13
3. Metodologi Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Strategi yang digunakan adalah linear strategy. Linear strategy
merupakan urutan yang logis pada tahapan yang sederhana dan sudah dipahami komponennya. Strategi yang digunakan untuk tipe perancangan yang telah
berulangkali dilaksanakan. Suatu tahap yang dimulai setelah tahap yang sebelumnya diselesaikan, dan demikian seterusnya [10]. Tahapan dalam penelitian
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui masalah apa yang ada di Lembah Kamuning Dairy Farm. Identifikasi masalah dilakukan langsung dengan
mengunjungi Lembah Kamuning Dairy Farm sehingga dapat mengetahui keadaan yang ada di tempat tersebut. Dari identifikasi masalah, didapat bahwa masalah
yang ada di Lembah Kamuning Dairy Farm adalah belum adanya media yang difokuskan sebagai company profile dan belum adanya media informasi tentang
Lembah Kamuning Dairy Farm.
Data yang terkumpul dapat dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan cara wawancara melalui narasumber
utama yaitu dengan pemilik Lembah Kamuning Dairy Farm dan didapat hasil bahwa video company profile tidak hanya fokus pada produk olahan susu saja
tetapi juga menginformasikan bahwa Lembah Kamuning Dairy Farm mengolah limbah sehingga tidak ada limbah yang terbuang. Selain itu, Lembah Kamuning
Dairy Farm memiliki wisata edukasi dan bekerja sama dengan koperasi produksi bernama Gapura Sehat. Sedangkan data sekunder didapat dari profil perusahaan
Tahap 2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengambilan videofoto
Tahap 3 Analisa Data
Analisa data dan penentuan konsep
Tahap 4 Perancangan
Perancangan dengan menggunakan Multimedia Development Life Cycle
Tahap 5 Pengujian
Pengujian hasil video di lapangan dan mendapatkan tanggapan
Tahap 1 Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah yang ada di Lembah Kamuning Dairy Farm
14
Lembah Kamuning Dairy Farm yang berupa buku, video suasana Lembah Kamuning Dairy Farm, foto produk – produk yang di produksi oleh Lembah
Kamuning Dairy Farm, dan keterangan – keterangan lain yang di dapat dari beberapa pihak yang mendukung.
Hasil analisis data yang dilakukan antara lain didapat konsep dan ide untuk video company profile menggunakan teknik motion graphic untuk memberikan
informasi kepada masyarakat tentang Lembah Kamuning Dairy Farm. Dikarenakan Lembah Kamuning Dairy Farm belum ada media untuk memberikan
informasi dan supaya Lembah Kamuning Dairy Farm bisa lebih dikenal.
Proses perancangan menggunakan tahapan Multimedia Development Life Cycle. Tahapan perancangan terdiri dari tahap concept, design, obtaining content
material, assembly, testing dan distribution [11]. Pada penelitian ini tahapan distribution tidak dilakukan. Tahapan perancangan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Tahap Proses Perancangan Video Company Profile di Lembah Kamuning Dairy Farm
[11]
Tahap proses perancangan video company profile yang pertama adalah konsep. Konsep didapat setelah melakukan wawancara dengan pemilik Lembah
Kamuning Dairy Farm. Video company profile yang dibuat berusaha mengangkat konsep peternakan yang sehat dan ramah lingkungan dengan teknologi aplikatif
tepat guna yang yang dimiliki oleh Lembah Kamuning Dairy Farm dan bertujuan mengenalkan perusahaan secara umum mengenai apa saja produk yang dihasilkan
serta aktifitas yang ada di Lembah Kamuning Dairy Farm dengan menggunakan kinetic text, melakukan highlight produk dengan gambar statis dan bergerak
dengan menggunakan efek stroke dan cartoon, pemilihan warna sesuai dengan warna – warna yang ada di dalam logo dan produk Lembah Kamuning Dairy
Farm serta menggunakan video sebagai background. Warna keseluruhan yang dipilih sama dengan warna logo asli. Untuk warna font utama yang dipilih adalah
putih. Putih melambangkan atau mewakili warna susu sapi. Warna yang lain mengikuti warna dari produk dan juga menggunakan warna hijau sesuai dengan
warna yang digunakan dalam buku company profile Lembah Kamuning Dairy Farm. Font yang dipilih adalah Bebas Nueu Regular sesuai dengan font yang
digunakan pada website. Sedangan font pada merek produk menggunakan font AdageScriptJF sesuai dengan font yang digunakan pada produk.
15
Cerita yang diceritakan dalam video company profile menunjukkan sapi yang sehat dirawat dengan baik, diperah susunya dan susu tersebut di pasteurisasi
dengan mesin berteknologi tinggi. Limbah juga dimanfaatkan dan diolah oleh Lembah Kamuning Dairy Farm untuk di jadikan pupuk kompos, pupuk cair,
suplemen organik, dan konsentrat untuk hewan. Selain itu, Lembah Kamuning Dairy Farm juga memiliki wisata edukasi untuk anak – anak sekolah bernama
Eduagro Tourism. Wisata ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Lembah Kamuning Dairy Farm dengan pengalaman pengetahuan bagi anak –
anak tentang ternak sapi, dan pentingnya minum susu, sekaligus bisa langsung memberi makan sapi dan memerah susu sapi.
Tahap berikutnya adalah design atau rancangan. Design video yang dibuat ditujukan untuk masyarakat dan juga anggota koperasi yang terlibat dalam
Koperasi Produksi Gapura Sehat. Selain itu dibuat storyboard untuk memperjelas jalan cerita yang akan dibuat. Storyboard terdiri dari sebelas scene yang disusun
sesuai dengan jalan cerita yang sudah dibuat. Scene pertama dan kedua menunjukkan suasana peternakan dengan sapi – sapi yang sehat. Scene ketiga
adalah logo Lembah Kamuning Dairy Farm yang muncul menggunakan teknik motion graphic. Scene keempat dan kelima adalah visi dan misi dari Lembah
Kamuning Dairy Farm dengan menggunakan kinetic text dengan background berupa video. Scene keenam dan ketujuh merupakan scene tentang proses
produksi yaitu produksi susu mulai dari diperah, diolah, hingga di pasteurisasi dan proses pengolahan limbah. Scene kedelapan dan kesembilan adalah scene produk
– produk yang terdapat di Lembah Kamuning Dairy Farm. Terdapat tiga produk asal olahan susu dan tiga produk asal olahan limbah. Scene kesepuluh adalah
scene tentang wisata edukasi yang ada di Lembah Kamuning Dairy Farm yaitu Eduagro Tourism. Scene yang terakhir adalah scene yang menceeritakan bahwa
Lembah Kamuning Dairy Farm tergabung dalam Koperasi Produksi Gapura Sehat. Storyboard bisa dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Storyboard Video Company Profile
Tahapan Obtaining Content Material atau pengumpulan materi. Materi – materi yang sudah didapatkan seperti hasil wawancara, foto produk, video, dan
audio dipilih untuk mulai dibuat menjadi video company profile. Materi – materi yang sudah dipilih mulai dimasukkan untuk diproduksi lebih lanjut. Wawancara
yang dilakukan dengan pemilik Lembah Kamuning Dairy Farm mendapat hasil bahwa video company profile tidak hanya fokus pada produk olahan susu tetapi
juga memberikan informasi bahwa selain olahan dari susu, olahan dari limbah
16
juga dipergunakan sehingga tidak ada limbah yang terbuang. Material lain seperti visi dan misi didapatkan dari dokumen dan buku yang ada di Lembah Kamuning
Dairy Farm. Pengambilan gambar dilakukan langsung di Lembah Kamuning Dairy Farm.
Tahap berikutnya adalah tahap Assembly atau penyusunan dan pembuatan. Setelah materi – materi yang sudah dipilih dimasukkan, materi kemudian disusun
dan dirangkai sesuai dengan desain yang sudah dibuat sebelumnya. Yang pertama dilakukan adalah membuat logo supaya logo bisa di animasikan dengan
memotong satu per satu bagian – bagian dari logo sehingga pada akhirnya potongan tersebut bisa menjadi logo yang utuh. Selanjutnya yang dilakukan
adalah membuat visi dan misi Lembah Kamuning Dairy Farm dengan teknik kinetic text. Dengan background video suasana di peternakan sehingga ketika teks
bergerak, video tidak akan menjadi membosankan. Selanjutnya dibuat opening yang terdiri dari dua scene. Kedua scene opening tersebut menggunakan video
yang memperlihatkan sapi – sapi yang berada di peternakan. Selanjutnya yang dilakukan adalah membuat produk – produk yang dimiliki oleh Lembah
Kamuning Dairy Farm. Jumlah produk ada enam yang terdiri dari tiga produk asal olahan susu dan tiga produk asal olahan limbah. Background scene produk
menggunakan foto produk itu sendiri yang dibuat menjadi lebih besar sehingga nama produk dapat terlihat lebih jelas. Yang terakhir adalah membuat scene
Eduagro Tourism dan koperasi produksi. Scene Eduagro Tourism terdapat beberapa penjelasan mengenai kegiatan yang dilakukan ketika berwisata edukasi
di Lembah Kamuning Dairy Farm.
Tahap yang terakhir merupakan tahap testing atau uji coba. Setelah hasil jadi, hasil tersebut di uji coba dengan mengunjungi Lembah Kamuning Dairy
Farm dan memperlihatkan video yang sudah jadi. Video diperlihatkan kepada pemilik Lembah Kamuning Dairy Farm dan beberapa orang yang diundang.
Setelah diperlihatkan, jika ada kekurangan maka akan dilakukan perbaikan ulang sampai video company profile sesuai dengan keinginan dari pemilik Lembah
Kamuning Dairy Farm.
4. Hasil dan Pembahasan