Perspektif Sarjana Kehutanan terhadap Usaha Ekonomi Pedesaan Berbasis Ekosistem Hutan

PERSPEKTIF SARJANA KEHUTANAN TERHADAP USAHA
EKONOMI PEDESAAN BERBASIS EKOSISTEM HUTAN

ANITA HAFSARI RUFAIDAH

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan tesis berjudul Perspektif Sarjana Kehutanan
terhadap Usaha Ekonomi Pedesaan Berbasis Ekosistem Hutan adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2015
Anita Hafsari Rufaidah
E151120011

RINGKASAN
ANITA HAFSARI RUFAIDAH. Perspektif Sarjana Kehutanan terhadap Usaha
Ekonomi Pedesaan Berbasis Ekosistem Hutan. Dibimbing oleh BAHRUNI dan
DUDUNG DARUSMAN.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif sarjana kehutanan
(S.Hut) terhadap usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem hutan guna melihat
potensi dan ruang untuk menjadi wirausahawan. Perspektif yang dimaksud adalah
perspektif mengenai pemahamannya terhadap usaha dan potensi dirinya guna
menjadi wirausahawan. Perspektif seseorang terhadap usaha salah satunya
dipengaruhi oleh pekerjaan. Oleh karena itu, analisis data difokuskan untuk
melihat perspektif antara S.Hut yang bekerja di bidang kehutanan (S.Hut
kehutanan) dan di luar bidang kehutanan (S.Hut luar kehutanan). Responden
penelitian berjumlah 158 orang terdiri atas 120 orang S.Hut kehutanan dan 38
orang luar kehutanan, yang diperoleh secara acak menggunakan kuesioner.
Penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, S.Hut kehutanan dan luar kehutanan

memiliki tingkat ketertarikan dan minat yang cenderung tinggi terhadap usaha.
Kecenderungan yang sama ditunjukan pada tingkat pengetahuan dan kapasitas.
Namun diantara keduanya, S.Hut kehutanan memiliki tingkat ketertarikan, minat,
pengetahuan dan kapasitas yang lebih tinggi terhadap usaha dibandingkan dengan
S.Hut luar kehutanan. Hasil Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa tingkat
ketertarikan antara S.Hut kehutanan dengan luar kehutanan berbeda nyata.
Sedangkan untuk minat, pengetahuan dan kapasitas tidak berbeda nyata. Artinya
bidang pekerjaan hanya berpengaruh pada tingkat ketertarikan terhadap usaha
namun tidak pada minat, pengetahuan dan kapasitas untuk menjalankan usaha.

Kata kunci: perspektif, sarjana kehutanan, usaha kehutanan

SUMMARY
ANITA HAFSARI RUFAIDAH. The Perspective Of Forestry Graduates Toward
Rural Forestry Based Business. Supervised by BAHRUNI and DUDUNG
DARUSMAN.
This study is discussing the perspective of forestry graduates (S.Hut) on
rural forestry based business, which is aimed to see how potential the S.Hut to
become entrepreneurs. The perspective of forest graduates has focused on their
understanding and interest in the business. One of the influence that someone has

when they see perspective towards business is job. The analysis has been
differentiated both of S.Hut working in forestry (S.Hut forestry) and those in non
forestry (S.Hut non forestry). With qualitative and quantitative approach, and total
respondents of 158 persons, consisting 120 persons as forestry jobs and 38
persons as non-forestry jobs the results showed that both of them had very high
interest on the business. The same trend was shown also at the level of knowledge
and capacity. However, of the two, S.Hut has higher interest, their knowledge and
capacity than non S.Hut. The results of the Mann-Whitney showes that the level
of interest between S.Hut forestry and S.Hut non forestry differe significantly.
Meanwhile the interest, knowledge and capacity does not show a significant
difference. This indicates that the field of work affects the level of attraction in the
business, but not the interest, knowledge and capacity to involve a business.
Keywords: forestry graduates, rural forestry, perspective

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan
laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan

tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PERSPEKTIF SARJANA KEHUTANAN TERHADAP USAHA
EKONOMI PEDESAAN BERBASIS EKOSISTEM HUTAN

ANITA HAFSARI RUFAIDAH

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Pengelolaan Hutan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015


Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Ir Dodik Ridho Nurrochmat, MSc

Judul Tesis : Perspektif Sarjana Kehutanan terhadap Usaha Ekonomi Pedesaan
Berbasis Ekosistem Hutan
Nama
: Anita Hafsari Rufaidah
NIM
: E151120011

Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Dr Ir Bahruni, MS
Ketua

Prof Dr Ir Dudung Darusman, MA
Anggota

Diketahui oleh


Ketua Program Studi
Ilmu
Pengelolaan
Hutan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Dr Tatang Tiryana, S.Hut,
MSc

Tanggal Ujian: 07 Mei
2015

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
Perspektif Sarjana Kehutanan terhadap Usaha Ekonomi Pedesaan Berbasis

Ekosistem Hutan. Terwujudnya tesis ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr Ir Bahruni, MS dan Bapak Prof Dr Ir Dudung Darusman, MA selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan nasihat, arahan dan masukan.
2. Dr Ir Dodik Ridho Nurrochmat, MSc Forest Trop selaku dosen penguji dan Dr
Ir Ahmad Budiaman, MSc Forest Trop selaku pimpinan sidang.
3. Prof Dr Ir Dodi Nandika atas dukungan spiritual yang diberikan sehingga
memotivasi penulis untuk menyelesaikan studi.
4. Seluruh sarjana kehutanan karena telah berkenan menjadi responden penelitian.
5. Suami, Ayah, Ibu, seluruh keluarga dan teman seperjuangan di Program Studi
Ilmu Pengelolaan Hutan atas segala bantuan, dukungan, doa dan kasih
sayangnya.
6. Kepada seluruh pihak yang telah membantu demi kelancaran penelitian.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
tesis ini, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2015

Anita Hafsari Rufaidah

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

1
1
3
3
3

2

METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data

4
4
6
7


3

KARAKTERISTIK RESPONDEN
Jenis Kelamin
Usia
Jenjang Pendidikan
Wilayah Sebaran
Pendapatan

12
12
12
13
13
13

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kiprah Sarjana Kehutanan dalam Dunia Kerja
Keragaan Finansial Usaha Ekonomi Pedesaan Berbasis Ekosistem Hutan
Perspektif Sarjana Kehutanan Mengenai Usaha
Perspektif Sarjana Kehutanan mengenai Potensi Diri

14
14
19
23
30

5

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

37
37
37

DAFTAR PUSTAKA

37

RIWAYAT HIDUP

50

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
16
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Jenis data, variabel penelitian dan metode pengumpulan data
Rincian jumlah responden berdasarkan perolehan kuesioner yang
masuk
Variabel data penelitian
Tetapan bobot nilai skala Likert pada berbagai pilihan respon
responden
Interpretasi nilai rataan skor responden
Karakteristik responden penelitian
Bidang pekerjaan yang digeluti oleh S.Hut
Penilaian diri mengenai tingkat kesesuaian antara latar belakang
pendidikan dan keterampilan dengan pekerjaan yang ditekuni
Tingkat keyakinan S.Hut dalam mengerjakan pekerjaan apabila latar
belakang pendidikan dan keterampilan tidak sesuai dengan pekerjaan
Pola pemanfaatan lahan di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Timur
menurut sampel literatur yang diperoleh *
Keragaan finansial usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem
hutan*
Perbandingan pendapatan antara masyarakat pengusaha hutan, petani
sawit dan S.Hut
Komoditas hasil hutan potensial yang dapat dikembangkan menjadi
usaha menurut S.Hut
Penilaian S.Hut mengenai peluang pasar komoditas hasil hutan masa
kini dan mendatang
Skala usaha yang cocok dijalankan oleh S.Hut, investor swasta dan
masyarakat menurut penilaian S.Hut
Penilaian S.Hut mengenai kesesuaian program pemerintah guna
menunjang pengembangan usaha
Optimisme S.Hut terhadap kemungkinan peningkatan skala usaha
Penilaian S.Hut mengenai tingkat ketertarikan dirinya untuk menjadi
wirausahawan
Penilaian S.Hut mengenai minat dirinya pada usaha primer dan
sekunder
Penilaian S.Hut mengenai tingkat pengetahuannya terhadap usaha
Penilaian S.Hut mengenai kapasitas dirinya untuk menjalankan usaha
Kendala-kendala yang dihadapi untuk menjalankan usaha primer.
Kendala-kendala yang dihadapi untuk menjalankan usaha sekunder.
Strategi untuk menghadapi kendala dalam usaha primer dan sekunder
Kesediaan S.Hut untuk berkolaborasi dengan masyarakat
Alasan kesediaan S.Hut berkolaborasi dengan masyarakat

6
7
7
10
11
12
14
17
18
19
21
23
24
25
29
30
29
31
32
33
34
34
35
35
36
36

DAFTAR GAMBAR
1
2
3

4
5
6
7

Kerangka pemikiran
Urutan prioritas faktor ekstrinsik yang dipertimbangkan oleh S.Hut
kehutanan (K) dan luar kehutanan (NK) dalam memilih pekerjaan
Urutan prioritas faktor intrinsik yang dijadikan pertimbangan oleh
S.Hut kehutanan (K) dan luar kehutanan (NK) dalam memilih
pekerjaan
Perbandingan ukuran garis kemiskinan BPS dan Bank Dunia
terhadap pendapatan masyarakat
Komoditas hasil hutan yang berpotensi saat ini maupun masa
mendatang menurut S.Hut
Penilaian S.Hut mengenai posisi relativ sektor kehutanan terhadap
sektor lain
Aktor utama dalam pengusahaan hutan menurut S.Hut

4
15

16
21
24
27
28

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Daftar literatur yang digunakan dalam analisis keragaan usaha
Hasil uji Mann-Withney tingkat kesesuaian antara latar belakang
pendidikan dengan pekerjaan
Hasil uji Mann-Withney tingkat kesesuaian antara keterampilan
dengan pekerjaan
Hasil uji Mann-Whitney untuk peluang pasar komoditi hasil hutan
Rincian perhitungan pendapatan masyarakat pada berbagai pola
pemanfaatan di Wilayah Jawa
Rincian perhitungan pendapatan masyarakat pada berbagai pola
pemanfaatan di Wilayah Sumatera
Rincian perhitungan pendapatan masyarakat pada berbagai pola
pemanfaatan di Wilayah Kalimantan
Rincian perhitungan pendapatan masyarakat pada berbagai pola
pemanfaatan di Wilayah Timur
Rekapitulasi pendapatan masyarakat pada berbagai pola pemanfaatan
lahan
Jenis komoditi kayu yang dikembangkan di Wilayah Jawa
Hasil uji Mann-Whitney potensi diri untuk menjadi wirausahawan

41
45
45
45
46
47
47
48
48
49
49

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi sumber daya hutan (SDH) yang luas yakni 124
juta ha (Kemenhut 2014) atau 64% dari luas daratan Indonesia. Luas tersebut
lebih besar dari luas lahan sektor pertanian yang hanya 20% dari luas daratan.
Potensi luasan tersebut memberikan gambaran bahwa sesungguhnya sektor
kehutanan dapat berpotensi tinggi sebagai pengembang perkenomian nasional.
Namun, potensi tersebut belum termanfaatkan secara optimal dan masih
berkontribusi rendah pada kesejahteraan masyarakat. Sumber daya hutan akan
memberikan kontribusi yang tinggi pada masyarakat apabila dimanfaatkan secara
lebih luas dan efisien. Hasil analisis Darusman (2012), apabila SDH dimanfaatkan
secara lebih luas dan efisien maka akan diperoleh manfaat optimal berupa 9,90%
manfaat tangible (kayu dan nonkayu), 81,90% manfaat intangible (jasa hutan) dan
8,20% manfaat pilihan. Jika manfaat tersebut diproyeksikan hingga kurun waktu
30 tahun, maka dapat meningkatkan kontribusi sebesar 4,4 kali lipat bagi
masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan dengan
meningkatkan usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem hutan. Usaha ekonomi
pedesaan berbasis ekosistem hutan merupakan kegiatan pengusahaan hutan oleh
masyarakat sekitar hutan, yang memanfaatkan SDH dengan berlandaskan pada
pengelolaan ekosistem hutan. Tujuannya adalah mempertahankan keberlanjutan
produktivitas dan kualitas ekosistem melalui berbagai manfaat pilihan guna
kesejahteraan bersama. Menurut Kementerian Kehutanan (2011), pemerintah telah
mengalokasikan lahan seluas 5,6 juta ha, guna usaha masyarakat. Namun,
menurut Suhardjito (2014), luas lahan yang dimanfaatkan hingga saat ini masih
sangat rendah yaitu 3,30% atau 184.363ha. Usaha yang telah diupayakan selama
ini diantaranya: hutan rakyat (HR), hutan tanaman rakyat (HTR), kebun bibit
rakyat (KBR), hutan kemasyarakatan (HKm) dan hutan desa (HD). Kegiatan
usaha tersebut sangat identik dengan wilayah pedesaan dan dapat berperan
sebagai pendorong ekonomi pedesaan. Menurut Hardjanto (2003), ekonomi
pedesaan dapat diartikan sebagai ekonomi yang berlaku di wilayah pedesaan dan
biasanya berhubungan dengan fungsi ekonomi manusia dalam memanfaatkan
sumber daya alam (SDA) sebagai mata pencaharian (Hossain 2000). Ekonomi
pedesaan memiliki lima komponen utama yang saling terkait, yaitu sumber daya
manusia (SDM), SDA, produksi primer, pertanian dan kegiatan nonpertanian
(Andrew dan Omobude 2012). Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
kelayakan finansial usaha skala kecil di wilayah Bogor (Hardjanto et al. 2012),
Ciamis (Achmad dan Purwanto 2014), Maluku (Salaka et al. 2012), Riau
(Rochmayanto dan Supriadi 2012), Lampung (Wulandari et al. 2014) dan
Sulawesi (Wurangian dan Putra 2013) menunjukkan bahwa usaha tersebut layak
diupayakan dan perlu dikembangkan.
Pengembangan usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem hutan yang
lebih besar memerlukan seseorang yang profesional. Bisnis usaha ekonomi
pedesaan berbasis ekosistem hutan membutuhkan spirit kehutanan yang
berkarakter jangka panjang dengan tantangan rentabilitas masih rendah. Di sisi
lain, terdapat kecenderungan bahwa profesi dan peran sektor kehutanan di dunia

2
khususnya di Indonesia semakin menurun. Hal ini sangat mengkhawatirkan,
karena dapat berdampak besar pada hilangnya keberadaan hutan. Oleh karenanya
mengembangkan usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem hutan yang
diintegrasikan dengan pengembangan profesi salah satunya melalui
kewirausahaan sangat penting.
Peran Sarjana Kehutanan (S.Hut) dalam usaha kehutanan tergolong rendah
dan hal ini masih luput dari perhatian pemerintah. Pola pembelajaran yang
diterapkan selama ini lebih menitikberatkan pada lulusan yang siap diterima di
dunia kerja (job seeker) bukan pencipta lapangan kerja (job creator) (Ilham 2012).
Sementara, persaingan dunia bisnis masa kini dan masa depan akan lebih
mengandalkan pada knowledge dan intelectual capital. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan daya saing usaha kehutanan, pengembangan wirausahawan muda
perlu diarahkan pada kelompok muda terdidik. Wirausahawan merupakan orang
yang berjiwa berani mengambil resiko (bermental mandiri dan berani memulai
usaha) pada berbagai kesempatan (Kasmir 2006). Lulusan perguruan tinggi perlu
didorong dan ditumbuhkan jiwa untuk berwirausaha (Suharti dan Sirine 2011).
Kecenderungan yang ada saat ini S.Hut yang berprofesi sebagai wirausahawan
masih sedikit. Data DPKHA IPB (2012) sebagai contohnya, 97,20% S.Hut lulusan
tahun 2009 sampai 2012 memilih menjadi pekerja di perusahaan swasta dan
pemerintahan sedangkan sisanya 2,80% menjadi wirausahawan di luar bidang
kehutanan.
Penelitian mengenai kewirausahaan di bidang kehutanan terutama
kontribusi S.Hut dalam usaha dan tingkat ketertarikannya untuk menjadi
pengusaha masih jarang ditemukan. Perhatian pemerintah dan profesional
kehutanan akan hal ini pun masih rendah. Oleh karena itu, perlu diketahui
informasi mengenai potensi dan kesiapan S.Hut untuk menjadi wirausahawan.
Langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengetahui perspektif S.Hut
mengenai usaha kehutanan. Menurut Ambadar et al. (2010) sebuah usaha dimulai
dari diri sendiri yaitu dimulai dari memahami kemampuan dan potensi diri,
kemampuan mengenali jenis usaha dan peluang usaha, menyusun rencana usaha
dan evaluasi akhir. Penelitian ini akan mengeksplorasi perspektif S.Hut mengenai
usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem hutan yang ditunjang dengan
informasi kiprah S.Hut di dunia kerja dan keragaan finansial usaha. Perspektif
yang dimaksud adalah perspektif S.Hut mengenai pemahamannya terhadap usaha
dan potensi diri guna menjadi wirausahawan. Perspektif seseorang sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah pekerjaan. Perbedaan
pekerjaan akan mempengaruhi perspektif terhadap usaha (Sinarasri dan Hanum
2012). Perspektif yang disajikan dalam penelitian ini adalah perspektif S.Hut yang
bekerja di sektor kehutanan (S.Hut kehutanan) dan S.Hut yang bekerja di luar
sektor kehutanan (S.Hut luar kehutanan). Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sedikit sumbangsih pemikiran, bahwa sesungguhnya S.Hut memiliki
potensi pengembangan karir yang sangat luas dengan menjadi seorang
wirausahawan. Apabila potensi kewirausahaan yang dimiliki S.Hut tinggi dan
ruang untuk pengembangan usaha tersedia, maka S.Hut berpotensi memberikan
kontribusi yang tinggi terhadap penurunan angka kemiskinan dan laju urbanisasi,
peningkatan kesejahteraan masyarakat, terbukanya peluang investasi,
pengurangan pengangguran dan peningkatan pendapatan domestik bruto.

3
Perumusan Masalah
Kegiatan usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem hutan, telah sejak
lama diupayakan. Data dan informasi mengenai kelayakan dan kontribusi usaha
terhadap pendapatan telah tersedia. Namun, ketersediaan data tersebut masih luput
dari perhatian S.Hut dan belum menjadi daya tarik bagi S.Hut untuk menjadi
wirausahawan. Kecenderungan selama ini S.Hut lebih tertarik untuk menjadi
pekerja dibandingkan dengan pengusaha. Peran S.Hut di sektor usaha masih
tergolong rendah. Oleh karena itu, rumusan masalah yang ingin dijawab dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kiprah S.Hut di dunia kerja saat ini? Mencakup:
a. Bagaimanakah orientasi S.Hut dalam memilih pekerjaan?
b. Bagaimanakah pertimbangan S.Hut dalam memilih pekerjaan?
c. Bagaimanakah tingkat kesesuaian antara latar belakang pendidikan dan
keterampilan yang dimiliki S.Hut dengan pekerjaan yang ditekuni?
d. Seberapa besar tingkat keyakinan S.Hut dalam mengerjakan pekerjaan
apabila pekerjaan yang digeluti tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikan dan keterampilan yang dimiliki?
2. Bagaimanakah keragaan finansial usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem
hutan yang telah berjalan saat ini ?
3. Bagaimanakah perspektif S.Hut mengenai usaha ekonomi pedesaan berbasis
ekosistem hutan? Mencakup:
a. Bagaimanakah penilaian pribadi S.Hut mengenai usaha ekonomi pedesaan
berbasis ekosistem hutan?
b. Bagaimanakah penilaian pribadi S.Hut mengenai potensi dirinya untuk
menjadi wirausahawan pada usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem
hutan?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui kiprah sarjana kehutanan dalam
dunia kerja, 2) Mengetahui keragaan finansial usaha ekonomi pedesaan berbasis
ekosistem hutan, dan 3) Mengetahui perspektif S.Hut terhadap usaha ekonomi
pedesaan berbasis ekosistem hutan guna melihat peluang dan ruang
pengembangan usaha.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perspektif
S.Hut terhadap usaha ekonomi pedesaan berbasis ekosistem hutan sehingga dapat
bermanfaat guna pengembangan usaha dan sebagai bahan masukan bagi para
penyusunan kebijakan serta pihak terkait.

4

2 METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Sarjana kehutanan merupakan sumber daya manusia kehutanan yang sangat
potensial dijadikan sebagai agen pendorong dalam pengembangan usaha ekonomi
pedesaan berbasis ekosistem hutan. Data dan informasi mengenai performance
usaha seperti data finansial, jenis dan bentuk usaha telah tersedia. Namun data
tersebut luput dari perhatian dan tidak menarik minat S.Hut untuk menjadi
wirausahawan. Persaingan dunia bisnis masa kini dan masa depan akan lebih
mengandalkan pada knowledge dan intelectual capital. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan daya saing usaha kehutanan, pengembangan wirausahawan muda
perlu diarahkan pada kelompok muda terdidik yaitu S.Hut. Sehingga, perlu
diketahui kesiapan dan potensi S.Hut guna menjadi wirausahawan. Langkah awal
untuk mengetahui kesiapan dan potensi S.Hut menjadi wirausahawan terdapat
beberapa hal yang perlu dikaji yaitu kiprah S.Hut di dunia kerja, performance
usaha dan perspektif dirinya mengenai usaha. Penelitian ini terbagi ke dalam 4
fokus kajian yang memiliki keterkaitan sangat erat (Gambar 1).
SUMBER DAYA MANUSIA
KEHUTANAN
FOKUS 2

FOKUS 1

Kiprah Sarjana Kehutanan:
1. Orientasi dalam memilih
pekerjaan (faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan)
2. Tingkat kesesuaian latar
belakang pendidikan
3. Tingkat kesesuaian keterampilan

Performance finansial
usaha ekonomi pedesaan
berbasis ekosistem hutan

Peluang pengembangan
usaha dan ruang bagi
sarjana kehutanan

FOKUS 3&4

Sektor
kehutanan

Di luar sektor
kehutanan

Perspektif sarjana kehutanan terhadap usaha
pedesaan berbasis ekosistem hutan:
1. Perspektif mengenai usaha
2. Perspektif mengenai potensi diri: ketertarikan,
minat, kendala-kendala, strategi, pengetahuan,
kapasitas dan kesediaan berkolaborasi

Gambar 1 Kerangka pemikiran

5
Fokus 1 mengkaji mengenai kiprah S.Hut di dunia kerja. Kajian ini penting
untuk mengetahui orientasi S.Hut dalam memilih pekerjaan dan kecenderungan
karakter S.Hut apakah cenderung menjadi pekerja atau pengusaha. Parameter
yang digunakan untuk mengetahui kiprah tersebut adalah identifikasi bidang
pekerjaan yang digeluti, analisis motivasi atau pertimbangan yang digunakan
dalam memilih pekerjaan, menilai tingkat kesesuaian antara latar belakang
pendidikan dan keterampilan dengan pekerjaan serta menilai tingkat keyakinan
S.Hut dalam mengerjakan pekerjaan apabila pekerjaan yang digeluti tidak sesuai
latar belakang pendidikan dan keterampilan yang dimiliki.
Fokus 2 mengkaji mengenai keragaan finansial usaha ekonomi pedesaan
berbasis ekosistem hutan yang telah dijalankan selama ini. Data dalam fokus ini
diperoleh melalui studi literatur tujuannya adalah mengetahui rata-rata pendapatan
yang dihasilkan dari kegiatan pengusahaan hutan pada berbagai bentuk usaha,
luasan dan pola pemanfaatan lahan. Pendapatan rata-rata yang dianalisis
merupakan pendapatan bersih. Nilai pendapatan yang diperoleh akan
dibandingkan dengan nilai standar garis kemiskinan menurut ketentuan Bank
Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS). Perbandingan tersebut dilakukan untuk
mengetahui taraf kelayakan hidup masyarakat pengusaha hutan skala kecil.
Informasi ini dibutuhkan untuk melihat daya tarik usaha kehutanan dan analisis
rasionalitas S.Hut ditinjau dari nilai pendapatan.
Fokus 3 dan 4 akan mengkaji mengenai perspektif S.Hut mengenai usaha
ekonomi pedesaan berbasis ekosistem hutan. Perspektif merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh pada tingkat ketertarikan seseorang terhadap usaha. Jika
mengadopsi perspektif menurut Storey (1910), perspektif dapat dikatakan sebagai
cara pandang seseorang mengenai persepsi dirinya terhadap usaha. Perspektif
tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (Suharti dan Sirine
2011). Faktor internal berasal dari dalam diri individu dapat berupa sifat maupun
faktor sosio demografi, seperti umur dan jenis kelamin (faktor pranatal) dan latar
belakang pendidikan (Nishanta 2008; Nimalathasan dan Achchuthan 2013; Thung
2014). Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri individu biasanya berupa
faktor lingkungan seperti lingkungan tempat kerja dan lingkungan keluarga
(Galloway 2009; Suharti dan Sirine 2011). Faktor-faktor tersebut penting
dianalisis untuk mengetahui potensi dan ruang bagi S.Hut untuk menjadi
wirausahawan (Praswati 2014). Faktor utama yang berpengaruh terhadap
perspektif dalam penelitian dibatasi hanya pada faktor eksternal yakni bidang
pekerjaan. Perbedaan bidang pekerjaan akan mempengaruhi perspektif terhadap
usaha (Sinarasri dan Hanum 2012). Oleh karena itu, fokus utama penelitian akan
membedakan perspektif antara S.Hut yang bekerja di sektor kehutanan (S.Hut
kehutanan) dan yang bekerja di luar sektor kehutanan (S.Hut luar kehutanan).
Perspektif S.Hut yang dianalisis terdiri atas perspektif mengenai pemahaman
dirinya terhadap usaha dan potensi diri guna menjadi wirausahawan. Parameter
yang digunakan untuk mengetahui perspektif S.Hut mengenai pemahaman usaha
yaitu kemampuannya dalam mengidentifikasi potensi dan peluang pasar
komoditas hasil hutan, penilaian posisi usaha kehutanan dibandingkan sektor lain,
penilaian aktor utama dalam pengusahaan hutan, skala usaha dan kesediaan untuk
berkolaborasi dengan masyarakat. Sedangkan perspektif potensi dirinya untuk
menjadi wirausahawan terdiri atas tingkat ketertarikan, minat, pengetahuan dan
kapasitas untuk mengembangkan usaha. Perspektif mengenai potensi diri dalam
berwirausaha akan dianalisis menggunakan konsep efikasi diri. Efikasi diri

6
merupakan keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya untuk
mengerjakan dan menghasilkan sesuatu (Bandura 1986; Baron dan Byrne 2000;
Brown et al. 2005). Konteks “sesuatu” dalam penelitian ini adalah untuk menjadi
wirausahawan atau keyakinan diri menjadi wirausahawan. Keyakinan seseorang
sangat dipengaruhi oleh faktor: pengalaman pribadi, pengalaman orang lain,
persuasi verbal dan kondisi psikologis. Berdasarkan pada teori tersebut, maka
dengan pengalaman yang dimiliki oleh S.Hut dari awal lulus hingga saat ini
merupakan hal penting. Pengalaman yang dialami dapat mempengaruhi sudut
pandang dalam menilai usaha kehutanan. Penilaian tersebut diharapkan dapat
menjadi masukan pada generasi selanjutnya dalam memilih karir, pada instansi
pendidikan dalam meramu kurikulum agar sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan dan pada pemerintah sebagai bahan penentu kebijakan guna
pengembangan usaha.
Pengumpulan Data
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2014,
dengan responden sarjana kehutanan di Indonesia, untuk memperoleh data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan metode wawancara
dan kuesioner, sedangkan data sekunder dengan studi literatur. Secara lengkap
jenis, metode pengumpulan data dan sumber data disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis data, variabel penelitian dan metode pengumpulan data
Jenis data

Variabel penelitian

Primer

1. Karakteristik responden: (Umur,
jenis kelamin, bidang pekerjaan,
jenjang pendidikan, wilayah dan
pendapatan)
2. Kiprah S.Hut dalam dunia kerja
(orientasi dalam memilih
pekerjaan, kesesuaian pekerjaan
dengan latar pendidikan dan
keterampilan serta keyakinan
dalam melaksanakan
tugas/pekerjaan (efikasi diri)
3. Perspektif sarjana kehutanan
terhadap usaha ekonomi pedesaan
berbasis ekosistem hutan
1. Keragaan usaha ekonomi
pedesaan berbasis ekosistem
hutan yang telah berjalan: pola
jenis pemanfaatan, jenis
komoditas, luas lahan dan kinerja
finansial

Sekunder

Pengumpulan
data
Wawancara
dan kuesioner

Sumber
data
S.Hut

Studi literatur

Jurnal,
skripsi,
tesis dan
hasil
publikasi
ilmiah
lainnya

7
Penentuan Jumlah Responden
Penentuan jumlah responden dilakukan secara acak menggunakan kuesioner
yang disebar secara online di media sosial Facebook dan mailing list perkumpulan
S.Hut (rimbawan interaktif). Penyebaran kuesioner dilakukan selama 1 bulan (14
September sampai 14 Oktober 2014), dengan jumlah responden yang diharapkan
adalah 100 orang. Penentuan jumlah responden harapan dilakukan melalui
pendekatan rumus Slovin dengan galat 10%. Realisasi responden yang diperoleh
adalah 194 orang responden, namun responden yang diambil untuk analisis hanya
158 orang (Tabel 2). Selanjutnya, untuk pendalaman informasi dilakukan
wawancara terhadap 30 orang responden dari total 158 orang. Penentuan jumlah
responden tersebut dilalukan secara purposive dengan kriteria mudah ditemui
(keterbatasan waktu dan dana).
Tabel 2 Rincian jumlah responden berdasarkan perolehan kuesioner yang masuk
Keterangan
Kuesioner terisi penuh
Kuesioner terisi sebagian
Kuesioner tidak terisi

Jumlah (orang)
107
51
36

Persentase (%)
55
26
19

Berdasarkan kuesioner yang diperoleh pada Tabel 2, dapat diketahui
bahwa 80,50% responden merupakan S.Hut lulusan dari Institut Pertanian Bogor
(IPB), 10,69% Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sisanya 8,81% berasal dari
Universitas Lampung (UNLAM), Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas
Hasanudin (UNHAS), Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Papua dan Aceh,
Universitas Negeri Papua (UNIPA), Universitas Winaya Mukti (UNWIM),
Universitas Lancang Kuning dan Universitas Nusa Bangsa (UNB).
Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh diolah melalui tahapan editing (penyuntingan), coding
(pemberian kode), scoring (pemberian skor), entry dan cleaning data. Variabel,
skala dan kategori data disajikan pada Tabel 3. Data tersebut selanjutnya
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Tabel 3 Variabel data penelitian

1.

Usia (tahun)

Skala
data
Rasio

2.

Jenis kelamin

Nominal

3.

Bidang pekerjaan

Nominal

4.

Pendapatan (Rp)

Rasio

No

Variabel Penelitian

Kategori

1. < 25 dan > 65 tahun
2. > 45-65 tahun
3. 25-45 tahun
1. Laki-laki
2. Perempuan
1. Kehutanan
2. Luar kehutanan
1. ≤ 2.800.000
2. ≥ 2.800.000

8
No

Variabel Penelitian

5.

Orientasi dan motivasi dalam memilih
pekerjaan

6.

Kesesuaian antara latar belakang
pendidikan dengan perkerjaan

7.

Kesesuaian antara keterampilan
dengan pekerjaan

8.

Tingkat keyakinan dalam mengerjakan
pekerjaan apabila poin 1 dan 2 tidak
sesuai

9.

Keragaan finansial usaha ekonomi
pedesaan berbasis ekosistem hutan:
1. Bentuk usaha dan pemanfaatan
2. Performance finansial
3. Skala usaha
Penilaian potensi komoditas hasil
hutan yang memiliki peluang untuk
diusahakan saat ini dan masa yang
akan datang

10.

Skala
data
Ordinal

Ordinal

Ordinal

1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

Pertimbangan utama
Pertimbangan kedua
Pertimbangan ketiga
Pertimbangan ke-n (terakhir)
Sangat tinggi (4,2≤X≤5,0)
Tinggi (3,4≤X