107
Imam Makruf, 2014 Manajemen Mutu Layanan Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK di
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
- Dokumen mutu PT
- Masterplan TIK
- Pedomanpanduan akademik
- Pedoman prosedur SOP akademik
- Website PT dan program SIAKAD
- Borang akreditasi program studi
dan akreditasi institusi
F. Pengembangan Instrumen
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
beberapa jenis, yaitu; teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah instrumen dibuat, kemudian dilakukan pengumpulan data, maka perlu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas data. Menurut Moleong 2007, t erdapat
4 kriteria terkait pemeriksaan keabsahan data yaitu derajat kepercayaan
credibility
, keteralihan
transferability
, kebergantungan
dependability
dan kepastian
confirmability
. Sedangkan
teknik pemeriksaan validitas data dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.3. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Moleong, 2007: 327
No. Kriteria
Teknik pemeriksaan
1. Kredibilitas
credibility
Perpanjangan keikutsertaan; ketekunan pengamatan;
trianggulasi; pengecekan
sejawat; kecukupan
referensi; pengecekan anggota.
2. Keteralihan
transferability
Uraian rinci 3.
Kebergantungan
dependability
Audit kebergantungan
108
Imam Makruf, 2014 Manajemen Mutu Layanan Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK di
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Kepastian
confirmability
Audit kepastian
Sedangkan menurut Nana Syaodih 2008, bahwa dalam penelitian kualitatif terdapat 2 dua macam validitas, yaitu validitas internal dan
validitas eksternal. Validitas internal berkaitan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan
dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi, di mana sampel tersebut diambil. Bila sampel
penelitian representatif,
instrumen penelitian
valid dan
reliabel, cara
mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Dalam penelitian ini, untuk melakukan validasi terhadap data yang dikumpulkan, digunakan teknik validitas internal atau kredibilitas data
menggunakan teknik
triangulasi, kecukupan
referensial, ketekunan
pengamatan, dan
analisis kasus
negatif. Masing-masing
teknik yang digunakan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Trianggulasi
Teknik trianggulasi dipilih dengan pertimbangan bahwa dimungkinkan data yang dikumpulkan dengan satu teknik belum cukup meyakinkan dan
mungkin juga terjadi ketidaksamaan antara satu sumber dengan sumber lain. Oleh karena itu dibutuhkan proses trianggulasi data agar data yang
diperoleh dapat diverifikasi kebenarannya. Dalam bahasa Mc. Millan 2001 triangulasi ini disebut dengan
multimethod strategies
. Kemudian
109
Imam Makruf, 2014 Manajemen Mutu Layanan Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK di
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sugiyono 2008: 273 yang mengutip pendapatnya William Wiersma menjelaskan bahwa triangulasi adala
h ”
qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of
multiple data source or multiple data collection procedures
”
.
Dengan pengertian ini, triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik. Triangulasi teknik
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara,
kemudian dicek dengan observasi, dan dokumentasi. 2.
Kecukupan referensial Teknik kecukupan referensial digunakan dalam penelitian ini dengan
pertimbangan bahwa dalam penelitian kualitatif banyak fakta atau data yang bersifat verbal dan memungkinkan terjadinya multi tafsir. Oleh
karena itu dibutuhkan bahan-bahan referensi yang memadai agar membantu dalam proses analisis secara tepat. Yang dimaksud dengan
bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Misalnya, data hasil wawancara
didukung dengan rekaman wawancara, data tentang interaksi manusia didukung dengan gambaran suatu keadaan atau foto-foto. Dengan
demikian, berbagai alat bantu perekam data seperti kamera, handycam, dan lain-lain sangat dibutuhkan untuk mendukung kredibilitas data.
110
Imam Makruf, 2014 Manajemen Mutu Layanan Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK di
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Ketekunan pengamatan
Teknik ketekunan pengamatan digunakan dalam penelitian ini dengan pertimbangan bahwa proses manajemen mutu layanan akademik yang
diteliti merupakan proses yang berjalan secara terus menerus, sehingga dimungkinkan terjadinya perbedaan perilaku dari waktu ke waktu sesuai
kalender akademik yang berlangsung. Dengan demikian dibutuhkan pengamatan secara tekun dalam berbagai kegiatan akademik. Dalam hal
ini, pengamatan dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti proses registrasi semester genap, pengisian KRS dan perwalian, pelaksanaan
perkuliahan, pelaksanaan ujian, dan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh PTIPDUTIPD, staff akademik, dan dosen.
4. Analisis kasus negatif
Teknik ini digunakan dengan pertimbangan bahwa cakupan penelitian ini cukup luas, sehingga dimungkinkan adanya data-data tertentu yang tidak
sama dikarenakan perbedaan pandangan atau perbedaan pemahaman, atau adanya upaya menutupi hal-hal yang bersifat negatif dari responden.
Dengan demikian dibutuhkan kajian lebih intens terhadap data-data minor yang diperoleh agar dapat dipastikan kebenarannya. Validitas data juga
dilakukan dengan analisis kasus negatif. Mc Millan 2001: 410 mendefinisikan kasus negatif dengan ”
a situation, a social scene, or a
participant’s view that contradicts the emerging pattern of meanings”. Sementara itu Sugiyono 2008 menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan kasus negatif adalah data yang berbeda dari data lain yang telah
111
Imam Makruf, 2014 Manajemen Mutu Layanan Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK di
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dikumpulkan. Jika
data yang
diperoleh selama
proses tertentu
menunjukkan adanya informasi A, tetapi kemudian ditemukan ada yang memberi informasi B, maka hal inilah yang perlu dianalisis secara
mendalam. Tujuannya
adalah untuk
memastikan informasi
yang sebenarnya, karena bisa jadi meskipun persentase pemberi informasi
menyebutkan A, tetapi data yang benar adalah B. Artinya, bisa jadi para pemberi informasi itu tidak menyampaikannya secara obyektif. Hal seperti
ini ditemukan terutama terkait dengan implementasi layanan akademik yang dirasakan mahasiswa dan dosen.
Untuk menguji reliabilitas data, digunakan uji
dependability
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Dengan demikian
proses audit dilakukan mulai dari penentuan masalahfokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji
keabsahan data, sampai dengan membuat kesimpulan. Dalam hal ini, peneliti berupaya untuk melakukan dokumentasi terhadap semua proses penelitian
mulai awal sampai akhir. Misalnya, dengan membuat fieldnote atau catatan lapangan yang dilampirkan dalam laporan penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data