b. Beban diluar usahaNon Operasional, yaitu beban yang
dikeluarkan yang tidak ada hubungannya dengan usaha pokokutamanya. Misalnya beban bunga, rugi penjualan
aktiva.
B. KODE AKUN
Untuk mempermudah pencatatan, akun umumnya disusun sedemikian rupa dan diberi kode, agar lebih mudah mencarinya dan
mendapatkannya kembali pada kelompoknya masing-masing. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian kode akun, yaitu :
a. Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah untuk diingat. b. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten.
c. Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah
kode yang sudah ada .
Berikut beberapa macam kode akun :
1. Kode Numeral, adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan
nomor 0-9.
a. Kode Nomor berurutan, pada cara ini akun dibei nomor secara
berurutan. Nomor yang diinginkan dapat mulai dari 1 atau 100 atau sesuai yang diinginkan. Contoh :
Nomor Kode
Nama Akun
100 101
102 103
121 122
201 202
Kas Bank
Piutang Usaha Wesel Tagih
Tanah Gedung
Utang Usaha Wesel Bayar
b. Kode Kelompok, dengan cara in akun yang ada dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok dibagi menjadi golongan dan seterusnya diberi nomor kode tersendiri. Kode akun bisa
terdiri atas 2,3, atau 4 angka yang masing-masing mempunya arti tersendiri, misal : suatu akun kas diberi kode 111 1 pertama :
kelompok akun Harta; 1 kedua menunjukkan golongan akun Harta Lancar; 1 ketiga menunjukkan jenis akun kas
Nomor Kode Arti
Angka pertama Angka kedua
Angka ketiga Angka keempat
Kelompok Akun Golongan Akun
Subgolongan Akun Jenis Akun
c. Kode Blok, dalam cara ini, akun yang ada dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok, tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan, dan tiap golongan menjadi beberapa jenis. Masing-masing kelompok,
golongan, dan jenis diberi satu blok nomor kode yang berbeda. Contoh :