Analisis performansi dan pengembangan hutan kemiri rakyat di kawasan Pegunungan Bulusarung Sulawesi Selatan

ANAUSIS PERFORMANSI
DAN PENGEMBANGAN HUTAN KEMIR! RAKYAT
DI KAWASANPEGUNUNGAN BULUSARAUNG
SULAWESI SELATAN

YUSRAN
,

SEKOLAH PASCASARJANA
INSIITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2005

ABSTRAK
YUSRAN. Analisis Performansi dan Pengembangan Hutan Kemiri Rakyat eli
K.wasan Pegunungan Bulusaraung Sulawesi Sel.tan. Dibimbing oleh DUDUNG
DARUSMAN, CECEP KUSMANA, dan NURHENI WIJAY ANTO.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perfonnansi hutan kemiri
rakyat berdasarkan status pemilikan laban, menemukan faktor - faktor strategis

dan nilni pengaruhny. terhadap sistern pengelolaan hutan kemiri rakyat, dan
merumuskan strategi pengembangan hutan kemiri rakyat.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. キ。ョセ@
diskusi
terfokus dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara

kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian. Metode
analisis d.ta yang digunakan adalah analisis vegetasi, analisis tanah, analisis
kelayakan. analisis regresi, analisis SWOT (strenghl, weakness, opportunity,
threat) dan AHP (analytical hierarchy process)
Hasil penelitian menunjukkan bahw. status penguasaan laban
mempengaruhi performansi hutan kemiri raky.t. Semakin kuat status laban yang
dikelol. menunjukkan semakin intensif sistern pengelolaannya, semakin besar
nilai ekonominya dan menjamin kelestarian nilai-nilai sosila budaya NamlID
sebaliknya semakin kuat status laban cenderung menurunkan nilai ekologinya.
Pengakuan hak kelola masyarakat merupakan bentuk penguatan status laban yang
dapat menjarnin keseimbangan aspek ekologi, ekonomi, sosial dan menghindari
teljadiny. fragmentasi lahan. Hasil analisis dengan menggunakan SWOT, AHP
dan skala Likert membuktikan bahwa ketidakpastian status penguasaan laban
merupakan kelemahan sekaligus menjadi ancaman utama dalam pengelolaan

hutan kemiri di kawasan Pegunungan Bulusaraung. Posisi usahatani kemiri rakyat
yang berada pada sel 2 (support a diversification strategy) mcnunjukkan bahwa
sistem pengelolaan hutan kemiri mempunyai kekuatan tetapi menghadapi
ancarnan yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu strategi yang harus
diterapkan .dalah strategi ST (strengths-threats) dengan menggllnakan kekuatan
untuk meng.tasi ancaman. Strategi ST yang harus eliterapkan adalah: (1)
menjarnin kepastian penguasaan laban dengan mengakui hak kelola masyarakat,
(2) mengembangkan pol. agroforestri untuk meningkatkan produktifitas laban dan
diversifikasi produk, dan (3) memperlruat kelembagaan dan kapasitas petani
dalam sistem pemasaran.

ABSTRACT
YUSRAN. Analysis of Performance and Development of Candlenut Community
Forest at Bulusaraung Mountain Area, South Sulawesi. Under the direction of
DudWlg Darusman, Cecep Kusmana and Nurheni Wijayanto.
The objective of the research was to identify the performance of candlenut
community forest based on land ownership. strategy factors and its influence
values to the management system and fonnulate a strategy of candlenut
community forest development.


Data collection was conducted through surveying, interviews, focus
discussion and literature study. The data was then analyzed qualitatively and
quantitatively following the types of data and the objectives of research. Methods
of data analysis used were vegetation, soil and feasibility analysis, regression
analysis, SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) analysis and AHP
(analytical hierarchy process) analysis. respectively.
Results of this research showed that land ownership of a managed property
influences the perfonnance of the candlenut community forest. The stronger land
ownership. the more intensive the management system is and the bigger land
economic values possessed. This in turns guarantee the continuity of social and
cultural values.
In contrast, stronger land ownership unfortunately tends to decrease the
ecogical values. Recognition of the community management rights is considered
as a fonn of strengthening the status of land ownership. This is expected to
guarantee a balance among the ecological, economical and social aspects, as well
as to avoid land fragmentation, Results from the SWOT, AHP and Likert Scale
analysis proved that uncertainty of the candlenut land ownership is considered as
the weaknesses and the main threats to the management of candlenut forest at
Bulusaraung Mountain area. The position of community candlenut fanning
system at cell two of the SWOT analysis (support a diversification strategy)

showed that the current management system of candlenut forest has strength but at
the same time faces undesirable threats. Therefore, the proposed strategy to apply
is the ST strategy (strength-threat). This means to make use the available strengths
in minimizing threats. The ST strategy that should be applied are: (1) guaranteeing
the assurance of land ownership through the recognition of the community
management rights, (2) developing an agro-forestry model to improve land
productivity and product diversification, and (3) Strengthening the local farmers'
institution and capacity in a marketing system.

SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang betjudul Analisis
Performansi dan Pengembangan Hutan Kemiri Rakyat di Kawasan Pegunungan

Bulusaraung Sulawesi Selatan merupakan gagasan dan hasil penelitian saya
scndiri. Sl.;lllua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

Bogor,

Maret 2005


Yusran
NIM P14600001

ANALISIS PERFORMANSI
DAN PENGEMBANGAN HUTAN KEMIRl RAKYAT
01 KAWASAN PEGUNUNGAN BULUSARAUNG
SULAWESI SELATAN

YUSRAN

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar

Doktorpada
Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTlTUT PERTANIAN BOGaR
BOGaR


2005

Judul Penelitian

Analisis Perfonnansi dan Pengembangan Hutan Kemiri
Rakyat di Kawasan Pegunungan Bulusaraung Sulawesi
Selatan

Nama Mahasiswa

Yusran

NIM

P 1460000 I

Disetujui

.si Pembimbing


Prof. Dr. Ir. Dudung Darnsman, M.A.
Ketua

Prof. Dr. If. Cecep Kusmana, M.S.
Anggota

Dr. Ir. Nurheni Wiiayanto, M.S.
Anggota

Ketua Program Studi
IImu Pengetahuan Kehutanan

,
Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.S.

Tanggal Ujian: II April 2005

Tanggal Lulus:


S 1 MAY 2Ilii
2005

RIWAYATHIDUP
Penulls dilahirkan di Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan pada
tanggal 6 Desember 1969 dari pasangan H.M.Jusuf Daeng Siluro, SA dan Hj.
Sitti Djohoriah Daeng Ngona, sebagai putra kelima dari enam bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 22 Bontokapetta Maros

pada tahun 1983, SMP Negeri 2 Maros tabun 1986 dan SMA Negeri 2 Maros
tabun 1989. Kemudian pada tahun 1989 penulis melanjutkan pendidikan Sarjana
(81) di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin melalui tes

UMPTN dan memperoleh gelar Srujana Kehutanan tabun 1994. Setelah mengabdi
di almamater sebagai Dosen, kemudian pada tahun 1997 mendapat Beasiswa

BPPS DEPDlKNAS untuk melanjutkan pendidikan S2 pada Program Studi lImu
Pengetahuan Kehutanan Program Pasca Srujana IPS dan memperoIeh geIar
Magister Kehutanan pada tabun 1999. Pada tabun 2000 penutis kembali mendapat
Beasiswa BPPS untuk melanjutkan pendidikan Doktor (S3) pada Program Studi

Hmu Pengetahuan Kehutanan Program Pascasarjana IPS.
Sejak tabuo 1995 penulis mulai mengabdi sebagai Asisten Dosen dan tabun

1996 diangkat menjadi Dosen melalui jalur TID di Jurusan Kdmtanan Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin. Selain kegiatan akademik di kampus, sejak
mahasiswa sampai sekarang penulis juga aktif pad.a berbagai kegiatan organisasi
kemasyarakatan dan pemuda di berbagai tempat.

Pada tanggal 15 April 1999penulis menikah dengan A.Masniawati, S.S1.,
M .Si dan tclah dikaruniai 2 orang putri yaitu Nadhifa Nurul Mutia yang lahir
tanggal 2 Maret 2000 dan Nurul Khalisa Maisuri yang lahir pada tanggal 10 Juli
2001.

PRAKATA
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena alas berkat dan

mhn1:.l1-Nyu sc-hingga pcnulis dapat mcnyclcsaikan pcnclitian dan penulisan
disertasj ini. Disertasi ini dapal saya selesaikan herkat bantuan. dorongan dan
anlhan dari berbagai pihak. maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa hannat dan terima kasih kepada:

I. Bapak Prof. Dr. Ir. Dudung Darusman, MA sebagai

ketua komisi

pembimbing, Bapak Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS dan Bapak Dr. Ir.
Nurheni Wijayanto. MS, sebagai anggota komisi pembimbing. atas segala

naschat. dorongan. bimbing,an. saran dan arahannya mulai dari penulisan
proposal

sampai

pcnyclesaian

disertasi

ini.

Secara


khusus

penulis

mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. DudlU1g Darusman,
MA yang herkenan menjadi ketU8 komisi pembimbing penulis mulai program
S2 sampai program S3. Penulis merasa sangat beruntung dan bersyukur

karena selama berinteraksi dengan beliau banyak memperoieh pelajaran
berharga tentang filosofi hidup dan herfikir secara arif dan komprehensip.

.

2. Bapak Rektor Universitas Hasanuddio, Dekao Fakultas Pertanian dan
Kehutanan. Ketua Jurusan Kehutanan, Kepala Laboratorium Kebijakan dan
Kewirausahaan

Kehutanan, serta seluruh staf dosen kehutanan, atas ijin,

bantuan dan dorongan yang te1ah diberikan kepada penulis selama mengikuti
Program S3 Sekolah Pascasmjana IPB. '
3. Direklur Sekolah Pascasmjana IPB, Ketua Program Studi llmu Pengetahuan

Kehutanan. dan seluruh staf pegawai, atas araban dan bantuannya selama
penulis mengikuti program 83.
4. Prof. Dr. Ir. H. M. Syawal, M.Sc, yang senantiasa memberikan araban dan

dorongan semangat kepada penulis selama mengikuti program 83 di IPB.
5. Dr. Lini Wollenberg, Dr. Moira Moeliono dan star administrasi CIFOR, yang
telah memberikan bantuan dana dan kesempatan mengikuti program pelatihan
di CIFOR yang sangat membantu penulis daIam pelaksanaan penelitian dan

penulisan disertasi.

6. Kcdua orang tua, mertua, dan seluruh keluarga, atas doa, pengorbanan,
kesabarannya dan dorongan yang diberikan kepada penulis.
7. A.Masniawati, S.Si., M.Si. selalm istri dan kedua putriku Nadhifa Nurul Mutia
dan Nurul Khalisa Maisuri, atas doa, pengorbanan, kesabarannya dan
dorongan yang tcrus dibcrikan kepada penulis.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis mulai dari
pengambilan data sampai penyusunan disertasi ini.
Penulis menyadari masih ada hal yang be1wn terjawab dalam disertasi ini
dan masih memerlukan kajian mendalam. Namun demikian penulis berharap
semoga temuan dan ide-ide pemikiran yang terdapat dalam disertasi ini dapat
bermanfaat dalam pelestarian dan pengembangan butan kemiri rakyat di Sulawesi
Selatan.

Bogor,

Maret 2005

Yusran

DAFfARISI
HalalDan
DAFfAR TABEL ............................................................... .

xi

DAFfAR GAMBAR ........................................................... .

Xli

DAFfAR LAMPIRAN ......................................................... .

XIll

PENDAIIULUAN
Latar Belakang .............................................................
Perumusan Masalah .......................................................
Kerangka Pemikiran ... ...................................................
Manfaat Penelitian .........................................................
Hipotesis ....................................................................
Ruang Lingkup Penelitian ................................................

I
3
4
7
7
7
7

T1NJAUAN PUSTAKA
Hutan Rakyat ........................... ....................................
Deskripsi Hutan Rakyat Di Sulawesi Selatan ..........................
Sejarah Pengelolaan Hutan Kemiri ... ...................................
Analisis Kelayakan ........................................................
Hak Kepemilikan dan Penggunaan Laban ........................... ...
Analisis SWOT ............................................................

9
10
14
17
18
21

Proses Hirarki Analisis ...................................................

24

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian .. '............ ............................
Batasan dan Pengertian ...................................................
Metode Pengambilan Sampel ............................................
Metode Pengumpulan Data...............................................
Metode Analisis Data... ..................... ..............................

27
27
28
28
29

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Letak dan Luas Wilayab ..................................................
Kondisi Sosial Ekonomi ..................................................
Tata Guna Laban ...........................................................

36
38
40

ANALISIS PERFORMANSI RUTAN KEMIR! RAKYAT
Perfonnansi Ekologi ................................................. .....
Pl'rll.lI'Il1llnsi ャセォョッQゥ@
....................................................
1'l'rli.lMllOlllsi sセャウゥZ@
.......................................................
Analisis J'"aktor-Faktof yang Mcmpcngafuhi Produktititas Kemiri
Hubungan Status Lahan dengan Perfonnansi Hutan Kemiri

42
.5 t
SS
68
74

Tujuan Penelitian ..........................................................

IX

Halaman
ANALISIS STRATEGIS

Analisis Faktor Internal Kekuatan .. ................................ ....
An.lisis Faktor Internal Kelemahan ............................... .....
An.lisis Faktor Ekstemal Peluang ......................................
Analisis Fakter Ekstemal Ancaman ......... ......... ..................
Di.gram dan M.triks SWOT ........................... ................
Strategi Pengelolaan ......................................................

78
81
85
88
91
95

SIMPULAN

Simpulan ...................................................................
Saran........................................................................

98

DAFTAR PUSTAKA .......................................... ..................

100

LAMPIRAN ........................................................................

107

97

x

DAFfAR TABEL
Halaman

1.

Luas. penyebaran, dan jenis komoditi hutan rakyat di Sulawesi
Selatan pada Tabun 199611 997 ........................................... .

11

Total produksi IPKTM dan kayu bulat Jati WKTM Propinsi
Sulawesi Selatan tabun 199611 997 sampai September
200012001 ...................................................................... .

12

3.

Luas Wilayab, Iklim, Topografi, dan Jenis Tanab ...................... .

37

4.

Keadaan wilayah masing-masing desa sampel di kawasan

2.

Pegunungan Bulusaraung ............................................. ·······

37

Jumlab penduduk berdasarkanjenis kelarnin, kelompok umur,
rumab tangga dan kepadatan penduduk ................................. ..

38

6.

Jumlab penduduk usia produktifmenurut lapangan usaba ............. .

39

7.

Luas laban yang diusahakan untuk areal pertanian tabun 2003 ........ .

40

8

Karakteristik pola penguasaan laban kemiri di kawasan
Pegunungan Bulusaraung .................................................. .

41

Komposisis jenis tumbuhan dan indeks nilai penting
dominan berdasarkan tingkat pertumbuban .............................. .

42

Rata-rata nilai indeks keanekaragarnan dan kekayaan
jenis tumbuban ............................................................... .

47

5.

9
10.
II.
12.

13.
14.

Sifat kimia tanah dari berbagai tipe komunitas kemiri di

kawasan Pegunungan Bulusaraung ........ "............. ,' ................ ,

49

Hasil analisis kelayakan berbagai pola agroforestry kemiri
di kawasan Pegunungan Bulusaraung pada tingkat suku
bunga 12% .................................................................... .

51

Hasil analisis sensivitas ............ ' ...................... , ................. .

53

Bentuk-bentuk kelembagaan kepemilikan laban kemiri di kawasan
Pegunungan Bulusaraung .................................................. .

57

15.

Bentuk-bentuk kelembagaaan dalarn pengelolaan ...................... .

61

16.

Hasil analisis regresi bertabap faktor-faktor yang mempengarubi
produktivitas butan kemiri di Pegunungan Bulusaraung ............... .

69

17.

Hasil analisis regresi hubungan variabel ekonomi ekologi sistem
usabatani kemiri di Pegunungan Bulusaraung .......................... .

70

18.

Variabel faklor intemal kekuatan dan nilai pengaruhnya .............. .

78

19.
20.

Variabel faktor internal kelemahan dan nilai pengaruhnya ............ .
Vari.bel faktor ekstemaI peluang dan nilai pengaruhny•...............

82
86

21.

Variabel faktor ekstemal ancarnan dan nilai pengaruhnya ............. .

89

22.

Matriks SWOT sistem pengelolaan butan kemiri ....................... .

93

xi

DAFfAR GAMBAR
Halaman
I.

Kerangka pemikiran ......................................................... .

6

2.

Diagram SWOT ................................................ · .. · .. · ........ .

22

3.

Proycksi tajuk pacta komunitas A .......................................... .

44

4.

Diagram profil vegetasi komunitas A ...................................... .

44

5.

Proyeksi tajuk. pada komunitas B .......................... " .............. .

45

6.

Diagram profil vegetasi komunitas B ...................................... .

46

7.

Proyeksi tajuk pada komunitas C .......................................... .

46

8.

Diagram profit vegetasi komunitas C ..................................... ,.

47

9.

Hubungan lndeks Nilai Peoting berdasarkan tingkst pertumbuban
dengan status laban .................................................................. .

74

JO.

Hubungan lndeks Keanekaragarnan Jems dengan status laban ..........

75

II.

Hubungan Nilai Land Expeclecalion Value dengan status lahan ...... .

76

12.

Diagram SWOT sistem pengelolaan hutan kemiri di Kawasan
Pegunungan Bulusaraung ............................................. " .. .

96

Xli

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
I.

Peta lokasi penelitian ........................................ ·········· ...

2.

Identitas responden dan ォ。イNエ・ゥウセ@

3.

4.
5.

6.
7.

107

usahatani kemiri di kawasan

Pegunungan Bulusaraung ............ ................................. ...

108

Analisis finansial pola tanam kemiri, coklat, dan tanaman
scmusim per hektar dcngan tingkat suku bunga 12% ................

112

Analisis linansial pola !anam kemiri, jati dan tanaman semusim
per hektar dengan tingkat suku bunga 12 %...............................

112

Analisis finansial pola tanam kemiri dan tanaman semusim per
hektar dengan tingkat suku bunga 12% ........ .......... ".................
Analisis sensivitas pola tanam kemiri, coklat, dan tanaman
semusim per hektar dengan tingkat suku bunga 12 %....................
Analisis sensivitas pola tanam kemiri,jati, dan tanaman semusim
per hektar dengan tingkat suku bunga 12 ...... ...........

113

114
115

Analisis sensivitas pola tanam kemiri dan tanaman semusim per
hektar dengan tingkat suku bunga 12%..... ............................. ...

116

9.

Analisa contoh tanah......................................................

117

10.

Kriteria penilaian sifal-sifal fisik tanah............... ..................

118

Peubah rating unsur kekuatan, kelemahan, peluang, dan

119

8.

II.

ancaman .....................................................................

12.
13.
14.
15.

Variabel unsur kekuatan dan nilai pengaruhnya terhadap sistem
pengelolaan hutan kemiri ... ............................................ ..

120

Variabel unsur kelemahan dan nilai pengaruhnya terlladap sistem
pengelolaan hutan kemiri ............................................... ..

121

Variabel unsur peluang dan nilai pengaruhnya terhadap oistern
pengelolaan hutan kemiri ............................................... ..

122

Variabel unsur ancaman dan nilai pengaruhnya terhadap sistem
pengelolaan hutan kemiri ................................................ .

16.

Hasil analisis regresi bertatar faktor-faktor yang mempengaruhi
produktifitas hutan kemiri rakyat.. ..................................... .

17.

18.
19.

123
124

Hasil analisis regresi berganda hubungan antara variabel ekonomi
dengan ekologi sistem usahatani kemiri di kawasan Pegunungan
Bulusaraung .............................................................. ..

126

Jenis, linggi, diameter, dan luu bldanS da&ar berdasarkan linskat
perturnbuban pada komunitas A ........................................ .

129

Jenis, tinggi, diameter, dan luas bidang dasar berdasarkan lingkat
pertumbuban pada komunitas B ........................................ .

132

Xlii

20.
21.

22
23
24

Jenis, tinggi, diameter, dan luas bidang dasar berdasarkan
tingkat pertumbuhan pada komunitas ....... , ......................... .

135

Jenis, jumlab individu, dan luas penutupan tajuk tingkat
semai. ....................................................................... .

138

Hasil perhitungan kerapatan relatif, frekw.nsi relatif, dominasi
relatif, dan indeks nilai penting komunitas A ......................... .

140

Hasil perhitungan k.erapatan relatif. frekwensi relatif, dominasi
relatif. dan indeks nilai penting komunitas B ............................ .

141

Hasil perhitungan kerapatan relatif, frekwensi relatif, dominasi
relatif, dan indeks nilai penting komunitas C ............................ .

25

142

Hasil perhitungan indeks keanekaragam jenis twnbuhan pada
komunitas A ............................................................... .

26

Hasil perhitungan indeks keanekaragam jenis tumbuhan pada

27

komunitas B ............................................................... .
Hasil perhitungan indeks keanekaragam jenis tumbuhan pada
komunitas C ...... ", ....................................... ' .............. .

144
146
148

xiv

PENDAHULUAN
Latar Belakaog
Penurunan produktifitas dan kualitas hutan akibat praktek pengelolaan hutan

yang tidak lestari telah menyebabkan menurunnya kemampuan sumberdaya hutan
untuk mendukung kehidupan dan pembangunan. Sementara di sisi lain, pesatnya
laju

pembangunan

ekonomi

dan

pertambahan

penduduk

menyebabkan

meningkatnya kebutuban manusia terhadap barang dan jasa yang bersumber dari
hasil hutan. Kondisi ini semakin mendorong te1jadinya perubaban pembangunan
kehutanan

yang

menekankan

partisipasi

masyarakat

secara

luas

dalam

pengelolaan hutan.
Berdasarkan kenyataan tersebut,

maka pengembangan hutan rakyat

merupakan strategi yang tepat. Pengembangan hutan rakyat yang telah

dipraktekkan oleh masyarakat diberbagai pelosok tanab air dianggap mampu

memberikan manfaat ekonomi. ekologi

dan sosial secara adil dan lestari.

Hasil

penelilian IPB (1990) telab membuktikan babwa hutan rakyat sangat berperan
dalam memenubi

kebutuhan

konsumsi

kayu,

meningkatkan pendapatan

masyarakat dan menjaga kualitas lingkungan.
Salab satu potensi hutan rakyat yang cukup prospek dikembangkan adaIab
hutan kemiri yang berada di Kawasan Pegunungan Bulusaraung Sulawesi Selatan.

Menurut Dinas Kebutanan Matos (2002), luas hutan kemiri yang dikelola
masyarakat adalab 9.299 Ha yang tumbub dan tersebar disepanjang kawasan
Pegunungan Bulusaraung. Pengelolaan kemiri tersebut telah dilakukan sejak
dabulu secara turun temurun dan telab menjadi bagian dari aktifitas bidup
masyarakat. Selain telab menjadi sumber pendapatan masyarakat, kerniri juga
merupakan komoditi ekspor yang mempunyai nilai ekonomi tinggi mulai dari

kebutuhan rumab tangga sampai produk industri. Namun kondisi butan kemiri
rakyat saat ini menunjukkan terjadinya penurunan produktifitas ekonomi dan

ekologi dari tabun k. tabun. Hal ini disebabkan karena sebagian besar lahan yang
dikelola oleh rakyat berada dalam kawasan hutan negara yang secara langsung

mempengaruhi sistem pengelolaannya. Faktor ketidakpastian hak penguasaan dan
penggunaan laban hutan merupakan permasalaban yang wnumnya ditemukan

2

dalam pengelolaan hutan rakyat di Sulawesi (UNHAS, 2000; Yusran, 1999).
Pennasalaban ini diduga merupakan faktor penyebab utama menurunnya
prnduktifitas hutan kemiri rakyat di Kawasan Pegunungan Bulusaraung.
Permasalaban tentang status penguasaan laban dan performansi pengelolaan
sumherdaya alam (sumherdaya hulan) telab menjadi topik diskusi herbagai pihak
tlan mclihulkan hcrbagai disiplin ilmu. Status pcnguasaan lahan diyakini sangat

penting dan menjadi kunci untuk memecahkan berbagai persoalan kelestarian
sumberdaya alamo Kepastian akses dan hak masyarakat terhadap tanah dan

sumberdaya alam merupakan suatu prasyarat pengelolaan hutan berbasis

masyarakat. Menurut Barlow (1986) keputusan petani dalarn menggunakan laban

selain ditentukan oleh penguasaan lahan. dipengaruhi pula oleh kondisi biofisik
lingkWlgan, sosial ekonomi, ke1embagaan dan kondisi petani dengan usaha

taninya.
8eberapa hasH penelitian memperkuat asumsi tersebut di atas. HasH

penelitian Barijadi (1996) pada lahan tegalan menunjukkan bahwa kepastian hak