Kapasitas Maksimum Kepadatan Tanah pada Berbagai Distribusi Ukuran Partikel dan Kadar Bahan Organik Tanah dalam Kondisi Kering Udara dan Kapasitas Lapang

a

KAPASITAS MAKSIMUM KEPADATAN TANAH PADA
BERBAGAI DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL DAN KADAR
BAHAN ORGANIK TANAH DALAM KONDISI KERING UDARA
DAN KAPASITAS LAPANG

SITI PUTRI CINTA AYU
A14062831

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

b

ABSTRAK
SITI PUTRI CINTA AYU. Kapasitas Maksimum Kepadatan Tanah pada
Berbagai Distribusi Ukuran Partikel dan Kadar Bahan Organik Tanah dalam

Kondisi Kering Udara dan Kapasitas Lapang. Dibimbing oleh OTENG
HARIDJAJA dan ENNI DWI WAHJUNIE.
Tanah terdiri dari bahan mineral dan bahan organik. Distribusi ukuran
partikel tanah mempengaruhi sifat fisik tanah sedangkan bahan organik tanah
berperan memperbaiki sifat tanah. Salah satu perubahan yang dapat terjadi pada
tanah adalah kepadatan tanah yang diakibatkan oleh reaksi tanah terhadap gaya
yang bekerja pada tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
tekstur dan bahan organik tanah serta pengaruh kadar air saat pemadatan terhadap
kepadatan tanah dan hubungannya dengan sifat-sifat fisik tanah.
Penelitian simulasi tekstur dan kadar bahan organik tanah dilakukan dengan
menggunakan bahan: tanah, pasir kuarsa, dan kompos. Tanah diambil dari daerah
Ciampea, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu
Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua faktor dengan tiga
ulangan. Faktor A yaitu tekstur tanah, yang meliputi: liat berat, liat, lempung
berpasir, dan pasir. Faktor B yaitu kadar bahan organik tanah, yang meliputi: 0,5%;
2,5%; 5,0%; dan 7,5% bahan organik. Perbedaan perlakuan kadar air saat
pemadatan dianalisis menggunakan uji t-student untuk membandingkan pemadatan
kondisi kering udara dengan kapasitas lapang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur dan bahan organik dalam

pemadatan tanah memberikan pengaruh nyata terhadap kepadatan maksimum dan
sifat fisik tanah, yang meliputi: bobot isi, pori drainase total, pori air tersedia,
permeabilitas, ketahanan penetrasi, dan energi pemadatan tanah. Semakin halus
butir tanah, maka semakin kecil nilai bobot isi, permeabilitas tanah, dan pori
drainase total. Bahan organik berpengaruh menurunkan bobot isi, permeabilitas
tanah, dan meningkatkan pori air tersedia tanah. Kadar air tanah memberikan
pengaruh terhadap pemadatan tanah. Peningkatan kadar air pada saat pemadatan
menyebabkan energi yang dibutuhkan untuk pemadatan semakin kecil. Kepadatan
tanah dapat dilihat dari bobot isi dan ketahanan penetrasi tanah.
Kata Kunci : bahan organik, distribusi ukuran partikel tanah, kadar air,
kepadatan tanah.

c

ABSTRACT
SITI PUTRI CINTA AYU. The Maximum Capacity of Soil Density at Various
Particle Size Distribution and Organic Matter Content in Dry Air and Field
Capacity Condition. Supervised by OTENG HARIDJAJA and ENNI DWI
WAHJUNIE.
Soil consists of mineral and organic matter. The particle size distribution of

soil affects the physic characteristics, while soil organic matter is important to
improve the soil characteristics. One of the physical change that may occur in soil,
as a result of certain forces worked to it, is soil compaction. This research aimed to
determine the effect of soil particle size distribution and organic matter in soil
compaction, in relation with soil physic characteristics, also to determine the
influence of water content in soil compaction and its relation to soil physical
properties.
The simulation of soil particle size distribution and organic matter content
conducted using soil, quartz, and compose. Soils collected from Ciampea, Bogor.
The analysis carried out in Laboratory of Departement of Soil Science and Land
Resources, Faculty of Agricultural, IPB. The research was set up using randomized
design with two factors with three replications. Factor A, which consists: heavy
clay, clay, sandy loam, and sand. Factor B consist of: organic matter content 0,5%;
2,5%; 5,0%; and 7,5%. Water content treatments for compaction analyzed using tstudent test to compare between the dry air with field capacity compaction.
The result showed that the soil particle size distribution and organic matter
in soil compaction provide real effect on the maximum soil density and soil physic
characteristics, which include: bulk density, total drainage pore, available water
pore, permeability, penetration resistance, and compaction energy. The finer soil
texture, the smaller of soil bulk density, soil permeability, and soil drainage pore.
The organic matter content has an effect in decreasing bulk density, soil

permeability, and increasing the available water pore. Soil moisture content has
influence on soil compaction. The increase in water content during compaction
caused energy required to compaction decreased. The density of soil can be seen
from the soil bulk density and penetration resistance.
Keyword: organic matter, soil compaction, soil particle size distribution, water
content.

d

KAPASITAS MAKSIMUM KEPADATAN TANAH PADA
BERBAGAI DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL DAN KADAR
BAHAN ORGANIK TANAH DALAM KONDISI KERING UDARA
DAN KAPASITAS LAPANG

SITI PUTRI CINTA AYU
A14062831

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

Judul skripsi

: Kapasitas Maksimum Kepadatan Tanah pada Berbagai
Distribusi Ukuran Partikel dan Kadar Bahan Organik Tanah
dalam Kondisi Kering Udara dan Kapasitas Lapang

Nama Mahasiswa : Siti Putri Cinta Ayu
NRP

: A14062831

Departemen


: Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1

Dosen Pembimbing 2

Dr. Ir. Oteng Haridjaja, M.Sc
NIP. 19490106 1974031 002

Dr. Ir. Enni Dwi Wahjunie, M.Si
NIP. 19600330 198601 2 001

Mengetahui,
Ketua Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Sc
NIP. 19621113 198703 1 003


Tanggal Lulus:

52

ii

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 27 Mei 1988. Penulis merupakan
putri dari ibu dr. Heni Herawati sebagai anak ke-empat dari empat bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Rawa Baru 45
Bekasi Timur pada tahun 2000, kemudian menyelesaikan pendidikan sekolah
menegah pertama di SLTP Negeri 2 Bogor pada tahun 2003. Penulis melanjutkan
sekolah menegah atas di SMA Negeri 2 Bogor dan lulus pada tahun 2006. Pada
tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
Setelah menjalankan Tingkat Persiapan Bersama (TPB) penulis diterima di
Program Mayor Manajemen Sumberdaya Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian. Penulis mengambil empat program
Supporting Course yaitu: Ekonomi Sumberdaya Lahan dari Departemen Ekonomi
Sumberdaya dan Lingkungan; Manajemen Sumberdaya Manusia dari Departemen

Manajemen; Ilmu Tanaman Pangan, Ilmu Perkebunan, dan Tanaman Penyegar,
Obat, dan Aromatik dari Departemen Agronomi dan Hortikultura. Semasa masa
studi, penulis terlibat dalam kepanitiaan SOILIDARITY pada tahun 2008. Pada
tahun 2009 penulis juga tergabung dalam Tim Asisten Praktikum Mata Kuliah
Survei Tanah dan Evaluasi Lahan; dan Fisika Tanah di Departemen Sumberdaya
Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, karena-Nya
penulis mendapatkan izin dan kemudahan untuk melaksanakan dan menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi, yang berjudul Kapasitas Maksimum Kepadatan
Tanah pada Berbagai Distribusi Ukuran Partikel dan Kadar Bahan Organik Tanah
dalam Kondisi Kering Udara dan Kapasitas Lapang. Skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Program Studi Manajemen
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai April 2012.
Tujuan penelitian adalah melihat pengaruh tekstur dan bahan organik tanah serta
kadar air saat pemadatan terhadap kepadatan tanah maksimum dan hubungannya

dengan sifat fisik tanah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa interaksi tekstur
dan bahan organik tanah berpengaruh nyata terhadap sifat tanah (bobot isi, pori
drainase total, pori air tersedia, permeabilitas, ketahanan penetrasi, dan energi
pemadatan tanah). Kadar air tanah pada saat pemadatan memberikan pengaruh
nyata terhadap pemadatan tanah dan sifat fisik tanah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir.
Oteng Haridjaja, M.Sc dan Dr. Ir. Enni Dwi Wahjunie, M.Si atas bimbingan, saran,
motivasi serta kesabaran yang diberikan selama proses penelitian dan penyusunan
skripsi; keluarga tercinta atas doa dan dukungannya; staf Laboratorium Departemen
Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB; serta seluruh sahabat
MSL 43 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat berguna bagi semua
pihak yang membacanya baik dalam dunia ilmu tanah maupun bidang-bidang lain
yang terkait dengan penelitian.

Bogor, Maret 2013

iv


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
Latar Belakang............................................................................................ 1
Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2
Manfaat Penelitian ...................................................................................... 2
Hipotesis ..................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
Tekstur Tanah ............................................................................................. 3
Pemadatan Tanah ........................................................................................ 3
Sifat Fisik Tanah dan Hubungannya dengan Kepadatan, Tekstur, dan Bahan
Organik Tanah ............................................................................................ 4
Bobot Isi (Bulk Density) dan Porositas Tanah .............................. 4
Ketahanan Penetrasi Tanah ......................................................... 5
Kemampuan Tanah Memegang Air ............................................. 5

Permeabilitas Tanah .................................................................... 5
Hubungan Kadar Air terhadap Pemadatan Tanah ........................................ 6
Hubungan Kepadatan Tanah dengan Tanaman ............................................ 6
METODOLOGI ................................................................................................. 8
Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 8
Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................... 8
Metode Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 9
Pengumpulan Bahan Contoh Tanah ............................................................ 9
Persiapan Penetapan Contoh Tanah ........................................................... 10
Pemadatan Contoh Tanah ......................................................................... 12
Pengamatan Sifat - Sifat Tanah ................................................................. 12
Bobot Isi Tanah ........................................................................ 12
Permeabilitas Tanah .................................................................. 13
Kurva pF................................................................................... 13
Pori Drainase Total dan Pori Air Tersedia ................................. 13

v

Energi Pemadatan ..................................................................... 14
Bobot Jenis Partikel (BJP)......................................................... 14
Analisis Data ............................................................................ 14
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 16
Pengaruh Tekstur dan Bahan Organik Tanah terhadap Sifat-Sifat Tanah
dalam Proses Pemadatan Tanah ................................................................ 16
Bobot Jenis Partikel (BJP)......................................................... 16
Bobot Isi Tanah ........................................................................ 16
Pori Drainase Total ................................................................... 21
Pori Air Tersedia....................................................................... 23
Permeabilitas Tanah .................................................................. 25
Ketahanan Penetrasi Tanah ....................................................... 28
pH Tanah .................................................................................. 30
Pengaruh Kadar Air Tanah dalam Proses Pemadatan Tanah terhadap SifatSifat Tanah ............................................................................................... 31
Bobot Isi Tanah ........................................................................ 31
Kurva pF................................................................................... 32
Pori Drainase Total ................................................................... 33
Pori Air Tersedia....................................................................... 34
Permeabilitas Tanah .................................................................. 34
Ketahanan Penetrasi Tanah ....................................................... 36
Energi Pemadatan Tanah........................................................................... 37
Pengaruh Interaksi Tekstur dan Bahan Organik Tanah .............. 37
Pengaruh Kondisi Kadar Air Tanah dalam Proses Pemadatan ... 38
Aplikasi Tekstur, Kadar Bahan Organik, dan Kadar Air Tanah dalam
Proses Pemadatan Tanah ........................................................................... 40
KESIMPULAN ................................................................................................ 44
Kesimpulan............................................................................................... 44
Saran ........................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 46
LAMPIRAN ..................................................................................................... 50

vi

DAFTAR TABEL
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Halaman

Kelas permeabilitas tanah menurut USSCS ...........................................
Jenis, metode, dan alat yang digunakan dalam penelitian .......................
Formulasi contoh tanah untuk setiap perlakuan percobaan .....................
Perbandingan tanah, kuarsa, dan kompos pada contoh tanah..................
Pengaruh tekstur dan bahan organik tanah terhadap bobot jenis partikel
Pengaruh tekstur dan bahan organik tanah terhadap permeabilitas tanah
tanpa pemadatan........................................................................................
Pengaruh tekstur dan bahan organik tanah terhadap pH
tanah..........................................................................................................
Pengaruh tekstur tanah dan bahan organik tanah terhadap sifat fisik
tanah..........................................................................................................

6
8
11
11
16
26
30
42

vii

DAFTAR GAMBAR
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15
16
17
18
19.
20.
21.

Halaman

Segitiga tekstur tanah................................................................................
Efek pemadatan tanah pada ruang pori......................................................
Bagan alir metodologi penelitian...............................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap bobot isi
tanah..........................................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap kurva
pF..............................................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap pori
drainase total.............................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap pori air
tersedia......................................................................................................
Pengaruh tekstur tanah terhadap pori air tersedia pada tanah pemadatan
kering udara...............................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap
permeabilitas tanah...................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap ketahanan
penetrasi tanah...........................................................................................
Bobot isi tanah pemadatan kering udara dan kapasitas lapang...................
Bobot isi tanah tanpa pemadatan, pemadatan kering udara, dan kapasitas
lapang........................................................................................................
Pori drainase total pemadatan kering udara dan kapasitas lapang..............
Pori drainase total tanpa pemadatan, pemadatan kering udara, dan
kapasitas lapang........................................................................................
Permeabilitas tanah pemadatan kering udara dan kapasitas lapang...........
Permeabilitas tanah tanpa pemadatan, pemadatan kering udara dan
kapasitas lapang........................................................................................
Ketahanan penetrasi tanah pemadatan kering udara dan kapasitas lapang
Ketahanan penetrasi tanah pemadatan kering udara dan kapasitas
lapang........................................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap energi
pemadatan tanah........................................................................................
Energi pemadatan tanah dalam kondisi kering udara dan kapasitas
lapang........................................................................................................
Energi pemadatan tanah dalam kondisi kering udara dan kapasitas
lapang........................................................................................................

3
4
9
18
21
22
24
25
27
29
31
32
33
33
35
35
36
36
38
39
39

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Tabel
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Halaman

Rekapitulasi sidik ragam pengaruh tekstur dan bahan organik tanah serta
interaksinya terhadap karakteristik tanah pada tanah tanpa
pemadatan.................................................................................................
Rekapitulasi sidik ragam pengaruh tekstur dan bahan organik tanah serta
interaksinya terhadap karakteristik tanah pada tanah pemadatan dalam
kondisi kering udara .................................................................................
Rekapitulasi sidik ragam pengaruh tekstur dan bahan organik tanah serta
interaksinya terhadap karakteristik tanah pada tanah pemadatan dalam
kondisi kadar air kapasitas lapang.............................................................
Uji t-student pengaruh kondisi kadar air pada saat pemadatan terhadap
karakteristik tanah.....................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap bobot isi
tanah..........................................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap pori
drainase total.............................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap pori air
tersedia......................................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap
permeabilitas tanah...................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap ketahanan
penetrasi....................................................................................................
Pengaruh interaksi tekstur dan bahan organik tanah terhadap energi
pemadatan.................................................................................................
Tekstur dan bahan organik tanah ...........................................................
Kadar abu dan kadar bahan organik kompos ..........................................
Kadar air dan bobot isi tanah .................................................................
Nilai kadar air kapasitas lapang Alhricks ...............................................
Kadar air berbagai pF pada tanah tanpa pemadatan ...............................
Kadar air berbagai pF pada tanah pemadatan dalam kondisi kering
udara..........................................................................................................
Kadar air berbagai pF pada tanah pemadatan dalam kondisi kapasitas
lapang........................................................................................................

51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
56
57
58
59
60

ix

Gambar
Nomor
1.
2.
3.

Halaman

Contoh tanah pada berbagai tekstur dan bahan organik tanah ................
Pengamatan kadar air kapasitas lapang Alhricks ....................................
Alat pemadat tanah ................................................................................

61
61
62

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah merupakan suatu sistem dinamis dimana merupakan tempat
berlangsungnya kegiatan pertanian maupun non pertanian. Sebagai suatu sistem
yang dinamis, tanah dapat berubah keadaanya dari waktu ke waktu baik disebabkan
faktor alami maupun yang dilakukan manusia. Salah satu perubahan tersebut yaitu
kepadatan tanah yang diakibatkan oleh adanya reaksi tanah terhadap gaya-gaya
yang bekerja pada tanah.
Pemadatan tanah dapat berdampak buruk dan baik bagi kegiatan manusia
tergantung pada tujuan penggunaan lahannya. Umumnya pemadatan tanah
bermanfaat dalam kegiatan bidang civil engineering (bangunan, jalan raya, irigasi,
dan lain-lain). Manfaat pemadatan tanah dalam bidang civil engineering yaitu
memperbaiki kekuatan geser tanah, mengurangi kompresibilitas (penurunan oleh
beban), mengurangi permeabilitas, dan mengurangi sifat mengembang menyusut
tanah. Pemadatan tanah di bidang pertanian juga diperlukan yaitu untuk
memperkokoh tubuh tanaman dan pengaplikasian alat-alat mesin pertanian, namun
pemadatan tanah juga dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat.
Pemadatan tanah dicirikan dengan penyusutan volume tanah atau kenaikan
berat tanah pada suatu volume tertentu. Tingkat kepadatan tanah dapat ditentukan
dengan parameter-parameter seperti void ratio, porositas, bobot isi (bulk density),
dan ketahanan penetrasi tanah yang berkaitan erat dengan penurunan jumlah poripori makro. Penurunan jumlah pori makro dan peningkatan pori mikro
menyebabkan terjadinya penurunan permeabilitas dan konduktivitas hidrolik tanah.
Seperti kita ketahui bahwa tanah terdiri dari bahan mineral dan bahan
organik. Mineral tanah menurut ukuran partikel dikelompokkan menjadi pasir,
debu, dan liat. Komposisi distribusi partikel tanah mempengaruhi sifat fisik tanah.
Tanah

dengan komposisi distribusi partikel yang berbeda memiliki tingkat

kepadatan dan sifat fisik tanah yang berbeda juga. Bahan organik tanah berperan
memperbaiki sifat tanah. Pemberian bahan organik ke dalam tanah diharapkan
dapat memperbaiki sifat fisik tanah, salah satunya kepadatan tanah. Akibat peranan
tekstur dan bahan organik tanah terhadap kepadatan dan sifat tanah maka komposisi

2

tekstur dan bahan organik tanah perlu diketahui kaitannya terhadap kepadatan dan
sifat ciri tanah, oleh karena itu dalam penelitian ini dikaji untuk memperoleh
informasi tersebut.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh tekstur dan bahan
organik tanah terhadap tingkat kepadatan dan hubungannya dengan sifat fisik tanah,
2) Mengetahui pengaruh kondisi kadar air saat pemadatan terhadap tingkat
kepadatan dan hubungannya dengan sifat fisik tanah, 3) Mengetahui tingkat
kepadatan tanah maksimum yang dapat dicapai pada tiap kelas tekstur dan kadar
bahan organik tanah dalam kondisi kering udara dan kadar air kapasitas lapang.
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, terdapat beberapa hal yang ingin penulis sumbangkan
pada berbagai pihak, yaitu:
a.

Dapat menjadi bahan referensi bagi perencanaan dan pembangunan lahan
pertanian dan kegiatan bidang civil engineering untuk mengetahui peran
tekstur dan bahan organik tanah terhadap kepadatan maksimum tanah.

b.

Dapat menjadi referensi bagi peneliti yang ingin mengkaji permasalahan
terkait dengan isu-isu pemadatan tanah.

c.

Memberikan data mengenai kapasitas maksimal kepadatan tanah dan
pengaruhnya terhadap sifat-sifat fisik tanah.
Hipotesis

1.

Semakin halus tekstur tanah maka semakin besar kepadatan tanah yang
dapat dicapai.

2.

Semakin besar kadar bahan organik tanah maka semakin kecil nilai
kepadatan tanah yang dapat dicapai.

3.

Tanah yang dipadatkan dalam kondisi kapasitas lapang memiliki kepadatan
tanah lebih besar dibandingkan dengan tanah dalam kondisi kering udara.

3

TINJAUAN PUSTAKA
Tekstur Tanah
Kelas ukuran butir tanah merupakan penyederhanaan dari tekstur tanah.
Berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat maka tanah
dikelompokkan ke dalam beberapa kelas tekstur. (Hardjowigeno, 2003). Menurut
Rowell (1994), Distribusi ukuran partikel tanah memberikan indikasi umum
terhadap sifat fisik dan kimia tanah. Akan tetapi bentuk partikel dan sifat
permukaan terutama ukuran fraksi liat secara signifikan mengubah sifat tersebut.

Gambar 1. Segitiga tekstur tanah
(Sumber : http://gov.mb.ca/agriculture/soilwater/soilmgmt/fsm01s01.html. diakses tanggal
20 juni 2010)

Pemadatan Tanah
Pemadatan tanah adalah penyusutan volume tanah karena ada gaya tekan
pada permukaan tanah sehingga ruang pori tanah menjadi sempit (Damanik, 2007).
Menurut Hughes et al,. (2001), pemadatan tanah terjadi ketika partikel tanah
ditekan bersama-sama sehingga mengurangi porositas tanah. Pemadatan tanah
dapat mengurangi kandungan aerasi tanah, mengurangi ketersediaan air bagi
tanaman, dan menghambat pertumbuhan akar tanaman (Damanik, 2007). Bobot isi
dan

resistensi penetrasi tanah

memberikan

precompacted pada profil tanah (Horn et al,. 2007).

informasi

tentang

keadaan

4

Gambar 2.

Efek pemadatan tanah pada ruang pori (Hughes et al,. 2001)

Sifat Fisik Tanah dan Hubungannya dengan Kepadatan, Tekstur, dan
Bahan Organik
Bobot Isi (Bulk Density) dan Porositas Tanah
Menurut Hardjowigeno (2003), bobot isi tanah menunjukkan perbandingan
antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori tanah. Bobot
isi merupakan penunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi
bobot isi. Nilai bobot isi tanah sangat bervariasi dikarenakan perbedaan kandungan
bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah, jenis fauna tanah, dan kadar air
tanah (Agus et al., 2006). Bobot isi tanah paling rendah yaitu pada liat, diikuti oleh
liat berdebu, lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir (Shao et
al., 2004). Bahan organik mempunyai massa lebih ringan dibandingkan dengan
partikel tanah, sehingga semakin besar kadar bahan organik tanah, nilai berat
volume tanah semakin kecil (Santosa, 2006). Tanah dengan bahan organik yang
tinggi mempunyai bobot isi relatif rendah.
Tanah dengan ruang pori total tinggi, seperti tanah liat, cenderung
mempunyai bobot isi lebih rendah. Sebaliknya tanah dengan tekstur kasar,
walaupun ukuran porinya lebih besar, namun total ruang porinya lebih kecil,
sehingga mempunyai bobot isi yang lebih besar. Tanah dengan komposisi mineral
yang bobot jenis partikelnya tinggi di dalam tanah, menyebabkan bobot isi tanah
menjadi lebih tinggi (Kurnia dkk, 2006). Tanah berpasir mempunyai pori kasar
lebih banyak dibandingkan tanah berliat (Hardjowigeno, 2003). Ruang pori total
pada tanah yang mengalami pengolahan lahan menurun dibandingkan dengan tanah
padang rumput (Lindstro et al., 2004). Menurut Mowidu (2001), pemberian 20-30
ton/ha bahan organik pada tanah berpengaruh nyata dalam meningkatkan porositas
total, jumlah pori berguna, dan jumlah pori penyimpan lengas.

5

Ketahanan Penetrasi
Metode yang paling umum untuk mengukur pemadatan tanah adalah
menentukan nilai indeks menggunakan penetrometer (Herrick dan Jones, 2002).
Penambahan bahan organik menyebabkan nilai ketahanan penetrasi lebih rendah
dibandingkan dengan tanah tanpa penambahan bahan organik. Hal ini dikarenakan,
bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah, tanah menjadi porous sehingga
dapat menurunkan bobot isi tanah (Damanik, 2007).
Kemampuan Tanah Memegang Air
Dominasi partikel pasir

menyebabkan terbentuknya pori makro,

sehingga luas permukaan yang disentuh menjadi sempit dan daya ikat terhadap air
menjadi lemah. Sedangkan partikel liat menyebabkan terbentuknya pori mikro,
sehingga luas permukaan sentuh menjadi luas dan daya ikat terhadap air kuat.
Bahan organik tanah mempunyai pori meso-mikro lebih banyak dibandingkan
bahan mineral tanah, yang berarti luas permukaan penjerap air lebih banyak,
sehingga makin tinggi kadar bahan organik maka semakin tinggi kadar dan
ketersediaan air tanah (Hanafiah, 2010). Tanah bertekstur kasar (pasir) mempunyai
kemampuan memegang air lebih rendah dibandingkan dengan tanah bertekstur
halus (liat). Demikian juga, tanah dengan kadar bahan organik yang rendah,
kemampuan memegang air lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang
mempunyai kadar bahan organik tinggi. (Kurnia et al., 2006).
Permeabilitas Tanah
Menurut Hopmans (2005), permeabilitas tanah adalah fungsi dari
karakteristik dari ruang pori tanah, yaitu porositas, distribusi ukuran pori,
konektivitas pori, dan tortuositas. Permeabilitas tanah pada tanah yang dipadatkan
lebih kecil dibandingkan dengan tanah kondisi lapang atau tanpa pemadatan. Selain
pengaruh bobot isi tanah, kadar liat juga mempengaruhi koefisien permeabilitas
tanah. (Herlina, 2003). Menurut Simanjuntak (2005), tanah yang terlalu padat,
pertukaran udaranya menjadi lambat, kadar oksigen dalam tanah menjadi rendah,
dan permeabilitas tanah terhambat, sehingga air akan tergenang dan menghambat
pertumbuhan tanaman. Pada tanah dengan bahan organik tinggi dapat memegang

6

air dalam jumlah yang lebih banyak dalam waktu lebih lama, sehingga laju
penurunan kadar air pun melambat. (Baskoro dan Tarigan, 2007).
Tabel 1. Kelas permeabilitas tanah menurut USSCS
Kelas
Permeabilitas (cm/jam)
Sangat lambat
25
Sumber: Kohke,1980 dalam Hanafiah, 2010
Hubungan Kadar Air terhadap Pemadatan Tanah
Pada kadar air yang rendah, sebagian besar tanah kaku dan sukar untuk
dipadatkan. Penambahan kadar air pada tanah menjadikan tanah lebih mudah
dipadatkan, sehingga dihasilkan bobot isi lebih tinggi, namun apabila kadar air
tanah terlalu tinggi, bobot isi tanah menjadi berkurang sejalan dengan
bertambahnya kadar air, dimana air mengisi ruang pori, sehingga volume tanah
bertambah (Craig, 1991). Menurut penelitian Herlina (2003), bertambahnya kadar
air maka bobot isi tanah semakin besar dan koefisien permeabilitas tanah semakin
kecil. Hal ini dikarenakan tanah semakin padat, sehingga tanah semakin sulit
meloloskan air tetapi apabila kadar air tanah sudah mulai jenuh, maka tanah
semakin sulit dipadatkan dan mudah meloloskan air. Bobot isi tanah semakin
meningkat akibat penambahan kadar air, maka kadar air pada berbagai pF semakin
menurun dan tidak mengalami kenaikan kembali setelah bobot isi maksimal. Daya
mengikat air pada tanah dengan pemadatan lebih kecil dibandingkan daya mengikat
air pada tanah tanpa pemadatan, karena pemadatan menurunkan pori makro dan
pori total sehingga ruang untuk memegang air lebih kecil.
Hubungan Kepadatan Tanah dengan Tanaman
Berdasarkan hasil penelitian Rahmawati (2002), tingkat kepadatan tanah
berpengaruh nyata menurunkan pertumbuhan tinggi tanaman, nisbah pucuk akar,
diameter batang, pertumbuhan berat kering total, dan kedalaman penetrasi akar

7

pada tanaman Acacia mangium dan Parasianthes falcataria. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa respons pertumbuhan tanaman yang paling peka terhadap tingkat
kepadatan tanah adalah kedalaman penetrasi akar, sedangkan respons pertumbuhan
tanaman yang kurang peka terhadap tingkat kepadatan tanah adalah diameter
batang tanaman. Pada kacang tanah, peningkatan kepadatan tanah (bobot isi)
berpengaruh nyata menurunkan tinggi tanaman dan panjang akar. Bobot isi tidak
berpengaruh nyata terhadap diameter batang, jumlah daun, dan biomassa baik tajuk
akar ataupun akar. Pada kedelai, pengaruh bobot isi berpengaruh menurunkan
diameter batang, jumlah daun, panjang akar ataupun biomassa akar serta tidak
berpengaruh nyata terhadap biomassa tajuk (Haridjaja, Hidayat, dan Maryamah.
2010). Menurut Damanik (2007), pemadatan tanah memberikan hambatan mekanik
bagi pertumbuhan tanaman sehingga dapat mengurangi perkecambahan, mencegah
sistem perakaran yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan
mengurangi hasil tanaman.

8

METODOLOGI
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian terdiri dari dua kegiatan yaitu pengambilan contoh tanah sebagai
bahan dasar dan analisis laboratorium. Pengambilan tanah dilakukan di Desa
Cicadas, Kabupaten Bogor (06034’25’’LS, 106041’26’’BT). Sementara itu, analisis
laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai bulan April 2012.
Alat dan Bahan Penelitian
Bahan simulasi kepadatan tanah dalam penelitian ini adalah tanah, pasir
kuarsa, dan kompos. Tanah yang digunakan yaitu contoh tanah terganggu. Bahanbahan kimia yang dibutuhkan terdiri dari: air bebas ion, FeSO4, NaOH, HCl, H2SO4
pekat, kalium dikromat, alkohol 96 %, indikator conway, parafin cair, dan indikator
ferroin. Alat yang digunakan menurut metode analisisnya pada penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis analisis, metode, dan alat yang digunakan dalam penelitian
No.
1.
2.
3.

Jenis analisis
Pengambilan tanah
Kadar air tanah
Tekstur tanah

Metode
Komposit
Gravimetrik
Pipet

4.

C-organik tanah

5.

7.

Kadar air kapasitas
lapang
Bobot isi tanpa
pemadatan
Pemadatan Tanah

Walkley dan
Black
Alhricks

8.
9.

Bobot isi
Permeabilitas

10.

Kurva pF

11.

Bobot jenis partikel

12.

pH

6.

Pengetukan 50

Permeameter
Lab
Pressure plate
apparatus
Metode
Piknometer
pH meter

Alat
Cangkul, GPS, karung, polybag
Cawan, oven, neraca
Gelas piala, gelas ukur 1000 ml, pipet
volumetrik, cawan porselen, saringan
2µm, pengaduk.
Buret, erlenmeyer, pipet volumetrik,
gelas piala
Gelas piala, cawan, oven, pasir karsa,
neraca
Gelas ukur, neraca, oven
Alat pemadat tanah, timbangan, ring
sample, mistar
Ring sample, timbangan, mistar
Set alat permeabilitas laboratorium,
gelas ukur, mistar, oven
Set alat penetapan kadar air berbagai pF,
plate apparatus membran, timbangan,
oven
Labu ukur 50 ml, penangas
Botol, shaker, pH meter

9

Metode Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini terdiri dari berbagai tahap yaitu: pengumpulan bahan dasar
simulasi tanah, pembuatan contoh tanah simulasi, proses pemadatan tanah, analisis
sifat - sifat fisik tanah, dan pengolahan data. Tahapan penelitian tersaji dalam bagan
alir pada Gambar 3.

Keterangan: KL = kapasitas lapang

Gambar 3. Bagan alir metodologi penelitian
Pengumpulan Bahan Contoh Tanah
Bahan dasar contoh tanah terdiri dari: tanah asal, pasir kuarsa, dan kompos.
Jenis tanah yang digunakan adalah Typic Dystrudept dari Desa Cicadas, Kabupaten
Bogor (06034’25’’LS, 106041’26’’BT). Tanah diambil di kedalaman 80 - 100 cm.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan tanah dengan kadar bahan organik yang
rendah. Berdasarkan Kasno (2009), tanah di daerah tersebut pada kedalaman 99 -

10

138 cm bertekstur liat berat dengan persentase liat sebesar 86%, debu 11%, pasir
3%, dan mengandung C-organik yang rendah yaitu sebesar 0,12%. Tanah
dikeringudarakan selama kurang lebih 24 jam, kemudian diukur kadar C-organik
dan tekstur tanah.
Pasir kuarsa yang digunakan pada penelitian berasal dari pasir kuarsa
komersial. Pada tahap ini pasir disaring dengan ayakan 2 mm untuk memisahkan
ukuran pasir yang terlalu besar. Setelah itu, dilanjutkan penyaringan dengan ayakan
2 µ m sambil dialiri air. Hal ini bertujuan untuk meloloskan debu, liat, dan bahan
lainnya sehingga didapatkan pasir 100%. Untuk kompos pada penelitian ini
digunakan kompos komersial. Kompos disaring dengan menggunakan ayakan 2
mm, setelah itu dianalisis kandungan C-organik.
Persiapan Penetapan Contoh Tanah
Tahap ini mempersiapkan contoh tanah penelitian sehingga sesuai dengan
formulasi perlakuan. Berdasarkan hasil analisis tanah asal dan kompos yang sudah
dilakukan pada tahap sebelumnya, diketahui kandungan C-organik dan tekstur
tanah yang kemudian dijadikan pedoman dalam formulasi contoh tanah. Simulasi
contoh tanah dilakukan dengan mencampurkan bahan yang terdiri: tanah, pasir
kuarsa, dan kompos sesuai dengan formulasi penelitian.
Berdasarkan hasil analisis awal yang tersaji pada Tabel Lampiran 11 dan
12, tanah asal bertekstur liat berat dengan kadar pasir 4%; liat 84%; debu 12%, dan
kadar bahan organiknya sebesar 0,49%. Kompos yang digunakan dalam percobaan
memiliki kadar bahan organik sebesar 74%. Setelah tekstur tanah diketahui, tanah
asal dicampur dengan pasir kuarsa sampai sesuai dengan formulasi contoh tanah
yaitu: tekstur liat berat sebesar 83% liat, tekstur liat sebesar 50% liat, tekstur
lempung berpasir sebesar 30% liat, dan tekstur pasir sebesar 8% liat. Tiap kelas
tekstur tanah ditambahkan kompos untuk mencapai kadar bahan organik tanah
sesuai formulasi, yaitu: 0,5% (rendah), 2,5% (sedang), 5% (tinggi), dan 7,5%
(sangat tinggi). Formulasi contoh tanah dan perbandingannya ditampilkan pada
Tabel 3 dan Tabel 4.
Contoh tanah yang sudah sesuai dengan formulasi kemudian ditetapkan
bobot isi tanah awal (tanpa pemadatan). Penetapan bobot isi awal dilakukan dengan
mengetuk tanah yang berat kering udaranya sudah ditetapkan terlebih dahulu.

11

Tanah diketuk sebanyak 50 kali dalam gelas ukur sehingga didapatkan volume
tanah. Metode ini merupakan modifikasi 1,000 knocks method (de Boodt dan
Vandevelde, 1970 dalam Kurnia et al., 2006). Tanah kemudian ditetapkan kadar
airnya, sehingga dapat dihitung berat kering mutlak tanah. Nilai bobot isi
didapatkan dengan membagi berat kering mutlak tanah dengan volume tanah.
Tabel 3. Formulasi contoh tanah untuk setiap perlakuan percobaan
Contoh
tanah
LB1
LB2
LB3
LB4
L1
L2
L3
L4

Formulasi
Tekstur
BO (%)
Liat berat
0,5
Liat berat
2,5
Liat berat
5,0
Liat berat
7,5
Liat
0,5
Liat
2,5
Liat
5,0
Liat
7,5

Contoh
tanah
LP1
LP2
LP3
LP4
P1
P2
P3
P4

Formulasi
Tekstur
BO (%)
Lempung berpasir
0,5
Lempung berpasir
2,5
Lempung berpasir
5,0
Lempung berpasir
7,5
Pasir
0,5
Pasir
2,5
Pasir
5,0
Pasir
7,5

Tabel 4. Perbandingan tanah, kuarsa, dan kompos contoh tanah
Contoh
tanah
LB1
LB2
LB3
LB4
L1
L2
L3
L4

Formulasi (%)
Tanah Kuarsa Kompos
99,98
0,00
0,02
99,98
0,00
2,81
99,98
0,00
6,53
99,98
0,00
10,53
68,62
31,16
0,22
68,62
31,16
3,02
68,62
31,16
6,73
68,62
31,16
10,73

Contoh
tanah
LP1
LP2
LP3
LP4
P1
P2
P3
P4

Tanah
35,41
35,41
35,41
35,41
9,43
9,43
9,43
9,43

Formulasi (%)
Kuarsa
Kompos
64,14
0,44
64,14
3,23
64,14
6,95
64,14
10,95
89,96
0,61
89,96
3,40
89,96
7,12
89,96
11,12

Contoh tanah ditetapkan kadar air kapasitas lapang dengan menggunakan
metode Alhrick. Tahapan pengerjaannya yaitu gelas piala 500 ml diisi dengan pasir
kuarsa setinggi 1-2 cm, kemudian pipa diletakkan dalam gelas piala tegak lurus
dengan permukaan pasir. Contoh tanah diisi ke dalam gelas piala hingga 3,5 cm
dari tepi atas. Lapisan atas contoh tanah dibasahi air sampai jenuh tetapi tidak
membasahi pasir kuarsa, kemudian gelas piala berisi pasir dan contoh tanah yang
telah dibasahi tadi ditutup dengan plastik transparan yang sudah dilubangi pada
bagian pipa, lalu dibiarkan selama 24 jam (Gambar Lampiran 2). Setelah 24 jam
gelas piala tersebut dibuka perlahan dan contoh tanah diambil sebanyak tiga kali

12

ulangan, masing-masing diambil dari tempat yang berbeda dalam satu gelas piala,
kemudian contoh tanah yang diambil tersebut dimasukkan ke dalam oven selama
24 jam dengan suhu 1050C untuk dihitung kadar airnya. Kadar air contoh tanah
diukur kembali di hari berikutnya sampai didapatkan kadar air yang konstan. Data
kadar air ini digunakan untuk penetapan kadar air pemadatan tanah dalam kondisi
kapasitas lapang sehingga tiap contoh tanah dapat disesuaikan kadar airnya.
Pemadatan Contoh Tanah
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat pemadat tanah yang
memiliki beban sebesar 2,5 kg dan tinggi jatuh beban 11,1 cm. Beban dijatuhkan
ke contoh tanah dalam ring sampai didapatkan bobot isi maksimum yang dapat
dicapai. Pemadatan dilakukan dalam dua kondisi kadar air yaitu saat kondisi kering
udara (P1) dan kapasitas lapang (P2) di mana kondisi kapasitas lapang ini
didasarkan dari hasil kadar air lapang dengan metode Alhricks. Metode pemadatan
ini merupakan metode modifikasi dari Standard Compaction Test.
Pengamatan Sifat - Sifat Tanah
Pengamatan sifat-sifat tanah dilakukan pada contoh tanah tanpa pemadatan
(P0), pemadatan dalam kondisi kering udara (P1), dan pemadatan dalam kondisi
kadar air kapasitas lapang (P2). Parameter yang diamati antara lain: bobot isi tanah,
kadar air pada berbagai pF, dan permeabilitas. Analisis ketahanan penetrasi dan
energi pemadatan dilakukan pada tanah dengan pemadatan dalam kondisi kering
udara dan kapasitas lapang. Sementara analisis bobot jenis partikel dan pH
dilakukan pada tanah tanpa pemadatan.
Bobot Isi Tanah
Pengukuran dilakukan dengan menghitung berat kering udara tanah (BKU),
kemudian tanah dimasukkan ke dalam oven sehingga didapatkan kadar air untuk
perhitungan berat kering mutlak (BKM) tanah. Setelah itu bobot isi didapatkan
dengan membagi berat kering mutlak seluruh tanah dalam ring dengan volume ring
bagian dalam. Volume ring bagian dalam adalah luas lingkaran dalam dikalikan
dengan tinggi tabung.

13

Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah didapatkan dengan memasangkan tanah ke dalam set
alat permeabilitas yang dijenuhkan dan dialiri air sampai empat hari pengamatan.
Pengamatan dilakukan dengan pengukuran volume air yang keluar melalui tanah.
Perhitungan permeabilitas dilakukan dengan menggunakan hukum Darcy.
K=

+



+

Yang mana K adalah permeabilitas (cm/jam), t adalah waktu (jam), L adalah tebal
contoh tanah (cm), h tinggi permukaan air dari permukaan contoh tanah (cm), dan
A adalah luas permukaan contoh tanah (cm2).
Kurva pF
Penentuan kurva pF dilakukan dengan pengukuran kadar air tanah pada
berbagai pF. Penetapan kadar air berbagai pF menggunakan metode gravimetrik.
Contoh tanah dalam ring sample sesuai dengan bobot isi yang telah didapatkan dari
simulasi pemadatan, dijenuhkan selama kurang lebih 24 jam, kemudian dimasukkan ke
dalam pressure plate apparatus. Tekanan alat disesuaikan berdasarkan pF yang

diinginkan. Setelah proses dalam pressure plate apparatus selesai, tanah
dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 1050C selama 24 jam untuk mendapatkan
nilai kadar air. Besarnya kadar air dihitung dengan persamaan berikut :
KA =

BKU − BKM

x

Yang mana KA adalah kadar air (%), BKU adalah berat kering udara (g), dan BKM
adalah berat kering mutlak (g).
Pori Drainase Total dan Pori Air Tersedia
Pori drainase total adalah selisih antara porositas total dengan kadar air (%
volume) pada pF 2,54. Pori air tersedia adalah selisih antara kadar air pada pF 2,54
dengan kadar air pada pF 4,20.

14

Energi Pemadatan
Energi pemadatan merupakan salah satu hasil dari penetapan pemadatan
tanah menggunakan alat pemadat. Energi per satuan volume (E) didapatkan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
�=



.

.

.�

Yang mana E adalah energi pemadatan (kJ/m3), Nb adalah jumlah pukulan per
lapisan, N1 adalah jumlah lapisan, W adalah berat pemukul, H tinggi jatuh pemukul,
dan V adalah volume cetakan m3.
Bobot Jenis Partikel (BJP)
Pengukuran BJP dilakukan dengan menimbang labu ukur berisi tanah dan
air bebas ion yang kemudian dididihkan. Besarnya BJP dihitung dengan persamaan
sebagai berikut :
�� =

��
+



Yang mana s adalah BJP (g/cm3), f adalah berat jenis air (1 g/cm3), M1 adalah
berat piknometer dan air (g), M2 adalah berat tanah kering udara (g), M3 adalah
berat piknometer + tanah + air (g).
Analisis Data
Data yang didapatkan dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor, yang terdiri dari faktor A yaitu
tekstur tanah dan faktor B yaitu kandungan bahan organik tanah dengan tiga
ulangan. Model matematika yang digunakan sebagai berikut :

Keterangan :
Yijk
μ
∝i
βj
(αβ)ij
Εijk



=�+∝ +

+

+ �

= Nilai Pengamatan perlakuan ke-i, perlakuan ke-j, dan ulangan ke-k
= Rataan umum
= Pengaruh tekstur tanah ke-i
= Pengaruh kandungan bahan organik ke -j
= Pengaruh interaksi perlakuan tekstur tanah ke-i dan perlakuan kandungan
bahan organik ke-j
= Komponen galat perlakuan ke-i, perlakuan ke-j, dan ulangan ke-k

15

Data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan Sidik Ragam
(Analysis of Variance/ ANOVA) melalui software STATISTICA 10. Faktor yang
berpengaruh sangat nyata (p