94
Kegiatan Belajar 7 : Teknik Pengelasan Fillet 1F Sambungan “T”
7.1 Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat mengelas sambungan T kampuh T dalam posisi datar di bawah tangan w dengan baik dan benar melalui pengamatan dan latihan.
7.2 Uraian Materi
Sambungan Fillet merupakan jenis sambungan yang banyak digunakan dalam dunia konstruksi maupun bidang manufaktur. Sambungan
ini banyak macamnya diantaranya yang umum adalah sambungan “T”, dalam kegiatan belajar ini akan dibahas secara lebih mendalam. Untuk
melaksanakan kegiatan belajar ini dibutuhkan:
Bahan :
Pelat St. 37 ;
200 X 50 X 8 mm 2 buah. Elektroda Rutil E 6013 ;
Ø 3,2 mm.
Waktu :
6 enam jam pelajaran
Alat – Alat :
Perlengkapan las busur listrik manual. Sikat kawat.
Pahat datar. Palu terak.
Sarung tangan.
Keselamatan Kerja :
Untuk melindungi mata secara lengkap, disamping mempergunakan
topeng las sebagai pelindung selama mengelas, maka pergunakan juga kaca mata putih bening selama membersihkan terak las.
Topeng pelindung. Kaca mata bening.
Alat menggaris. Tang panas.
Alat bantu posisi kanal U.
95
Langkah Kerja :
1. Mengatur arus las Ampere sesuai dengan diameter elektroda. 2. Mengelas ikat pada kedua ujung
kampuh T. 3. Meletakkan kampuh T pada alat bantu dalam posisi datar dibawah
tangan. 4. Mengelas kampuh T.
5. Bersihkan terak las hasil pengelasan. 6. Lanjutkan latihan mengelas kampuh T sampai menghasilkan alur
las yang baik, rata dan simetris.
Petunjuk :
Untuk menjaga supaya kedua pelat jangan sampai bergeser dari posisi yang telah
ditetapkan, maka kedua pelat di ikat dengan las ikat pada kedua ujung
sambungan kampuh. Kedua pelat harus saling bersentuhan
sedemikian rupa, supaya setelah diikat dengan las, tidak menunjukkan adanya
bagian yang bersentuhan itu longgar meneruskan sinar.
Benda kerja diletakkan pada alat bantu posisi kanal U dalam posisi datar dibawah tangan.
Untuk menyalakan elektroda dimulai pada titik ± 15 mm dari awal kampuh pinggir. Dan
apabila busur listrik sudah menyala, maka batang elektroda digeser kearah permulaan
dan selanjutnya proses pengelasan dapat dimulai.
. .
96
Batang elektroda diarahkan seperti pada proses pengelasan rigi-rigi las, dan sudut
arah melintang 45
0.
Hasil dari pengelasan kampuh T ini dikatakan
baik, apabila
penampang kampuh menunjukkan peletakan yang
sama dan rata pada kedua sisi pelat simetris
Dalam pengelasan sambungan kampuh T ini berarti bahwa ada dua pelat yang
bertemu dalam
posisi tegak
lurus, pertemuan ini disebut pertemuan T.
Kampuh T.
Kampuh dari hasil pengelasan pertemuan T
atau disebut
kampuh T
dapat ditunjukkan
dengan symbol
seperti gambar.
Dengan memakai simbol-simbol, maka bentuk kampuh yang diminta, lebih jelas
ditunjukkan. Seperti yang telah kita kenal beberapa kampuh sambungan T yaitu
antara lain: Datar; Cembung ; dan Cekung seperti gambar dibawah ini
97
98
2 PELAT
St. 37 8 x 50 x 200
Jumlah Nama Bagian
No bag Bahan
Ukuran Ket.
III II
I Perubahan
Pengganti dari Diganti dengan
Skala Digambar
SAMBUNGAN T
1 : 2 Diperiksa
Dilihat
Persiapan :
Bahan : Pelat St. 37 200 X 50 X 8 mm.
Elektroda rutil Ø 3,2 mm. Alat-alat
: Mesin Las Busur Listrik Manual.
Petunjuk :
Dalam proses pengelasan kampuh T ini perlu diperhatikan sudut arah melintang
dari elektroda,
supaya dapat
menghasilkan penampang
kampuh yang sama simetris.
99
Jenis sambungan :
Sambungan I. Sambungan pararel.
Sambungan tumpang. Sambungan T.
Sambungan double T. Sambungan miring.
Sambungan sudut luar. Sambungan multi.
Sambungan silang.
Instruksi :
1. Tujuan pelajaran dapat diketahui.
2. Menerangkan alat-alat.
3. Mendemonstrasikan cara kerja.
7.3 Rangkuman