Sistem Pakar VCIRS Variable-Centered

291 Makalah Nomor: KNSI-73 PERANCANGAN SISTEM PAKAR PENYAKIT PARU-PARU MENGGUNAKAN METODE VCIRS Rissal Efendi 1 , Indrastanti Ratna Widiasari 2 1 Program Studi Teknik Informatika, STMIK PROVISI, Jl. Kyai Saleh 12 -14 Semarang 2 Fakultas Teknologi Informasi, UKSW, Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga 1 rissal05gmail.com , 2 indrastantistaff.uksw.edu

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi aplikasi komputer semakin maju, bahkan telah merambah pada seluruh aspek kehidupan manusia. Komputer telah berkembang menjadi alat pengolah data, penghasil informasi, dan juga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan, bahkan para ahli terus mengembangkan kecanggihan komputer agar komputer dapat memiliki kemampuan seperti manusia. Ilmu komputer yang mempelajari kemampuan komputer untuk bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia yang dikenal sebagai kecerdasan buatan, yang termasuk dalam kecerdasan buatan antara lain: penglihatan komputer, pengolahan bahasa alami, robotika, sistem syaraf buatan, sistem pakarexpert system. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut [1]. Program ini bertindak sebagai seorang konsultan yang cerdas atau penasihat dalam suatu lingkungan keahlian tertentu. Sistem pakar dibangun bukan berdasarkan algoritma tertentu melainkan berdasarkan basis pengetahuan dan basis aturan. Salah satu penerapan sistem pakar adalah dalam bidang medis. Untuk penyakit-penyakit khusus diperlukan keahlian seorang dokter spesialis dalam bidang tersebut untuk melakukan diagnosa dan pemeriksaan, sehingga pengobatan yang dilakukan benar-benar tepat dan akurat. Namun masalahnya, saat ini penyebaran dokter spesialis belum merata di Indonesia, sehingga di wilayah- wilayah tertentu masih kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis. Akibatnya pasien mengalami kesulitan bila ingin memeriksakan ke dokter spesialis. Untuk menangani masalah tersebut, dibutuhkan suatu sistem yang bisa melakukan diagnosa terhadap penyakit-penyakit khusus, serta dapat memberikan solusi mengenai pengobatan yang tepat, sehingga dapat membantu paramedis untuk mendiagnosa penyakit lebih tepat dengan cara melakukan dialog interaktif mengenai gejala-gejala penyakit yang diderita oleh pasien.

2. Sistem Pakar

Definisi sistem pakar adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana sistem pakar menggunakan pengetahuan knowledge, fakta, dan teknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan. Konsep dasar sistem pakar ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1 Konsep Dasa Sistem pakar disusun d lingkungan pengembangan konsultasi. Lingkungan penge untuk memasukkan pengetahu lingkungan sistem pakar, seda konsultasi digunakan pengguna untuk memperoleh pengetahuan p Sistem pakar dirancang agar suatu permasalahan tertentu dan m dari suatu masalah sesuai den fakta-fakta yang ada dan dapat Tujuan dari sebuah sistem pakar kepakaran yang dimiliki seora komputer, sehingga dapat digu banyak non expert. Sistem pakar mempunyai b utama, yaitu antarmuka penggu basis data sistem pakar expert akuisisi pengetahuan knowledg mekanisme inferensi inference itu ada satu komponen yang beberapa sistem pakar, yaitu explanation facility.

3. VCIRS Variable-Centered

System Variable-Centered Intellige VCIRS merupakan gabungan Berbasis Aturan-Rule Base Syste Down Rule. VCIRS merupa melakukan modifikasi terhadap ada yaitu SBA dan RDR, deng melakukan pembangunan rule mengambil keunggulan dar kemampuan inferensia yang cepa Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mat 292 asar Sistem Pakar dua bagian, yaitu dan lingkungan ngembang digunakan ahuan pakar dalam edangkan lingkungan na yang bukan pakar n pakar. ar dapat memecahkan n mencari solusi akhir dengan data-data dan at diimplementasikan. ar adalah mentransfer orang pakar kedalam igunakan oleh orang i beberapa komponen guna user interface, ert system database, dge acquisition, dan ce mechanism. Selain ng hanya ada pada u fasilitas penjelasan ered Intelligent Rule ligent Rule System an dari SBASistem stem dan RDRRipple upakan sistem yang ap sistem yang sudah ngan penjelasan SBA dengan mudah dan dari RDR berupa pat. Gambar 3 Arsitektur Gambar 3 adalah arsitek yang selanjutnya dikemb Pengembangan ini dila memiliki keunggulan-keu belum dimiliki oleh SBA t arsitektur VCIRS ditamp Asitektur dari VCIRS ini dengan arsitektur SBA trad Gambar 4 Arsitektur Sis VCIR VCIRS digunakan un Knowledge Base KB da module untuk mengelola Gambar 6 menjelaskan t dimana dipresentasikan ol ke memori kerja selama pe disimpan secara perman centered Rule Structure informasi rule dan mengh hal yang dipresentasikan. tersimpan digunakan oleh mendapatkan important de digunakan oleh Value Ana usage degree. Usage deg sebagai garis pedoman s inferensia pengetahuan u ataram 14-16 Pebruari 2013 tur SBA Tradisional [6] tektur dari SBA tradisional mbangkan menjadi VCIRS. dilakukan karena VCIRS keunggulan tertentu yang A tradisional. Penjelasan dari mpilkan pada Gambar 3 ni lebih detail dibandingkan radisional. Sistem Pakar Menggunakan IRS [2] untuk merepresentasikan dan mendukung refinement lola KB yang up-to-date. n tentang arsitektur VCIRS oleh pengguna dan menuju pembangunan pengetahuan, anen ke dalam Variable- disaat sistem menyimpan ghitung kejadian dari setiap n. Informasi rule yang telah leh Variable Analysis untuk degree. Kejadian dari setiap Analysis untuk mendapatkan degree membantu pengguna selama pembangunan dan untuk penentuan variabel 293 mana yang diinginkan untuk dikunjungi pertama kalinya. Usage degree bersama important degree akan mendukung Rule Generation untuk memproduksi rule baru. Arsitektur sistem dari VCIRS mendukung tiga operasi yang berhubungan dengan KB, yaitu [7]: 1. Pembangunan pengetahuan yang memperbolehkan pengguna untuk membuat KB dari tidak ada sama sekali atau untuk melakukan perbaikan KB yang telah ada. VCIRS membangun KB baru berdasarkan kasus yang disediakan oleh pengguna. 2. Perbaikan pengetahuan, memperbolehkan pengguna untuk mendapatkan important degree derajat kepentingan dan usage degree derajat kegunaan dari suatu rule, atau untuk membangkitkan rule baru. 3. Inferensia pengetahuan untuk melakukan inferensia dari KB. Inferensia dapat dilakukan menggunakan metode inferensia RDR atau RBS. Ada dua pendekatan inferensia yang dipakai dalam operasi ini, yaitu pendekatan RBS dan RDR. Inferensia pengetahuan secara mudah adalah proses pembangunan pengetahuan tanpa aksi yang dilakukan oleh pengguna. Pengguna memasukkan dan sistem berjalan melalui penelusuran proses, saat VCIRS melakukan proses forward chaining sederhana. Setiap variabel disimpan bersama dengan posisinya, proses inferensia dapat berjalan sangat cepat karena VCIRS menemukan sebuah variabel, rule dengan mudah melalui posisinya. Selama proses inferensia, VCIRS memperlakukan sebuah rule sebagai rangkaian dari node rule dalam RBS. Ia mengabaikan isi konklusi dari setiap node, kecuali konklusi pada node terakhir sebagai konklusi dari rule. Inferensia memperlakukan sebuah rule sebagai rule besar dimana clause part-nya mengandung semua clause part dalam setiap node dari rangkaian dan conclusion part-nya adalah konklusi dari node terakhir. Sehingga dari sini, operator clause adalah operator AND dari semua clauses, yang juga merupakan jenis operator konklusi jika ada lebih dari satu nilai konklusi dalam suatu node. ID dari sebuah rule sama dengan Node ID terkecil dari setiap rule. Gambar 6 Rule Structure[6] 4. Penyakit Paru-Paru Berbagai macam penyakit paru-paru yang ada, penelitian ini membahas tentang beberapa penyakit paru-paru diantaranya Bronkitis Akut, Bronkitis Kronis, Empisema, Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOKChronic Obstructive Pulmonary Disease COPD, Bronkiektasis, Pneumoni, Pneumocystis Pneumonia, Abses Paru, Tuberkulosis Paru, Penyakit paru karena Jamur, Efusi Pleura Pleuritis Exudativa, Pneumotoraks, Pneumomediastinum, Tumor Paru, Penyakit Paru karena Pekerjaan Occupational Lung Diseases, Edema Paru, Kegagalan Pernapasan, Sindrom Lobus Medialis, Sindroma Vena Kava Superior SVKS, Keracunan Oksigen, Sindrom Goodpasture [8].

5. Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Paru