Peneliti mengamati saat guru menggunakan gambar kaligafi yang belum diwarna sebagai berikut:
Dari gambar yang belum diwarna tersebut masih nampak jelas garis-garisnya, sehingga anak mudah menirunya, kemudian
pada saat pewarnaan, guru tidak membatasi warna yang harus di pakai, sehingga anak-anak bisa berkreasi sebagus mungkin dan
anak bisa mengembangkan imajinasinya.
13
Gambar yang dimanfaatkan pada pembelajaran kaligrafi di SDI Al- Hidayah Samir Ngunut adalah gambar yang yang sederhana, kemudian
guru mengajari penambahan ornament atau hiasan agar komposisi gambar kaligrafi lebih indah, dan perpaduan warna, serta penekanan
gradasi gambar dan pengaturan keseimbangan. Guru berharap dengan gambar tersebut peserta didik mampu mengembangkan kreatifitasnya.
2. TeknikPemanfaatan Media Visual Sketsa dalam Meningkatkan
Prestasi Seni Kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir Ngunut
Ustadz Zain menuturkan pemanfaatan media sketsa dalam
pembelajaran kaligrafi di SD Islam Al-Hidayah sebagai berikut:
Saya mengunakan papan tulis dan beberapa kapur tulis.Saya membuat
garis tegak
lurus sehingga
mmbentuk kotak-
kotak.Diawali dengan menarik garis bebas yang membentuk hurufkhot dalam ukuran besar di papan tulis dengan satu kapur
tulis untuk menyesuaikan tata letaknya.
Setelah huruf terbentuk, barulah mengunakan 2 kapur yang di susun miring sekitar 50
o.
Sedangkan anak-anak menggunakan kertas gambar dan beberapa 2-4 pensil yang diikat dengan karet gelang
yang juga disusun miring membentuk sekitar 50
o
12
H. Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta: Kencana , 2012, Cet. 1,, hal. 166
13
Observasi saat pembelajaran, 09-06-2016
Anak-anak mencontoh yang di papan tulis dan saya keliling melihat proses yang anak-anak lakukan.Setelah sketsa jadi, anak-
anak di instruksikan untuk menutup garis yang masih terbuka sehingga semakin nampak huruf yang di bentuk, menghapus garis
yang tidak di pakai dan menebali hasil akhir.Setelah menebali hasil akhir dari pembuatan khot, kualitas garis harus diperhatikan, karena
tebal tipis dan kelenturan garis akan mempengaruhi bentuk kaligrafi, kemudian di sempurnakan dengan memadukan warna-
warna yang sesuai sehingga menghasilkan keindahan dan keselarasan dari ketajaman warna, gradasi gelap terang, kontras
dan keserasian.
Dengan Sketsa karya siswa lebih mendekati bentuk huruf yang sesuai dengan kaidah khot, kalau gambar tanpa sketsa anak- anak
hanya meniru tanpa mengetahui penulisan yang sesuai dengan kaidah khotnya, kemudian posisi dan kemiringan huruf yang satu
dengan yang lain kurang proporsional.
14
Ustadzah Lilik menambahkan: Biasanya ustadz Zain membuat garis kotak-kotak dulu,
kemudian mulai menggambar kaligrafi yang sederhana di kotak- kotak tersebut sepertinya menggunakan 2 kapur tulis sekaligus
yang di goreskan seteknik bersamaan dan sampai terbentuk kaligrafi yang diinginkan.
15
Ustadzah Chusna juga menambahkan: Ustadz Zain itu kreatif, alat yang biasanya dipakai adalah dua
kapur tulis. Ketika dua kapur tulis tersebut digunakan untuk membuat kaligrafi dengan posisi yang sama maka seteknik
otomatis tebal tipis huruf akan terbentuk.
16
14
Wawancara dengan ustadz Zain , 09-06-2016
15
Wawancara dengan ustadzah Lilik, 10-06-2016
16
Wawancara dengan ustadzah Chusna, 11-06-2016
Gambar 4.3. membuat garis bebas tanpa mistar membentuk kaligrafi
17
Gambar 4.4. menggunakan dua kapur tulis
18
Gambar 4.5. sketsa kaligrafi lafadz Alloh sudah jadi
19
Guru menggunakan 2 kapur yang di gunakan untuk membuat kaligrafi dengan posisi yang sama, seteknik otomatis ketebalan huruf
atau khot akan terbentuk walaupun masih berbentuk sketsa.Dan
17
Dokumentasi, 10-06-2016
18
Dokumentasi, 10-06-2016
19
Dokumentasi, 10-06-2016
penulis menemukan kalau gambar tanpa sketsa anak- anak hanya meniru tanpa mengetahui penulisan yang sesuai dengan kaidah
khotnya. Sketsa, adalahmerupakan alternative yang menguntungkandalam
proses pembelajaran, sebabselaindapatdibuatpengajarsendirisecara langsungdancepat.
Pengajarjugasambilmembuatdankemudianmenjelaskanpelajaran.
20
Hal ini sesuai dengan yang dituturkan oleh Ustadz Zain:
Karena bagi pemula maupun yang sudah mempunyai pengalaman menggambar kaligrafi lebih mudah dalam mencontoh
kaligrafi yang diinginkan, dengan sketsa saya dapat membuat sendiri dan menjelaskan proses pembuatan kaligrafi.
21
Dan dilanjutkan dengan yang di tuturkan Ustadzah Chusna: Bagi anak pemula dalam pembuatan huruf alif dan huruf
lainnya butuh sketsa, teknik buat huruf alif, ba’ dan seterusnya sampai dia faham dan bisa mengandeng huruf tersebut.
22
Dan ustadzah Lilik menambahkan: Menurut saya, ustadz Zain menggunakan sketsa karena tidak
perlu alat pencetak, seperti printer dan lain sebagainya, dan ustdz Zain lebih leluasa untuk mengolahnya, misalnya ketika membuat
sketsa guru bisa sambil menerangkan teknik membuat kaligrafi.
23
Menggambar sketsapadadasarnyaadalahmenarikgarisdengantanganbebas,
tanpadibantumistarataupenggaris. Dengan demikian kualitas garis
20
Sulis Al-Madad dalam: http:tsulis64.blogspot.co.id201309media -gambarfoto-dan-
sketsa-dalam.html ,
diakses 9 Mei 2016
21
Wawancara dengan ustadz Zain, 09-06-2016
22
Wawancara dengan Ustadzah Chusna, 11-06-2016
23
Wawancara dengan ustadzah Lilik, 10-06-2016
harusdiperhatikansesuaidengankarakterdanjenisgambar yang
akandisajikan. Kualitas garis yang dibuat oleh pensil akan ditentukan oleh tingkat kehitaman ketebalan garisdanlebar garis.
24
Ustadz Zain menuturkan: Biasanya saya menggunakan sketsa samar-samar, dengan
membuat goresan garis yang membentuk kaligrafi, setelah bentuknya sudah sesuai maka ditebali dan disempurnakan dengan
tetap menjaga kualitas garis.Kemudian sketsa juga saya gunakan untuk mengatur tata letak hiasan kaligrafi, dan juga pengaturan
komposisi gambar agar seimbang dan selaras.
25
Ustadzah Chusna mengutarakan bahwa: Sketsa yang digunakan ustadz Zain itu biasanya samar-
samar, kemudian setelah goresan garis sudah sesuai maka ditebali dan disempurnakan.
26
Ustadzah Lilik menambahkan:
Setahu saya ustadz Zain membuat garis tipis-tipis sehingga membentuk kaligrafi, mungkin tujuannya jika ingin menghapus
garis bantu yang tidak diperlukan akan mudah dan tidak meninggalkan jejak
27
Penulis juga menyaksikan, bahwa
Guru membuat baris bebas yang samar tanpa menggunakan mistar sampai membentuk kaligrafi yang di inginkan, kemudian
guru menebalinya dengan mengulangi garis sketsa yang telah dibuat beliau tadi.
28
Sketsa samar-samar atau garis tipis untuk membentuk pola dan mengatur komposisi tanpa menggunakan mistar atau penggaris,
24
Sulis Al-Madad dalam: http:tsulis64.blogspot.co.id201309media -gambarfoto-dan-
sketsa-dalam.html ,
diakses 9 Mei 2016
25
Wawancara dengan Ustadz Zain, 09-10-2016
26
Wawancara dengan ustadzah Chusna, 11-06-2016
27
Wawancara dengan ustadzah Lilik, 10-06-2016
28
Observasi saat pembelajaran, 10-06-2016
keseimbangan letak kaligrafi beserta ornament atau hiasannya, kemudian pengaturan tingkat kehitaman dan tebal tipis garis
Dari pemanfaatan media visual sketsa ini Ustadzah Chusna menunuturkan sangat puas melihat hasil karya anak-anak dengan
menggunakan sketsa, berikut penuturannya: Saya sangat suka, puas, kempuan saya gambar tak sebagus hasil
anak, pertama masuk ke SDI ini saya heran, di sini penerapannya bagus, dari pak zen ,dari kecil ketika anak masih kelas satu di cari
bibit-bibitnya, setelah menemukan anak yang berpotensi, kemudian dibina baik menggunakan sketsa maupun gambar agar jadi bibit
yang bagus, nanti akan kelihatan kelas 3, 4, 5. Contohnya mas Muis dan mbk Alya kelas 5 yang mendapat kejuaraan lomba
kaligrafi tingkay kecamatan dan kawedanan.
29
Begitu juga dengan Ustadz Zain yang mengungkapkan kepuasanya terhadap hasil karya anak. Ustadz Zain mengatakan bahwa “ saya lebih
puas, karena dengan sketsa karya anak lebih mendekati bentuk huruf yang sesuai dengan kaidah khot.”
30
Sketsa ini dapat digunakan untuk semua tingkatan sosial, mulai orang yang tidak bersekolah sama sekali sampai orang yang terpelajar.
Tidak perlu khawatir dengan gambar yang telah dibuat. Karena sketsa disebut sebagai draft kasar, maka ia dapat dikembangkan menjadi
karikatur dan kartun.
31
…..kelas 3 sampai seterusnya langsung menggunakan sketsa, dan untuk gambar masih tetap dipakai, untuk sketsa dan gambar
tidak bisa dipisahkan, karena prosesnya lama kalau dipisahkan, untuk kelas 4 dan 5 itu langsung menggunakan sketsa, gambar
29
Wawancara dengan Ustadzah Chusna, 11-06-2016
30
Wawancara dengan ustadz Zain , 09-06-2016
31
Yudhi Munadi,Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008 ,hal.87
ditunjukkan sebentar saja, bagi kelas yang mendekati professional di tingkat dasar.
32
Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Munadi bahwa sketsa
ini dapat
digunakan di
semua tingkat.Sketsamerupakansaranakomunikasiawaluntukperancang yang
menggambar maupun
orang lain.
Menggambar sketsapadadasarnyaadalahmenarikgarisdengantanganbebas,
tanpadibantumistarataupenggaris. Dengan demikian kualitas garis harusdiperhatikansesuaidengankarakterdanjenisgambar
yang akandisajikan.
33
Oleh karena itu Ustadz Zain menggunakan pensil khusus yaitu dengan mengikat 2-4 pensil dengan karet, agar kualitas
garis yang dihasilkan lebih halus dan pengaturan tebal pitis garis pada khot dapat terjaga.
34
32
Wawancara dengan ustadz Zain, 09- 06-2016
33
Yudhi Munadi, Med ia…...
34
Observasi saat pembelajaran, 09 -06-2016
Gambar4.6. Pensil khusus 4 pensil yang diikat dengan karet gelang
35
3. Faktor Pendukung dan Penghambat dari Pemanfaatan Media Visual