2 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi wajib retribusi, bahwa
keberatan yang diajukan harus diberi keputusan oleh Kepala Daerah.
3 Keputusan Kepala Daerah atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah
besarnya retribusi yang terutang. 4 Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1
telah lewat dan Kepala Daerah tidak memberikan suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap
dikabulkan.
Pasal 20
1 Jika pengajuan
keberatan dikabulkan
sebagian atau
seluruhnya, kelebihan pembayaran retribusi dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 dua persen
sebulan untuk paling lama 12 dua belas bulan.
2 Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkannya SKRDLB.
BAB XVI PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 21
1 Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Kepala
Daerah. 2 Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan
sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
harus memberikan keputusan.
3 Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 2 telah dilampaui dan Kepala Daerah tidak memberikan suatu
keputusan, permohonan pengembalian pembayaran retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam
jangka waktu paling lama 1 satu bulan.
4 Apabila wajib retribusi mempunyai utang retribusi lainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.
5 Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dalam jangka waktu paling
lama 2 dua bulan sejak diterbitkannya SKRDLB.
6 Jika pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat jangka waktu 2 dua bulan sebagaimana
dimaksud pada ayat 5, Kepala Daerah memberikan imbalan bunga sebesar 2 dua persen sebulan atas keterlambatan
pembayaran kelebihan pembayaran retribusi.
7 Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Peraturan
Kepala Daerah.
BAB XVII KEDALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 22
1 Hak untuk melakukan penagihan retribusi menjadi kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 3 tiga tahun terhitung sejak
saat terutangnya retribusi, kecuali jika wajib retribusi melakukan tindak pidana di bidang retribusi.
2 Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tertangguh jika :
a. diterbitkan Surat Teguran; atau b. ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik
langsung maupun tidak langsung. 3 Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud
pada ayat 2 huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut.
4 Pengakuan utang retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b, adalah wajib retribusi dengan
kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.
5 Pengakuan utang retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b, dapat diketahui dari pengajuan
permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh wajib retribusi.
BAB XVIII PENGHAPUSAN PIUTANG