memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya kealam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol
dari semua periode perkembangan. Perkembangan intelektual yang terus-menerus menyebabkan remaja
mencapai tahap berpikir operasional formal. Tahap ini memungkinkan remaja mampu
berpikir secara
lebih abstrak,
menguji hipotesis,
dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya dari pada sekedar
melihat apa adanya. Kemampuan intelektual seperti ini yang membedakan fase remaja dari fase-fase sebelumnya.
Dari beberapa penjelasan tentang remaja, maka penulis menyimpulkan bahwa remaja adalah masa transisi yakni peralihan antara masa anak-anak
menuju masa dewasa. Mereka tidak termasuk golongan pada masa anak-anak, tetapi belum juga bisa diterima secara penuh untuk masuk kegolongan orang
dewasa.
2. Tahap-tahap perkembangan remaja
Menurut Sarlito W. Sarwono
46
, ada 3 tahap dalam perkembangan remaja, yaitu:
1. Remaja awal early adolescence
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan- perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan
yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah
46
Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pres, 2011, hal. 30
terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap”ego” menyebabkan para remaja
awal ini sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa. 2.
Remaja madya
middle adolescence
Pada tahap ini, remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan
“
narcistic
”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu ia
berada dalam dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri,
optimis atau pesimis, idealis atau materialis dan sebagainya. 3.
Remaja akhir
late adolescence
Tahap ini adalah masa konsilidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian 5 hal, yaitu:
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain
dan dalam pengalaman-pengalaman baru. c.
Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. d.
Egosentrisme
terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri
dengan orang lain. e.
Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya
private self
dan masyarakat umum
the public
.
Jadi, dari beberapa uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan masa remaja dapat di bagi menjadi tiga tahapan, yakni remaja
awal, remaja tengah remaja madya, dan remaja akhir.
3. Perkembangan moral dan agama masa remaja