KESIMPULAN DAN SARAN BALOK BETON DENGAN TULANGAN TARIK BAJA SIKU.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada pengujian
kekuatan Balok baja profil L yang dibebani arah aksial dengan pemberian cor
beton pengisi adalah sebagai berkut :
1.
Beban maksimum rata-rata pada balok dengan baja profil L adalah
40,3369 kN dan hal ini melebihi dari perhitungan teoritis yaitu 26 kN.
2.
Defleksi maksimum yang dapat dicapai sebesar 10,82 mm pada beban
maksimum.
3.
Balok mengalami defleksi sehingga menyebabkan terjadinya retakan yang
sering disebut retakan lentur.
Pada pengujian balok beton dengan baja profil L1 (30x30x2,3mm)
beban maksimum yang mampu ditahan sebesar 40,3369 kN dengan Defleksi
lenturnya 10,82 mm, sedangkan balok dengan baja profil L2 (23x23x1,9mm)
beban maksimum yang mampu ditahan sebesar 34,144 kN dengan Defleksi
lenturnya 5,92 mm.
53
6.2.
Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah :
1.
Pada penelitian ini balok dengan tulangan tarik baja siku sebaiknya
menggunakan mutu baja yang sama.
2.
Untuk penelitian balok yang akan datang sebaiknya dibandingkan kuat
lenturnya balok dengan profil L dengan balok dengan baja ulir.
.
54
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph E., 1985, Disain Baja Konstruksi (Structural Steel Design),
Penerjemah Pantur Silaban, Ph. D., Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dipohusodo Istimawan, 1994, Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T15-1991-03, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
SNI-03-1729-2002, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan
Gedung, Badan Standardisasi Nasional BSN.
SNI-03-2847-2002, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional BSN.
Tall, Lambert, 1974, Structural Steel Design, The Ronald Press Company, New
York.
Tjokrodimuljo, 1992, Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta
55
LAMPIRAN
Laampiran
1
Pemeriksaan
n Kandungan
n Zat
56
Orrganik Dalaam Pasir Sebbelum
Dicuci
D
Univversitas Atm
ma Jaya Yo
ogyakarta
Faku
ultas Teknik
Prog
gram Studi Teknik
T
Sipil
Labo
oratorium Struktur
S
Dan
n Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta
a 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/10
054, Fax. (62-27
74) 562258
PEM
MERIKSAA
AN KANDU
UNGAN ZA
AT ORGANIK DALA
AM PASIR
R
SE
EBELUM DICUCI
D
1.
Baahan
:
a Pasir kerring tungk
a.
ku, asal : Merapi
M
Vo
olume 130 cc
c
b Larutan NaOH 3 %
b.
2.
Allat
3.
Sk
ketsa
: Gelas
G
ukurr, ukuran
2 cc
: 250
NaOH 3%
%
2000 cc
Pasir
4.
mkan selam
ma 24 jam, warna
w
laru
utan diatass pasir sesu
uai
Haasil didiam
deengan warn
na Gardnerr Standard Color no. 5 / ( 8 ) / 11 / 14 / 16
Kesimpulan : Pasir perlu
p
dicuci dahulu karrena kandunngan zat orgganiknya ban
nyak.
Laampiran
57 2
Pemeriksaan
n Kandungann Zat
O
Organik Dalaam Pasir Seetelah
Dicuci
D
Univversitas Atm
ma Jaya Yo
ogyakarta
Faku
ultas Teknik
Prog
gram Studi Teknik
T
Sipil
Labo
oratorium Struktur
S
Dan
n Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta
a 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/10
054, Fax. (62-27
74) 562258
MERIKSAA
AN KANDU
UNGAN ZA
AT ORGANIK DALA
AM PASIR
R
PEM
SE
ESUDAH DICUCI
D
1.
Bahann
:
a. Paasir kering tungku,
t
asall
:
Merapi
Volum
me 130 cc
a.
Larutaan NaOH 3 %
2.
Alat
:
Gelas ukur, ukkuran
:
250 cc
3.
Sketsaa
NaOH 3%
%
2000 cc
Pasir
4.
mkan selam
ma 24 jam, warna
w
laru
utan diatass pasir sesu
uai
Haasil didiam
deengan warn
na Gardnerr Standard Color no. ( 5) / 8 / 11 / 14 / 16
Kesimpulaan
: Seteelah dicuci,, zat organik
k di dalam pasir
p
sedikiit sehingga dapat
diguunakan sebbagai bahan
n pembuat beton
b
L
Lampiran
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Peemeriksaan Kandungan
n Lumpur
58
Daalam Pasir
Fa
akultas Tekknik
Pro
ogram Stud
di Teknik Sipil
Laboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
B
Jln. Babarssari 44,Yogyakarta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PEMERIKS
SAAN KAN
NDUNGAN
N LUMPUR
R DALAM
M PASIR
1.
Bahann
: a. Pasirr kering tung
gku asal : Merapi
M
denggan berat 10
00 gram
b. Air jeernih asal
2.
Alat
:
L
LSBB
Prodii TS FT-UA
AJY
: a. Gelass ukur, ukurran
:
250 ccc
b. Timbbangan
c. Tunggku (oven), suhu dibuatt antara 1055oC – 110oC
d. Air tetap
t
jernih setelah 300
Kali ppengocokan
e. Pasirr + piring masuk
m
tungkku tanggal : 29/03/201
10
Jam :
3.
11.00
Sketsaa
Air 12 cm
m
Pasir
4.
Hasill
Setelaah pasir keluuar tungku tanggal
:
12/004/2010
a. berat pirinng + pasir
:
2001
gram
b. berat pirinng kosong
:
113
gram
c. berat pasirr
Kaandungan luumpur =
:
88
3
Jam : 10
0.00
g
gram
1000− 88
x100.%=12%
1
100
Keesimpulan : Kandungan lumpur dalam
d
pasirr 12 % meleebihi syarat yang
ditentukann yaitu 5% maka haruss dilakukan pencucian.
Lampiran
n
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Fa
akultas Tekknik
59Berat Jenis
Pemerik
ksaan
Pasir
Pro
ogram Stud
di Teknik Sipil
Laboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
B
Jln. Babarssari 44,Yogyakarta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PE
EMERIKS
SAAN BER
RAT JENIS
S PASIR
Bahan
:
Pasir
Asal dari
:
Merapi
Keadaan
:
Lapangan
Diperiksa tgl.
:
05/04/2010
No.
meriksaan
Pem
Berat
A
B
Berat
Contohh Jenuh Kerring Permuk
kaan (SSD) – (500)
500
B
B
Berat
contohh kering
498
C
B
Berat
labu + air, temperatur 25°
652
D
B
Berat
labu + contoh (SS
SD) + air, tem
mperatur 255°C
973
E
F
G
H
B Bulk =
BJ
A
(C
C + 500 − D)
2,7933
3
B Jenuh Kerring Permukkaan (SSD)) =
BJ
B Semu (Appparent) =
BJ
B
(C + 5000 − D)
B
(C + B − D)
Penyerapan (Absorption
(
n) =
(500 − B )
x100%
B
4
2,7821
2,8135
5
0,4016
6
Laampiran
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
a
Fa
akultas Tekknik
5
60
Peemeriksaan Keausan
A
Agregat
Kassar Dengan Mesin Los Angeles
Prrogram Stud
di Teknik Sipil
S
La
aboratorium
m Struktur Dan
D Bahan Bangunan
B
arta 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 5654
411 PSW. 1053
3/1054, Fax. (62
2-274) 562258
Jln. Babarrsari 44,Yogyaka
ERIKSAAN
N KEAUSA
AN AGREG
GAT KASA
AR
PEME
DENGAN
N MESIN LOS
L
ANGE
ELES
1. Bahann
: Krikil
K
2. Asal
: Clereng
C
ngan
Grradasi Sarin
Tertah
han
Lolos
½
3/8
¾
½
Berat sebbelum (A)
Berat Sessudah Diayaak Saringann No. 12
(B)
Berat Sessudah (A-B)
Keausan = A − B × 1000 %
A
Ukurran Saringaan
Tertaahan
Lolos
1
1 1/2
3//4
1
3/4
1//2
3//8
1/2
1//4
3/8
1/4
No. 4
No. 4
No. 8
Total
aja
Jumllah Bola Baj
A
12
Beraat Saringan
n
Massing-Masing
g
A
Agregat
25500 gram
25500 gram
5000 graam
3800 graam
1200 graam
24 %
Berat Agregat
B
C
2500
2500
5000
11
8
Kesimpulaan : Menuruut AASHTO
O 40,5% < 50%,
5
memeenuhi syaratt
D
6
Laampiran
6
61
Peemeriksaan Kadar
K
Air Kerikil
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Fakultas Teknik
ogram Stud
di Teknik Siipil
Pro
Laboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) 562258
PE
EMERIKSA
AAN KADAR AIR KERIKIL
K
B
1. Bahan
2. Asal
A
: Kerikil
K
: Clereng
Kerrikil
Pemeriksaaan
No
1
2
3
4
5
6
Berat tinbox
Berat tinbox + contoh basaah
Berat tinbox + contoh keriing
Berat air (2) - (3)
Berat kering (3)
( – (1)
Wa =
(4)
x 100%
1
(5)
K
Kadar
air reraata
A
B
9
9,79
1003,3
1002,73
0
0,57
922,94
8,27
94,9
94,5
0,4
86,33
0,55025
0,5025
0,31553 %
Laampiran
U
Universitas
Atma Jaya
a Yogyakartta
Fakultas Teknik
62
7
Pem
meriksaan Berat
B
Jenis Kerikil
K
P
Program
Sttudi Teknik Sipil
L
Laboratoriu
um Struktur Dan Bahan
n Bangunan
n
Jln. Bab
barsari 44,Yogya
akarta 55281 .K
Kotak Pos - 108
86 (0274) 56
65411 PSW. 10
053/1054, Fax. (62-274)
(
562258
PEMER
RIKSAAN BERAT JE
ENIS KRIC
CAK/KRIK
KIL
Bahan
: Krikil
Asal dari
: Clereng
L
: Lapangan
Keadaan
: 07/04/20010
Diperiksa tgl.
Krikil ukuuran 3/8” yaang telah diccuci
Berat krikkil
: 1000
1
gram masuk oveen tanggal
Keluar oven tgl.
10
07/04/201
: 08/0
04/2010
A)
Berat kerinng oven (A
: 989 gram
g
Masuk airr 24 jam tgll
: 06/04/2010
0
Keluar airr tgl
: 07/04/2010
0
permukaaan dibersihkkan (kering))
Berat SSD
D (B)
: 1005
5 gram
kawat
a (C)
Berat conttoh dalam air
Bulk spesif
ific grafity
A
B −C
Bulk spesif
ific grafity (SSD)
(
Apparent spesific
s
graf
afity
Absorptionn
: 616,4
6
gram
:
B
B −C
A
A−C
B− A
x 100 % :
A
0
2,5450
:
2,5862
:
2,6543
1,6178
8%
diimasukkan ddalam keran
njang
Laampiran
8
63
P
Pengujian Kuat
K Tarik Baja
B
Ø 6mm
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Fa
akultas Tekknik
Program Stud
di Teknik Sipil
aboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
B
La
Jln. Babarssari 44,Yogyaka
arta 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 5654
411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PENGUJIIAN KUAT TARIK
T
BAJA
A Ø 6 mm
Ø =
5.9
A =
27
7.33971007
Po =
104.8
mm
mm2
mm
Beban (kgf)
B
Beban
(N)
Teganga
an (Mpa)
ΔP.10^-2
ε
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
910
920
930
940
950
960
970
0
980.671
1961.342
2942.013
3922.684
4903.355
5884.026
6864.697
7845.368
8826.039
8
8924.1061
9
9022.1732
9
9120.2403
9
9218.3074
9
9316.3745
9
9414.4416
9
9512.5087
0
35.869
983906
71.739
967811
107.60
095172
143.47
793562
179.34
491953
215.21
190343
251.08
888734
286.95
587125
322.82
285515
326.41
155354
330.00
025193
333.58
895032
337.17
764871
340.7
763471
344.35
504549
347.93
374389
0
2
4
6
7
9
13
15
16.5
18
18.5
22
23
23.5
25
31
37.5
0
0.00019084
0.00038
81679
0.00057
72519
0.00066
67939
0.00085
58779
0.00124
40458
0.00143
31298
0.00157
74427
0.00171
17557
0.00176
65267
0.00209
99237
0.00219
94656
0.00224
42366
0.00238
85496
0.00295
58015
0.00357
78244
Beban maaksimum :
9 kgf
970
f maksimuum
:
3
347,9374
MPa
E
:
1150366,3653 MPa
Laampiran
9
64
Pengujian Kuat Tarik Baj
aja Siku
2,,3 mm
Universitas Atma Jaya
a Yogyakarrta
Fakultas Teknik
Program Sttudi Teknik Sipil
Laboratoriu
um Struktur Dan Bahan
n Bangunan
n
Jln. Bab
barsari 44,Yogya
akarta 55281 .K
Kotak Pos - 108
86 (0274) 56
65411 PSW. 10
053/1054, Fax. (62-274)
(
562258
PENGUJIAN
N KUAT TA
ARIK BAJA SIKU
S
2.3 mm
m
p=
17.62
mm
2.2
mm
A=
38.764
mm
Po =
114.37
mm
l=
Beban (k
kgf)
Beeban (N)
Tegangan
n (Mpa)
ΔP.10^-2
ε
0
100
200
300
400
500
600
700
800
850
900
960
0
980.671
9
1961.342
2
2942.013
3
3922.684
4
4903.355
5
5884.026
6
6864.697
7
7845.368
83
335.7035
8
8826.039
94
414.4416
0
25.2984
49861
50.5969
99721
75.8954
49582
101.193
39944
126.49
92493
151.790
09916
177.089
94902
202.387
79889
215.037
72382
227.686
64875
242.865
55866
0
4
8
10
13
18
23
27
33
39
80
160
0
0.00034
49742
0.00069
99484
0.00087
74355
0.00113
36662
0.00157
73839
0.00201
11017
0.00236
60759
0.00288
85372
0.00340
09985
0.00699
94841
0.01398
89683
Beban maaksimum :
9 kgf
960
f maksimuum
:
2
242,8656
MPa
M
E
:
6
63061,0485
5 MPa
L
Lampiran
100
65 Baaja Siku
Peengujian Ku
uat Tarik
1,9 mm
Unive
ersitas Atm
ma Jaya Yog
gyakarta
Fakulltas Teknikk
Progrram Studi Teknik
T
Sipil
Laborratorium Strruktur Dan Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta
4
5
55281
.Kotak Pos
P - 1086 (0274) 565411 PSW.
P
1053/1054, Fax. (62-274
4) 562258
T
BAJA
A SIKU 1,9 mm
m
PENGUJIIAN KUAT TARIK
P =
15.62
m
mm
L =
2.3
m
mm
A =
35.926
m
mm
Po =
104.5
m
mm
Beban (k
kgf)
Beb
ban (N)
Tegangan (Mpa)
Δ
ΔP.10^-2
ε
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1110
1270
0
98
80.671
196
61.342
294
42.013
392
22.684
490
03.355
588
84.026
686
64.697
784
45.368
882
26.039
98
806.71
1088
85.4481
1245
54.5217
0
27.29697
7155
54.59394
4311
81.89091
1466
109.1878
8862
136.4848
8578
163.7818
8293
191.0788
8009
218.3757
7724
245.672
2744
272.9697
7155
302.9963
3842
346.6715
5387
0
3
5
6
8
10
12
14
16
17
19
30.5
42.5
0
0.000287
7081
0.000478
8469
0.000574
4163
0.00076
6555
0.000956
6938
0.001148
8325
0.001339
9713
0.00153
311
0.001626
6794
0.001818
8182
0.00291
1866
0.004066
6986
Beban maaksimum :
1
1270
kgf
f maksimuum
:
3
346,6715
MPa
E
:
1150133,3435 MPa
Lam
mpiran
Universitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
11
66
Perhiitungan Teo
oritis Kuat Tarik
T
Baaja Siku 23x
x23x1,9 mm
m
Fakultas Tekn
nik
Pro
ogram Studi Teknik Sipil
Lab
boratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
Jln. Babarsa
ari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 56541
11 PSW. 1053/1
1054, Fax. (62-2
274) 562258
PERHITU
UNGAN TEO
ORITIS KUA
AT TARIK BA
AJA SIKU 23
3x23x1,9 m
mm
0.85fc
a=
Tc
200 mm
49
170.64
Z =
Ts
29.35
51
150 mm
a
P/2
P/2
8 Wu l^2 + Pa/2
P
Mu = 1/8
Hitung :
AS
=
220.78
Rho
=
0
0.00863
rho max =
0.0323
mm
m2
karena rho< rho max dpt
d dipastika
an tulangan baja
b
luluh
fy
=
34
46.6715
rho min
=
0.0
0040384
<
a
=
30.014954
m
mm
2
Z = d- a/2
Z = 155.64152
Mp
pa
mm
m
Mn
=
11912512
Mr
=
9.530
KN
Nm
Mu
=
0
0.70608
KN
N/m
berat balo
ok
3
0.00863
Nm
mm =
11.91251
KNm
? (trial)
=
Pu
=
31
Mu
=
9
9.65304
Balok Ha
ancur pada MU
M > Mr . . . !!!
KN
N ( trial errorr )
>
9.530
KNm
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Fa
akultas Tekknik
Prrogram Stud
di Teknik Sipil
S
Lam
mpiran
12
67
Perhhitungan Teeoritis Kuat Tarik
B
Baja Siku 30x30x2,3 mm
m
La
aboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
B
Jln. Babarssari 44,Yogyaka
arta 55281 .Kottak Pos - 1086 (0274) 5654
411 PSW. 1053//1054, Fax. (62-274) 562258
UNGAN TEO
ORITIS KUA
AT TARIK BA
AJA SIKU 30
0x30x2,3m
mm
PERHITU
0.85fc
a=
Tc
2000 mm
49
170.64
Z =
Ts
29.35
51
150 mm
a
P/2
P/2
8 Wu l^2 + Pa/2
P
Mu = 1/8
Hitung :
AS
=
2
265.42
Rho
=
0.01037
rho max =
0
0.0323
mm
m2
karena rho< rho maxx dpt dipastikkan tulangan baja luluh
Fy
=
242
2.8655
rho min
=
0.00
057645
<
a
=
25.2
278965
mm
m
a
Z = d- a/2
158.00952
mm
m
Mn
=
101
185509
Nm
mm =
Mr
=
8.148
KN
Nm
Mu
=
0.70608
KN
N/m
berat balok =
Mp
pa
0.01037
10
0.18551
? (trial)
Pu
=
26
Mu
=
8.15304
KN
N ( trial error )
<
Balok Hancur pada MU > Mr . . . !!!
8.14
48
KNm
KN
Nm
Universitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Lam
mpiran
13
68
Peerencanaan Adukan
A
Unntuk
Beton Normal
Fakkultas Tekn
nik
Pro
ogram Studi Teknik Sipil
Lab
boratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
Jln. Babarsa
ari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 56541
11 PSW. 1053/1
1054, Fax. (62-2
274) 562258
PERENCA
ANAAN AD
DUKAN UNTUK
U
BE
ETON NOR
RMAL
(S
SNI T-15-1
1990-03)
A. Data Bahan
B
1. Baahan agregat halus (passir)
: Merrapi, Yogyakkarta
2. Baahan agregat kasar (kerrikil) : Kalii Clereng, Sleman,
S
Yoggyakarta
3. Jennis Semen
: Gressik Tipe I
4. Faaktor Air Sem
men
: 0,5
B. Data Specific
S
Grravity
1. Specific graviity agregat halus
h
(pasir))
: 2,7640
2
kgg/m3
k
(kerik
kil)
2. Specific graviity agregat kasar
: 2,5227
2
3. Abbsorption aggregat haluss (pasir)
: 0,4016
0
%
4. Abbsorption aggregat kasarr (kerikil)
: 1,6178
1
%
kgg/m3
C. Hitungan
u
28 harri. f’c = 20 MPa.
M
1. Kuuat tekan beeton yang diiisyaratkan (f’c) pada umur
2. Meenentukan nilai
n
deviassi standar berdasarkan
b
tingkat muutu pengend
dalian
pellaksanaan pencampura
p
an.
3. Nilai margin ditentukan
d
s
sebesar
12 MPa
M
k tekan beton
b
rata-raata yang dirrencanakan.
4. Meenetapkan kuat
f’ccr = f’c + m = 20 + 12 = 32 MPa
5. Meenentukan jenis semen
Jennis semen kelas
k
I (PC)
6. Meenetapkan jenis agregaat
Aggregat haluss : pasir alam
m
Aggregat kasarr : alam/buaatan (alat peemecah batuu)
7. Meenetapkan faktor
f
air seemen, berdaasarkan jennis semen yaang dipakaii, dan
kuuat tekan ratta-rata silinnder beton yang
y
direncanakan padda umur terttentu.
Direncanakann sebesar 0,55.
f
air semen maksim
mum.
8. Meenetapkan faktor
69
Tabel 3 SK SNI T-15-1990-03, untuk beton dalam ruangan bangunan
sekeliling non korosif, beton di luar ruangan bangunan terlindung dari
hujan dan terik matahari langsung. Fas maksimum 0,6.
Bandingkan dengan no. 7, dipakai yang terkecil. Jadi digunakan fas 0,5.
9. Menetapkan nilai “slump”.
Digunakan nilai slump dengan nilai maksimum 150 mm minimal 75 mm.
10. Menetapkan besar butir agregat maksimum diambil nilai terkecil dari :
-
1/3 tebal beton (120) = 1/3 x 120 = 40 mm.
-
3
/4 jarak bersih antar baja tulangan (70) = 3/4 x 70 = 52,5 mm.
-
1
/5 jarak terkecil bidang bekesting = 1/5 x 150 = 30 mm
Besar butiran maksimum ditetapkan/diambil 40 mm.
11. Menetapkan jumlah air yang diperlukan tiap m3 beton.
(Tabel 6 SK SNI T-15-1990-03)
-
ukuran maksimum 40 mm
-
nilai “slump” 75 mm – 150 mm
A = (0,67 x Ah) + (0,33 x Ak)
= (0,63 x 175) + (0,37 x 205) = 184,9 lt = 184,9 kg.
Dengan :
Ah = jumlah air yang diperlukan jenis agregat halusnya.
Ak = jumlah air yang diperlukan jenis agregat kasarnya.
12. Menghitung berat semen yang diperlukan :
-
per m3 beton
: (A / fas) = (184,9/0,5) = 369,8 kg
13. Keperluan semen minimum :
( Tabel 3 SK SNI T-15-1990-03), beton dalam ruang bangunan, keadaan
keliling non korosif , fas 0,5, jumlah semen minimum 275 kg/m3 beton.
14. Jumlah semen yang dipakai 369,8 kg.
15. Penyesuaian jumlah air atau fas (tetap 0,5).
16. Penentuan daerah gradasi agregat halus
(Grafik 3 – 6 SK SNI T-15-1990-03).
17. Perbandingan agregat halus dan kasar.
(Grafik 10 – 12 SK SNI T-15-1990-03)
70
-
ukuran maksimum 30mm
-
nilai “slump” 75 mm – 150 mm
-
fas 0,5
-
jenis gradasi pasir no. 2 Î Grafik 10 – 12 SK SNI T-15-1990-03
Diambil proporsi pasir = 38 %
Berat jenis agregat campuran :
= (P/100) x Bj agregat halus + (K/100) x Bj agregat kasar
= (38/100) x 2,7640 + (62/100) x 2,5227
= 2,6144 kg/m3
P = % agregat halus terhadap agregat campuran
K = % agregat kasar terhadap agregat campuran
18. Berat jenis beton
Grafik 13 SK SNI T-15-1990-03, terlihat :
Bj campuran (langkah 18) Î 2,6144 kg/m3Î dibuat karena terdekat
-
Keperluan air yaitu 184,9 kg (langkah 11) Î ditarik garis vertikal ke
atas sampai dengan kurva, ditarik garis ke kiri didapat 2380 kg/m3.
19. Keperluan agregat campuran
= berat beton tiap m3 – Keperluan air dan semen
= 2380 – (184,9 + 369,8) = 1825,3 kg/m3
20. Menghitung berat agregat halus
Berat agregat halus
= % berat agregat halus x keperluan agregat
campuran
= 38 % x 1825,3 = 693,614 kg/m3
21. Menghitung berat agregat kasar
= hasil langkah 20 – hasil langkah 21
= 1825,3 – 693,614 = 1131,686 kg/m3
Kebutuhan Bahan Susun Adukan Beton Normal :
•
Semen
= 369,8
kg/m3
•
Pasir
= 693,614
kg/m3
•
Kerikil
= 1131,686 kg/m3
•
Air
= 184,9
kg
Foto Dokumentasi Penelitian
Foto : Pengelasan Baja Siku
dengan Pengaku Tulangan
Diameter 6mm
Foto : Pengecoran Balok Beton
Foto: Pembuatan Silinder Beton
Foto : Benda Uji
Foto : Pengujian Balok Baja Siku
Foto : Benda Uji setelah di Uji (Hancur)
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada pengujian
kekuatan Balok baja profil L yang dibebani arah aksial dengan pemberian cor
beton pengisi adalah sebagai berkut :
1.
Beban maksimum rata-rata pada balok dengan baja profil L adalah
40,3369 kN dan hal ini melebihi dari perhitungan teoritis yaitu 26 kN.
2.
Defleksi maksimum yang dapat dicapai sebesar 10,82 mm pada beban
maksimum.
3.
Balok mengalami defleksi sehingga menyebabkan terjadinya retakan yang
sering disebut retakan lentur.
Pada pengujian balok beton dengan baja profil L1 (30x30x2,3mm)
beban maksimum yang mampu ditahan sebesar 40,3369 kN dengan Defleksi
lenturnya 10,82 mm, sedangkan balok dengan baja profil L2 (23x23x1,9mm)
beban maksimum yang mampu ditahan sebesar 34,144 kN dengan Defleksi
lenturnya 5,92 mm.
53
6.2.
Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah :
1.
Pada penelitian ini balok dengan tulangan tarik baja siku sebaiknya
menggunakan mutu baja yang sama.
2.
Untuk penelitian balok yang akan datang sebaiknya dibandingkan kuat
lenturnya balok dengan profil L dengan balok dengan baja ulir.
.
54
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph E., 1985, Disain Baja Konstruksi (Structural Steel Design),
Penerjemah Pantur Silaban, Ph. D., Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dipohusodo Istimawan, 1994, Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T15-1991-03, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
SNI-03-1729-2002, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan
Gedung, Badan Standardisasi Nasional BSN.
SNI-03-2847-2002, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional BSN.
Tall, Lambert, 1974, Structural Steel Design, The Ronald Press Company, New
York.
Tjokrodimuljo, 1992, Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta
55
LAMPIRAN
Laampiran
1
Pemeriksaan
n Kandungan
n Zat
56
Orrganik Dalaam Pasir Sebbelum
Dicuci
D
Univversitas Atm
ma Jaya Yo
ogyakarta
Faku
ultas Teknik
Prog
gram Studi Teknik
T
Sipil
Labo
oratorium Struktur
S
Dan
n Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta
a 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/10
054, Fax. (62-27
74) 562258
PEM
MERIKSAA
AN KANDU
UNGAN ZA
AT ORGANIK DALA
AM PASIR
R
SE
EBELUM DICUCI
D
1.
Baahan
:
a Pasir kerring tungk
a.
ku, asal : Merapi
M
Vo
olume 130 cc
c
b Larutan NaOH 3 %
b.
2.
Allat
3.
Sk
ketsa
: Gelas
G
ukurr, ukuran
2 cc
: 250
NaOH 3%
%
2000 cc
Pasir
4.
mkan selam
ma 24 jam, warna
w
laru
utan diatass pasir sesu
uai
Haasil didiam
deengan warn
na Gardnerr Standard Color no. 5 / ( 8 ) / 11 / 14 / 16
Kesimpulan : Pasir perlu
p
dicuci dahulu karrena kandunngan zat orgganiknya ban
nyak.
Laampiran
57 2
Pemeriksaan
n Kandungann Zat
O
Organik Dalaam Pasir Seetelah
Dicuci
D
Univversitas Atm
ma Jaya Yo
ogyakarta
Faku
ultas Teknik
Prog
gram Studi Teknik
T
Sipil
Labo
oratorium Struktur
S
Dan
n Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta
a 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/10
054, Fax. (62-27
74) 562258
MERIKSAA
AN KANDU
UNGAN ZA
AT ORGANIK DALA
AM PASIR
R
PEM
SE
ESUDAH DICUCI
D
1.
Bahann
:
a. Paasir kering tungku,
t
asall
:
Merapi
Volum
me 130 cc
a.
Larutaan NaOH 3 %
2.
Alat
:
Gelas ukur, ukkuran
:
250 cc
3.
Sketsaa
NaOH 3%
%
2000 cc
Pasir
4.
mkan selam
ma 24 jam, warna
w
laru
utan diatass pasir sesu
uai
Haasil didiam
deengan warn
na Gardnerr Standard Color no. ( 5) / 8 / 11 / 14 / 16
Kesimpulaan
: Seteelah dicuci,, zat organik
k di dalam pasir
p
sedikiit sehingga dapat
diguunakan sebbagai bahan
n pembuat beton
b
L
Lampiran
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Peemeriksaan Kandungan
n Lumpur
58
Daalam Pasir
Fa
akultas Tekknik
Pro
ogram Stud
di Teknik Sipil
Laboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
B
Jln. Babarssari 44,Yogyakarta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PEMERIKS
SAAN KAN
NDUNGAN
N LUMPUR
R DALAM
M PASIR
1.
Bahann
: a. Pasirr kering tung
gku asal : Merapi
M
denggan berat 10
00 gram
b. Air jeernih asal
2.
Alat
:
L
LSBB
Prodii TS FT-UA
AJY
: a. Gelass ukur, ukurran
:
250 ccc
b. Timbbangan
c. Tunggku (oven), suhu dibuatt antara 1055oC – 110oC
d. Air tetap
t
jernih setelah 300
Kali ppengocokan
e. Pasirr + piring masuk
m
tungkku tanggal : 29/03/201
10
Jam :
3.
11.00
Sketsaa
Air 12 cm
m
Pasir
4.
Hasill
Setelaah pasir keluuar tungku tanggal
:
12/004/2010
a. berat pirinng + pasir
:
2001
gram
b. berat pirinng kosong
:
113
gram
c. berat pasirr
Kaandungan luumpur =
:
88
3
Jam : 10
0.00
g
gram
1000− 88
x100.%=12%
1
100
Keesimpulan : Kandungan lumpur dalam
d
pasirr 12 % meleebihi syarat yang
ditentukann yaitu 5% maka haruss dilakukan pencucian.
Lampiran
n
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Fa
akultas Tekknik
59Berat Jenis
Pemerik
ksaan
Pasir
Pro
ogram Stud
di Teknik Sipil
Laboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
B
Jln. Babarssari 44,Yogyakarta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PE
EMERIKS
SAAN BER
RAT JENIS
S PASIR
Bahan
:
Pasir
Asal dari
:
Merapi
Keadaan
:
Lapangan
Diperiksa tgl.
:
05/04/2010
No.
meriksaan
Pem
Berat
A
B
Berat
Contohh Jenuh Kerring Permuk
kaan (SSD) – (500)
500
B
B
Berat
contohh kering
498
C
B
Berat
labu + air, temperatur 25°
652
D
B
Berat
labu + contoh (SS
SD) + air, tem
mperatur 255°C
973
E
F
G
H
B Bulk =
BJ
A
(C
C + 500 − D)
2,7933
3
B Jenuh Kerring Permukkaan (SSD)) =
BJ
B Semu (Appparent) =
BJ
B
(C + 5000 − D)
B
(C + B − D)
Penyerapan (Absorption
(
n) =
(500 − B )
x100%
B
4
2,7821
2,8135
5
0,4016
6
Laampiran
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
a
Fa
akultas Tekknik
5
60
Peemeriksaan Keausan
A
Agregat
Kassar Dengan Mesin Los Angeles
Prrogram Stud
di Teknik Sipil
S
La
aboratorium
m Struktur Dan
D Bahan Bangunan
B
arta 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 5654
411 PSW. 1053
3/1054, Fax. (62
2-274) 562258
Jln. Babarrsari 44,Yogyaka
ERIKSAAN
N KEAUSA
AN AGREG
GAT KASA
AR
PEME
DENGAN
N MESIN LOS
L
ANGE
ELES
1. Bahann
: Krikil
K
2. Asal
: Clereng
C
ngan
Grradasi Sarin
Tertah
han
Lolos
½
3/8
¾
½
Berat sebbelum (A)
Berat Sessudah Diayaak Saringann No. 12
(B)
Berat Sessudah (A-B)
Keausan = A − B × 1000 %
A
Ukurran Saringaan
Tertaahan
Lolos
1
1 1/2
3//4
1
3/4
1//2
3//8
1/2
1//4
3/8
1/4
No. 4
No. 4
No. 8
Total
aja
Jumllah Bola Baj
A
12
Beraat Saringan
n
Massing-Masing
g
A
Agregat
25500 gram
25500 gram
5000 graam
3800 graam
1200 graam
24 %
Berat Agregat
B
C
2500
2500
5000
11
8
Kesimpulaan : Menuruut AASHTO
O 40,5% < 50%,
5
memeenuhi syaratt
D
6
Laampiran
6
61
Peemeriksaan Kadar
K
Air Kerikil
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Fakultas Teknik
ogram Stud
di Teknik Siipil
Pro
Laboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 565411 PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) 562258
PE
EMERIKSA
AAN KADAR AIR KERIKIL
K
B
1. Bahan
2. Asal
A
: Kerikil
K
: Clereng
Kerrikil
Pemeriksaaan
No
1
2
3
4
5
6
Berat tinbox
Berat tinbox + contoh basaah
Berat tinbox + contoh keriing
Berat air (2) - (3)
Berat kering (3)
( – (1)
Wa =
(4)
x 100%
1
(5)
K
Kadar
air reraata
A
B
9
9,79
1003,3
1002,73
0
0,57
922,94
8,27
94,9
94,5
0,4
86,33
0,55025
0,5025
0,31553 %
Laampiran
U
Universitas
Atma Jaya
a Yogyakartta
Fakultas Teknik
62
7
Pem
meriksaan Berat
B
Jenis Kerikil
K
P
Program
Sttudi Teknik Sipil
L
Laboratoriu
um Struktur Dan Bahan
n Bangunan
n
Jln. Bab
barsari 44,Yogya
akarta 55281 .K
Kotak Pos - 108
86 (0274) 56
65411 PSW. 10
053/1054, Fax. (62-274)
(
562258
PEMER
RIKSAAN BERAT JE
ENIS KRIC
CAK/KRIK
KIL
Bahan
: Krikil
Asal dari
: Clereng
L
: Lapangan
Keadaan
: 07/04/20010
Diperiksa tgl.
Krikil ukuuran 3/8” yaang telah diccuci
Berat krikkil
: 1000
1
gram masuk oveen tanggal
Keluar oven tgl.
10
07/04/201
: 08/0
04/2010
A)
Berat kerinng oven (A
: 989 gram
g
Masuk airr 24 jam tgll
: 06/04/2010
0
Keluar airr tgl
: 07/04/2010
0
permukaaan dibersihkkan (kering))
Berat SSD
D (B)
: 1005
5 gram
kawat
a (C)
Berat conttoh dalam air
Bulk spesif
ific grafity
A
B −C
Bulk spesif
ific grafity (SSD)
(
Apparent spesific
s
graf
afity
Absorptionn
: 616,4
6
gram
:
B
B −C
A
A−C
B− A
x 100 % :
A
0
2,5450
:
2,5862
:
2,6543
1,6178
8%
diimasukkan ddalam keran
njang
Laampiran
8
63
P
Pengujian Kuat
K Tarik Baja
B
Ø 6mm
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Fa
akultas Tekknik
Program Stud
di Teknik Sipil
aboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
B
La
Jln. Babarssari 44,Yogyaka
arta 55281 .Kotak Pos - 1086 (0274) 5654
411 PSW. 1053//1054, Fax. (62--274) 562258
PENGUJIIAN KUAT TARIK
T
BAJA
A Ø 6 mm
Ø =
5.9
A =
27
7.33971007
Po =
104.8
mm
mm2
mm
Beban (kgf)
B
Beban
(N)
Teganga
an (Mpa)
ΔP.10^-2
ε
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
910
920
930
940
950
960
970
0
980.671
1961.342
2942.013
3922.684
4903.355
5884.026
6864.697
7845.368
8826.039
8
8924.1061
9
9022.1732
9
9120.2403
9
9218.3074
9
9316.3745
9
9414.4416
9
9512.5087
0
35.869
983906
71.739
967811
107.60
095172
143.47
793562
179.34
491953
215.21
190343
251.08
888734
286.95
587125
322.82
285515
326.41
155354
330.00
025193
333.58
895032
337.17
764871
340.7
763471
344.35
504549
347.93
374389
0
2
4
6
7
9
13
15
16.5
18
18.5
22
23
23.5
25
31
37.5
0
0.00019084
0.00038
81679
0.00057
72519
0.00066
67939
0.00085
58779
0.00124
40458
0.00143
31298
0.00157
74427
0.00171
17557
0.00176
65267
0.00209
99237
0.00219
94656
0.00224
42366
0.00238
85496
0.00295
58015
0.00357
78244
Beban maaksimum :
9 kgf
970
f maksimuum
:
3
347,9374
MPa
E
:
1150366,3653 MPa
Laampiran
9
64
Pengujian Kuat Tarik Baj
aja Siku
2,,3 mm
Universitas Atma Jaya
a Yogyakarrta
Fakultas Teknik
Program Sttudi Teknik Sipil
Laboratoriu
um Struktur Dan Bahan
n Bangunan
n
Jln. Bab
barsari 44,Yogya
akarta 55281 .K
Kotak Pos - 108
86 (0274) 56
65411 PSW. 10
053/1054, Fax. (62-274)
(
562258
PENGUJIAN
N KUAT TA
ARIK BAJA SIKU
S
2.3 mm
m
p=
17.62
mm
2.2
mm
A=
38.764
mm
Po =
114.37
mm
l=
Beban (k
kgf)
Beeban (N)
Tegangan
n (Mpa)
ΔP.10^-2
ε
0
100
200
300
400
500
600
700
800
850
900
960
0
980.671
9
1961.342
2
2942.013
3
3922.684
4
4903.355
5
5884.026
6
6864.697
7
7845.368
83
335.7035
8
8826.039
94
414.4416
0
25.2984
49861
50.5969
99721
75.8954
49582
101.193
39944
126.49
92493
151.790
09916
177.089
94902
202.387
79889
215.037
72382
227.686
64875
242.865
55866
0
4
8
10
13
18
23
27
33
39
80
160
0
0.00034
49742
0.00069
99484
0.00087
74355
0.00113
36662
0.00157
73839
0.00201
11017
0.00236
60759
0.00288
85372
0.00340
09985
0.00699
94841
0.01398
89683
Beban maaksimum :
9 kgf
960
f maksimuum
:
2
242,8656
MPa
M
E
:
6
63061,0485
5 MPa
L
Lampiran
100
65 Baaja Siku
Peengujian Ku
uat Tarik
1,9 mm
Unive
ersitas Atm
ma Jaya Yog
gyakarta
Fakulltas Teknikk
Progrram Studi Teknik
T
Sipil
Laborratorium Strruktur Dan Bahan Bangunan
Jln. Babarsari 44,Yogyakarta
4
5
55281
.Kotak Pos
P - 1086 (0274) 565411 PSW.
P
1053/1054, Fax. (62-274
4) 562258
T
BAJA
A SIKU 1,9 mm
m
PENGUJIIAN KUAT TARIK
P =
15.62
m
mm
L =
2.3
m
mm
A =
35.926
m
mm
Po =
104.5
m
mm
Beban (k
kgf)
Beb
ban (N)
Tegangan (Mpa)
Δ
ΔP.10^-2
ε
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1110
1270
0
98
80.671
196
61.342
294
42.013
392
22.684
490
03.355
588
84.026
686
64.697
784
45.368
882
26.039
98
806.71
1088
85.4481
1245
54.5217
0
27.29697
7155
54.59394
4311
81.89091
1466
109.1878
8862
136.4848
8578
163.7818
8293
191.0788
8009
218.3757
7724
245.672
2744
272.9697
7155
302.9963
3842
346.6715
5387
0
3
5
6
8
10
12
14
16
17
19
30.5
42.5
0
0.000287
7081
0.000478
8469
0.000574
4163
0.00076
6555
0.000956
6938
0.001148
8325
0.001339
9713
0.00153
311
0.001626
6794
0.001818
8182
0.00291
1866
0.004066
6986
Beban maaksimum :
1
1270
kgf
f maksimuum
:
3
346,6715
MPa
E
:
1150133,3435 MPa
Lam
mpiran
Universitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
11
66
Perhiitungan Teo
oritis Kuat Tarik
T
Baaja Siku 23x
x23x1,9 mm
m
Fakultas Tekn
nik
Pro
ogram Studi Teknik Sipil
Lab
boratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
Jln. Babarsa
ari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 56541
11 PSW. 1053/1
1054, Fax. (62-2
274) 562258
PERHITU
UNGAN TEO
ORITIS KUA
AT TARIK BA
AJA SIKU 23
3x23x1,9 m
mm
0.85fc
a=
Tc
200 mm
49
170.64
Z =
Ts
29.35
51
150 mm
a
P/2
P/2
8 Wu l^2 + Pa/2
P
Mu = 1/8
Hitung :
AS
=
220.78
Rho
=
0
0.00863
rho max =
0.0323
mm
m2
karena rho< rho max dpt
d dipastika
an tulangan baja
b
luluh
fy
=
34
46.6715
rho min
=
0.0
0040384
<
a
=
30.014954
m
mm
2
Z = d- a/2
Z = 155.64152
Mp
pa
mm
m
Mn
=
11912512
Mr
=
9.530
KN
Nm
Mu
=
0
0.70608
KN
N/m
berat balo
ok
3
0.00863
Nm
mm =
11.91251
KNm
? (trial)
=
Pu
=
31
Mu
=
9
9.65304
Balok Ha
ancur pada MU
M > Mr . . . !!!
KN
N ( trial errorr )
>
9.530
KNm
Un
niversitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Fa
akultas Tekknik
Prrogram Stud
di Teknik Sipil
S
Lam
mpiran
12
67
Perhhitungan Teeoritis Kuat Tarik
B
Baja Siku 30x30x2,3 mm
m
La
aboratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
B
Jln. Babarssari 44,Yogyaka
arta 55281 .Kottak Pos - 1086 (0274) 5654
411 PSW. 1053//1054, Fax. (62-274) 562258
UNGAN TEO
ORITIS KUA
AT TARIK BA
AJA SIKU 30
0x30x2,3m
mm
PERHITU
0.85fc
a=
Tc
2000 mm
49
170.64
Z =
Ts
29.35
51
150 mm
a
P/2
P/2
8 Wu l^2 + Pa/2
P
Mu = 1/8
Hitung :
AS
=
2
265.42
Rho
=
0.01037
rho max =
0
0.0323
mm
m2
karena rho< rho maxx dpt dipastikkan tulangan baja luluh
Fy
=
242
2.8655
rho min
=
0.00
057645
<
a
=
25.2
278965
mm
m
a
Z = d- a/2
158.00952
mm
m
Mn
=
101
185509
Nm
mm =
Mr
=
8.148
KN
Nm
Mu
=
0.70608
KN
N/m
berat balok =
Mp
pa
0.01037
10
0.18551
? (trial)
Pu
=
26
Mu
=
8.15304
KN
N ( trial error )
<
Balok Hancur pada MU > Mr . . . !!!
8.14
48
KNm
KN
Nm
Universitas Atma
A
Jaya Yogyakarta
Y
Lam
mpiran
13
68
Peerencanaan Adukan
A
Unntuk
Beton Normal
Fakkultas Tekn
nik
Pro
ogram Studi Teknik Sipil
Lab
boratorium Struktur Da
an Bahan Bangunan
Jln. Babarsa
ari 44,Yogyakarrta 55281 .Kota
ak Pos - 1086 (0274) 56541
11 PSW. 1053/1
1054, Fax. (62-2
274) 562258
PERENCA
ANAAN AD
DUKAN UNTUK
U
BE
ETON NOR
RMAL
(S
SNI T-15-1
1990-03)
A. Data Bahan
B
1. Baahan agregat halus (passir)
: Merrapi, Yogyakkarta
2. Baahan agregat kasar (kerrikil) : Kalii Clereng, Sleman,
S
Yoggyakarta
3. Jennis Semen
: Gressik Tipe I
4. Faaktor Air Sem
men
: 0,5
B. Data Specific
S
Grravity
1. Specific graviity agregat halus
h
(pasir))
: 2,7640
2
kgg/m3
k
(kerik
kil)
2. Specific graviity agregat kasar
: 2,5227
2
3. Abbsorption aggregat haluss (pasir)
: 0,4016
0
%
4. Abbsorption aggregat kasarr (kerikil)
: 1,6178
1
%
kgg/m3
C. Hitungan
u
28 harri. f’c = 20 MPa.
M
1. Kuuat tekan beeton yang diiisyaratkan (f’c) pada umur
2. Meenentukan nilai
n
deviassi standar berdasarkan
b
tingkat muutu pengend
dalian
pellaksanaan pencampura
p
an.
3. Nilai margin ditentukan
d
s
sebesar
12 MPa
M
k tekan beton
b
rata-raata yang dirrencanakan.
4. Meenetapkan kuat
f’ccr = f’c + m = 20 + 12 = 32 MPa
5. Meenentukan jenis semen
Jennis semen kelas
k
I (PC)
6. Meenetapkan jenis agregaat
Aggregat haluss : pasir alam
m
Aggregat kasarr : alam/buaatan (alat peemecah batuu)
7. Meenetapkan faktor
f
air seemen, berdaasarkan jennis semen yaang dipakaii, dan
kuuat tekan ratta-rata silinnder beton yang
y
direncanakan padda umur terttentu.
Direncanakann sebesar 0,55.
f
air semen maksim
mum.
8. Meenetapkan faktor
69
Tabel 3 SK SNI T-15-1990-03, untuk beton dalam ruangan bangunan
sekeliling non korosif, beton di luar ruangan bangunan terlindung dari
hujan dan terik matahari langsung. Fas maksimum 0,6.
Bandingkan dengan no. 7, dipakai yang terkecil. Jadi digunakan fas 0,5.
9. Menetapkan nilai “slump”.
Digunakan nilai slump dengan nilai maksimum 150 mm minimal 75 mm.
10. Menetapkan besar butir agregat maksimum diambil nilai terkecil dari :
-
1/3 tebal beton (120) = 1/3 x 120 = 40 mm.
-
3
/4 jarak bersih antar baja tulangan (70) = 3/4 x 70 = 52,5 mm.
-
1
/5 jarak terkecil bidang bekesting = 1/5 x 150 = 30 mm
Besar butiran maksimum ditetapkan/diambil 40 mm.
11. Menetapkan jumlah air yang diperlukan tiap m3 beton.
(Tabel 6 SK SNI T-15-1990-03)
-
ukuran maksimum 40 mm
-
nilai “slump” 75 mm – 150 mm
A = (0,67 x Ah) + (0,33 x Ak)
= (0,63 x 175) + (0,37 x 205) = 184,9 lt = 184,9 kg.
Dengan :
Ah = jumlah air yang diperlukan jenis agregat halusnya.
Ak = jumlah air yang diperlukan jenis agregat kasarnya.
12. Menghitung berat semen yang diperlukan :
-
per m3 beton
: (A / fas) = (184,9/0,5) = 369,8 kg
13. Keperluan semen minimum :
( Tabel 3 SK SNI T-15-1990-03), beton dalam ruang bangunan, keadaan
keliling non korosif , fas 0,5, jumlah semen minimum 275 kg/m3 beton.
14. Jumlah semen yang dipakai 369,8 kg.
15. Penyesuaian jumlah air atau fas (tetap 0,5).
16. Penentuan daerah gradasi agregat halus
(Grafik 3 – 6 SK SNI T-15-1990-03).
17. Perbandingan agregat halus dan kasar.
(Grafik 10 – 12 SK SNI T-15-1990-03)
70
-
ukuran maksimum 30mm
-
nilai “slump” 75 mm – 150 mm
-
fas 0,5
-
jenis gradasi pasir no. 2 Î Grafik 10 – 12 SK SNI T-15-1990-03
Diambil proporsi pasir = 38 %
Berat jenis agregat campuran :
= (P/100) x Bj agregat halus + (K/100) x Bj agregat kasar
= (38/100) x 2,7640 + (62/100) x 2,5227
= 2,6144 kg/m3
P = % agregat halus terhadap agregat campuran
K = % agregat kasar terhadap agregat campuran
18. Berat jenis beton
Grafik 13 SK SNI T-15-1990-03, terlihat :
Bj campuran (langkah 18) Î 2,6144 kg/m3Î dibuat karena terdekat
-
Keperluan air yaitu 184,9 kg (langkah 11) Î ditarik garis vertikal ke
atas sampai dengan kurva, ditarik garis ke kiri didapat 2380 kg/m3.
19. Keperluan agregat campuran
= berat beton tiap m3 – Keperluan air dan semen
= 2380 – (184,9 + 369,8) = 1825,3 kg/m3
20. Menghitung berat agregat halus
Berat agregat halus
= % berat agregat halus x keperluan agregat
campuran
= 38 % x 1825,3 = 693,614 kg/m3
21. Menghitung berat agregat kasar
= hasil langkah 20 – hasil langkah 21
= 1825,3 – 693,614 = 1131,686 kg/m3
Kebutuhan Bahan Susun Adukan Beton Normal :
•
Semen
= 369,8
kg/m3
•
Pasir
= 693,614
kg/m3
•
Kerikil
= 1131,686 kg/m3
•
Air
= 184,9
kg
Foto Dokumentasi Penelitian
Foto : Pengelasan Baja Siku
dengan Pengaku Tulangan
Diameter 6mm
Foto : Pengecoran Balok Beton
Foto: Pembuatan Silinder Beton
Foto : Benda Uji
Foto : Pengujian Balok Baja Siku
Foto : Benda Uji setelah di Uji (Hancur)