Prosedur penerimaan kas melalui bagian penagihan menurut Mulyadi 2001:493 dilaksanakan sebagai berikut:
1. Bagian Piutang atau pinjaman memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada kepada Bagian Penagihan.
2. Bagian Penagihan mengirimkan penagih yang merupakan karyawan perusahaan, untuk melakukan penagihan kepada debitur.
3. Bagian Penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan remmi-tance advice dari debitur.
4. Bagian Penagihan menyerahkan cek kepada Bagian Kasa. 5. Bagian Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian
Piutang atau pinjaman untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
6. Bagian Kasa mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.
7. Bagian Kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang
2.2.5. Unsur Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian golongan berikut keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan
efisiensi operasi Mulyadi, 2002:180.
Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang menurut Mulyadi, 2001:491 adalah sebagai berikut :
2.2.5.1. Organisasi 1. Fungsi Akuntansi harus terpisah dari Fungsi Penagihan.
2. Fungsi Penerimaan kas harus terpisah dari Fungsi Akuntansi. 2.2.5.2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan cara pemindahbukuan giro bilyet.
2. Fungsi Penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh Fungsi Akuntansi.
3. Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh Fungsi Akuntansi Bagian Piutang harus di dasarkan atas surat pemberitahuan yang
berasal dari debitur. 2.2.5.3. Praktik yang Sehat
1. Hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita cara perhitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan segera.
2. Para penagih dan kasir harus diasuransikan fidelity bond insurance. 3. Kas dalam perjalanan baik yang ada ditangan bagian kasa maupun
ditangan penagih perusahaan harus diasuransikan cash-in-safe dan cash-in-transit-insurance.
2.2.6. Flow chart prosedur penerimaan kas dari angsuran pinjaman
Flow chart atau bagan alir prosedur penerimaan kas sangat penting bagi perusahaan, karena karyawan atau pelaku kegiatan dapat bekerja dengan
berpedoman pada bagan alir ini, agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sebagaimana yang di inginkan oleh perusahaan, flow chart juga berfungsi untuk
memberikan inforrmasi pengendalian intern perusahaan bagi pihak yang berkepentingan sebagai contoh adalah auditor dari luar perusahaan atau auditor
independen. Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia 2003:103 flow chart prosedur penerimaan kas dari angsuran pinjaman melalui kasir pada BKM dapat dilihat pada gambar 2.1 dan penerimaan
kas dari angsuran pinjaman melalui penagihan dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini :
Keterangan: BKM
: Bukti Kas Masuk BHK
: Bukti Harian Kas JKM
: Jurnal Kas Masuk
Gambar 2.1 Bagan alir penerimaan kas dari angsuran Pinjaman melalui kasir
Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia 2003
Mulai Rp
BKM 4 X
BHK
BKM 4
A
BKM 3
Kartu pinjam
A
BKM 1
JKM
Kartu pinjam
A
Selesai
Tanda tangan Cap
BKM 2
1
2
2 3
4 5
6
PEMINJAM KASIR USP
ADM PINJAMAN
BAG AKUNTANSI USP
21
Bagian piutang Bagian Penagihan
Bagian Jurnal
4
DPS
2
SP
Kartu Piutang
N Mulai
Membuat Daftar yang
ditagih
3 2
DPD 1
1
N 2
Keterangan : DPD
: Daftar Piutang yang ditagih SP
: Surat Pemberitahuan DSP
: Daftar Surat Pemberitahuan 1
DPD 1
Menagih ke debitur
Menerima cek dan DSP
Cek DSP
Menerima cek dan DSP
3 SP
DPD
1
Cek
2
DSP 1
1
N
4
3
5
T
Selese i
DSP Bukti
Setoran bank
Jurnal penerimaan
kas
5
Gambar 2.2 Bagan alir penerimaan kas dari angsuran pinjaman melalui bagian penagihan
Sumber: Mulyadi Sistem Informasi Akuntansi 2001 DSP
2 SP
Kartu Piutang
T
2
2.2. Badan Keswadayaan Masyarakat