PERANAN PENGELOLA PANTI ASUHAN HARAPAN BANGSA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI TANGGUNG JAWAB ANAK ASUH SEBAGAI WARGA NEGARA DI KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014

ABSTRAK

PERANAN PENGELOLA PANTI ASUHAN HARAPAN BANGSA DALAM
MENGEMBANGKAN NILAI TANGGUNG JAWAB ANAK ASUH
SEBAGAI WARGANEGARA DI KALIANDA
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2014

Oleh

EVI ANDESPA

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peranan pengelola panti asuhan
Harapan Bangsa dalam mengembangkan nilai tanggung jawab sebagai warga
negara di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014 . Rumusan dalam
penelitian ini bagaimanakah peranan pengelola panti asuhan Harapan Bangsa
dalam mengembangkan nilai tanggung jawab sebagai warga negara. Jenis
penelitian ini deskriptif menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 45siswa, sampel yang diambil 45 siswa sebagai responden
dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan variabel peranan pengelola panti asuhan Harapan

Bangsa bahwa 37,78% responden masuk kedalam kategori sangat berperan,
51,1% responden berpendapat bahwa peranan pengelola panti asuhan Harapan
Bangsa masuk dalam kategori cukup berperan, dan 11,11% responden masuk
dalam kategori kurang berperan. Variabel nilai tanggung jawab anak asuh sebagai
warga negara sebanyak 42,22% responden dalam kategori bertanggung jawab,
48,88% responden dalam kategori cukup bertanggung jawab, dan 8,90%
responden dalam kategori kurang bertanggung jawab. peranan pengelola panti
asuhan Harapan Bangsa dalam mengembangkan nilai tanggung jawab sebagai
warga negara perlu mendapat perhatian khusus dari pihak pengelola panti asuhan,
sehingga para anak asuh memiliki nilai tanggung jawab yang baik. Baik
bertanggung jawab pada Tuhan, diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat,
bangsa dan negara.
kata kunci: nilai tanggung jawab, pengelola panti asuhan, warga negara

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Evi Andespa, dilahirkan di Tanjung Ratu
pada tanggal 04 Juni 1990. Penulis merupakan putri ketiga
dari lima bersaudara pasangan Bapak Ali Basa dan Ibu
Saldah. Penulis tumbuh dan dibesarkan dengan rasa kasih

sayang oleh kedua orang tua.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah:
1.

SD Negeri 3 Tanjung Agung yang diselesaikan pada tahun 2003

2.

SMP Negeri 1 Katibung yang diselesaikan pada tahun 2006

3.

SMK Negeri 1 Kalianda yang diselesaikan pada tahun 2009.

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
PKn Jurusan IPS FKIP Unila melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional
Mahasiswa Perguruan Negeri Tinggi).
Pada saat duduk di bangku kuliah, penulis aktif pada organisasi intra maupun
ekstra kampus. Di organisasi intra kampus, penulis aktif di BEM-FKIP (Badan

Eksekutif Mahasiswa-FKIP) menjabat Anggota Bidang Pengabdian Masyarakat
(tahun 2011/2012).

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) dengan tujuan Jakarta-Badung-Yogyakarta pada tanggal 22-28
Januari 2012. Penulis juga telah menyelesaikan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di SMK Negeri 1 Tanggamus selama tiga bulan, terhitung sejak bulan Juli
sampai September 2014.

Penulis,

Evi Andespa

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur yang mendalam atas rahmat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa, ku selesaikan karya ini sebagai
tanda bakti dan cinta ku kepada:
Ayahandaku Ali Basa yang telah memberikan do’a dan dukungan
dalam setiap langkah yang kutempuh. Untuk Ibu Saldah tercinta yang

karena, kesabaran dan pengorbanannya dalam mendidik,
membesarkan, dan selalu mendo’akanku disetiap sujudnya untuk
keberhasilanku.
Suamiku Januar Ishak dan anakku tersayang Assyifatu Haifa Arvi,
terimakasih karena telah memberikan dukungan, semangat dan warna
di setiap hari-hariku.
Almamaterku tercinta Universitas Lampung

MOTO

“Yang kita fikir baik untuk kita belum tentu itu baik
untuk kita akan tetapi yang Allah takdirkan kepada kita
pasti ada hikmahnya”.
(Evi Andespa)

“Learning By Doing, it is very important to success”
(Dhino Pati Djalal)

SANWACANA


Bismillaahirrahmaanirrahim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Peranan Pengelola Panti Asuhan Harapan Bangsa Dalam Mengembangkan Nilai
Tanggung Jawab Anak Asuh Sebagai Warga Negara Di Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun 2014”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang
baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas
dari bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., selaku
Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik dan Bapak Hermi Yanzi, S.Pd.,
M.Pd., selaku Pembimbing II sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan,
kasih kepada:

penulis juga tak lupa mengucapkan terima


1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Abdurahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
dan Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M. Hum. selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
5. Bapak Holilulloh, M.Si., selaku Pembahas I terima kasih atas saran, kritik
dan masukan dalam skripsi ini.
6. Bapak Abdul Halim, S.Pd, M.Pd., selaku Pembahas II terima kasih atas
saran, kritik dan masukan dalam skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
8. Ibu Sugiyah. SE., selaku Pimpinan Satlak PSAA Harapan Bangsa, terima
kasih atas izin penelitian.
9. Bapak Rasikun dan pengelola-pengelola PSAA Harapan Bangsa, terima

kasih atas bimbingan selama penelitian.
10. Terima kasih untuk anak-anak asuh PSAA Harapan Bangsa yang telah
bersedia mengisi angket penelitian skripsi ini.

11. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda ku Ali Basa dan
Ibunda ku Saldah terima kasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang,
doa, motivasi. Teristimewa juga untuk suamiku Januar Ishak dan anakku
tersayang Assyifatu Haifa Arvi yang telah memberi dukungan dan
semangat yang begitu besar.
12. Keluarga besarku terima kasih untuk cinta dan kasih sayang yang selalu
mendukung dan mendoakan keberhasilanku.
13. Sahabat-sahabat terbaikku Eka Fihayati, dan Hikmah Fito’ah terimakasih
untuk semangat dan banyaknya warna yang kalian torehkan, semoga
kebersamaan kita ini akan tetap selalu ada untuk selamanya.
14. Teman-teman PPKn angkatan 2010 Anesya Puspita, Muklas Nurrahman,
dan Dian Puspita Ningrum, dan semua teman-teman PPKn tanpa
terkecuali yang tak dapat disebutkan satu persatu terima kasih untuk
kekompakan dalam suka maupun duka dan juga atas pengalamanpengalaman terbaik dalam kehidupan ini.
15. Kakak tingkat serta Adik tingkat PPKn 2009-2014 terima kasih atas
motivasi dan segala bantuan serta canda tawa sehingga membuat hari-hari

menjadi indah.
16. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/I serta teman-teman berikan
akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan

baik dari penyampaian maupun kelengkapan. Segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan
datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung,
Penulis,

Evi Andespa
NPM 1013032035

Desember 2014


DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................
HALAMAN JUDUL .................................................................................
HALAMAN PERSETJUAN ....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
SURAT PERYATAAN .............................................................................
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................
MOTO ........................................................................................................
SANWACANA ..........................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

i
ii
iii
iv

v
vi
viii
ix
x
xiv
xvii
xviii
xix

I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang Masalah .................................................................
Identifikasi Masalah .......................................................................
Batasan Masalah..............................................................................

Rumusan Masalah ..........................................................................
Tujuan dan Kegunaan ....................................................................
1. Tujuan ........................................................................................
2. Kegunaan Penelitian ..................................................................
a. Kegunaan Teoritis .................................................................
b. Kegunaan Praktis ..................................................................
F. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................
1. Ruang Lingkup Ilmu ..................................................................
2. Ruang Lingkup Objek ...............................................................
3. Ruang Lingkup Subjek ..............................................................
4. Ruang Lingkup Tempat .............................................................
5. Ruang Lingkup Waktu ..............................................................

1
12
12
12
13
13
13
13
13
14
14
14
15
15
15

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis ............................................................................
1. Pengertian Peranan ....................................................................
2. Peranan Pengelola Panti Asuhan ................................................
3. Nilai Tanggung Jawab ................................................................
4. Pengertian Warga negara ...........................................................

16
16
18
23
27

B. Kerangka Pikir ................................................................................ 30
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...............................................................................
B. Populasi Dan Sampel .....................................................................
1. Populasi .....................................................................................
2. Sampel .......................................................................................
C. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Operasional ............
1. Variabel Penelitian ....................................................................
2. Definisi Konseptual ....................................................................
3. Definisi Operasional ..................................................................
D. Rencana Pengukuran Variabel ........................................................
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
1. Teknik Pokok .............................................................................
2. Teknik Penunjang ......................................................................
a. Wawancara ............................................................................
b. Observasi ..............................................................................
F. Uji Persyaratan Instrumen ..............................................................
1. Uji Validitas ...............................................................................
2. Uji Reliabilitas ...........................................................................
G. Teknik Analisis Data ......................................................................

32
32
32
33
34
34
35
35
36
36
36
37
37
38
38
38
39
40

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Langkah-Langkah Penelitian .........................................................
1. Persiapan Pengajuan Judul ........................................................
2. Penelitian Pendahuluan .............................................................
3. Pengajuan Rencana Penelitian ...................................................
4. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................
a. Persiapan Administrasi .........................................................
b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data .....................................
5. Pelaksanaan Uji Coba Angket ...................................................
a. Analisis Validitas Soal Angket .............................................
b. Analisis Uji Reliabilitas Angket ...........................................
B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..............................................
1. Sejarah Singkat Panti Asuhan Harapan Bangsa ..................
2. Visi dan Misi .......................................................................
C. Deskripsi Data ................................................................................
a. Pengumpulan Data .....................................................................
b. Penyajian Data ............................................................................
D. Pengujian Dan Pembahasan ............................................................

45
45
46
47
47
47
48
48
48
49
53
53
54
55
55
56
81

V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 94
B. Saran ............................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jenis-jenis pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh anak
panti di Panti Asuhan Harapan Bangsa .................................... 6
Tabel 1.2. Daftar anak Panti Asuhan Harapan Bangsa yang sering terlibat
masalah .................................................................................... 8
Tabel 3.1. Jumlah Populasi Anak Asuh Panti Asuhan Harapan Bangsa
Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kecamatan Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 ................................ 33
Tabel 3.2. Jumlah Sampel Anak Asuh Panti Asuhan Harapan Bangsa
Berdasarkan Jenjang sekolah Di Kecamatan Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 ................................ 34
Tabel 4.1. Distribusi Skor Hasil Uji Coba Angket Dari Sepuluh Orang
Responden Diluar Sampel Untuk Item Ganjil (X) ................. 50
Tabel 4.2. Distribusi Skor Hasil Uji Coba Angket Dari Sepuluh Orang
Responden Diluar Sampel Untuk Item Genap (Y) ................. 50
Tabel 4.3. Tabel Kerja Antara Item Ganjil (X) dan Item Genap (Y) Dari
Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Diluar Responde .. 51
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Dari Indikator Managerial .................... 59
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Dari Indikator Fasilitator ...................... 62
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Dari Indikator Pembimbing .................. 66
Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Dari Indikator Karena Kesadaran
Merupakan Kewajiban .......................................................... 69
Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Dari Indikator Terpaksa ........................ 73
Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Dari Variabel Peranan Pengelola Panti
Asuhan Harapan Bangsa (X) ................................................. 76
Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Dari Variabel Nilai Tanggung Jawab
Anak
Asuh Sebagai Warga Negara (Y) ........................................... 80
Tabel 4.25. Daftar Kontingensi Perolehan Data Peranan Pengelola Panti
Asuhan Harapan Bangsa Dalam Mengembangkan Nilai
Tanggung Jawab Anak Asuh Sebagai Warga Negara di
Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014 .............. 84

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Dekan
2. Surat Izin Penelitian Pendahuluan
3. Surat izin penelitian
4. Surat keterangan telah melakukan penelitian
5. Kisi-kisi angket
6. Angket penelitian
7. Distribusi Hasil Angket

DAFTAR GAMBAR
Bagan Kerangka Pikir ................................................................................. 32

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia sudah selayaknya memberikan perhatian terhadap
perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945
pasal 28 B (2) menyatakan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh kembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”. Oleh karena itu sudah selayaknya pemerintah memberikan
perhatian khusus kepada para penerus bangsa dengan tanpa membeda-bedakan
mereka baik dari segi ekonomi maupun status sosial. Seperti yang
diamanatkan Undang-undang Perlindungan Anak pasal 13 (1) yang
menyatakan “Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali atau
pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan berhak
mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi
maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan,
ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya”. Disini jelas dikatakan bahwa
seorang anak harus dilindungi oleh baik orang tua kandung, wali ataupun
pihak lain dari segala macam ancaman. Baik itu ancaman itu berupa perlakuan
diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran,
kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan salah
lainnya.

2

Adapun anak-anak yang rentan dengan ancaman-ancaman tersebut adalah
anak yang kurang mampu, anak yatim, anak piatu dan anak yatim piatu. Hal
ini dikarenakan mereka dianggap remeh dan tidak memiliki daya apapun oleh
sebagian besar orang, karena kebanyakan dari mereka terlahir dari kondisi
orang tua yang kurang mampu, sehingga orang tua merekapun tidak dapat
melakukan hal banyak apabila anak-anak mereka mendapatkan perlakuan
diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran,
kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan salah
lainnya. Maka dari itu dibutuhkan lembaga yang dapat yang dapat melindungi
mereka dari segala ancaman serta dapat memperbaiki keadaan hidup mereka.

Adapun salah satu cara untuk melindungi mereka dari segala ancaman dan
dapat membantu mereka untuk dapat memperbaiki hidup mereka adalah
dengan menempatkan atau menitipkan mereka di lembaga panti sosial. Karena
disana mereka akan terlindungi dari segala macam perlakuan diskriminasi,
eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman,
kekerasan, dan penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya serta
merekapun dapat mendapatkan pendidikan yang layak.

Bukan itu saja,

diharapkan dengan dititipkannya mereka di lembaga panti sosial mereka dapat
bersosialisasi dengan teman mereka lainnya. Dengan saling berinteraksi dan
bersosialisasi satu dengan yang lainnya diharapkan mereka dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman selain yang didapatkan disekolah. Disana juga
mereka dapat saling berdiskusi dan bekerja sama dalam menyelesaikan
masalah.

3

Dengan demikian akan meningkatkan rasa tanggung jawab mereka baik dalam
skla kecil yaitu dalam skala sesama warga panti sosial maupun skala besarnya,
yaitu tanggung jawab mereka sebagai warga negara Indonesia. Adapun
tanggung jawab yang biasanya dibebankan oleh lembaga panti sosial kepada
anak asuhnya adalah mereka dibagi piket untuk menyapu dan membersihkan
lingkungan lembaga panti sosial yang mereka tempati, mencuci piring, masak,
menjaga kebersihan, mentaati jadwal-jadwal kegiatan yang diadakan oleh
lembaga panti sosial yang mereka tempati, menjaga keberihan dan keamanan
lembaga panti sosial yang mereka tempati.

Pada kenyataannya rasa tanggung jawab anak asuh di Panti Asuhan Harapan
Bangsa sebagai warga panti asuhan dan sebagai warganegara masih rendah.
Hal ini terlihat dari hasil observasi yang saya lakukan, bahwa bayak yang
tidak mengerjakan tugas piketnya, mencuci piring, membuang sampah
sembarangan, kabur dari kawasan panti asuhan dan melanggar tatatertib Panti
Asuhan Harapan Bangsa lainnya.
Ada ungkapan sederhana namun sarat dengan makna, yaitu “maju mundurnya
suatu bangsa sangat tergantung kepada tanggung jawab warga negaranya.
Sebagai warga negara Indonesia tentu kita tidak ingin negara kita mengalami
kemunduran apalagi kehancuran. Oleh karena itu, agar keadaan itu tidak
terjadi maka hal penting yang harus diperhatikan secara konsisten dan
konsekuen dalam kehidupan sehari-hari. Dan diharapkan para anak asuh
suatu lembaga panti sosial dapat menerima dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.

4

Bagi

yang

berasal

dari

keluarga

tidak

mampu

langkah

baiknya

mereka tinggal dalam suatu lembaga sosial, misalnya mereka berada dalam
Panti Asuhan atau pun Lembaga Sosial yang dapat menjamin dan membantu
mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik. Panti asuhan ini dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan anak dengan cara mengasuh,
mendidik, membimbing, mengarahkan, memberikan kasih sayang serta
memberikan ketrampilan-ketrampilan yang dapat menjadi bekal masa depan
anak-anak tersebut.

Disebutkan dalam Undang-undang Republik Indonesia
Tahun 2002 tentang perlindungan anak

Pasal 20 No. 23

bahwa “Negara, Pemerintah,

masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan perlindungan anak”.

Jadi dari sini jelas yang harus mengusahakan perlindungan terhadap anak
adalah setiap anggota masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing,
dengan berbagai macam usaha dalam situasai dan kondisi tertentu termasuk
anak

terlantar.

Anggota

masyarakat,

Bangsa

dan

lembaga-lembaga

kemasyarakatan lainnya seperti panti asuhan juga ikut serta bertanggung
jawab terhadap perlindungan anak yang terlantar. Panti asuhan merupakan
suatu lembaga yang sangat populer untuk membentuk perkembangan anak
yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal bersma keluarga.

5

Berdasarkan hasil survei yang saya lakukan pada penelitian pendahuluan di
Panti Asuhan Harapan Bangsa didapati pelanggaran-pelanggaran tata tertib
panti sebagai berikut:

Tabel 1.1. Jenis-Jenis Pelanggaran Tata Tertib Yang Dilakukan Oleh
Anak Panti di Panti Asuhan Harapan Bangsa di Kecamatan
Kalianda Lampung Selatan, Januari-April 2014.
No

Jenis Pelanggaran

1

Berkelahi Dengan Sesama Anak Panti

2

Berkelahi Dengan Anak Bukan Anak Panti

3

Kabur Dari Panti Asuhan

4

Merokok

5

Tidak Mengerjakan Piket

6

Mencuri

Jumlah Anak
6
3
2
5
6
1

Sumber: Hasil observaasi di Panti Asuhan Harapan Bangsa

Berdasarkan data yang telah diuraikan diatas, dapat dilihat bahwa nilai
tanggung jawab para anak asuh di panti asuhan Harapan Bangsa Kalianda ini
kurang. Seperti kasus berkelahi dengan sesama anak panti sejak bulan Januari
2014 sampai dengan bulan April 2014 mencapai 6 orang. Menurut salah satu
pengelola panti asuhan Harapan Bangsa pemicu mereka berkelahi adalah
karena merasa sering diejekin nama orang tuanya, ditegur karena tidak
mengerjakan piket, rebutan alat olah raga, tersinggung dengan sikap anak
panti yang lainnya dan lain sebagainya. Sedangkan sebab anak asuh panti
asuhan Harapan Bangsa berkelahi dengan anak yang bukan merupakan anak

6

panti adalah tersinggung dengan sikap anak yang bukan berasal dari panti
asuhan dan diejekin. Sejak bulan Januari 2014 sampai dengan April 2014
anak panti yang berkelahi dengan anak dari luar panti adalah 3 anak.

Ada pula jenis kenakalan yang lain, yaitu kabur dari kawasan Panti Asuhan
Harapan Bangsa. Menurut wawancara yang saya lakukan kepada salah satu
pengelola Panti Asuhan Harapan Bangsa terdapat 2 orag anak yang kabur
atau melarikan diri dari kawasan panti. Mereka adalah satu anak laki-laki dan
satu anak perempuan, yang dimana anak laki-laki ini berusia 13 tahun dan ia
adalah siswa SMP Kelas VII. Menurut pengakuan dari pihak Panti Asuhan
Harapan Bangsa alasan ia kabur adalah dikarenakan ia tidak ingin pisah
dengan orang tuanya. Selama ia tinggal di Panti Asuhan Harapan Bangsa ia
sudah melakukan hal ini sebanyak tiga kali. Namun pihak Panti Asuhan
Harapan Bangsa selalu menjemputnya untuk kembali kepanti asuhan. Namun
untuk yang terakhir kalinya pihak panti sudah tidak berkenan lagi untuk
menjemput Syaripudin lagi. Hal ini dikarenakan pihak panti tidak ingin
adanya keterpaksaan tinggal di Panti Asuhan Harapan Bangsa. Anak lain
yang melarikan diri dari panti Asuhan Harapan Bangsa Kalianda adalah anak
perempuan yang berusia 7 tahun.. Ia merupan anak titipan dari Polsek
Kalianda. Pihak polsek kalianda menitipkan neneng kepanti asuhan
dikarenakan ia sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi dan ia adalah anak
gelandangan. Pihak Polsek Kalinda berharap dengan tinggalnya Neneng di
panti Asuhan Harapan Bangsa adalah agar ia dapat mendapatkan
penghidupan yang layak. Anak ini adalah siswa kelas II SD ia termasuk
dalam siswa berprestasi disekolahnya. Neneng sudah melakukan dua kali

7

melarikan diri dari Panti Asuhan harapan Bangsa. Yang pertama ia melarikan
diri namun masih dapt ditemukan kembali oleh Pihak Polsek Kalianda.
Namun untuk yang kedua kalinya ia tidak dapat ditemukan lagi hingga
sekarang.

Kenakalan lain yang dilakukan oleh anak panti yakni merokok. Sejak bulan
Januari 2014 sampai dengan bulan April 2014 telah tertangkap 8 anak
merokok. Semua dari mereka yang merokok adalah anak laki-laki dengan
jenjang pendidikan SMP sampai dengan SMA sederajat. Kenakalan yang
selanjutnya yang dilakukan oleh anak-anak panti yakni tidak mengerjakan
tugas piketnya. Padahal mereka setiap hari sudah dibagi-bagi tugas piketnya
namun tetap saja mereka tidak mengerjakan piketnya. Anak yang sering tidak
mengerjakan piket ini adalah anak laki-laki namun ada pula perempuannya.
Padahal setiap kali mereka tidak mengerjakan tugas piket mereka diberikan
sanksi. Adpun kenakalan yang dilakukan anak panti yang terakhir adalah
mencuri. Anak yang mencuri ini adalah anak perempuan yg berusia 7 tahun.
Ia merupakan anak asuh titipan dari Polsek Kalianda, yang sengaja di titipkan
di panti asuhan Harapan Bangsa dengan tujuan supaya anak ini mendapatkan
temapat yang layak. Ini ini adalah anak terlantar yang sudah tidak memiliki
kedua orang tua dan sanak saudara. Kasusu mencuri yang ia lakukan bukan
hanya dilingkungan panti asuhan Harapan Bangsa saja malainkan sudah
sampai pada masyarakat sekitar panti. Anak ini sering sekali tertangkap
sedang mencuri baik oleh teman-teman pantinya maupun oleh masyarakat
diluar panti.

8

Berikut adalah data anak-anak Panti Asuhan Harapan Bangsa yang sering
terlibat masalah:
Tabel 1.2. Daftar Anak Panti Asuhan Harapan Bangsa yang sering
terlibat masalah di Panti Asuhan Harapan Bangsa
Kalianda Kecamatan Lampung Selatan, Januari-April
2014
No Responden
1.

Jenis Kelamin
L
P


Status
Yatim Piatu

2.



Tidak Mampu

3.



Tidak Mampu

4.



Tidak Mampu

5.



Tidak Mampu

6.

Tidak Mampu
Sumber: Hasil observasi di Pnti Asuhan Harapan Bangsa

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa ada enam orang anak yang
sering terlibat dalam masalah hanya dalam waktu tiga bulan, yakni dari
bulan Januari sampai dengan April 2014. Mulai dari anak kelas VI SD
sampai dengan kelas XI SMK dan kesemuanya adalah anak laki-laki.
Kebanyakan dari mereka adalah terlibat kasus berkelahi dengan sesama
anak Panti Asuhan Harapan Bangsa Kalianda. Mereka adalah anak yang
berasal dari golongan anak tidak mampu sedangkan yang berasal dari
golongan yatim piatu hanya ada satu orang saja.
Melihat banyaknya kasus yang terjadi menunjukkan banhwa rasa tanggung
jawab anak asuh di Panti Asuhan Harapan Bangsa sangat rendah. Dimana
bayaknya siswa yang melanggar tata tertib Panti, yang seharusnya mereka
jalankan dengan baik menginagat ini demi kepentingan mereka sendiri.

9

Mengatasi permasalahan seperti diatas dibutuhkan peran pengelola Panti
Asuhan untuk membimbing mereka agar dapat mematuhi peraturanperaturan di Panti Asuhan Harapan Bangsa dalam skla kecil dan mematuhi
peraturan-peraturan Pemerintah dalam skla luas, aatu dengan kata lain
mereka diajarkan dan dibimbing untuk dapat hidup bertanggung jawab
selayaknya sebagai warga negara Indonesia.

Disini peran Pengelola panti asuhan Harapan Bangsa sangat dibutuhkan.
Ini dikarenakan mereka berperan seebgai orang tua, pendidik, pentedan.
Mereka berkewajiban melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak
terlantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam
memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial,memenuhi kebutuhan
pendidikan anak-anak asuhnya serta menjadi teladan bagi para anak-anak
asuhnya. sehingga para anak asuh memperoleh kesempatan yang luas,
tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadiannya sesuai dengan
yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa
Indonesia dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam bidang
pembangunan nasional yang mencakup aspek politik, ekonomi, budaya,
pendidikan, pertahanan, dan keamanan.
Santoso (2012 : 2) memberikan pengertian sebuah “panti asuhan sebagai
suatu lembaga yang sangat terkenal untuk membentuk perkembangan
anakanak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal
bersama dengan keluarga”. Anak-anak panti asuhan diasuh oleh pengasuh
yang menggantikan peran orang tua dalam mengasuh, menjaga dan

10

memberikan bimbingan kepada anak agar anak menjadi manusia dewasa
yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap masyarakat
di kemudian hari. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
panti asuhan merupakan salah satu lembaga perlindungan anak yang
berfungsi memberikan perlindungan terhadap hak anak-anak sebagai wakil
orang tua dalam memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh
agar mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri sampai
mencapai tingkat kedewasaan yang matang serta mampu melaksanakan
perannya sebagai individu dan warga negara didalam kehidupan
bermasyarakat. Sehingga mereka dapat menjalankan tanggung jawab
mereka sebagai warga negara.

Pada dasarnya seorang anak yang menjadi penghuni panti asuhan tidak
diperkenankan/dilarang untuk diperkerjakan dalam pekerjaan berbahaya
atau yang pekerjaan yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan,
dan moral anak-anak. Anak-anak di panti asuhan juga tidak dilibatkan
dalam pekerjaan yang dapat menghambat pemenuhan kebutuhan dan hakhak anak. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh anak-anak panti
asuhan seperti piket dibatasi pada jenis pekerjaan yang ditujukan untuk
meningkatkan keterampilan hidup/life skill. seperti membersihkan kamar
anak, mencuci dan menyetrika baju pribadi, serta membantu menyiapkan
makanan pada hari libur anak. Anak-anak diberi kesempatan untuk
mengatur sendiri waktu mereka dengan tetap memberi berbagai
pertimbangan pengaturan waktu secara bertanggung jawab mencakup

11

waktu makan, waktu sekolah, waktu belajar, waktu ibadah, waktu bermain,
waktu beristirahat dan waktu piket secara proporsional.

Selain itu, anak-anak panti asuhan juga didukung untuk melaksanakan
praktek dan praktek budaya. Dengan diberikannya mereka tugas-tugas
seperti diatas ini akan membantu mereka untuk belajar menjalankan nilai
tentang tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka. Yang dimana
nilai-nilai tersebut adalah disiplin, dapat dipercaya (jujur) dan saling
menghargai.

Sebagaimana diketahui bahwa anank-anak merupakan generasi muda yang
diharapkan mampu meneruskan perjuangan bangsa, maka perhatian berupa
pembinaan terhadap mereka merupakan suatu hal yang penting.adapun
upaya-upaya tersebut telah nyata dilakukan oleh pemerintah melalui
kebijakan tentang pengaturan dan pembinaan serta pelayanan, begitupun
halnya yang dilakukan oleh Panti Asuhan Harapan Bangsa dalam
membina anak-anak yang kurang beruntung. Beberapa hal yang dilakukan
oleh pihak panti diantaranya pembinaan terhadap nilai tanggung jawab
serta pembekalan skill kehidupan dengan harapan anak-anak tersebut akan
menjadi generasi yang ideal. Oleh karena itu saya tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Peranan Pengelola Panti Asuhan
Harapan Bangsa Dalam Mengembangkan Nilai Tanggung Jawab Anak
Asuh Sebagai warganegara di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan
Tahun 2014”.

12

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan suatu
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Sikap tanggung jawab anak asuh di Panti asuhan Harapan Bangsa.
2. Peranan pengelola Panti Asuhan Harapan Bangsa Kalianda dalam
mengembangkan nilai tanggung jawab anak asuh belum optimal.
3. Anak yang kurang memiliki nilai tanggung jawab adalah 25% dari 60
anak asuh.
4. Pentingnya sosialisasi tentang nilai tanggung jawab warga negara.

C. Pembatas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas penelitian ini dibatasi oleh kurangnya
nilai tanggung jawab sehingga mengakibatkan banyaknya anak asuh yang
kabur, menonton film porno, berkelahi, dan tidak melakasanakan tugas dalam
lingkup

Peranan

Pengelola

Panti

Asuhan

Harapan

Bangsa

Dalam

Mengembangkan Nilai Tanggung Jawab Anak Asuh Sebagai Warga Negara di
Kalianda Kabupaten

Lampung Selatan Tahun 2014.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalahnya
adalah: Bagaimanakah Peranan Pengelola Panti Asuhan Harapan Bangsa
Dalam Mengembangkan Nilai Tanggung Jawab Anak Asuh Sebagai Warga
Negara di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014?

13

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang ada maka tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menjelaskan Peranan Pengelola Panti Asuhan
Harapan Bangsa dalam mengembangkan nilai tanggung jawab anak asuh
sebagai warga negara di Panti Asuhan Harapan Bangsa di Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014.

2.

Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini berguna untuk menjelaskan konsep Ilmu
Pendidikan khususnya Pendidikan Kewarganegaraan, yang mengkaji
tentang Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan, karena berkaitan
dengan pentingnya mengembangkan nilai tanggung jawab kedisiplinan
para anak asuh di Panti Asuhan Harapan Bangsa.

b. Kegunaan Praktis
1. Bagi Anak asuh
Meningkatkan nilai tanggung jawab para anak asuh sebagai warga
negara. Guna terbinanya pribadi yang bertanggung jawab.

14

2. Bagi Pengelola Panti Asuhan
Penelitian ini dapat dijadikan masukan agar dalam pembinaan
kegiatan mengembangkan nilai tanggung jawab terhadap para anak
asuh.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat dijadikan contoh oleh masyarakat dalam
mengembangkan nilai tanggung jawab sebagai warganegara.

F. Ruang Lingkup
1. Ruang Ilmu
Penelitian ini masuk kedalam ruang lingkup pendidikan, khususnya
pendidikan PPKn dalam kajian Pendidikan nilai moral Pancasila karena
berkaitan

dengan

upaya

mengembangkan

nilai

tanggung

jawab

warganegara
2. Ruang Lingkup Objek
Objek penelitian ini adalah Peranan Pengelola Panti Asuhan Harapan
Bangsa Dalam Mengembangkan Nilai Tanggung Jawab Anak Asuh
Sebagai Warga Negara di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.

15

3. Ruang Lingkup Subjek
Subjek penelitian ini adalah anak asuh Panti Asuhan Harapan Bangsa di
Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.

4. Ruang Lingkup Tempat
Wilayah penelitian ini adalah Panti Asuhan Harapan Bangsa di Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan.

5. Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini adalah sejak dikeluarkan surat
izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung sampai dengan selesai.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

1.

Pengertian Peranan
Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu mempunyai peranan
masing-masing, peranan tersebut membedakan manuasia yang satu
dengan manusis yang lainnya. Peranan yang dilakukan oleh setiap
individu dapat menentukan apa yang akan diperbuatnya, tindakan apa
yang akan ia lakukan, dan peranan juga dapat mengatur perilaku
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengertian peranan menurut Gross dalam Endar (2010:14) adalah
“sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan kepada individu
yang menempati kedudukan sosial tertentu”. Sementara itu pengertian
peranan juga dikemukakan oleh Cohen dalam Endar (2010:14) peranan
adalah “suatu perilaku yang diharapkan oleh dari seseorang yang
menduduki status dan jabatan tertentu”. Senada dengan hal tersebut di
atas Margono dalam Endar (2010:14) mengemukakan bahwa peranan
adalah “suatu perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang yang
menempati suatu posis dalam masyarakat”.

17

Pengertian-pengertian tersebut dilengkapi dan dikaji lagi oleh Soekamto
dalam Endar (2010:14) menurutnya peranan adalah “aspek dinamis
kedudukan

(status)

apabila

seseorang

melaksanakan

hak

dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu
peranan”. Adapun peranan tersebut menurut Soekamto dalam Endar
(2010:14) mencangkup tiga hal, yaitu:
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan
posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam
arti ini merupakan rangkain peraturan-peraturan yang
membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang penting
sebagi struktur sosial masyarakat.
Berdasarkan beberapa pengertian peranan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa peranan merupakan aspek dinamis yang dihubungkan dengan posisi
seseorang dalam masyarakat. Jadi dapat disintetiskan bahwa peranan
adalah suatu kegiatan yang didalamnya mencangkup seseorang atau
sekempok orang yang melaksanakan hak-hak dan kewajibanyya sesuai
dengan kedudukannya/posiisnya dalam suatu komunitas.

Jika dipandang dari sudut kelembagaan, maka dapat disimpulkan bahwa
peranan merupakan suatu kegiatan yang didalamnya mencangkup hak-hak
dan kewajiban yang dilaksanakan oleh sekelompok orang yang memiliki
suatu posisi dalam suatu lembaga.

18

2. Peranan Pengelola Panti Asuhan

Sebelum membahas mengenai pengertian pengelola panti asuhan saya
akan memaparkan pengertian panti asuhan terlebih dahulu. Di dalam
Undang-Undang 1945 pasal 21 dijelaskan bahwa: “Panti asuhan adalah
yayasan sosial badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Yang
didalammnya mengatur semua aktivitas dan pengolahan sarana penunjang
kehidupan anak asuhnya.”. Panti asuhan juga merupakan sebuah lembaga
sebagai tempat berlindung para anak yatim, piatu, yatim piatu, anak
terlantar, dan anak tidak mampu dari segala macam ancaman, baik itu
berupa kererasan fisik maupun mental. Adapun dasar hukum lain yang
dapat menguatkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar merupak
tugas negara untuk memelihara mereka yakni Undang-Undang 1945 pasal
34 menjelaskan bahwa “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
Negara”.
Depsos RI (2004:4) memaparkan bahwa :

Panti sosial asuhan anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan
sosial pada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan
pengentasan anak terlantar, memberikan pelayanan pengganti
orang tua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan
sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang
luas, tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadiannya sesuai
dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus citacita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam
bidang pembangunan nasional.

19

Anak-anak panti asuhan diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran
orang tua yang bertugas memberikan pelayanan dalam memenuhi
kebutuhan

fisik,

mental

dan

sosial

sehingga

anak

asuh

dapat

mengembangkan dirinya menjadi manusia yang dewasa dan bertanggung
jawab sebagaimana perannya sebagai warga negara yang baik.

Depsos RI (2006:8) memaparkan bahwa:
Pelayanan sosial anak terlantar dalam panti adalah sistem pelayanan
kesejahteraan sosial yang diselenggarakan melalui basis panti yang
terbuka berupa kelembagaan dan dan masyarakat yang bertugas
memberikan perlindungan, bimbingan dan pembinaan fisik, mental
dan spiritual kepada anak agar tetap hidup, tumbuh kembang dan
berpartisipasi secara wajar

Pengelola panti asuhan bertugas untuk memberikan perlindungan,
bimbingan dan pembinaan fisik, mental dan spiritual kepada anak agar dan
tumbuh kembang sebgaimana warga negara yang lainnya. Karena masa
depan bangsa Indonesia berada ditangan para pemuda bangsa ini, baik dari
para pemuda kaya maupun para pemuda kurang mamapu.

Depsos RI (2006:16) memaparkan bahwa tugas panti sosial adalah:
a. Memberikan bimbingan, pelayanan yang bersifat preventif,
kuratif, promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial,
intelektual, pelatihan keterampilan disesuaikan tingkat
perkembangannya, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi
anak yang mengalami masalah perilaku dan masalah
penyesuaian diri.
b. Memberikan pelayanan bagi anak yang memerlukan
perlindungan melalui temporary shelter dan rumah perlindungan
sosial anak sesuai dengan permasalahan anak
Anak-anak panti asuhan diasuh oleh pengasuh yang berperan sebgai orang
tua, sebagai pelindung, sebagai pembimbing, dan sebagai pembina untuk

20

dapat mengasuh, memberikan perlindungan,bimbingan dan pembinaan
kepada para anak asuh dengan harapan bagi anak-anak anak-anak asuh
tersebut dapat menjadi manusia dewasa, mandiri , berguna dan
bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap masyarakat di kemudian hari.
pengelola panti asuhan adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab
untuk memberikan perlindungan terhadap hak anak-anak sebagai wakil
dari orang tua anak-anak asuhnya dalam memenuhi kebutuhan mental dan
sosial pada anak asuh agar mereka memiliki kesempatan untuk
mengembangkan diri sampai mencapai tingkat kedewasaan yang matang
serta mampu melaksanakan perannya sebagai individu dan warga negara
didalam kehidupan bermasyarakat.
Santoso (2012 : 2) memberikan pengertian “sebuah panti asuhan sebagai
suatu lembaga yang sangat terkenal untuk membentuk perkembangan
anakanak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal
bersama dengan keluarga.”
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa panti asuhan
merupakan salah satu lembaga perlindungan anak yang berfungsi
memberikan perlindungan terhadap hak anak-anak sebagai wakil orang tua
dalam memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh agar mereka
memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri sampai mencapai tingkat
kedewasaan yang matang serta mampu melaksanakan perannya sebagai
individu dan warga negara didalam kehidupan bermasyarakat.

21

Seperti yang tertera dalam visi dan misi Panti Asuhan Harapan Bangsa
berikut ini:
a. Visi:
Terwujudnya kesejahteraan dan kemandirian anak di masyarakat.

b. Misi:
1. Meningkatkan pelayanan dan pembinaan bagi yatim, paitu, yatim
piatu, tidak mampu, dan terlantar.
2. Meningkatkan profesionalisme pekerja sosial dalam pelayanan dan
pembinaan anak.
3. Menjalin kerjasama dengan organisasi atau LSM dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan sosial anak yatim, piatu, yatim piatu
dan keluarga tidak mampu.
4. Meningkatkan sumber daya potensi yang ada di Panti Asuhan
Harapan Bangsa.
Berdasarkan hasil wawancara yang saya laukaukan kepada salah satu staf
pengelola Panti Asuhan Harapan Bangsa adapun kegiatan-kegiatan yang
dilakukan para pengelola panti asuhan selepas jam sekolah para anak asuh
adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan membuat kerajinan tangan dan keterampilan lainnya
Pihak panti asuhan harapan bangsa menginginkan para anak asuhnya
mempunyai keterampilan hidup guna bekal mereka setelah keluar dari
panti asuhan. Hal ini dikarenakan pihak panti asuhan hanya melayani
dan menerima anak asuh dari anak sekolah TK sampai dengan SMA.

22

Setelah itu mereka disehakan kembali kepada keluarga mereka
masing-masing dan masyarakat. Maka dari itu dengan dibekalinya
mereka bebrapa keahlian membuat kerajianan tangan dan keterampilan
lainnya (memcukur rambut) dapat dijadikan mereka sebagai mata
pencaharian utama ataupun sampingan, denagn harapan dapat
membantu meningkatkkan kesejahteraan hidup mereka. Hal ini sesuai
dengan visi dan misi panti asuhan harapan bangsa seperti yang
dituliskan diatas, yakni meningkatkan kesejahteraan hidup para anak
asuh.

2. Pembinanaan mental
Pembinaan

mental

Kewarganegaraan

ini

sebenarnya

adalah

istilah

Pendidikan

yang diadakan oleh pihak panti asuhan.

Dipembinaan mental inilah para anak asuh diajarkan tentang nilai-nilai
tanggung jawab anak asuh selaku warga negara Republik Indonesia.
Disini mereka mengajarkan nilai-nilai tentang tanggung jawab agar
mereka menjadi pribadi yang disiplin, dapat dipercaya dan saling
menghargai akan perbedaan. Hal ini dikarenakan ada berbagai macam
suku yang tinggal di panti asuhan ini. Adapun suku-suku tersebut
adalah Suku Lampung, Jawa serang , Jawa Tengah, Sunda, dan ogan.

3. Siraman rohani
Siraman rohani ini diberikan kepada anak asuh dengan harapan mereka
dapat menjadi warga negara yang bukan hanya taat pada negaranya
tetapi juga taat kepada Tuhan-Nya. Disini mereka diajak untuk

23

mempertebal keimana mereka, mengajarkan apa yang menjadi wajib
dan apa yang menjadi haram serta menambah pengetahuan mereka
tentang nilai tanggung jawab. Biasanya yang mengisi ceramah ini
bukan dari pihak panti melainkan pihak panti asuhan mendatangkan
langsung ustadnya langsung. Hal ini diharapkan agar isi dari siraman
rohani ini lebih menyentuh hati mereka dan mereka mampu
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun hal lain yang dilakukan oleh pihak panti asuhan adalah dengan
mengadakan rajia terkait HP dan barang-barang lainya. Apabila anak asuh
tertangkap tangan menggunaka HP kamera maka HP tersebut akan di sita
dan dikembalikannya pada saat anak asuh tersebut lulus SMA. Hal ini
dilakukan untuk memberikan efek jera dan takut kepada anak-anak asuh
lainnya agar mereka tidak mengikuti jejak temannya tersebut. Selainntu
pihak pengelola panti asuhan juga akan menghukum anak yang tidak
melaksanakan piketnya, memakai seragam sekolah yang tidak rapi dan
pada anak yang membuat kericuhan. Ini dimaksudkan untuk melatih
mereka guna menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

3. Nilai Tanggung Jawab
Sebelum menjelaskan mengenai nilai tanggung jawab saya akan
menjelaskan pengertian nilai menurut Kaelan (2010 : 92) adalah “kualitas
dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun
batin.” Walter dalam kaelan membagi nilai kedalam delapan kelompok
yakni:

24

1. Nilai-nilai ekonomis ( ditunjukkan oleh harga pasar dan meliputi
benda-benda yang dapat dibeli)
2. Nilai-nilai kejasmanian (membantu pada kesehatan, efisiensi,
dan keindahan dari kehidupan badan)
3. Nilai-nilai hiburan (nilai-nilai permainan dan waktu senggang
yang dapat menyumbangkan pada pengayaan kehidupan)
4. Nilai-nilai sosial (berasal mula dari keutuhan kepribadian dan
sosila yang diinginkan)
5. Nilai-nilai watak (keseluuruhan dari keutuhan kepribadian dan
sosila yang diinginkan)
6. Nilai-nilai estetis (nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya
seni)
7. Nilai-nilai intelektual (nilai-nilai pengetahuan dan pengajaran
kebenaran)
8. Nilai-nilai keagamaan
Sedangkan Tanggung jawab dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat
sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk
menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk tanggung
jawab ini menyebabkan terasa sulit merumuskannya dalam bentuk katakata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih
jauh, pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk
melakukan, kesediaan

untuk

melakukan, dan kemampuan untuk

melakukan. Menurut Joko Tri Prasetya dalam Wahyuni (2013:46) tangung
jawab adalah kesadaran maanusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Sedangkan Poerdaminto dalam Reni (2012:33) menyatakan bahwa
“tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan)
untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya. Dengan demikian apabila
terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib

25

menanggung segala sesuatunya.”Dengan kata lain tanggung jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja
maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran dan kewajibannya.

Secara tradisional keluarga adalah tempat dimana manusia saling
memberikan tanggungjawabnya. Si orang tua bertanggungjawab kepada
anaknya, anggota keluarga saling tanggungjawab. Anggota keluarga saling
tolong menolong dalam keadaan susah, saling mengurus di usia tua dan
dalam keadaan sakit, serta saling berbahagia bersama-sama.

Manusia bertanggungjawab terhadap tindakan yang mereka lakukan .
Manusia menanggung akibat dari perbuatannya dan mengukurnya pada
berbagai norma dalam kehidupa sehari-hari. Ini merupakan bentuk dari
tanggungjawab terhadap masayarakat, dimana di dalam masyarakat telah
ada aturan-aturan. Kehidupan bersama antar manus