DAMPAK METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Eksperimen Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dar

DAMPAK METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Stara I
pada Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :
SITI FAIZAH
A410120198

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

i

i


ii

!1fL!,!Zlu

lt

DAMPAK METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kontribusi metode
pembelajaran CTL dan DL terhadap hasil belajar matematika, (2) kontribusi
tingkat motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) interaksi
antara metode pembelajaran CTL, DL dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP N 1 Teras Tahun
2015/2016. Sampel dari penelitian ini tiga kelas yang berjumlah 96 siswa.
Kelas VIIIF sebagai kelas eksperimen I menggunakan metode CTL, kelas
VIIIA sebagai kelas Eksperimen II menggunakan metode DL dan kelas
VIIIG sebagai kelas konrtol menggunakan metode Ekspositori. Teknik

pengambilan sampel adalah dengan Cluster Random Sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan tes, angket, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Hasil penelitian pada α = 0,05 menyimpulkan bahwa : (1) adanya konstribusi
pembelajaran dengan metode CTL dan DL terhadap hasil belajar matematika
dengan F obs = 18,1492124 > Fα = 3,10; (2) adanya konstribusi tingkat
motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika dengan F obs =
5,466034957 > Fα = 3,10; (3) tidak adanya interaksi antara metode
pembelajaran CTL, DL dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
matematika dengan F obs = 0,755458266 < Fα = 2,48. Hal ini bearti
perbedaan efek penggunaan metode pembelajaran terhadap hasil belajar
matematika tidak selalu bergantung pada tingkat motivasi belajar siswa,
begitu juga motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika tidak
bergantung pada metode yang digunakan.
Kata Kunci: hasil belajar, motivasi belajar, metode CTL & DL
Abstract
The Research is conducted to know: (1) the contribution of CTL and DL
methods toward the results of mathematics learning, (2) the contribution of
student motivation degrees in learning toward the results of mathematics
learning, (3) the interaction between the CTL, DL methods and learning

motivation towards the result of mathematics learning. This type of research
is an experimental research. The population is the students of class VIII SMP
N 1 Teras in the year 2015/2016. Samples from this study are three classes in
totaling 96 students. VIIIF class as the first experimental class uses the CTL
method, VIIIA class as the second experimental class uses the DL method
and the class VIIIG as the control class uses Expository method. The
sampling technique is cluster random sampling. Data collected by the test,

1

questionnaire, and documentation. Data were analyzed using two-way
analysis of variance with different cells. The results of the study at α = 0.05
conclude that: (1) there is contribution in learning with CTL and DL methods
toward the results of mathematics learning with ���� = 18.1492124 > �� =
3.10; (2) there is contribution of learning motivation degrees toward the
results of mathematics learning with ���� = 5.466034957 > �� = 3.10; (3)
there is an interaction between the CTL, DL methods and motivation towards
the result of mathematics learning with ���� = 0.755458266 < �� = 2.48. This
implies that the different effects the use of teaching methods to the results of
mathematics learning does not always depend on the level of learning

motivation degrees, as well as of learning motivation to learn mathematics
results did not depend on the method used .
Keywords: results of learning, learning motivation, CTL & DL methods

1. Pendahuluan
Hasil belajar matematika itu sangat penting, pentingnya untuk mengukur apakah
pembelajaran yang selama ini dilakukan berhasil atau tidak. Rusmono (2012: 10)
hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik. Hasil Belajar diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pendidikan melalui proses belajar mengajar (Purwanto, 2011 : 47). Berdasarkan
survei Programme for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2012,
menyatakan bahwa prestasi matematika siswa Indonesia berada pada peringkat 64
dari 65 negara dengan skor rata-rata 375. Sedangkan pada tahun 2015 prestasi
matematika siswa Indonesia berada pada peringkat 69 dari 76.
Faktor penyebab bervariasinya hasil belajar bisa bersumber dari guru dan
siswa. Faktor penyebab yang bersumber dari guru yaitu gaya mengajar yang
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran matematika tampak belum memanfaatkan
kemampuan secara optimal. Sedangkan yang bersumber dari siswa yaitu siswa
memiliki tingkat motivasi yang berbeda dalam belajar ada yang motivasinya tinggi,
sedang dan rendah. Menurut Sadirman (2011 : 75) Motivasi adalah serangkaian

usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan
ingin melakukan sesuatu.
Peranan motivasi adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai
banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Rendahnya motivasi karena siswa
menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit. Berdasarkan penelitian Yuni
Susanti (2013) menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa di SMK Karya Rini
Yogyakarta masih rendah terlihat, siswa yang memiliki motivasi tinggi hanya sekitar
14,3%, yang memiliki motivasi sedang 23,8% sedangkan yang memiliki motivasi
rendah 61,9%.

2

Salah Satu hal yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar matematika
adalah metode dalam mengajar. Menurut Abdul Majid (2010 : 193) metode adalah
Cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapi secara optimal. Namun
pada kenyataannya masih banyak guru yang mengajarkan matematika dengan
pengajaran konvensional. Menghafal rumus dan latihan soal terus-menerus untuk
siswa sehingga siswa kurang antusias dan semangat dalam pembelajaran.

Menurut Elaine B.Johnson (2014:14) CTL adalah sebuah sistem belajar yang
didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka
menangkap makna dalam meteri akademis yang mereka terima, dan mereka
menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi
baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.
Hasil Penelitian Gatut Iswahyudi (2006) yang berkaitan dengan metode
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menyimpulkan diantaranya
adalah penggunaan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan kemampuan
kognitif sekaligus afektif sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
Hamalik dalam Ilahi (2012: 29) menyatakan bahwa discovery adalah proses
pembelajaran yang menitik beratkan pada mental intelektual para anak didik dalam
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep
atau generalisasi yang dapat diterapkan dilapangan. Penggunaan metode discovery
learning (DL) merupakan salah satu inovasi pembelajaran. Hasil penelitian Ira
Vahlia (2014) model pembelajaran Discovery mampu membuat siswa
mengkontruksi pengetahuannya sendiri sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan.
Permasalahan bervariasinya hasil belajar matematika dapat dipengaruhi oleh
metode pembelajaran yang diterapkan guru dan mptivasi belajar pada siswa.

Keterkaitan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Discovery
Learning (DL) dengan hasil belajar matematika yaitu implementasi metode
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Discovery Learning (DL) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika. Secara tidak langsung motivasi juga
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa karena tinggi rendahnya
motivasi yang dimiliki siswa dalam belajar.
Hipotesis penelitian ini yaitu : (1) adanya kontribusi pembelajaran dengan
metode CTL dan DL terhadap hasil belajar matematika; (2) adanya kontribusi
tingkat motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika; (3) adanya interaksi
antara metode pembelajaran CTL, DL dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kontribusi pembelajaran
dengan metode CTL dan DL terhadap hasil belajar matematika; (2) kontribusi
tingkat motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika; (3) interaksi antara

3

metode pembelajaran CTL, DL dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
matematika.
2. Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Menurut Sutama (2012: 53) penelitian eksperimen adalah penelitian yang berupaya
untuk meneliti dan menemukan pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya
dalam kondisi yang sengaja dikontrol. Desain penelitiannya kuasi-eksperimental.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Teras
yang terdiri dari 7 kelas dan berjumlah 225 siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu
siswa kelas VIIIA dan VIIIF (kelas eksperimen) sedangkan siswa kelas VIIIG (kelas
kontrol). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster
random sampling. Sebelum diberikan perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol
terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan dengan uji matching untuk memastikan
kedua kelompok dalam keadaan seimbang kemampuannya.
Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yaitu tes, angket,
dan dokumentasi. Instrumen penelitian terlabih dahulu dilakukan uji validitas dengan
rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha. Setelah
memperoleh data dari pelaksanaan penelitian, dilakukan pengujian terhadap data
tersebut, yaitu : uji prasyarat ( uji normalitas dengan metode Liliefors untuk menguji
apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dan uji
homogenitas menggunakan uji Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat untuk
menguji apakah variansi populasi homogen atau tidak), uji hipotesis menggunakan
analisis dua jalan dengan sel tak sama dan komparasi ganda dengan metode Scheffe’
apabila hipotesis nol ditolak.

3. Hasil dan pembahasan
Pada pembelajaran kelas eksperimen I guru mengajar dengan metode Contextual
Teaching and Learning (CTL). Pembelajaran CTL merupakan metode pembelajaran
yang menyajikan masalah kontekstual (yang berhubungan dengan kehidupan seharihari) sehingga merangsang siswa untuk aktif belajar. Proses pembelajaran CTL
dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan
memotivasi siswa tentang pentingnya materi yang akan dipelajari. Guru membagi
siswa kedalam beberapa kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Proses
pembelajaran CTL diawali dengan guru memberikan permasalahan yang
berhubungan dengan materi volume kubus dan balok. Siswa diminta untuk
mendiskusikan permasalahan tersebut, masing-masing kelompok membuat laporan
hassil diskusi dan setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas sedangkan kelompok yang yang lain diminta untuk
menanggapi.

4

Pada pembelajaran kelas eksperimen II guru mengajar dengan metode
Discovery Learning (DL). Pembelajaran dengan DL menuntut siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran sebab ia harus berpikir dan menggunakan
kemampuannya sendiri untuk menemukan konsep pemecahan masalah, melalui

penyelidikan sendiri. Proses pembelajaran DL dimulai dengan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan memotivasi siswa tentang pentingnya
materi yang akan dipelajari. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok setiap
kelompok terdiri dari 5 – 7 orang. Melalui tanya jawab guru mendorong siswa untuk
mengidentifikasi masalah, guru meminta siswa mengumpulkan data dan informasi
hasil temuan. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan yang diberikan, guru
membantu siswa membuat alternatif penyelesaian sehingga diperoleh kesimpulan
yang benar. Proses pembelajaran DL pada kegiatan inti diawali dengan guru
memberikan permasalahan yang berhubungan dengan materi volume kubus dan
balok. Siswa diminta bekerja sama dengan kelompoknya untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Setelah diskusi dilakukan, perwakilan masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian diambil kesimpulan
bersama-sama.
Pada pembelajaran kelas kontrol guru mengajar dengan metode ekspositori.
Proses pembelajaran ekspositori dimulai dengan guru menyampaiakan tujuan
pembelajaran dan memotivasi siswa tentang pentingnya materi yang akan dipelajari.
Guru mencatat materi dipapan tulis, menerangkan materi, memberi kesempatan
siswa bertanya tentang apa yang belum dipahami kemudian memberikan LKS. Bagi
siswa yang bisa mengerjakan soal, maju kedepan untuk menuliskan jawabannya,
kemudian guru membahas jawaban tersebut. Hal ini menjadikan pembelajaran masih

berpusat pada guru, pembelajaran menjadi kurang menarik akibatnya siswa kurang
aktif terlibat dalam pembelajaran sehingga motivai dalam mengikuti pembelajaran
berkurang.
Berikut tampilan contoh permasalahan dan jawaban siswa pada saat penelitian.

Gambar 1 Contoh Permasalahan Kontekstual

5

Gambar 2. Contoh Jawaban

Gambar 3. Contoh Jawaban
Berdasarkan Gambar 2 dapat diperoleh hasil bahwa siswa belum mampu
mengaitkan dan menemukan konsep volume kubus dari permasalahan pada Gambar
1, karena siswa belum diberikan materi tentang volume kubus sehingga ada sebagian
siswa tidak dapat menemukan konsep sendiri. Sedangkan pada gambar 3 dapat
diperoleh hasil siswa mampu mengkaitkan dan menemukan konsep volume kubus
dari permasalahan pada Gambar 1 saat proses diskusi kelompok. Dengan
kemampuan mangkaitkan dan menemukan konsep baru yang dimiliki siswa akan
memperdalam pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Gambar 4. Contoh Soal

6

Gambar 5. Contoh Jawaban
Berdasarkan Gambar 5 dapat diperoleh hasil bahwa siswa mampu
menyelesaikan permasalahan pada Gambar 4 dengan mengubah panjang rusuk kubus
pertama ke dalam satuan cm dan dapat menentukan banyaknya kubus kecil hingga
tersusun kubus besar.

Gambar 6. Contoh Soal

Gambar 7 Contoh Jawaban
Berdasarkan Gambar 7 dapat diperoleh hasil bahwa siswa mampu
menyelesaikan permasalahan pada Gambar 6 Siswa mampu mengubah satuan
panjang, lebar, dan tinggi balok pertama dari � ke �� terlebih dahulu sebelum
menghitung volume balok. Kemudian siswa dapat menghitung berapa kali alat
7

tersebut digunakan. Dengan kemampuan siswa menyelesaikan beberapa
permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa siswa mampu berpikir
kreatif dengan kemampuannya sendiri untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,
walaupun siswa belum diberi materi tersebut oleh guru.
Perhitungan hasil uji keseimbangan menunjukkan bahwa kelas eksperimen I,
eksperimen II dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang seimbang. Pada uji
normalitas menggunakan metode lilliefors dengan taraf signifikasi 5% diperoleh
hasil bahwa ketiga kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan
pada uji homogenitas menggunakan uji Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat pada
taraf signifikasi 5% bahwa variansi ketiga kelas berasal dari populasi yang homogen.
Selanjutnya dilakukan uji analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan
dengan sel tak sama. Hasil perhitungan diperoleh sebagai berikut.
Tabel 1. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ditinjau dari motivasi
Sumber
JK
Dk
RK
Fobs
P

Metode
3269,638083
2
1634,819041 15,18464071 3,10 < 0,05
Pembelajaran (A)
Minat Belajar (B) 702,3353613
2
351,1676806 3,261740244 3,10 < 0,05
Interaksi (AB)
274,7230724
4
68,68076809 0,63792552 2,48 > 0,05
Galat
9366,652747 87 107,6626753
Total
13613,34926 95
Sumber: data diolah 2016
Berdasarkan tabel 1, kaputusan uji anava dua jalan dengan taraf signifikansi
5% dapat diinterpretasikan sebagai berikut
Hipotesis pertama hasil uji analisis variansi dua jalan diperoleh F obs > Fα
sehingga H0 ditolak, artinya ada kontribusi metode pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) dan Discovery Learning (DL) terhadap hasil belajar
matematika. Oleh karena itu dilakukan uji komparasi rerata antar baris karean tidak
semua metode pembelajaran memberikan efek yang sama terhadap hasil belajar.
Hasil uji menyatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh dengan metode CTL lebih
baik dari pada hasil yang diperoleh dengan metode Ekspositori. Hasil penelitian
tersebut sesuai dengan hasil penelitian Nuridawani, dkk (2015) menyatakan bahwa
peningkatan kemampuan penalaran matematis dan kemandirian belajar siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih baik dari siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional.
Hasil penelitian tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian Kula Ginting
(2013) dan Tua Halomoan Harahap (2015) menyimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan CTL dapat meningkatkan kemampuan koneksi dan
representasi matematika siswa serta dapat meningkatkan aktivitas siswa dan
membuat aktivitas siswa berkategori baik dalam pembelajaran.

8

Penggunaan metode pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar.
Hasil Penelitian Gatut Iswahyudi (2006) yang berkaitan dengan metode
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menyimpulkan diantaranya
adalah penggunaan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan kemampuan
kognitif sekaligus afektif sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
Hasil uji juga menyatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh dengan
metode Discovey Learning (DL) lebih baik dari pada hasil yang diperoleh dengan
metode Ekspositori. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian
Muhammad Kadri dan Meika Rahmawati (2015) menyimpulkan bahwa hasil belajar
dengan model Discovery Learning lebih baik dari pada model konvensional. Hasil
penelitian tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian Ira Vahlia (2014) menyatakan
bahwa Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
discovery lebih baik dari model pembelajaran group investigation dan konvensional.
Hasil penelitian tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian Asih Miatun dkk (2015)
Model discovery learning memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik
daripada problem solving dan TPS.
Rerata hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar dapat disajikan dalam gambar 8.
sebagai berikut.
80
60
CTL
40

DL
Ekspositori

20
0
Tinggi

Sedang

Rendah

Gambar. 8 Rerata Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar
Hipotesis kedua hasil uji analisis variansi dua jalan diperoleh F obs > Fα
sehingga H0 ditolak, artinya ada kontribusi tingkat motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika. Oleh karena itu dilakukan uji komparasi rerata antar kolom
karean tidak semua motivasi belajar memberikan efek yang sama terhadap hasil
belajar. Hasil uji menyatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh dengan motivasi
belajar kategori tinggi labih baik dari hasil belajar yang diperoleh dengan motivasi
belajar kategori sedang. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian
Penelitian Elis Aminah dkk (2013) menyimpulkan bahwa Dengan motivasi yang
tinggi siswa memperlihatkan minat terhadap bermacam-macam kegiatan, tekun
dalam bekerja sehingga prestasi belajar menjadi baik dan motivasi belajar yang

9

tinggi yang disertai dengan keaktifan siswa positif dalam kegiatan pembelajaran di
kelas memberikan efek yang positif pada prestasi belajar siswa.
Dengan melihat rerata marginal hasil belajar dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar kategori tinggi lebih baik dari pada kategori sedang dan kategori
rendah. Motivasi belajar membawa dampak terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Alimuddin S Miru (2009) yang menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan berarti antara motivasi belajar terhadap prestasi
belajar. Adanya motivasi belajar akan membawa dampak terhadap aktivitas dan
hasil belajar siswa. Motivasi belajar yang tinggi akan brpengaruh terhadap siswa
untuk mempelajari materi pelajaran sehingga proses pencapaian belajar semakin
baik. Jika siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi maka siswa tersebut akan
memeperoleh hasil belajar yang maksimal.
Hipotesis ketiga hasil uji analisis variansi dua jalan diperoleh F obs < Fα
sehingga H0 tidak ditolak, artinya tidak ada interaksi metode pembelajaran CTL, DL
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Oleh karena itu tidak
dilakukan uji komparasi ganda untuk menentukan faktor yang saling berinteraksi
terhadap hasil belajar. Hal ini berarti bahwa pada motivasi belajar ketiga metode
pembelajaran sama baiknya. Karena tidak ada interaksi antara metode pembelajaran
dan motivasi belajar, maka perbandingan antara metode pembelajaran CTL, DL dan
Ekspositori untuk setiap kategori motivasi belajar mengikuti perbandingan
marginalnya. Dilihat dari rerata marginal, rerata hasil belajar kelas dengan metode
DL selalu lebih tinggi dibandingkan rerata pada kelas dengan metode CTL dan
Ekspositori, baik pada tingkat motivasi belajar kategori tinggi, sedang maupun
rendah.
Penelitian yang telah peneliti lakukan memperoleh hasil bahwa hasil
pembelajaran dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dan
Discovery Learning (DL) lebih baik dari pada pembelajaran dengan strategi
ekspositori. Kemudian motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar.
Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh hasil belajar yang lebih
baik dibandingkan siswa yang memiliki minat belajar sedang. Selain itu metode
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), Discovery Learning (DL)
dan motivasi yang dimiliki siswa berpengaruh terhadap hasil belajar.
4. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Adanya konstribusi pembelajaran dengan metode Contextual Teaching and
Learning (CTL) dan Discovery Learning (DL) terhadap hasil belajar
matematika. Hal ini berdasarkan analisis data diperoleh F obs = 18,1492124 > Fα
= 3,10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

10

2.

3.

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Discovery Learning
(DL) berkontribusi terhadap hasil belajar.
Adanya konstribusi tingkat motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.
Hal ini berdasarkan analisis data diperoleh F obs= 5,466034957 > Fα = 3,10. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yang dimiliki siswa
berkontribusi terhadap hasil belajar.
Tidak adanya interaksi antara metode pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL), Discovery Learning (DL) dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika. Hal ini berdasarkan analisis data diperoleh F obs =
0,755458266 < Fα = 2,48. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), Discovery Learning
(DL) dan motivasi belajar tidak berinteraksi terhadap hasil belajar.

5. Daftar Pustaka
Aminah, Elis. 2013. Kontribusi motivasi belajar dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran terhadap prestasi belajar Bahasa inggris siswa kelas VIII di
SMP 1 N Kota Salatiga. Jurnal Teknologi Pendidikan, 1(2): 113-125.
Ginting, Kula. 2013. Penerapan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD N 060885 Medan. Jurnal
Tematik. 3(12): 1-22.
Harahap, Tua Halomoan.2015. Penerapan CTL untuk meningkatkan kemampuan
koneksi dan representasi matematika siswa kelas VII SMP Nurhasanah
Medan Tahun pelajaran 2012/2013. Jurnal EduTech, 1(1). Diakses pada
tanggal
9
Februari
2016
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=334437&val=7834&titl
e=Penerapan%20Contextual%20Teaching%20And%20Learning%20%28CT
L%29%20Untuk%20Meningkatkan%20Kemampuan%20Koneksi%20dan%2
0Refresentasi%20Matematika%20Siswa).
Ilahi, Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental
Vocational Skill. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iswahyudi, Gatot. 2006. Implementasi panduan POLYA pada pembelajaran CTL
dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Afektif Siswa pada
Bidang Studi Matematika Sekolah Menengah.
Johnson, Elaine B. 2011. CTL menjadikan kegiatan Belajar Mengajar mengasyikkan
dan bermakna. Bandung : Kaifa Learning.
Kadri, Muhammad dan Meika Rahmawati. 2015. Pengaruh Model pembelajaran
Discovery learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi pokok Suhu
dan Kalor. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, 1(1): 2933.
Majid Abdul. 2014.Strategi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rodaskara.
Miatun, A., Imam Sujadi dan Riyadi. 2015. Eksperimen Model Pembelajaran
Discovery Learning, PBL dan TPS pada materi Bangun Ruang Sisi Datar
ditinjau dari Self Regulated Learning. Jurnal Elektronik Pembelajaran
Matematika 3(7): 717-728.

11

Miru, Alimuddin S. 2009. Hubungan Antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi
belajar Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa SMK N 3 Makasar. Jurnal
MEDTEK, 1(1).
Murtiyasa, Budi. 2015. Tantangan Pembelajaran Matematika Era Global.Jurusan
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nuridawani, dkk. 2015. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis dan
Kemandirian Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) melalui
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Jurnal Didaktik
matematika, 2(2): 59-71.
Purwanto.2011.Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rusmono . 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu
Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sadirman. 2011.Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Susanti, Yuni. 2013. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kompetensi Memberikan
Layanan Secara Prima kepada Pelanggan dengan Metode Pembelajaran
Cooperative Script di SMK Karya Rini Yogyakarta. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D.
Kartasura: Fairuz Media.
Vahlia, Ira. 2014. Eksperimen Model Pembelajaran Discovery dan Group
Investigation Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas
Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro (3)
2. 43-54.

12

Dokumen yang terkait

Eksperimen Pembelajaran Dengan Pendekatan Open-Ended dan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa

0 6 8

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KONSENTRASI BELAJAR SISWA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Explicit Instruction dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau da

0 3 18

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Discovery Learning dan Problem Based Introduction Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau da

0 3 15

EKSPERIMEN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN DISCOVERY LEARNING (DL) DALAM PEMBELAJARAN Eksperimen Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika D

0 5 21

PENDAHULUAN Eksperimen Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Teras Tahun

0 4 6

DAFTAR PUSTAKA Eksperimen Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Teras Tah

0 4 4

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DITINJAU DARIGAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Discovery Learning Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Si

0 2 15

DAMPAK PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KONEKSI TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Discovery Learning Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari K

0 3 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 17

Pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar matematika

0 7 10