BAB 1 PENDAHULUAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN BOTOL KOSONG UNTUK LINE 5 GALLON (Studi Kasus di PT TIRTA INVESTAMA).
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen
persediaan
dalam
sebuah
perusahaan
berada di antara fungsi manajemen operasional yang paling
penting, karena persediaan membutuhkan modal yang sangat
besar
dan
pelanggan.
mempengaruhi
Manajemen
pengiriman
persediaan
barang
memiliki
kepada
dampak
pada
semua fungsi usaha, terutama operasional, pemasaran, dan
keuangan
(Schroeder,
pelayanan
konsumen
merupakan
1989).
untuk
kepentingan
berkaitan
dengan
organisasi,
kepuasan
utama
dalam
keseluruhan
termasuk
persediaan.
Persediaan
Sistem
dana
pelanggan,
yang
pemasaran.
Keuangan
gambaran
keuangan
yang
operasional
memberikan
dialokasikan
membutuhkan
ke
persediaan
untuk menjamin produksi yang lancar, efektif dan efisien.
Namun,
terdapat
pertentangan
sasaran
persediaan
bahan
baku di dalam perusahaan. Fungsi keuangan umumnya lebih
suka
menjaga
tingkat
menghemat
modal,
persediaan
yang
persediaan
pemasaran
tinggi
yang
lebih
untuk
rendah
menyukai
mempertinggi
untuk
tingkat
penjualan,
sedangkan operasional mengutamakan kecukupan persediaan
untuk efisiensi produksi dan kelancaran tingkat proses
produksi.
sasaran
Manajemen
yang
persediaan
persediaan
bertentangan
dalam
ini
kepentingan
secara keseluruhan.
1
harus
dan
menyeimbangkan
mengelola
perusahaan
yang
tingkat
terbaik
Persediaan
bahan
baku
sebuah
perusahaan
yang
memiliki produk dengan kemasan isi ulang (refill), tidak
hanya
dipengaruhi
pasokan
bahan
baku
dari
pemasok
(supplier), tetapi juga dipengaruhi pasokan bahan baku
dari pelanggannya (customer). Salah satu perusahaan yang
memiliki produk dengan kemasan isi ulang (refill) adalah
PT Tirta Investama, perusahaan Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) AQUA di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Klaten,
Jawa Tengah. Produk AQUA yang memiliki kemasan isi ulang
(refill) adalah produk AQUA Gallon. Botol yang kembali
dari customer ke pabrik dapat dijadikan bahan baku lagi
untuk
produksi.
Namun,
jumlah
botol
yang
datang
dari
customer tidak tentu, dan jumlah botol yang masih layak
digunakan
pun
tidak
tentu,
sehingga
botol
yang
tidak
layak pakai tersebut harus diafkir (dibelah menjadi 2
bagian). Bahkan botol yang sudah dinyatakan masih layak
pakai pun, ada beberapa yang masih harus melalui proses
treatment, yang artinya tidak langsung dapat digunakan
hari itu juga, dan jumlahnya pun tidak tentu, bergantung
pada
kondisi
pemesanan
botol
bahan
tersebut.
baku
ke
kedua
Hal
ini
mengakibatkan
supplier-nya,
yaitu
PT
Namasindo Plas dan PT Dinito Jaya Sakti, berupa botol
baru untuk bulan berikutnya menjadi tidak tentu juga,
karena pemesanan ke supplier setiap bulannya bergantung
pada
sisa
botol
kosong
akhir
bulan
itu.
Selain
itu,
pemesanan botol baru ke supplier juga dipengaruhi rencana
produksi
memproduksi
untuk
bulan
sesuai
berikutnya,
rencana
produksi
karena
tahunan
selain
yang
ditetapkan oleh pihak PPIC pusat, perusahaan ini juga
menerima pesanan sesuai permintaan customer yang tidak
tentu setiap minggunya.
2
Ketidakpastian
mempengaruhi
dari
persediaan
pemesanan
botol
melebihi
jumlah
baru
faktor-faktor
ini
ke
dapat
menyebabkan
tinggi
supplier
kebutuhan
yang
untuk
jumlah
(persediaan
produksi),
atau
sebaliknya jumlah pemesanan botol baru rendah (persediaan
lebih sedikit dari jumlah kebutuhan untuk produksi). Jika
pemesanan
botol
baru
ke
melebihi
supplier
jumlah
kebutuhan untuk produksi, berarti rencana produksi dan
permintaan
dapat
customer
dipenuhi,
namun
biaya
penyimpanan yang dikenakan pada bulan berikutnya menjadi
tinggi. Sedangkan jika pemesanan ke supplier lebih rendah
dari jumlah kebutuhan untuk produksi, biaya penyimpanan
yang dikenakan pada bulan berikutnya rendah, namun akan
ada rencana produksi dan permintaan customer yang tidak
dapat
dipenuhi
lainnya
yang
(pabrik
munculnya
di
biaya
(transportasi)
harus
dialihkan
Wonosobo),
pengalihan
dari
pabrik
ke
sehingga
berupa
Wonosobo
ke
pabrik
AQUA
mengakibatkan
biaya
pabrik
angkut
Klaten.
Dari data tahun 2007, sering terjadi kekurangan botol
kosong,
seperti
pada
bulan
April
terdapat
kekurangan
botol kosong sebanyak 30.042 botol. Bahkan pada bulan
Agustus kekurangan botol kosong mencapai 119.949 botol.
Oleh
karena
itu,
penulis
melakukan
penelitian
untuk mengembangkan sistem persediaan botol baru dengan
menganalisis jumlah pemesanan botol baru yang optimal,
sehingga dapat memenuhi rencana produksi dan permintaan
customer dengan total biaya yang minimal.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi
permasalahan adalah jumlah kedatangan botol kosong dari
3
customer yang tidak pasti, selang waktu antar kedatangan
dan jumlah kedatangan botol kosong dari supplier yang
tidak dapat ditentukan, dan jumlah permintaan tambahan
dari customer yang fluktuatif. Sehingga sering terjadi
kekurangan
botol
kosong
untuk
produksi
atau
kelebihan
botol kosong pada gudang.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
menentukan jumlah botol baru yang dipesan ke supplier
agar
persediaan
dapat
mencapai
titik
optimal
sehingga
total biaya yang dikeluarkan minimum.
1.4. Batasan Masalah
Yang menjadi lingkup pembahasan, yaitu:
1.
Persediaan bahan baku yang diteliti hanya persediaan
bahan baku untuk Line 5 Gallon berupa botol gallon,
2.
Data
afkir,
produksi
treatment,
(penggunaan
bahan
baku), serta data kedatangan bahan baku dari customer
dan
supplier
yang
digunakan
adalah
data
per
hari
selama tahun 2007,
3.
Data dicari distribusinya dengan software ARENA 7.01,
4.
Data
disimulasikan
dengan
menggunakan
software
Microsoft Excel,
5.
Simulasi mengacu pada kalender tahun 2008,
6.
Pemesanan
botol
baru
ke
supplier
dilakukan
setiap
bulan pada tanggal 28,
7.
Kedatangan
pertama
botol
baru
setiap
bulan
pada
tanggal 1,
8.
Pembayaran botol baru dari supplier dilakukan setiap
tanggal
1
bulan
berikutnya
4
setelah
semua
botol
diterima oleh pihak pabrik, dan yang dibayar adalah
sejumlah
botol
yang
utuh
(tanpa
cacat/pecah)
yang
diterima oleh pihak pabrik,
9.
Pembagian
jumlah
pemesanan
botol
baru
ke
tiap
supplier diabaikan.
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk memperoleh datadata atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini
ada 4 tahap, yaitu:
1.
Tahap Persiapan
Pada
tahap
Investama,
akan
dilakukan
sehingga
diangkat
menentukan
studi
ini
menjadi
tujuan.
literatur
mendukung
dapat
ke
merumuskan
masalah
yang
penulisan
dan
topik
Pada
tahap
sebagai
penelitian,
peninjauan
agar
dalam
ini
juga
sumber
dapat
PT
Tirta
dilakukan
informasi
menentukan
yang
metode
yang digunakan dan data yang dibutuhkan.
2.
Tahap Pengumpulan Data
Data-data
dan
informasi
diperoleh
dengan
melakukan
tanya jawab secara langsung dengan karyawan PT Tirta
Investama dan mengamati langsung di lokasi pabrik.
Data
yang
diperoleh
adalah
data
tahun
2007
untuk
jumlah kedatangan botol dari customer, jumlah botol
yang diafkir, jumlah botol yang di-treatment, jumlah
botol
yang
digunakan
untuk
produksi
harian
dan
mingguan, jumlah muat botol dalam satu truck dari
customer, serta jadwal dan jumlah botol baru yang
datang dari supplier, selain itu juga diperoleh data
biaya
pembelian
botol
baru,
biaya
simpan
botol,
kapasitas dan proses produksi untuk Line 5 Gallon,
5
serta
informasi
lainnya
mengenai
kegiatan
operasional.
3.
Tahap Analisis Data
Dari
data
yang
telah
selanjutnya
adalah
dikumpulkan.
Data
diperoleh,
pengolahan
yang
telah
maka
penelitian
data-data
diperoleh
yang
kemudian
ditentukan distribusinya dengan menggunakan software
ARENA
7.01.
Selanjutnya
dibuat
model
simulasi
dan
disimulasikan dengan menggunakan software Microsoft
Excel.
4.
Tahap Pembuatan Laporan
Pada
tahap
ini
dibuat
laporan
akhir
dari
hasil
penelitian dan analisis yang dilakukan.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dapat dijabarkan
sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pendahuluan
perumusan
berisi
masalah,
tentang
tujuan
latar
belakang,
penelitian,
batasan
masalah, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi uraian singkat hasilhasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya
dengan
permasalahan
yang
ditinjau
dalam
penelitian kali ini.
BAB 3 : LANDASAN TEORI
Landasan teori berisi tentang teori-teori yang
berhubungan
dengan
6
sistem
persediaan
dan
simulasi.
Landasan
teori
ini
diambil
dari
beberapa buku referensi yang mendukung.
BAB 4 : PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA
Bab ini berisi tentang gambaran umum dari PT
Tirta
Investama,
yang
meliputi
sejarah
berdirinya, lokasi pabrik dan sumber mata air
AQUA,
kegiatan
operasional,
proses
produksi
untuk produk AQUA Gallon, serta data-data yang
digunakan
dalam
menganalisis
permasalahan
persediaan bahan baku.
BAB 5 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pengolahan data-data yang
telah diperoleh dengan menentukan distribusinya
menggunakan software ARENA 7.01 kemudian dibuat
model
simulasinya
software
dan
Microsoft
disimulasikan
Excel,
sehingga
dengan
diperoleh
pemecahan masalah.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab
ini
berisi
ringkasan
hasil
analisis
dan
pembahasan yang sesuai dengan tujuan penelitian
yang dilakukan, serta saran-saran yang sifatnya
membangun bagi perusahaan.
7
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen
persediaan
dalam
sebuah
perusahaan
berada di antara fungsi manajemen operasional yang paling
penting, karena persediaan membutuhkan modal yang sangat
besar
dan
pelanggan.
mempengaruhi
Manajemen
pengiriman
persediaan
barang
memiliki
kepada
dampak
pada
semua fungsi usaha, terutama operasional, pemasaran, dan
keuangan
(Schroeder,
pelayanan
konsumen
merupakan
1989).
untuk
kepentingan
berkaitan
dengan
organisasi,
kepuasan
utama
dalam
keseluruhan
termasuk
persediaan.
Persediaan
Sistem
dana
pelanggan,
yang
pemasaran.
Keuangan
gambaran
keuangan
yang
operasional
memberikan
dialokasikan
membutuhkan
ke
persediaan
untuk menjamin produksi yang lancar, efektif dan efisien.
Namun,
terdapat
pertentangan
sasaran
persediaan
bahan
baku di dalam perusahaan. Fungsi keuangan umumnya lebih
suka
menjaga
tingkat
menghemat
modal,
persediaan
yang
persediaan
pemasaran
tinggi
yang
lebih
untuk
rendah
menyukai
mempertinggi
untuk
tingkat
penjualan,
sedangkan operasional mengutamakan kecukupan persediaan
untuk efisiensi produksi dan kelancaran tingkat proses
produksi.
sasaran
Manajemen
yang
persediaan
persediaan
bertentangan
dalam
ini
kepentingan
secara keseluruhan.
1
harus
dan
menyeimbangkan
mengelola
perusahaan
yang
tingkat
terbaik
Persediaan
bahan
baku
sebuah
perusahaan
yang
memiliki produk dengan kemasan isi ulang (refill), tidak
hanya
dipengaruhi
pasokan
bahan
baku
dari
pemasok
(supplier), tetapi juga dipengaruhi pasokan bahan baku
dari pelanggannya (customer). Salah satu perusahaan yang
memiliki produk dengan kemasan isi ulang (refill) adalah
PT Tirta Investama, perusahaan Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) AQUA di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Klaten,
Jawa Tengah. Produk AQUA yang memiliki kemasan isi ulang
(refill) adalah produk AQUA Gallon. Botol yang kembali
dari customer ke pabrik dapat dijadikan bahan baku lagi
untuk
produksi.
Namun,
jumlah
botol
yang
datang
dari
customer tidak tentu, dan jumlah botol yang masih layak
digunakan
pun
tidak
tentu,
sehingga
botol
yang
tidak
layak pakai tersebut harus diafkir (dibelah menjadi 2
bagian). Bahkan botol yang sudah dinyatakan masih layak
pakai pun, ada beberapa yang masih harus melalui proses
treatment, yang artinya tidak langsung dapat digunakan
hari itu juga, dan jumlahnya pun tidak tentu, bergantung
pada
kondisi
pemesanan
botol
bahan
tersebut.
baku
ke
kedua
Hal
ini
mengakibatkan
supplier-nya,
yaitu
PT
Namasindo Plas dan PT Dinito Jaya Sakti, berupa botol
baru untuk bulan berikutnya menjadi tidak tentu juga,
karena pemesanan ke supplier setiap bulannya bergantung
pada
sisa
botol
kosong
akhir
bulan
itu.
Selain
itu,
pemesanan botol baru ke supplier juga dipengaruhi rencana
produksi
memproduksi
untuk
bulan
sesuai
berikutnya,
rencana
produksi
karena
tahunan
selain
yang
ditetapkan oleh pihak PPIC pusat, perusahaan ini juga
menerima pesanan sesuai permintaan customer yang tidak
tentu setiap minggunya.
2
Ketidakpastian
mempengaruhi
dari
persediaan
pemesanan
botol
melebihi
jumlah
baru
faktor-faktor
ini
ke
dapat
menyebabkan
tinggi
supplier
kebutuhan
yang
untuk
jumlah
(persediaan
produksi),
atau
sebaliknya jumlah pemesanan botol baru rendah (persediaan
lebih sedikit dari jumlah kebutuhan untuk produksi). Jika
pemesanan
botol
baru
ke
melebihi
supplier
jumlah
kebutuhan untuk produksi, berarti rencana produksi dan
permintaan
dapat
customer
dipenuhi,
namun
biaya
penyimpanan yang dikenakan pada bulan berikutnya menjadi
tinggi. Sedangkan jika pemesanan ke supplier lebih rendah
dari jumlah kebutuhan untuk produksi, biaya penyimpanan
yang dikenakan pada bulan berikutnya rendah, namun akan
ada rencana produksi dan permintaan customer yang tidak
dapat
dipenuhi
lainnya
yang
(pabrik
munculnya
di
biaya
(transportasi)
harus
dialihkan
Wonosobo),
pengalihan
dari
pabrik
ke
sehingga
berupa
Wonosobo
ke
pabrik
AQUA
mengakibatkan
biaya
pabrik
angkut
Klaten.
Dari data tahun 2007, sering terjadi kekurangan botol
kosong,
seperti
pada
bulan
April
terdapat
kekurangan
botol kosong sebanyak 30.042 botol. Bahkan pada bulan
Agustus kekurangan botol kosong mencapai 119.949 botol.
Oleh
karena
itu,
penulis
melakukan
penelitian
untuk mengembangkan sistem persediaan botol baru dengan
menganalisis jumlah pemesanan botol baru yang optimal,
sehingga dapat memenuhi rencana produksi dan permintaan
customer dengan total biaya yang minimal.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi
permasalahan adalah jumlah kedatangan botol kosong dari
3
customer yang tidak pasti, selang waktu antar kedatangan
dan jumlah kedatangan botol kosong dari supplier yang
tidak dapat ditentukan, dan jumlah permintaan tambahan
dari customer yang fluktuatif. Sehingga sering terjadi
kekurangan
botol
kosong
untuk
produksi
atau
kelebihan
botol kosong pada gudang.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
menentukan jumlah botol baru yang dipesan ke supplier
agar
persediaan
dapat
mencapai
titik
optimal
sehingga
total biaya yang dikeluarkan minimum.
1.4. Batasan Masalah
Yang menjadi lingkup pembahasan, yaitu:
1.
Persediaan bahan baku yang diteliti hanya persediaan
bahan baku untuk Line 5 Gallon berupa botol gallon,
2.
Data
afkir,
produksi
treatment,
(penggunaan
bahan
baku), serta data kedatangan bahan baku dari customer
dan
supplier
yang
digunakan
adalah
data
per
hari
selama tahun 2007,
3.
Data dicari distribusinya dengan software ARENA 7.01,
4.
Data
disimulasikan
dengan
menggunakan
software
Microsoft Excel,
5.
Simulasi mengacu pada kalender tahun 2008,
6.
Pemesanan
botol
baru
ke
supplier
dilakukan
setiap
bulan pada tanggal 28,
7.
Kedatangan
pertama
botol
baru
setiap
bulan
pada
tanggal 1,
8.
Pembayaran botol baru dari supplier dilakukan setiap
tanggal
1
bulan
berikutnya
4
setelah
semua
botol
diterima oleh pihak pabrik, dan yang dibayar adalah
sejumlah
botol
yang
utuh
(tanpa
cacat/pecah)
yang
diterima oleh pihak pabrik,
9.
Pembagian
jumlah
pemesanan
botol
baru
ke
tiap
supplier diabaikan.
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk memperoleh datadata atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini
ada 4 tahap, yaitu:
1.
Tahap Persiapan
Pada
tahap
Investama,
akan
dilakukan
sehingga
diangkat
menentukan
studi
ini
menjadi
tujuan.
literatur
mendukung
dapat
ke
merumuskan
masalah
yang
penulisan
dan
topik
Pada
tahap
sebagai
penelitian,
peninjauan
agar
dalam
ini
juga
sumber
dapat
PT
Tirta
dilakukan
informasi
menentukan
yang
metode
yang digunakan dan data yang dibutuhkan.
2.
Tahap Pengumpulan Data
Data-data
dan
informasi
diperoleh
dengan
melakukan
tanya jawab secara langsung dengan karyawan PT Tirta
Investama dan mengamati langsung di lokasi pabrik.
Data
yang
diperoleh
adalah
data
tahun
2007
untuk
jumlah kedatangan botol dari customer, jumlah botol
yang diafkir, jumlah botol yang di-treatment, jumlah
botol
yang
digunakan
untuk
produksi
harian
dan
mingguan, jumlah muat botol dalam satu truck dari
customer, serta jadwal dan jumlah botol baru yang
datang dari supplier, selain itu juga diperoleh data
biaya
pembelian
botol
baru,
biaya
simpan
botol,
kapasitas dan proses produksi untuk Line 5 Gallon,
5
serta
informasi
lainnya
mengenai
kegiatan
operasional.
3.
Tahap Analisis Data
Dari
data
yang
telah
selanjutnya
adalah
dikumpulkan.
Data
diperoleh,
pengolahan
yang
telah
maka
penelitian
data-data
diperoleh
yang
kemudian
ditentukan distribusinya dengan menggunakan software
ARENA
7.01.
Selanjutnya
dibuat
model
simulasi
dan
disimulasikan dengan menggunakan software Microsoft
Excel.
4.
Tahap Pembuatan Laporan
Pada
tahap
ini
dibuat
laporan
akhir
dari
hasil
penelitian dan analisis yang dilakukan.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dapat dijabarkan
sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pendahuluan
perumusan
berisi
masalah,
tentang
tujuan
latar
belakang,
penelitian,
batasan
masalah, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi uraian singkat hasilhasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya
dengan
permasalahan
yang
ditinjau
dalam
penelitian kali ini.
BAB 3 : LANDASAN TEORI
Landasan teori berisi tentang teori-teori yang
berhubungan
dengan
6
sistem
persediaan
dan
simulasi.
Landasan
teori
ini
diambil
dari
beberapa buku referensi yang mendukung.
BAB 4 : PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA
Bab ini berisi tentang gambaran umum dari PT
Tirta
Investama,
yang
meliputi
sejarah
berdirinya, lokasi pabrik dan sumber mata air
AQUA,
kegiatan
operasional,
proses
produksi
untuk produk AQUA Gallon, serta data-data yang
digunakan
dalam
menganalisis
permasalahan
persediaan bahan baku.
BAB 5 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pengolahan data-data yang
telah diperoleh dengan menentukan distribusinya
menggunakan software ARENA 7.01 kemudian dibuat
model
simulasinya
software
dan
Microsoft
disimulasikan
Excel,
sehingga
dengan
diperoleh
pemecahan masalah.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab
ini
berisi
ringkasan
hasil
analisis
dan
pembahasan yang sesuai dengan tujuan penelitian
yang dilakukan, serta saran-saran yang sifatnya
membangun bagi perusahaan.
7