Langkah-Langkah Pemeriksaan Neonatus Normal dan Dismorfik.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSR
O,+-~E."A~1"'-i<
!
~
~
~
.
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Bekerjasama Dengan
Departemen IImu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaranj
RSUP Dr. Hasan Sadikin BandungzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUT
PROCEEDING BOOKzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQP
HARIANAK
NASI 0 NAL
Simposium Hari Anak NasionaI 2014zyxwvutsrqpo
Daftar lsi
Halarnan
Kata Pengantar
.
Daftar lsizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
11
Pnemonia pada Anak: Epidemiologi, Pencegahan, dan Tatalaksana
1
Tuberkulosis atau Bukan Tuberkulosis.....................
15
Pemberian Besi pada Bayi
;
Pentingnya Pengukuran Tekanan Darah pada Anak
37
:
54
Infeksi Saluran Kemih pada Anak
73
Pertimbangan dalam Terapi Antibiotik
92
Langkah-Langkah Pemeriksaan Neonatus Normal dan Dismorfik
105
. Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Alergi pada Anak
156
Pentingnya Stimulasi, Deteksi, dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang
untuk Meningkatkan Kualitas Anak
Bandung, 9 Agutus 2014
;
189
ii
r=:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
I
i
Simposium Hari Anak Nasiona12014zyxwvutsrqpon
Langkah-Langkab Pemeriksaan Neonatus Normal dan Dismorfik
Sjarif Hidajat Effendi
Pendahuluan
Dalam menghadapi
bayi barn lahir pemeriksaan
fisis neonatus
secara
cennat
merupakan suatu keharnsan. Penjelasan yang rinci dan cennat merupakan hal yang
dinantikan baik oleh keluarga pasien maupun dokterlbidan yang menolong persalinan
tersebut. Keterangan ini seringkali merupakan landasan untuk pengambilan keputusan
untuk penolong persalinan, dokter anak, maupun keluarga pasien. Pertanyaan pertama
yang selalu diajukan
oleh keluarga adalah "Apakah bayi saya sehat? normal?
lengkap?". Seyogianya dokter/tenaga kesehatan dapat secara langsung menerangkan
dengan tepat mengenai keadaan normal atau tidak tersebut, maka penting sekali
dipelajari
mengenai
kriteria fisik bayi normal,
dan sebaliknya juga
bayi yang
dismorfik.I-3
Penelusuran
secara
cermat
atas dismorfik
pada neonatus
merupakan
suatu
keilmuan yang dinamakanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
dysmorphology.r'
Sebagian besar bayi lahir dengan keadaan normal, hanya sekitar 20% yang
mengalami berbagai kelainan yang ringan dan sekitar 1% dengan kelainan bawaan
berat. Sudah tentu orangtua mengharapkan
bayi yang lahir berada dalam keadaan
normal dan sehat."
Kelainan kongenital merupakan abnormalitas yangditemui
saat lahir. Kelainan
. tersebut berbentuk kesalahan pembentukan pad a struktur, posisi, atau fungsi suatu
organ atau sistem. Kelainan ini merupakan penyebab umum mortalitas dan kecacatan
pada awal kehidupan. Penyebabnya berkisar dari kelainan genetik yang diturunkan
hingga gangguan teratogenik terhadap fetus yang tengah berkembang. Setiap kelainan
kongenital yang terdeteksi .baik pada periode prenatal atau pada saat lahir harus
membuat dokter waspada akan kemungkinan kelainan perkembangan lain, baik fisik,
neurologis,
maupun
mental.
Keberadaan
sejumlah
kelainan
kongenital
Bandung, 9 Agustus 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
dapat
105
Simposium Hari Anak Nasional2014
merupakan petunjuk akan suatu sindrom dan akan memerlukan pengujian lebih lanjut
danlatau penelitian genetik untuk verifikasi serta konseling bagi orangtua'
Dalam penulisan ini akan dibahas hal-hal mengenai kriteria fisik bayi normal,
dismorfik,kapita
selekta kelainan yang harus segera diatasi saat neonatal dini,zyxwvutsrqponmlkji
dan
berbagai pendekatan dismorfologis.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCB
Pemeriksaan Bayi Normal
Pemeriksaan fisis bayi dilakukan dengan melakukan penelusuran, pengamatan dan
. pengukuran yang mengacu kepada nilai-nilai standar.
Penilaian bayi baru lahir: 1-:3
I. Anamnesis
Riwayat keluarga, maternal, kehamilan, dan perinatal.
Materi pertanyaan tercantum di dalam lampiran.
2. Pemerikasaan fisis secara rutin pada neonatus
Pemeriksaan terse but meliputi hal sebagai berikut:
Pemeriksaan Awal
Pada awal pemeriksaan, perhatian utama diajukan terhadap:
» Ada tidaknya kelainan bawaan
» Keberhasilan bayi melaksanakan proses transisi dari kehidupan janin
ke bernapas dengan paru-paru
» Hal-hal
yang
memengaruhi
neonatus
dalam
hal
keharnilan,
persalinan, analgesik, atau terpapar anestetik
» Terdapat tanda infeksi atau gangguan metabolik
1. Bayi diperiksa
dalam
keadaan
telanjang.
Bayi telanjang
mudah
mengalami kedinginan, jadi jangan sampai terlalu lama dalam keadaan
telanjang, kecuali kalau di bawah pe~anas radian.
Bandung, 9 Agustus 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
106 zyxwvutsrq
-c:
Simposium Hari Anak Nasional 2014
Pemeriksaan bayi telanjang memungkinkan pemeriksaan dapat menilai
secara cepat anomali mayor, kuning atau pewamaan mekoneal, serta bilazyxwvutsrqpon
.
bayi mengalami kesulitan bernapas,
2. Sebaiknya pemeriksaan bayi berdasarkan prioritas agar mengefisienkan
waktu karena bayi masih tenang.
Keadaan Umum
Pemeriksaan keadaan umum neonatus biasanya dengan:"
a)
Menilai kesadaran, berupa penilaian gerakan, badan secara umum, aktivitas
mata, dan pemapasan. Hal ini tertuang dalam Skor Prechtl berikut ini:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcb
State 1 s.d. 5 Skor Prechtl:
State 1: Mata tertutup, napas regular, tidak ada gerakan
State 2 : Mata tertutup, napas ireguler, tidak ada gerakan kasar
State 3 : Mata terbuka, tidak ada gerakan kasar
State 4 : Mata terbuka, gerakan kasar, tidak menangis
.State 5 : Mata terbuka atau tertutup, menangis
b)
Menilai tanda vital saat bayi lahir dengan menggunakan Skor APGAR 1 menit,
5 menit, dan 10 menit pertama kehidupan.'
Tanda vital:
Penilaian asfiksia lahir:
Tabell Skor APGAR
Penilaian
Appearance
(wama kulit)
0
Pucat
Pulse
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
(denyut nadi)
Grimace
(reflek)
Activity
(tonus otot)
Respiration
(frekuensi
na as
.1
2
Badan merah, ekstremitas
biru
< 100
Seluruh tubuh
kemerahan
>100
Sedikit gerakan
(grimace)
Ekstrimitas diarn, sedikit
fleksi
'Lemah, tidak teratur
Batuk bersin
Gerakan aktif
Menangis baik
8andung, 9 Agustus 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
107
'f'"';::"'"zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Simposium Hari Anak Nasiona12014
\
c)
Penilaian kesulitan bemapas/sesak napas dengan menggunakan Skor Downe
II
dan Skor Silverman.
Penilaian sesak napas
./ Fungsi pemapasan: Skor Downe, Skor Silverman
Tabel 2 Skor Downe
Frekuensi
Skor
0
'}
2
Napas ( x/m)
80
Udara
Masuk
Udaramasuk
Merintib
Retraksi
Tidak ada
Tidak ada
Penurunan
ringan udara
masuk
Ringan
Dapat
didengarzyxwvutsrqponmlkjihgf
dengan
stetoskop
Dapat
Berat
didengar
tanpa alat
bantu
Tidak ada
udara masuk
Tabel 3 Indeks Silverman-AndersonzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Skor 1 .
Skor2
SkorO
Feature
Pergerakan dada
Retraksi interkostal
Retraksi xifoid
Napas cuping hidung
Merintih
Bandung, 9 Agustus 2014
Simetris
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
ada
ada
ada
ada
Pernapasan yang
Pernapasan ''jungkat
tertinggal
jungkit "/ see saw
Minimal
Minimal
Minimal
Terdengar dengan
stetoskop
Jelas
Jelas
Jelas
Terdengar tanpa
stetoskop
108
Simposium Hari Anak Nasional2014
Tabel 4 Skor Retraksi Silverman
Dilatasi
Dada Atas
Dada Bawah
i
RetraksizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONM
Cuping
Merintih
Xifoid
Hidung
Grade
o
Grade
1
Tidak ada
SinkronzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Tidak ada
Tidakada
None
retraksi
:-
~i~]
:l
OJ
:c
~0.
~
III
]1
1~'
~
!
~~
~
..,
~o.
~~
on.&>
III
'j? ~
'00
~~1
n. .. .g~ ~
~]~
.. .>l·S
..I<
~i
'89
~~
~s
~]
.!a
rl .. ~
f-.&>
i
'jl
'5
~
..I<
0.
3
~0.
~..I<
~.~
"
§J
~'
III
,5.8
'"
i
-
I
j'~
I
I
~l ,~~ Se
~t
~! ~.~
I
§
'::I
5
-B
!~.e-
..I<
f:u •
]
~
CI'l
~ .-1i
"'abD
;.§
01)
~e,
.~o
B
f-~
~
Gl
:.(~
~ Ii!
S
Ii
III
~~
Vl
t:
I
'0]
'S' ..I<
I
~~
I
'lfe
o
'.,,~
:;2-
III
III
!~ ,~ 'S'
J]
Vl~
~
0"
,~ 6 ~
:;2 E
~
~
0
N
CIl
B
CIl
Gl
So
:.::~
~~ ~
I
•
~G
'!ijo
,
.. e
,_ 0
I
00
l..,
~~
~ost;l
:;'~
N
I
lJ
.&>
..0
]]
._ 8
i-.;l!
e!l
01)
~
i=
t~
..e~..
uf:~
Sfj
'fa
'.., ~
<
0-
- -
os
bD
II)
~
~
~
E-
::I::r
!5~
III
~III
=~
'"e
..::.=
o:
00;
~
.:.:
'E~
~
f~
B~
01)
og
...,
] ts
0.
:l 5
~~
~:l
,2 ~zyxwvutsrqponml
.!- I
~
j~j
~]
:.::.8
~~
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
~
I
~
;
s
I
"=''0
~
'B
!
'g'
.~]
~_j
::I'_
I
~]
~5
-u.8
6~
gpo"
ill
8
e '"
III
S
s ::I'"
-as
'"
fij.>J'
...,a
06
]
c:>
S fij
Iii
~~
•
5,..,
l~
~
~
8"
'" fa
~~
I
~
~
0
CoO
:::I
j
~
~s
G.§
"''''
~
""s,
t:.
.5
u
i~
bb
III
'I:
0.
C
.s
os
.
~.~
IHi
0;
."
6
0
o ~
::I
'"Cl
~
C':I
o:l
Simposium Hari Anak Nasional 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfe
"_
•
..;
::
=-
II-==r'
r
j
O~~=
~
~
r
>tq'
I
.........
f_
........
T\WIIII'"
1.
O,+-~E."A~1"'-i<
!
~
~
~
.
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Bekerjasama Dengan
Departemen IImu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaranj
RSUP Dr. Hasan Sadikin BandungzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUT
PROCEEDING BOOKzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQP
HARIANAK
NASI 0 NAL
Simposium Hari Anak NasionaI 2014zyxwvutsrqpo
Daftar lsi
Halarnan
Kata Pengantar
.
Daftar lsizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
11
Pnemonia pada Anak: Epidemiologi, Pencegahan, dan Tatalaksana
1
Tuberkulosis atau Bukan Tuberkulosis.....................
15
Pemberian Besi pada Bayi
;
Pentingnya Pengukuran Tekanan Darah pada Anak
37
:
54
Infeksi Saluran Kemih pada Anak
73
Pertimbangan dalam Terapi Antibiotik
92
Langkah-Langkah Pemeriksaan Neonatus Normal dan Dismorfik
105
. Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Alergi pada Anak
156
Pentingnya Stimulasi, Deteksi, dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang
untuk Meningkatkan Kualitas Anak
Bandung, 9 Agutus 2014
;
189
ii
r=:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
I
i
Simposium Hari Anak Nasiona12014zyxwvutsrqpon
Langkah-Langkab Pemeriksaan Neonatus Normal dan Dismorfik
Sjarif Hidajat Effendi
Pendahuluan
Dalam menghadapi
bayi barn lahir pemeriksaan
fisis neonatus
secara
cennat
merupakan suatu keharnsan. Penjelasan yang rinci dan cennat merupakan hal yang
dinantikan baik oleh keluarga pasien maupun dokterlbidan yang menolong persalinan
tersebut. Keterangan ini seringkali merupakan landasan untuk pengambilan keputusan
untuk penolong persalinan, dokter anak, maupun keluarga pasien. Pertanyaan pertama
yang selalu diajukan
oleh keluarga adalah "Apakah bayi saya sehat? normal?
lengkap?". Seyogianya dokter/tenaga kesehatan dapat secara langsung menerangkan
dengan tepat mengenai keadaan normal atau tidak tersebut, maka penting sekali
dipelajari
mengenai
kriteria fisik bayi normal,
dan sebaliknya juga
bayi yang
dismorfik.I-3
Penelusuran
secara
cermat
atas dismorfik
pada neonatus
merupakan
suatu
keilmuan yang dinamakanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
dysmorphology.r'
Sebagian besar bayi lahir dengan keadaan normal, hanya sekitar 20% yang
mengalami berbagai kelainan yang ringan dan sekitar 1% dengan kelainan bawaan
berat. Sudah tentu orangtua mengharapkan
bayi yang lahir berada dalam keadaan
normal dan sehat."
Kelainan kongenital merupakan abnormalitas yangditemui
saat lahir. Kelainan
. tersebut berbentuk kesalahan pembentukan pad a struktur, posisi, atau fungsi suatu
organ atau sistem. Kelainan ini merupakan penyebab umum mortalitas dan kecacatan
pada awal kehidupan. Penyebabnya berkisar dari kelainan genetik yang diturunkan
hingga gangguan teratogenik terhadap fetus yang tengah berkembang. Setiap kelainan
kongenital yang terdeteksi .baik pada periode prenatal atau pada saat lahir harus
membuat dokter waspada akan kemungkinan kelainan perkembangan lain, baik fisik,
neurologis,
maupun
mental.
Keberadaan
sejumlah
kelainan
kongenital
Bandung, 9 Agustus 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
dapat
105
Simposium Hari Anak Nasional2014
merupakan petunjuk akan suatu sindrom dan akan memerlukan pengujian lebih lanjut
danlatau penelitian genetik untuk verifikasi serta konseling bagi orangtua'
Dalam penulisan ini akan dibahas hal-hal mengenai kriteria fisik bayi normal,
dismorfik,kapita
selekta kelainan yang harus segera diatasi saat neonatal dini,zyxwvutsrqponmlkji
dan
berbagai pendekatan dismorfologis.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCB
Pemeriksaan Bayi Normal
Pemeriksaan fisis bayi dilakukan dengan melakukan penelusuran, pengamatan dan
. pengukuran yang mengacu kepada nilai-nilai standar.
Penilaian bayi baru lahir: 1-:3
I. Anamnesis
Riwayat keluarga, maternal, kehamilan, dan perinatal.
Materi pertanyaan tercantum di dalam lampiran.
2. Pemerikasaan fisis secara rutin pada neonatus
Pemeriksaan terse but meliputi hal sebagai berikut:
Pemeriksaan Awal
Pada awal pemeriksaan, perhatian utama diajukan terhadap:
» Ada tidaknya kelainan bawaan
» Keberhasilan bayi melaksanakan proses transisi dari kehidupan janin
ke bernapas dengan paru-paru
» Hal-hal
yang
memengaruhi
neonatus
dalam
hal
keharnilan,
persalinan, analgesik, atau terpapar anestetik
» Terdapat tanda infeksi atau gangguan metabolik
1. Bayi diperiksa
dalam
keadaan
telanjang.
Bayi telanjang
mudah
mengalami kedinginan, jadi jangan sampai terlalu lama dalam keadaan
telanjang, kecuali kalau di bawah pe~anas radian.
Bandung, 9 Agustus 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
106 zyxwvutsrq
-c:
Simposium Hari Anak Nasional 2014
Pemeriksaan bayi telanjang memungkinkan pemeriksaan dapat menilai
secara cepat anomali mayor, kuning atau pewamaan mekoneal, serta bilazyxwvutsrqpon
.
bayi mengalami kesulitan bernapas,
2. Sebaiknya pemeriksaan bayi berdasarkan prioritas agar mengefisienkan
waktu karena bayi masih tenang.
Keadaan Umum
Pemeriksaan keadaan umum neonatus biasanya dengan:"
a)
Menilai kesadaran, berupa penilaian gerakan, badan secara umum, aktivitas
mata, dan pemapasan. Hal ini tertuang dalam Skor Prechtl berikut ini:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcb
State 1 s.d. 5 Skor Prechtl:
State 1: Mata tertutup, napas regular, tidak ada gerakan
State 2 : Mata tertutup, napas ireguler, tidak ada gerakan kasar
State 3 : Mata terbuka, tidak ada gerakan kasar
State 4 : Mata terbuka, gerakan kasar, tidak menangis
.State 5 : Mata terbuka atau tertutup, menangis
b)
Menilai tanda vital saat bayi lahir dengan menggunakan Skor APGAR 1 menit,
5 menit, dan 10 menit pertama kehidupan.'
Tanda vital:
Penilaian asfiksia lahir:
Tabell Skor APGAR
Penilaian
Appearance
(wama kulit)
0
Pucat
Pulse
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
(denyut nadi)
Grimace
(reflek)
Activity
(tonus otot)
Respiration
(frekuensi
na as
.1
2
Badan merah, ekstremitas
biru
< 100
Seluruh tubuh
kemerahan
>100
Sedikit gerakan
(grimace)
Ekstrimitas diarn, sedikit
fleksi
'Lemah, tidak teratur
Batuk bersin
Gerakan aktif
Menangis baik
8andung, 9 Agustus 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
107
'f'"';::"'"zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Simposium Hari Anak Nasiona12014
\
c)
Penilaian kesulitan bemapas/sesak napas dengan menggunakan Skor Downe
II
dan Skor Silverman.
Penilaian sesak napas
./ Fungsi pemapasan: Skor Downe, Skor Silverman
Tabel 2 Skor Downe
Frekuensi
Skor
0
'}
2
Napas ( x/m)
80
Udara
Masuk
Udaramasuk
Merintib
Retraksi
Tidak ada
Tidak ada
Penurunan
ringan udara
masuk
Ringan
Dapat
didengarzyxwvutsrqponmlkjihgf
dengan
stetoskop
Dapat
Berat
didengar
tanpa alat
bantu
Tidak ada
udara masuk
Tabel 3 Indeks Silverman-AndersonzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Skor 1 .
Skor2
SkorO
Feature
Pergerakan dada
Retraksi interkostal
Retraksi xifoid
Napas cuping hidung
Merintih
Bandung, 9 Agustus 2014
Simetris
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
ada
ada
ada
ada
Pernapasan yang
Pernapasan ''jungkat
tertinggal
jungkit "/ see saw
Minimal
Minimal
Minimal
Terdengar dengan
stetoskop
Jelas
Jelas
Jelas
Terdengar tanpa
stetoskop
108
Simposium Hari Anak Nasional2014
Tabel 4 Skor Retraksi Silverman
Dilatasi
Dada Atas
Dada Bawah
i
RetraksizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONM
Cuping
Merintih
Xifoid
Hidung
Grade
o
Grade
1
Tidak ada
SinkronzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Tidak ada
Tidakada
None
retraksi
:-
~i~]
:l
OJ
:c
~0.
~
III
]1
1~'
~
!
~~
~
..,
~o.
~~
on.&>
III
'j? ~
'00
~~1
n. .. .g~ ~
~]~
.. .>l·S
..I<
~i
'89
~~
~s
~]
.!a
rl .. ~
f-.&>
i
'jl
'5
~
..I<
0.
3
~0.
~..I<
~.~
"
§J
~'
III
,5.8
'"
i
-
I
j'~
I
I
~l ,~~ Se
~t
~! ~.~
I
§
'::I
5
-B
!~.e-
..I<
f:u •
]
~
CI'l
~ .-1i
"'abD
;.§
01)
~e,
.~o
B
f-~
~
Gl
:.(~
~ Ii!
S
Ii
III
~~
Vl
t:
I
'0]
'S' ..I<
I
~~
I
'lfe
o
'.,,~
:;2-
III
III
!~ ,~ 'S'
J]
Vl~
~
0"
,~ 6 ~
:;2 E
~
~
0
N
CIl
B
CIl
Gl
So
:.::~
~~ ~
I
•
~G
'!ijo
,
.. e
,_ 0
I
00
l..,
~~
~ost;l
:;'~
N
I
lJ
.&>
..0
]]
._ 8
i-.;l!
e!l
01)
~
i=
t~
..e~..
uf:~
Sfj
'fa
'.., ~
<
0-
- -
os
bD
II)
~
~
~
E-
::I::r
!5~
III
~III
=~
'"e
..::.=
o:
00;
~
.:.:
'E~
~
f~
B~
01)
og
...,
] ts
0.
:l 5
~~
~:l
,2 ~zyxwvutsrqponml
.!- I
~
j~j
~]
:.::.8
~~
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
~
I
~
;
s
I
"=''0
~
'B
!
'g'
.~]
~_j
::I'_
I
~]
~5
-u.8
6~
gpo"
ill
8
e '"
III
S
s ::I'"
-as
'"
fij.>J'
...,a
06
]
c:>
S fij
Iii
~~
•
5,..,
l~
~
~
8"
'" fa
~~
I
~
~
0
CoO
:::I
j
~
~s
G.§
"''''
~
""s,
t:.
.5
u
i~
bb
III
'I:
0.
C
.s
os
.
~.~
IHi
0;
."
6
0
o ~
::I
'"Cl
~
C':I
o:l
Simposium Hari Anak Nasional 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfe
"_
•
..;
::
=-
II-==r'
r
j
O~~=
~
~
r
>tq'
I
.........
f_
........
T\WIIII'"
1.