Hal Penting Dalam Perancangan Poros

memutar poros engkol sebanyak satu putaran demikian pula sebaliknya, satu putaran poros engkol akan mengakibatkan terjadinya gerak translasi torak sepanjang TMA-TMB-TMA. Pada poros engkol terdapat roda gaya sebagai sumber energi yang menjaga agar poros engkol dapat terus berputat dengan stabil untuk menggerakkan torak ketika melakukan langkah buang, langkah isap dan langkah kompresi. Pada umumnnya poros meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi dan rantai. Dengan demikian poros tersebut mendapat beban puntir dan beban lentur sehingga pada permukaan poros terjadi tegangan puntir yang disebabkan adanya momen puntir dan tegangan lentur yang disebabkan adanya momen lentur. Beban yang bekerja pada poros pada umumnya adalah beban berulang, jika poros tersebut mempunyai roda gigi untuk meneriuskan daya besar maka kejutan yang besar akan terjadi pada saat mulai atau sedang berputar

2.1.2 Hal Penting Dalam Perancangan Poros

Untuk merancang sebuah, hal-hal seperti dibawah ini harus diperhatikan: A. Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapaaat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara keduanya, juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti poros baling-baling pada turbin. Kelelahan tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil poros bertangga atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus direncanakan sehingga cukup kuat menahan beban-beban diatas. B. Kekakuan Poros Meskipun sebuah poros mempunyai kekakuan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirannya terlalu besar maka akan mengakibatkan ketelitian pada mesin perkakas atau gerakan dan suara pada turbin dan kotak roda gigi. Oleh karena itu disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan dilayani oleh poros tersebut. 5 C. Putaran Kritis Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya maka maka putaran tersebut disebut putran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar torak, motor listrik dan lain-lainnya. Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikan rupa sehingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya. D. Korosi Bahan-bahan tahan korosi termasuk plastik harus dipilih untuk poros propeler dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif. Demikian juga untuk poros-poros yang terancam kavitasi, dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi. E. Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan difinishing, baja karbon kontruksi mesin disebut baja bahan S-C yang dihasilkan dari ingot yang di-kill baja yang dioksidasikan dengan fero silikon dan dicor,kadar karbon terjamin. Meskipun deminikian bahan ini kelurusannya agak kurang tetap dan mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnnya bila diberi alur pasak, kaarena ada tegangan sisa didalamnya. Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekakuannya bertambah. Poros-poros yang digunakan untuk meneruskan putaran tinggi umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan pada keausan. Rumus-rumus yang digunnakan : 1. Daya rencana P F P c d   Dimana : 6  d P daya rencana kW  c F faktor koreksi tabel 1.6  P daya noominal output dari motor penggerak   1 . 1 , 7 , pers hal sularso 2.Gaya batang torak t e s A P F   = 4 450000 2 D a n Z V N l        Dimana :  s F gaya batang torak kg  N daya motor dk  l V volume langkah torak cm  Z jumlah silinder  n putaran rpm  a jumlah siklus per putaran  D diameter silinder 3. Torsi motor n N T 71620  Dimana:  T torsi motor kgmm 4. Tegangan geser yang diijinkan 2 1 Sf Sf B a     Dimana:  a  tegangan geser yang diijinkan       2 mm kg  B  kekuatan tarik       2 mm kg  1 Sf faktor keamanan akibat masa = 6  2 Sf faktor keamanan akbat tegangan = 1,5 – 3 7   5 . 1 . , 8 . , pers hal sularso 5. Diameter terbesar     3 1 2 2 1 , 5 t kt m km a ds      Dimana:  ds diameter terbesar mm  km - faktor koreksi momen lentur yang tetap = 1,5 - fakkor koreksi akibat tumbukan ringan = 1,5 – 2 -faktor koreksi akibat tumbukan berat = 2 – 3  kt - faktor koreksi untuk beban yang halus = 1 - faktor keamanan akbat tumbukan yang ringan = 1 – 1,5 - faktor keamanan akabat tumbukan yang berat = 1,5 – 3   20 . 1 . , 18 . , pers hal Sularso

2.2 Pasak