningkatkan kerja otot dan juga diperlukan dalam pelaksanaan gerakan yang
berlangsung cepat, menghindari lawan (Swandari, 2015).
National Athletic Injury Registration System (NAIRS) Di Amerika
melaporkan bahwa cedera adalah salah satu hal yang membatasi partisipasi atlet
setidaknya satu hari setelah pertandingan. Sebagian besar cedera olahraga

mengenai ekstremitas bawah yaitu sebesar 75,4% - 93% berdasarkan studi
prospektif dan 64% - 86,8% berdasarkan studi retrospektif. Studi menunjukkan
bahwa bagian yang paling sering mengalami cedera pada ekstremitas bawah
adalah pergelangan kaki (17% - 26%) dan lutut (17% -23%).
Cedera ankle adalah cedera terbanyak kedua setelah cedera lutut yang
dialami oleh para atlet profesional (Wahyudi, 2007). Cedera ankle yang terbanyak
adalah sprain (cedera ligamen). Studi yang mengkaji tentang cedera ankle ada 24
dari 70 kajian dengan 22% cedera olahraga adalah cedera ankle dengan rasio
perbandingan sprain dan fraktur adalah 8:1 (Lin et al., 2010). Kegiatan yang dapat

3

menyebabkan cedera olahraga adalah latihan (30%), kompetisi (35%), kelas
penjaskes (20%), dan bermain informal (15%) (Ronald, 2011). Cedera yang
sering dialami atlet sepak bola di Indonesia adalah ankle seperti atlet yang pernah
terkena cedera ini contohnya Leo Saputra (Nugroho, 2016).
Hasil survey pendahuluan di tim sepakbola UMS dan sekolah sepakbola
fortuna Sukoharjo cedera ankle adalah cedera yang paling sering dialami para
pemain yaitu 58% dari seluruh pemain mengaku pernah mengalami cedera ankle
saat bermain sepakbola. Menurut Hillier (2004) Populasi secara umum

kebanyakan sprain ankle pada atlet melibatkan cedera pada ligamentum lateral
secara kompleks, sedangkan cedera ligamentum medial jarang terjadi. Sebuah
Hasil riset Injury risk of playing football in Futsal World Cups mengonfirmasikan
bahwa cedera sprain pergelangan kaki mengalami insiden tertinggi (48,8%) di
futsal. Cedera dengan periode pemulihan membutuhkan antara 8 dan 28 hari,
yang paling sering sebanyak (52,7%). Semakin parah cedera yang didapat
semakin lama masa pemulihannya sehingga pemain akan lebih lama tidak dapat
mengikuti latihan dan pertandingan. Ini akan memberikan dampak pada kondisi
fisik pemain itu sendiri, yang pasti juga akan mempengaruhi prestasi dari pemain
tersebut.
Dengan melihat uraian dari berbagai permasalahan yang ada dari
sepakbola, seberapa pentingnya keseimbangan pada pemain sepakbola dan
tingginnya angka cedera ankle pada pemain sepakbola, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan oleh penulis adalah, sebagai berikut : apakah ada hubunganan

4

antara keseimbangan dinamis terhadap risiko cedera ankle pada pemain
sepakbola.
B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara keseimbangan dinamis terhadap risiko
cedera ankle pada pemain sepakbola?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan dinamis terhadap risiko
cedera ankle pada pemain sepakbola
D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Menambah ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keseimbangan dinamis
terhadap risiko cedera ankle pada pemain sepakbola

2. Manfaat Praktis
a) Bagi pelatih sepakbola
Sebgai pertimbangan latihan-latihan keseimbangan untuk mengurangi
risiko cedera ankle pada pemain.
b) Bagi pemain sepakbola
Dapat berdisitribusi dalam usaha preventif cedera pemain sepakbola.
c) Bagi Fisioterapi
Dapat menjadi refrensi bagi keilmuan fisioterapi khususnya fisioterapi

olahraga.