Langkah langkah Anamnesa and Pemeriksaan
Langkah-langkah Anamnesa & Pemeriksaan Fisik Diagnostic
Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi
Edward Pandu Wiriansya
AnamnesaPasien dengan penyakit sistem ini umumnya mengeluhkan Sesak, batuk, dan nyeri dada sebagai keluhan utama.
Sesak Sejak kapan?, sesak timbul pada saat bagaimana?, Serangan sesak
- Dipengaruhi aktivitas/cuaca/paparan alergen?, posisi kepala saat tidur (tinggi bantal)?
Batuk sejak kapan? sifat batuk kering?/lendir?/darah?
- o Lendir konsistensi kental?, warna (kuning, hijau, cokelat), bercampur darah?, volume banyak pada pagi hari?
Kuning infeksi akut (umumnya virus)
Hijau infeksi kronik (umumnya bakteri)
Hijau kekuningan infeksi (umumnya pneumonia) Cokelat infeksi kuman2 aerob (abses/empiema)
o Batuk darah? sejak kapan bercak? Jumlah volume?
Nyeri dada nyeri dada pada sistem respirasi sifatnya terlokalisasi organ
terkena pleura (Pleuritis) Demam keluhan ini penting untuk mengetahui tanda-tanda infeksi
- Pusing, nyeri kepala, mual, muntah berhubungan dengan efeksamping OAT Nafsu makan menurun?, Berat badan menurun drastis?, keringat malam hari?
- Riwayat kebiasaan: o Merokok? (berapa bungkus/hari), o riwayat pekerjaan? (berhubungan dengan mikropartikel?
Riwayat penyakit & berobat o Asma, TB, Hipertensi, DM, alergi
Pemeriksaan Kepala
Memastikan gejala :
- Sianosis lihat pada kojungtiva
- anemis lihat pada bibir dan konjungtiva
- Ikterus lihat pada sclera dan kulit (pastikan timbulnya akut atau kronik)
- Dispnea perhatikan adanya pernapasan cuping hidung
Pemeriksaan Leher
- o Memastikan apakah pembesaran kelenjar hanya satu atau multiple o Mobilisasi atau terfiksir o Tepi Kelenjar licin atau berdungkul-dungkul
Melakukan pemeriksaan pembesaran kelenjar
Melakukan pemeriksaan deviasi trakea
- Melakukan pemeriksaan JVP
Pemeriksaan Dada
Inspeksi
Nilai pengembangan dada (dari depan, samping kanan dan kiri, serta
belakang) bandingkan sisi kiri dan kanan dapat menilai frekuensi napas Perhatikan pembesaran vena ( spider nevi)
Perhatikan adanya benjolan
Perhatikan jejas Palpasi
- Nilai pengembangan dada bandingkan kiri dan kanan (depan-
belakang), nilai mulai 1/3 atas paru atas, tengah dan bawah Nilai frekuensi pernapasan,
Krepitasi?
Nyeri tekan? Massa tumor?
Pembesaran kelenjar?
Menilai pelebaran sela iga Fremitus raba bandingkan kiri dan kanan (depan-belakang), nilai
mulai 1/3 atas paru atas, tengah dan bawah Perkusi
o Menetukan sonor atau pekak?, o garis elies dematio? (curiga efusi pleura), Mencari batas paru depan dan belakang Nilai kronig isthmus (N= 3-5cm)
Menilai dan membandingkan bunyi hemitoraks kanan dan kiri,
Auskultasi
- Nilai suara nafas Vesikuler, bronkiale, bronkvesikuler Mencari suara tambahan wheeze, ronchi Fremitus suara
bising arteri pulmonalis
Tabel Macam suara nafas tambahan beserta termonilogi Klasifikasi Terminologi Istilah Lain Diskontinu, kualitas keras dan bernada Coarse Coarse Rales rendah Crackles Diskontinu, kualitas halus, bernada tinggi Fine Crackles Fine rales, krepitasi, moist rales dengan durasi pendek
Kontinu, nada tinggi Wheeze Sibilant rales, musical rales, sibilant
rhoncus, dry rales
Kontinu, nada rendah Rhonchus Wheeze nada rendah, sonorous rales,
Wheezing Inspirasi Wheezing Ekspirasi Edema, Paralisa, atau Disfungsi AsmaHipertrofi Tonsil dan Adenoid Laringeal Stenosis Goiter Stenosis Trakea Trakeobronkomalasia Aspirasi Benda Asing Bronkitis dan Bronkiolitis Bronkiektasis
Asma Kardiale Reaksi Alergi Sarkoidosis atau sequela TB PPOK GERD dengan Aspirasi Kronis Tumor Trakea Bronkus, dan Mediastinum crackles Awal Inspirasi crackles Akhir Inspirasi Bronkitis Kronis Asma Emfisema Fibrosis Interstitial
Asbestosis
Pneumonia
Edema Paru akibat Gagal Jantung Sarkoidosis Pulmonal Rheumatoid Lung Fibrosis Paru yang tidak diketahui penyebabnyaTerdapat 4 macam suara nafas normal yaitu suara nafas trakeal, bronkial, bronovesikular dan vesikular. Sementara suara nafas tambahan dibagi menjadi 2 macam yaitu suara nafas kontinu yang sering disebut mengi ( wheezing) dan suara nafas diskontinu yang disebut crackles. Berdasarkan kualitas mengi dibagi menjadi bernada tinggi dan bernada rendah yang kemudian sering disebut rhoncus, derik dibagi menjadi kualitas kasar dan halus. Suara nafas tambahan ini dapat terdengar pada fase inspirasi, fase ekpirasi atau keduanya. Karakteristik dari suara nafas tambahan akan mengarahkan klinisi pada suatu jenis penyakit sehingga apabila digabungkan dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik menyeluruh akan dapat membantu penegakan diagnosa dengan lebih baik.