Studi keragaman fenotipik dan pendugaan jarak genetik antar domba lokal di Indonesia

w

b

B1 ; d ~

STUD1 KERAGAMAN PENOTIPM DAN PENDUGAAN
JARAK GENEllK ANTAR DQMBA U)KAL
DI INDONESLA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
MSI'ITUT PERTANIAN BOGOR

ALFARO EMSTIANA. D14102077. 2006. Stndi Keragaman Fenotipik clan
Pendngaan Jarak G e n e Antar Domba Lokal di Indonesia Skripsi. Program
Studi Telolologi Produksi Temak, Fakdtas Pet&
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Cece Surnanbi, MAgr.Sc
Pembimbing Anggota : Dr. lr. Jerry Fred Salamena, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk m e n g d u i karakteristik morfologi dan

hubungan kekerabatan antar domba lokal di Indonesia den*
menduga jarak
genetiknya Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2005 sampai dengan
Januari 2006 di Jonggol (Bogor), Madura, lndramayu dan M a r g a d (Cam),
sedangkan untuk data selnmder diperoleb melalui peneiiti lain yang pengambilan
datanya dilakukan di Sumbawa, Kisar, Rote dan Palu (Donggala). Penelitian ini
menggunakan 8 18 &or domba.
Kadteristik Morfologi yang diamati yaitu sifat kuantitatif @obot badan dan
ukuranukuran tubuh) dan sifat kualitatif (warna bulb bentuk &or dan bentuk
t&uga)-aatadktI
--- --fdianalisis menjadi niki rataraEe @) dan simpangbn
baku (s), serta dilakukan uji-t untuk uji be& nyata Selanjutnya dilakukan analisis
fimgsi diskriminan sederhana melalui pendekahn jarak Mahalanobis untuk
penentuan jarak genetik dan mendapatkan pohon fenogram. Data sifat kualitatif
dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus frekuensi relatif
Hasil analisis menunjukkan bahwa rataan bobot badan domba jantan
tertinggi terdapat di hdramayu (46,0&8,33 kg), sedangkan untuk domba betina
yang tertinggi terdapa! di Margawati (27,57S,80 kg). IJkmanukuran tubuh domba
jantan dan betina mempedihatkan adanya kemgaman yang relatif mdah dan adanya
perkdaan yang nyara (Pd,05) pada beberapa kelompok domba di delapan lokasi

penelitian. Karakteristii warm bulu domba di kedelapan lokasi penelitian
menunjukkan keragaman yang cukup tinggi, kecuali domba &or gemuk di M a d m
yang telah seragam (warna putih IW?).Sifat kualitatif bentuk ekor menunjukkan
bahwa domba yang memiliki persefitase bentuk ekor tipis lebih besar dari bentuk
ekor sedang dan gernuk terdapat di Garut (62,97%), Kisar (64,89%) dan Jonggol
(84,62%), sedangkan domba yang memiliki persentase bemtuk &or sedang lebih
besar dari bentuk lainnya terdapat di Donggala (53,58%), Rote (5 1,72%) dan
Sumbawa (86,67%). Sementara untuk persentase bentuk ekor gemuk yang lebih
besar dibandingkan bentuk &or lainnya terdapat di Mad- (56,41%) dan danndramayu
(49,09%). Persentase bentuk telinga yang setagam (1 W?)ditwjukkan oleb domba
di Gamt (rumpung), Indramayu (rubak), Donggala (rubak) dan Rote (rubak),
sedangkan bentuk telinga domba yang memiliki persentase bentuk mbak lebih besar
daripada hiris terdapat di Madura (97,44%), Kisar (99,24%), Jonggol (94,87%) dan
Sumbawa (86,6P?).
Hasil analisis diskriminan untuk pendugaan jarak genetik menunjukkan
bahwa twdapat beberapa penyebamn kelompok domba. Kelompok domba di Garut,
Jonggol dan Donggala menyebar secara tersendiri walaupun ada bebeTapa
persinggungan dengan kelompok domba di lokasi lain. Sedangkan domba di madura
dan Indramayu berkerumun membentuk kelompok sendiri dan saling bersinggungan,
sarna halnya dengan domba di Kisar, Rote dan Sumbawa Nilai kesamaan di dalam


kelompok domba di Rote relatif lebih reudah (72,4196) dibandingkan dengan
kelompok domba dari daerah lainnya, sedangkan yang terksar terdapat pada domba
ekor gemuk PEG) di Sumbawa, yaitu sebesar 1W/a Berdasarkan analisis total
sbuktur kanonikal, maka ukurarrulruran tubuh domba dewasa yang dapk digunakan
sebagai peuhah pembeda kelompok domba adalah panjang ekor dengan d a i total
sbuktur kanonikal sebesar 0,926026, lebar telinga (0,8 138 17), panjang telinga
(0,762201), panjang tengkorak (0,727469), panjang badan (0,643992) dan lebar ekor
(0,529422). Pendugaan jarak genetik tabesar terlihat antara domba di Gamt dengan
Donggala, yaitu sebesar 7,994, sedangkan terkecil teriihat antara domba di Kisar
dengan Rote, yaitu sebesar 1,623. Pohon fenogram digunakan untuk melibat
pendugaan jarak geuetik yang menggambarkan keseluruhan kelompok domba di
lokasi penelitian. Kelompok domba di Kisar-Rote dan I n d m r n a y t A h h m memiliki
ukuran jarak genetik yang relatif dekat dibandingkan dengan domba di lokasi
lainnya Jarak genetik domba Garut di Margawati teriihat membentuk kelompok
sendiri dan terpisah jauh dmgan kelompok domba di lokasi lainnya, sehigga
domba Garut dapat dikelompokan ke dalam bangsa tersendiri

.


Kata-kata k.unci :domba, km&em&

. morfologi jarak genetik

The Stady of Phenotypic Variation and Estimation of
Genetic Distance Between Local Sheep in Indonesia
Alfaro E, C. Sumanb-i, da.n J. F. Salamena
This research was to study the morphological characteristic and estimating
the genetic distance between local sheep in Indonesia with discriminant and
canonical analyses. Observed sheep breeds were thirrtailed sheep from Jonggol
(Bogor), Gamt sheep h m Ma~gawati(West Java) and fat-tailed sheq, h m Madura
Island, Lndramayu (Central Java), Sumbawa Island, Rote Island, Kisar Island
(Maluku) and Donggala Island. The number of sheep were randomly collected h m
local farmers for 533 heads and h m unit of ranch was 285 heads. Body dimension
studied were body weight, body length, wither height, chest width,chest depth, chest
circumference, skull length, skull width, skull height, tail lenght, tail width, ear
length and ear width. The total canonical structure analyses showed that tail lengfit,
ear width, ear lenght, skull lenght, body lenght and tail wiWl was the most
discriminant variables to determine the diferences betweexl breeds. The Mahalanobis
distance @henogram tree) and canonical analyses showed that breeds are divided

into several groups, the first group is fat-tailed sheep which existed in Ki,Rote,
Sumbawa, Donggala, Indmmayu and Madura The second group is thin-tailed sheep
which existed in Jonggol and the 9ird group is Garut sheep which existed in
M a r g a d . The groups of sheep between Kisar and Rote have the smallest genetic
distance value and groups between Donggala and Jonggol sheeps have the biggest
genetic distance value. The highest similarity . k w e a individual inside the group
was obtained £tom Sumbawa and the lowest similarity was from Rote.

Keywork Sheep, Genetic Distance, Morphology

STUD1 KERAGAMAN FENO'PIPIK DAN PENDUGAAN
JARAK GENETIK ANTAR M M B A LOKAL
DI INDONESIA

ALFARO EINSlTANA
Dl4102077

Skripsi ini mernpakansatab
syarat ontnk
Memp d e h g d a r %aria ~ e k m a k a npada

F a h & Peterwho
Institnt krtanian Bogor

PROGRAM STUD1 TEKNOLUCI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

STUD1 KERAGAMAN FENOTIPM DAN PENDUGAAN
JARAK GENETIK ANTAR DOMBA JBKAL
DI INDONEISIA

7

~ rIr.. deny P. Sstarwna, MSi

NIP. l31624 187

NIP.132 217 09


Penulis dilahirkan pada tanggal 24 Juni 1982 di Jakarta Penulis mempakan
anak pertama dari tiga be~saudaradari pasangan Bapak Sardjom, dan Ibu Sri Darmini

Pujiastuti.
Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1994 di SDN Pekayon 01 Jakarta,
pendidikan lanjutan menengah patama diselesaikan pada tahun 1997 di SMPN 203
Jakarta dan pendidikan lanjutan meaengah atas diselesaikan pada tahun 2000 di
SMAN 106 Jakarta
Penulis diterirna sebagai mahasiswa Tahap Peniapan Bersama (TPB) melalui
jalur Seleksi Peneaimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan terdaftar pada Jurusan

Teknologi Roduksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanim Bogor pada
tahun 2002. Selama mengikuti pendidikaq penulis aktif di Himpunan Mahasiswa

Produksi dan Teknologi Petemakan (Himaproter), Fakultas Peternakan, InstiM
Pertanian Bogor.