Gambar 2.25. Pertunjukan musik tradisional
Sumber: soloblitz.co.id “Sinjang” di Gedung Teater Kecil Institut Seni Indonesia ISI Solo Foto : Maksum Nur Fauzan , diakses
tanggal 30092015.
2.3 Tinjauan Psikologi Remaja
2.3.1 Pengertian Remaja
Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh
untuk mencapai kematengan”. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematengan mental, emosional
social dan fisik Haurlock, 1992. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik Hurlock,
1992. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua. Seperti yang di kemukakan oleh Calon dalam Monks, dkk 1990 bahwa masa remaja menunjukan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Borring E.G dalam Hurlock, 1990 mengatakan bahwa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa
dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami
52
sebagaipersiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk dalam Hurlock, 1990 menyatakan bahwa masa remaja suatu masa
di saat individu berkembang dari pertama kali menunjukan tanda- tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta menjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang
mandiri. Neidahart dalam Hurluck, 1990 menyatakan bahwa masa
remaja merupakan masa perlalihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa, dan masa ini remaja dituntut untuk
mandiri. Pendapat ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank dalam Hurlock, 1990 bahwa masa remaja merupakan
masa perubahan yang drastis dari keadaan ketergantungan menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat dalam Hurlock 1990
mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan
fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang matang. Erikson dalam Hurlock 1990 menyatakan bahwa masa remaja
merupakan masa kritis identitas atau masalah identitas-ego remaja. Identitas yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa
dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus
memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai
identitas akhir. Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah di
kemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa
anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.
53
2.3.2Karakter Psikologis Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa yang memiliki karakter yang berbeda dengan karakter
manusia pada masa anak-anak maupun telah dewasa. Karakter remaja secara psikologis antara lain:
1. Menurut Prof. Dr. Soejono, SH. MA 1982, hal 52 karakter
Psikologis Remaja antara lain: •
Sentimentil, peka dan butuh pengakuan dari sekitarnya •
Labil, mudah berubah pemikirannya dan kehilangan arah. •
Bebas, suka melakukan segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya.
2. Menurut Petro Bios 1962, seorang penulis pada buku
psikologi Remaja 1989, hal 25. Tahap perkembangan remaja terbagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Remaja awal early adolescence, usia 12-14 tahun
Remaja mengalami kepekaan yang berlebihan ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap “ego” yang
menyebabkan remaja pada tahap awal ini sulit mengerti dan dimengerti oleh orang dewasa
2. Remaja madya middle adolescence usia 15-17 tahun
Pada tahap ini remaja senang berelasi dengan teman sebaya yang memiliki minat yang sama dengannya. Remaja
pada tahap ini senang akan adanya pengakuan pada dirinya. Ada kecenderuangan “narcistic” atau bangga terhadap diri
sendiri. Selainitu, berada pada kondisi labil dan bimbang dalam menentukan arah.
3. Remaja akhir late adolescence usia 18-21 tahun
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju kedewasaan dan ditandai dengan:
• Minat yang semakin mantap terhadap fungsi intelek
• Ego untuk mencari pengalaman baru dan berelasi
54
• Terbentuk identitas diri
3. Sedangkan menurut Dr. Singgih D Gunarsa 1982 Menyatakan
karakter psikologis remaja yaitu: •
Perkembangan sikap yang ditandai dengan solidaritas tinggi, rasa sosial dan ingin berdiri sendiri.
• Perkembangan emosi, seperti marah, malu, takut, cemas,
iri, cemburu, sayang dan ingin tahu. Emosi ini dapat menguasai remaja dalam sebagian tingkah lakunya.
• Perkembangan minat atau cita-cita yang tinggi terhadap
rekreasi, agama dan ilmu pengetahuan. •
Kepribadian yang dinamis •
Sosial, takut kepekaan sosial yang tinggi. •
Moral dengan adanya pengertian terhadap etika, aturan dan lingkungan.
Berdasarkan beberapa penjelasan karakter remaja secara psikologis diatas dapat dikelompokan karakter remaja yang akan di
aplikasikn kedalam gedung pertunjukan musik adalah: Tabel 2.2.
Analisis Karakter Psikologis Remaja
No Karakter Remaja secara
Psikologis Karakter Remaja
Dinamis Labil
Ego Bebas
Rasa Sosial
1 Prof. Dr.
Soejono, SH. MA
V V
V
2 Petro Bios
1962 V
V V
3 Dr. Singgih D
Gunarsa V
V V
V
Sumber: Analisis Penulis 2015
Dari tabel diatas maka karakter remaja secara psikologis yang dapat diambil untuk gedung pertunjukan musik remaja antara lain
adalah karakter bebas, labildan ego.
55
2.4 Tinjauan Khusus Gedung Pertunjukan Musik