Analisi Bivariat PERBEDAAN TINGKAT DEHIDRASI DAN KELELAHAN PADA KARYAWAN TERPAPAR IKLIM KERJA MELEBIHI NAB (STOCK YARD) DENGAN Perbedaan Tingkat Dehidrasi Dan Kelelahan Pada Karyawan Terpapar Iklim Kerja Melebihi NAB (Stock Yard) Dengan Sesuai NAB (Produ

Perbedaan Tingkat Dehidrasi dan Kelelahan Pada Karyawan Terpapar Iklim Kerja Melebihi NAB Stock Yard Dengan Sesuai NAB Produksi Jalur 2Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka Publikasi Ilmiah Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016 10 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pengukuran kelelahan sebelum bekerja dengan reaction timer pada bagian Stock Yard didapatkan hasil sebanyak 9 responden 60,0 pada kategori tingkat kelelahan normal dan sebanyak 6 responden 40,0 pada kategori tingkat kelelahan ringan dengan rata-rata 227,92 + 50,49 milidetik. Sedangkan pengukuran kelelahan Setelah bekerja bagian Stock Yard dengan reaction timer diperoleh hasil sebanyak 5 responden 33,3 pada kategori tingkat kelelahan normal dan sebanyak 10 responden 66,7 pada kategori tingkat kelelahan ringan dengan nilai rata- rata 259,15 + 53,00 milidetik. b. Bagian Produksi Jalur 2 Tabel 7. Hasil Perhitungan Tingkat Kelelahan Bagian Produksi Jalur2 No Resp Sebelum No. Resp Sesudah Reaction timer milidetik Kategori Reaction timer milidetik Kategori 1 191.60 Normal 1 313.23 Lelah Ringan 2 252.80 Lelah Ringan 2 323.56 Lelah Ringan 3 204.00 Normal 3 251.89 Lelah Ringan 4 238.95 Normal 4 243.00 Lelah Ringan 5 192.80 Normal 5 351.20 Lelah Ringan 6 205.10 Normal 6 249.80 Lelah Ringan 7 240.12 Lelah Ringan 7 304.86 Lelah Ringan 8 208.90 Normal 8 212.20 Normal 9 233.74 Normal 9 275.89 Lelah Ringan 10 256.34 Lelah Ringan 10 428.60 Lelah Sedang 11 166.70 Normal 11 265.50 Lelah Ringan 12 205.48 Normal 12 244.39 Lelah Ringan 13 225.30 Normal 13 239.00 Normal No Resp Sebelum No. Resp Sesudah Reaction timer milidetik Kategori Reaction timer milidetik Kategori 14 298.83 Lelah Ringan 14 318.05 Lelah Ringan 15 235.26 Normal 15 240.97 Lelah Ringan Rerata 223.73 284.14 SD 32.53 56.27 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pengukuran kelelahan sebelum bekerja dengan reaction timer pada bagian produksi jalur 2 didapatkan hasil sebanyak 73,3 pada kategori tingkat kelelahan normal dan sebanyak 26,7 pada kategori tingkat kelelahan ringan dengan rata-rata 223,73 + 32,53 milidetik. Sedangkan pengukuran setelah bekerja bagian produksi jalur 2 diperoleh hasil sebanyak 13,3 pada kategori tingkat kelelahan normal dan sebanyak 80,0 pada kategori tingkat kelelahan ringan serta 6,7 pada kategori tingkat kelelahan sedang dengan nilai rata-rata 284,14 + 56,27 milidetik.

D. Analisi Bivariat

1. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui distribusi data penelitian apakah berdistribusi normal atau tidak. Karena jumlah reponden dalam penelitian ini 30 responden maka uji normalitas yang digunakan adalah uji shapiro wilk dengan hasil sebagai berikut : Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Parameter Iklim Kerja N P Ket Dehidrasi ≤NAB 15 0.001 Tidak Normal NAB 15 0.000 Tidak Normal Kelelahan Sebelum ≤NAB 15 0.437 Normal NAB 15 0.755 Normal Kelelahan Sesudah ≤NAB 15 0.545 Normal Perbedaan Tingkat Dehidrasi dan Kelelahan Pada Karyawan Terpapar Iklim Kerja Melebihi NAB Stock Yard Dengan Sesuai NAB Produksi Jalur 2Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka Publikasi Ilmiah Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016 11 NAB 15 0.064 Normal Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada pengukuran dehidrasi pada iklim kerja NAB distribusi data penelitian tidak normal karena nilai p=0,001 p0,05 dan pada iklim kerja ≤NAB distribusi data penelitian tidak normal karena nilai p=0,000 p0,05, jadi uji beda pada parameter dehidrasi menggunakan uji non parametrik yaitu uji mann whitney. Sedangkan pada variabel kelelahan semua data penelitian berdistribusi normal karena nilai p0,05. Sehingga uji beda mengunakan uji parameterik yaitu uji independen sample t test. 2. Perbedaan Tingkat Dehidasi pada Iklim Kerja NAB dengan ≤NAB Hasil penelitian dari 30 responden karyawan di PT. Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka menunjukan bahwa hasil uji beda dehidrasi antara iklim kerja panas NAB dan ≤ NAB dengan menggunakan uji mann whitney didapatkan hasil sebagai berikut adalah sebagai berikut : Tabel 9. Perbedaan Tingkat Dehidrasi pada Iklim Kerja Panas NAB dengan ≤NAB Parameter Iklim kerja N Rerata SD P Dehidrasi NAB 15 0,67 0.28 0,000 ≤NAB 15 0,24 0.27 3. Perbedaan Tingkat Kelelahan antara Iklim Kerja Panas NAB dan ≤NAB Sebelum dan Sesudah Bekerja Hasil penelitian dari 30 responden karyawan di PT. Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka menunjukan bahwa hasil uji beda kelelahan sebelum dan setelah bekerja antara iklim kerja NAB dan ≤NAB dengan menggunakan uji independent sample t test didapatkan hasil sebagai berikut adalah sebagai berikut : Tabel 10. Perbedaan Tingkat Kelelahan antara Iklim Kerja NAB dan ≤NAB Sebelumdan Sesudah bekerja Parameter Iklim kerja N Rerata SD P Kelelahan sebelum NAB 15 227.92 50.49 0,789 ≤NAB 15 223.73 32.53 Kelelahan Sesudah NAB 15 259.15 53.00 0,221 ≤NAB 15 284.14 56.27 PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik reponden berdasarkan umur Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa usia minimum karyawan bagian Stock Yard adalah 25 tahun dan usia maksimum 50 tahun dengan rata- rata usia 34,40 + 7,15 tahun. usia minimum karyawan bagian jalur 2 adalah 25 tahun dan usia maksimum 50 tahun dengan rata- rata usia 34,53 + 8,80 tahun. Berdasarkan hasil penelitian tersebut karateristik usia antara bagian Stock Yard dan jalur 2 tidak jauh berbeda. 2. Karakteristik reponden berdasarkan masa kerja Masa kerja karyawan bagian Stock Yard minimal 1 tahun dan maksimal 30 tahun dengan rata-rata masa kerja 10,53 + 8,58 tahun dan masa kerja karyawan bagian jalur 2 minimal 1 tahun dan maksimal 30 tahun dengan rata- rata masa kerja 8,80 + 7,46 tahun. Berdasarkan hasil penelitian tersebut karakteristik masa karja Perbedaan Tingkat Dehidrasi dan Kelelahan Pada Karyawan Terpapar Iklim Kerja Melebihi NAB Stock Yard Dengan Sesuai NAB Produksi Jalur 2Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka Publikasi Ilmiah Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2016 12 antara bagian Stock Yard dan jalur 2 tidak jauh berbeda. 3. Karakteristik responden berdasarkan indeks masa tubuh IMT Bagian Stock Yard berat badan karyawan minimal 48 kg dan maksimal 87 kg dengan rata-rata berat badan 59,00 + 12,08 kg. Tinggi badan karyawan minimal 160 cm dan maksimal 180 cm dengan rata-rata tinggi badan 166,40 + 6,82 cm. Berdasarkan hasil penghitungan IMT = BBTB 2 didapatkan nilai minimum karyawan bagian Stock Yard adalah 18,07 Kurus Ringan dan IMT maksimum 26,85 Gemuk Ringan dengan rata-rata IMT 21,15 + 2,95 Normal. Pada bagian jalur 2 Berat badan karyawan minimal 51 kg dan maksimal 78 kg dengan rata-rata berat badan 58,33 + 7,96 kg. Tinggi badan karyawan minimal 152 cm dan maksimal 176 cm dengan rata-rata tinggi badan 166,67 + 6,96 cm. Berdasarkan hasil penghitungan IMT = BBTB 2 didapatkan nilai minimum karyawan bagian jalur 2 adalah 17,76 Kurus Ringan dan IMT maksimum 26,37 Gemuk Ringan dengan rata-rata IMT 21,02 + 2,68 Normal. Dari uraian diatas maka diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan IMT antara bagian Stock Yard dan jalur 2 tidak jauh berbeda

B. Perbedaan Tingkat Dehidasi pada

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA TERPAPAR PANAS DI ATAS DAN DI BAWAH Perbedaan Tekanan Darah dan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Terpapar Panas di atas dan di bawah NAB di PT Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

0 4 17

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA TERPAPAR PANAS DI ATAS DAN DI BAWAH NAB DI PT. ANEKA ADHILOGAM Perbedaan Tekanan Darah dan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Terpapar Panas di atas dan di bawah NAB di PT Aneka Adhilogam Karya

0 4 20

PERBEDAAN TINGKAT DEHIDRASI DAN KELELAHAN PADA KARYAWAN TERPAPAR IKLIM KERJA Perbedaan Tingkat Dehidrasi Dan Kelelahan Pada Karyawan Terpapar Iklim Kerja Melebihi NAB (Stock Yard) Dengan Sesuai NAB (Produksi Jalur 2)Di PT. Wijaya Karya Beton TBK PPB Maj

0 6 16

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Dehidrasi Dan Kelelahan Pada Karyawan Terpapar Iklim Kerja Melebihi NAB (Stock Yard) Dengan Sesuai NAB (Produksi Jalur 2)Di PT. Wijaya Karya Beton TBK PPB Majalengka.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Tingkat Dehidrasi Dan Kelelahan Pada Karyawan Terpapar Iklim Kerja Melebihi NAB (Stock Yard) Dengan Sesuai NAB (Produksi Jalur 2)Di PT. Wijaya Karya Beton TBK PPB Majalengka.

0 2 4

PERBEDAAN GEJALA KONJUNGTIVITIS PADA KARYAWAN TERPAPAR DEBU BATUBARA DI ATAS NAB DAN Perbedaan Gejala Konjungtivitis Pada Karyawan Terpapar Debu Batubara di Atas NAB dan Di bawah NAB di PT INDO ACIDATAMA tbk Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 3 13

PERBEDAAN GEJALA KONJUNGTIVITIS PADA KARYAWAN TERPAPAR DEBU BATUBARA DI ATAS NAB DAN Perbedaan Gejala Konjungtivitis Pada Karyawan Terpapar Debu Batubara di Atas NAB dan Di bawah NAB di PT INDO ACIDATAMA tbk Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 3 15

PERBEDAAN TINGKAT PERBEDAAN TINGKAT DEHIDRASI, TEKANAN DARAH, DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS DI ATAS DAN DI BAWAH NAB PADA BAGIAN PRODUKSI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA.

0 2 19

PERBEDAAN TINGKAT DEHIDRASI, TEKANAN DARAH, DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS DI ATAS PERBEDAAN TINGKAT DEHIDRASI, TEKANAN DARAH, DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS DI ATAS DAN DI BAWAH NAB PA

0 2 16

PENDAHULUAN PERBEDAAN TINGKAT DEHIDRASI, TEKANAN DARAH, DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS DI ATAS DAN DI BAWAH NAB PADA BAGIAN PRODUKSI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA.

0 5 7