Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

commit to user 3 Dalam pengamatan yang dilakukan penulis selama ini PT. Soelystyowaty Kusuma Tekstile Sragen belum menerapkan Analisis ABC untuk kebijakan pengadaan persediaan karena perusahaan masih memberikan perlakuan yang sama pada seluruh persediaan bahan baku, sehingga penulis ingin mengadakan analisis data bahan baku pada perusahaan jika menerapkan Analisis ABC. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba menguraikan permasalahan tersebut ke dalam penulisan tugas akhir dengan judul “PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ANALISIS ABC PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEKSTILE SRAGEN.”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengelompokan persediaan bahan baku kapas tipe Cotton, SPV, IBR None Woven, ITS, Grade C dan Polyester PT. Soelystyowaty Kusuma Tekstile dengan analisis ABC ? 2. Bagaimana perlakuan dan pengendalian bahan baku kapas tipe Cotton, SPV, IBR None Woven, ITS, Grade C dan Polyester pada PT. Soelystyowaty Kusuma Tekstile berdasarkan analisis ABC ? commit to user 4

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengelompokan bahan baku kapas tipe Cotton, SPV, IBR None Woven, ITS, Grade C dan Polyester pada PT. Soelystyowaty Kusuma Tekstile dengan analisis ABC. 2. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan dan pengendalian bahan baku kapas tipe Cotton, SPV, IBR None Woven, ITS, Grade C dan Polyester pada PT. Soelystyowaty Kusuma Tekstile berdasar analisis ABC.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman dan wawasan mengenai lingkungan kerja dan menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku perkuliahan. 2. Bagi perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam penetapan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam pengendalian bahan baku. 3. Bagi pembaca Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dan dapat dijadikan referensi untuk menyelesaikan kasus yang sama. commit to user 5

E. Batasan Masalah

1. Bahan yang diteliti adalah bahan baku kapas tipe Cotton, SPV, IBR None Woven, ITS, Grade C dan Polyester pada PT. Soelystyowaty Kusuma Tekstile.

2. Periode yang diteliti adalah kebutuhan bahan baku selama tahun 2007, 2008 dan 2009.

commit to user 6

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran Bahan Baku Kapas Evaluasi Data Kebutuhan Kapas Prosentase Dalam Nilai Uang Analisis ABC Output Kebijakan pengendalian persediaan bahan baku Persediaan bahan baku yang optimal Jumlah dan ketepatan waktu pemesanan Biaya pemesanan dan penyimpanan Meminimalkan biaya pemesanan dan penyimpanan Menentukan Volume Penjualan commit to user 7 Penjelasan kerangka pemikiran : Gambar 1.1 menjelaskan bahwa bahan baku kapas sebelumnya dievaluasi dalam bentuk data kebutuhan bahan baku sebelum menggunakan metode yang akan digunakan. Bahan baku merupakan kebutuhan utama dalam memproduksi barang atau out put. Selain itu kebutuhan bahan baku untuk awal produksi akan berbeda jumlahnya, yaitu menentukan volume penjualan. Presentase dalam nilai uang yang akan menggunakan analisis ABC dan hasilnya berupa output yang menggunakan kebijakan pengendalian persediaan bahan baku dengan hasil persediaan bahan baku dengan biaya minimal. Adapun langkah penjelasan dari kerangka pikir sebagai berikut : 1. Bahan baku adalah : suatu barang yang sangat dibutuhkan untuk proses produksi. Bahan baku bisa berupa bahan mentah, barang setengah jadi maupun barang jadi. Pada perusahaan yang diteliti bahan baku yang digunakan yaitu benang. 2. Evaluasi data kebutuhan kapas : mengevaluasi berapa banyak pemakaian bahan baku dalam proses produksi tiap periodenya. 3. Menentukan volume penjualan : dalam menentukan volume penjualan dapat kita ambil dari data perusahaan yang sudah ada. 4. Prosentase dalam nilai uang : presentase dari pembelian bahan baku oleh perusahaan dengan metode ABC. commit to user 8 5. Metode analisis ABC : pengelompokan bahan baku berdasarkan kelas. Untuk kelas A yang nilainya tinggi, untuk kelas B yang nilainya sedang dan untuk kelas C yang nilainya rendah. 6. Output : bahan baku yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu bahan baku pada kelas tertinggi A. 7. Kebijakan pengendalian persediaan bahan baku : persediaan bahan baku yang terlalu besar tidak akan menguntungkan perusahaan, karena akan menyerap dana perusahaan yang cukup besar pula. Serta jika persediaan terlalu besar resiko kerugian bahan baku rusak dan biaya penyimpanan yang besar pula. 8. Adanya kebijakan-kebijakan pengendalian persediaan bahan baku maka akan diperoleh persediaan bahan baku dengan biaya minimum.

G. Metode Penelitian