HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI DUSUN KLIRAN DESA BULUKERTO KECAMATAN BUMIAJI
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN
TINGKAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA
DI DUSUN KLIRAN DESA BULUKERTO
KECAMATAN BUMIAJI
SKRIPSI
Oleh :
PUTRI SUCI RAHMAWATI
NIM. 201110420311068
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
(2)
i
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN
TINGKAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA
DI DUSUN KLIRAN DESA BULUKERTO
KECAMATAN BUMIAJI
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
PUTRI SUCI RAHMAWATI
NIM. 201110420311068
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
(3)
(4)
(5)
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Sayan yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Putri Suci Rahmawati
NIM : 201110420311068
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan antara Self Efficacy dengan Tingkat Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atau perbuatan tersebut.
Malang, Agustus 2015
Putri Suci Rahmawati NIM.201110420311068
(6)
v
Kesalahan terbesar yang dibuat manusia dalam kehidupannya adalah terus-menerus merasa takut bahwa
mereka akan melakukan kesalahan
~ Elbert Hubbad ~
Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan
(7)
vi
Lembar Persembahan
Yang Utama Dari Segalanya....
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan
cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan
Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.
Untuk Ayahanda dan Ibunda Tercinta
Sebagai tanda bukti hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Abah dan Mama yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih. Tidak mungkin hanya kubalas dengan selembar kertas yang bertuliskan kata terima kasih dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Abah dan Mama bahagia, karena selama ini belum bisa berbuat yang lebih untuk
Abah dan Mama yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasihatiku menjadi orang yang lebih baik.
Terima Kasih Abah... Terima Kasih Mama Untuk Kakak-Kakakku Tersayang
Untuk kakak-kakakku tersayang Teguh Alamsyah dan Wawan Rahmadani (Alm.), terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini. Hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan untuk kalian. Terima kasih juga untuk kakak Idah dan Mbak Lis yang
selalu menanyakan dan mendoakan skripsi ku agar cepat selesai.
Untuk kamu “Y..”
Terima kasih untuk kamu yang selalu ada di setiap cerita, selalu mendampingi di kala susah dan senang. Serta atas kesabaranmu, yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, semoga kamu pilihan yang terbaik buatku
(8)
vii
Untuk Kalian Sahabat Terbaikku
Terima kasih untuk Endah, Melani, Restonk, Willy, Mak Andini, Mak Ajeng, Mak evi, Nanda (Popo), Ningsih, Yana, Dilla, Junita, Tati, Tari dan teman-teman yang tidak bisa
disebutkan semuanya. Terima kasih sudah menjadi teman, sahabat serta keluarga terbaikku selama di kota ini. Terima kasih atas pengertiaanya selama ini serta bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih untuk nasehat-nasehat yang diberikan
kepada ku. Maaf atas pertengkaran-pertengkaran yang sering terjadi. Semoga nanti kita dapat dipertemukan kembali dengan keberhasilan dan kesuksean yang kita peroleh.. Amiin
Untuk PSIK B 2011
Untuk teman-teman PSIK B 2011 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, untuk teman-teman yang masih berjuang dengan Tugas Akhirnya semoga selalu diberikan
kemudahan dan kelancaran untuk mendapatkan gelar S.Kep.
Untuk Adek Kost BW 16
Witri, Tria, Winda, dan Vini (terima kasih atas motivasi, semangat yang kalian berikan). Terima kasih atas canda dan tawanya untuk menghilangkan kepenatan
dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.
Untuk Pembimbing dan Penguji
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing saya Bu Nurlailatul Masruroh, Pak Yoyok Bekti Prasetyo dan Pak Faqih yang selalu sabar dalam proses bimbingan tugas
akhir, selalu meluangkan waktu untuk bimbingan dan memberikan masukan agar skripsi saya lebih baik.
Terima kasih saya ucapkan kepada Bu Ika dan Pak Edi selaku penguji 1 dan penguji 2 atas saran dan masukan yang telah diberikan kepada saya,
(9)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmad dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Self Efficacy dengan Tingkat Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Dusun Kliran Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji”.
Sholawat salam penulis curahkan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan syafa’at, tarbiah, barokah di dunia dan akhirat nanti. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Nur Lailatul Masruroh, S.Kep. Ns. MNS. selaku pembimbing I yang telah memberikan ilmu, bimbingan arahan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
4. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.Sp.Kom. selaku pembimbing II yang telah sabar dan bijaksana dalam memberikan ilmu, bimbingan, arahan serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp. Mat, selaku dosen wali Program Ilmu Keperawatan 2011 khususnya kelas B yang memberikan motivasi dan bimbingan.
(10)
ix
6. Pihak terkait di Posyandu Kenanga yang telah memberikan izin sebagai tempat pelaksanaan penelitian.
7. Ayah dan Ibu tercinta yang tidak pernah lelah untuk menyayangi, memotivasi, dan mendoakan, serta kakak yang tidak pernah lelah mengganggu dan memotivasi penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini hingga selesai.
8. Rekan – rekan seperjuangan, khususnya teman – teman PSIK B angkatan 2011 yang turut membantu dan memberikan dukungan selama proses pengerjaan skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh Karena itu kritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa mempermudah setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kitasemua.
Malang, Agustus 2015
(11)
x ABSTRACT
The Correlation between Self-Efficacy and the Amount of Elderly Visitors to POSYANDU of the Elderlyin Kliran, Bulukerto Village of Bumiaji Sub-district
Putri Suci Rahmawati1, Nur Lailatul Masruroh, S.Kep,Ns.,MNS2., Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom3
Background: When growing old, elderly people will experience weakening especially in physical ability that cause downward on social role. Furthermore, the elderly people have psychological descend like Self-Efficacy. Self-Efficacy is human belief on their ability to train a number of controls on their self-function. In order to overcome the problem that occurs among elderly people, it is necessary to have a program for them like Posyandu elderly health service program that aim to increase individual elderly hygiene.
Method: Cross sectional method was used in this study. 259 elderly Kliran, Bulukerto village of Bumiaji sub-district were the population of the study. Sampling technique that was used was Simple Random Sampling that took 72 samples by spreading the questionnaire. Pearson Product Moment was used as Data analysis.
Result: The finding showed there was significant correlation between self-efficacy and the amount of elderly visitors to Posyandu of the elderly in Kliran, Bulukerto village of Bumiaji sub-district.
Conclusion: There was significant correlation between self-efficacy and the amount of elderly visitors to Posyandu of the elderly in Kliran, Bulukerto village of Bumiaji sub-district.
Keywords: Self-Efficacy, The Amount of Elderly Visitors, Posyandu of the elderly
1. Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang 2. Lecturer of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang 3. Lecturer of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
(12)
xi INTISARI
HUBUNGAN ANTARASELF EFFICACY DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI DUSUN KLIRAN
DESA BULUKERTO KECAMATAN BUMIAJI
Putri Suci Rahmawati1, Nur Lailatul Masruroh, S.Kep,Ns.,MNS2., Yoyok Bekti
Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom3
Latar Belakang: Semakin lanjut usia, lansia akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik yang dapat menyebabkan penurunan peran sosial, selain masalah tersebut lansia juga banyak mengalami penurunan psikologisnya salah satunya yaitu Self efficacy yang merupakan keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka.Untuk mengatasi permasalahan yang muncul di lansia, diperlukan program yang ditujukan bagi para lansia yaitu, program pelayanan kesehatan Posyandu lansia yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lanjut usia secara mandiri.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 259 lansia yang berada di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji. Tekhnik sampling yang digunakan yaitu Simple Random Sampling yang diambil menjadi 72 sampel dengan menyebarkan kuesioner. Analisa data yang digunakan Pearson Product Moment.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia dengan nilai p= 0,001 dimana nilai p<0,05.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
Kata Kunci: Self Efficacy, Tingkat Kunjungan Lansia, Posyandu Lansia
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
(13)
xii DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar pengesahan ... iii
Lembar Keaslian Penelitian ... iv
Motto ... v
Lembar persembahan ... vi
Kata Pengantar ... viii
Abstrak ... x
Intisari ... xi
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xv
Daftar Gambar ... xvi
Daftar Lampiran ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang ... 11.2
Rumusan Masalah ... 41.3
Tujuan Penelitian ... 41.3.1
Tujuan Umum ... 41.3.2
Tujuan Khusus ... 51.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ... 5
1.5 Keaslian Penelitian ... 6
1.6 Batasan Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Konsep Dasar Lanjut Usia ... 9
2.1.1 Definisi Lansia ... 9
2.1.2 Teori Proses Menua ... 9
2.1.3 Batasan Lanjut Usia ... 14
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penuaan ... 15
2.1.5 Ciri-Ciri Lansia ... 16
2.1.6 Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia ... 18
2.2 Konsep Self Efficacy ... 24
2.2.1 Definisi Self Efficacy ... 24
2.2.2 Dimensi Self Efficacy ... 25
2.2.3 Fungsi-Fungsi Self Efficacy ... 27
2.2.4 Sumber-Sumber Self Efficacy ... 30
2.3 Konsep Self Efficacy pada Lansia ... 32
(14)
xiii
2.4.1 Definisi Posyandu Lansia ... 33
2.4.2 Tujuan Posyandu Lansia ... 33
2.4.3 Kegiatan Posyandu Lansia ... 34
2.4.4 Sarana dan Prasarana ... 35
2.4.5 Pelayanan Kesehatan Posyandu ... 35
2.4.6 Pelaksana Kegiatan Posyandu ... 36
2.4.7 Mekanisme Pelayanan ... 36
2.4.8 Frekuensi Kehadiran dalam Kegiatan Posyandu ... 37
2.5 Hubungan antara Self Efficacy dengan Tingkat Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia ... 37
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 39
3.1 Kerangka Konsep ... 39
3.2 Hipotesis Penelitian ... 40
BAB IV METODE PENELITIAN ... 41
4.1 Desain Penelitian ... 41
4.2 Kerangka Penelitian ... 42
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 43
4.3.1 Populasi ... 43
4.3.2 Sampel ... 43
4.3.3 Teknik Sampling ... 44
4.4 Variabel Penelitian ... 44
4.4.1 Variabel Independen ... 45
4.4.2 Variabel Dependen ... 45
4.5 Definisi Operasional ... 45
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 46
4.7 Instrumen Penelitian ... 46
4.7.1 Kuesioner Self Efficacy ... 46
4.7.2 Dokumentasi ... 47
4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48
4.8.1 Uji Validitas ... 48
4.8.2 Uji Reliabilitas ... 49
4.9 Teknik Pengumpulan Data ... 50
4.10 Pengolahan dan Analisa Data ... 52
4.10.1 Teknik Pengolahan Data ... 52
4.10.2 Analisis Data ... 53
4.11 Etika Penelitian ... 56
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 59
5.1 Karakteristik Responden Penelitian ... 59
5.2 Gambaran Self Efficacy ... 61
(15)
xiv
5.4 Hubungan antara Self Efficacy dengan Tingkat Kunjungan Lansia di
Posyandu Lansia ... 62
BAB VI PEMBAHASAN ... 63
6.1 Interpretasi Hasil Penelitian ... 63
6.1.1 Gambaran Karakteristik Umum ... 63
6.1.2 Gambaran Self Efficacy pada Lansia ... 65
6.1.3 Gambaran Tingkat Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia ... 67
6.1.4 Hubungan antara Self Efficacy dengan Tingkat Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia ... 68
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 69
6.3 Implikasi Keperawatan ... 70
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
7.1 Kesimpulan ... 71
7.2 Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
(16)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 46
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner SelfEfficacy ... 47
Tabel 4.3 Interprestasi Koefisien Korelasi ... 55
Tabel 5.1 Karakteristik Usia ... 59
Tabel 5.2 Karakteristik Jenis Kelamin,Pendidikan, Pekerjaan, Tinggal Bersama, Keadaan Umum ... 60
Tabel 5.3 Distribusi Self Efficacy ... 61
Tabel 5.4 Distribusi Tingkat Kunjungan Lansia ... 62
(17)
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 KerangkaKonseptual ... 39 Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ... 42
(18)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 77
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 78
Lampiran 3 Angket Persetujuan ... 79
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Self Efficacy ... 80
Lampiran 5 Lembar Dokumentasi ... 83
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Pembimbing 1 ... 84
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Pembimbing 2 ... 86
Lampiran 8 Validitas dan Reliabilitas ... 88
Lampiran 9 Uji Normalitas ... 90
Lampiran 10 Hasil Analisis Uji Pearson Product Moment ...91
Lampiran 11 Frekuensi Tingkat Kunjungan Lansia ... ....92
Lampiran 12 Master Data ... 93
Lampiran 13 Data Kunjungan Lansia ... 97
Lampiran 14 . Dokumentasi ...100
(19)
73
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2006). Psikologi Kepribadian, edisi revisi. Malang: UMM Press.
Anwar, AID. (2009). Hubungan antara Self Efficacy dengan Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Aspiani, RY. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jilid 1. Jakarta: Trans Info
Media.
Bandura, A. (2004). Health Promotion by Social Cognitive Means. Health Education & Behaviour, 31 (2), 143-164.
Bandura, Albert. (2005). Impact of Adolescents Filial Self-Efficacy on Quality of Family Functioning and Satisfaction. Journal of Research on Adolescence, 15(1), 71-97.
Bonties, N., Hardie., T & Serenko, A. (2008). Self-efficacy and KM course weighting selection: Can students optimize their grades?, International Journal of Teaching and Case Studies, 1 (3), 189-199.
Cherian, Jacob & Jacob, Jolly. (2013). Impact of Self Efficacy on Motivation and Performance of Employess. International Journal of Business and Management, 8(14),1833-8119.
David, G. Myers. (2012). Psikologi Sosial, Edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba Humanika. Effendi, F & Makhfudli. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Feist, J & Feist, G. J. (2008). Theories of Personality, Edisi keenam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Friedman, H. S. & Schustack, M. W. (2008). Kepribadian. Jakarta: Erlangga.
Gutierrez, B., lippke, S., Renner, B., Kwon, S., & Schwarzer, R. (2009). How self-efficacy and planning predict dietary behaviours in Costa Rican and South Korean women: A moderated mediation analysis. Applied Psychology: Health and Well-Being, 1 (1), 91-104.
Handayani, DE. (2012). Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu terhadap Lanjut Usia di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor dan Faktor yang berhubungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Hastono. (2009). Analisis Data Riskesdas 2007/2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 4(2), 1-16.
(20)
74
Hidayat, AAA. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Iskandar, AA. (2014). Hubungan antara Self Efficacy terhadap Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja SMP Muhammadiyah 8 Batu. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Iwan Ji., Napitupulu ML., Patunru AA., Resosudarmo PB. (2010). Pembangunan berkelanjutan peran dan kontribusi emil salim. Jakarta: Kepustakaan Gramedia.
Jin, Kunlin. (2010). Modern Biological Theories of Aging. Aging and Disease, 1 (2), 72-74. Jaiyungyuen, U., Suwonnaroop, N., Priyatruk, P., & Moopayak, K. (2012). Factor
Influencing Helth-promotion Behavior Of Older People with Hipertension. University International Conference, 1-9.
Karasik, D., Demissie, S., Cupples A. L., Kiel P. D. (2005). Disentangling the genetic determinants of human aging : Biological age as an alternative to the use of survival measurs. Journal of gerontology, 60(5), 574-587.
Kurniasari, L. & Suktiarti. (2013). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendidikan dan Status Pekerjaan dengan Motivasi Lansia di Desa Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekalongan. Larbi, A., Franceschi, C., Mazzati, D., Solana, R., Wikby, A., Pawalec, G. (2008). Aging
of the immune system as a prognostic factor for human longevity. Journal Physiology, (23), 64-74.
Lestari, Puji, Hadisaputro & Pranarka Kris. (2011). Beberapa Faktor yang Berperan Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Studi Kasus di desa Tamantintro Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul DIY. Media Medika Indonesia, 45(2), 74-82.
Lippke, S., Wiedemann, A. U., Ziegelmann, J. P., Reuter, T., & Schwarzer, R. (2009). Self-efficacy moderates the mediation of intentions into behavior via plans.
American Journal of Health Behaviour, 33 (5), 521-529
Luszczynska, A., Gutierrez, B., & Schwarzer, R. (2005). General self-efficacy in various domains of human functioning: Evidence from five countries. International Journal of Psychology, 40(2), 80-89.
Luszczynska, A., Tryburcy, M., & Schwarzer, R. (2007). Improving fruit and vegetable consumption: A self-efficacy intervention compared to a combined self-efficacy and planning intervention. Health Education Research, 22(5), 630-638.
Marta, OFD. (2012). Determinan Tingkat Depresi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
(21)
75
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati, Jubaedi, A., Batubara, I. (2012). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Muna, N., Arwani, Purnomo. (2013). Hubungan antara Karakteristik dengan Kejadian Depresi pada Lansia di Panti Werda Pelkris Pengayoman Kota Semarang. Stikes Telogorejo Semarang
Munandar, H. (2014). Pengaruh Kondisi Gigi Lengkap terhadap Status Gizi Manula di Kota Makassar. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Nomura, K., Vitti M, Hallak JEC. (2007). Use of fonseca’s questionnaire to assess the prevalence and severity of TMJ disorders in Brazilian Dental Undergraduates.
Brazil Dental Journal, 18(2), 163-167.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. __________. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi dan Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. _______. (2013). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Perry & Potter. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi keempat. Jakarta: EGC. Permatasari, IL., Lukman, M., & Supriadi. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga dan
Self Efficacy Dengan Perawatan Diri Lansia Hipertensi. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia (10) 2, 993-1003)
Purnomo, W. (2014). Hubungan antara Karakteristik Demografi dan Mutu Pelayanan Paksa. Malang: UMM.
Putri, D (2013). Analisis Gender Terhadap Self Efficacy, Self Regulated Learning, Dan Prestasi Akademik Remaja Dalam Pelajaran Matematika Dan Bahasa Indonesia. Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
Riduwan. (2014). Dasar-dasar Statistika Keperawatan. Jakarta: Alfabeta.
Rinajumita. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kemandirian Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lampasi Kecamatan Payakumbuh Utara. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.
Rinata. (2010). Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Lingkungan Sosial dengan Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.
Rini, P., H. (2013). Self Efficacy dengan Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Nasional.
(22)
76
Rini, R. S & Ghufron, N. M. (2010). Teori- Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Santika Adhi. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta: Buletin Jendela. Schoenmaker, M., Craen, JM., Meijer, HEM., Beekman, M., Blauw J. G., Slagboom E.
P., Westendorp GJ. (2006). Evidence of genetic enrichment for exceptional survival using a family approach: the leiden longevity study. European Journal of Human, (14), 79-84.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Singh, A. P., Shukla, A., Singh, P. A. (2010). Perceived self efficacy and mental health
among elderly. Delhi Psychiatry Journal, 13 (2), 314-321.
Sulistyorini, C. I., Pebriyanti, S., Proverawati, A. (2010). POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) dan Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sujarweni, VW. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Gava Media. Susila & Suyanto. (2014). Metodologi Penelitian Cross Sectional. Klaten: BOSSCRIPT.
Syarniah. (2010). Pengaruh Terapi Kelompok Reminiscence Terhadap Depresi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Tamher, S & Noorkasiani. (2011). Kesehatan Usia lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Wahjudi, Nugroho. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC.
Wardani, RK. (2014). Hubungan antara Tingkat Interaksi Sosial dan Frekuensi Kehadiran dalam Kegiatan Posyandu dengan Kejadian Demensia Berbeda Jenis Kelamin di Desa Ngadirejo Kabupaten Malang. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
(23)
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Setiap manusia di dunia ini pasti akan mengalami proses menua. Proses menua merupakan proses yang terjadi sepanjang hidup manusia, yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu ke waktu tertentu, akan tetapi dimulai sejak awal kehidupan (Wahjudi, 2012 : 11). Pudjiastuti (2003, dalam Effendi & Makhfudi, 2013 : 243) mengatakan lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.
Dinas kependudukan Amerika Serikat dalam Maryam et al. (2012 : 9-10), jumlah populasi lansia berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang dan diproyeksikan menjadi 2 miliar pada tahun 2050, pada saat itu lansia akan melebihi jumlah populasi anak (0-14 tahun). Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat Statistik menggambarkan bahwa antara tahun 2005-2010 jumlah lansia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19 juta jiwa atau 8,5% dari seluruh jumlah penduduk.
Menurut Susanto (2013, dalam Notoadmojo, 2007), hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima besar Negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa atau 9,6% dari jumlah penduduk. Menurut WHO telah memperhitungkan bahwa di tahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah warga lansia yang merupakan sebuah peningkatan tertinggi di dunia. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa di tahun 2025 jumlah warga lansia di Indonesia akan mencapai ± 60 juta jiwa.
(24)
2
Seiring dengan peningkatan jumlah lansia, secara individu pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis, mental, maupun sosial ekonomi. Semakin lanjut usia, lansia akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik, yang dapat menyebabkan penurunan peran sosial. Hal ini mengakibatkan timbulnya gangguan dalam hal mencukupi kebutuhan hidup sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain (Wahjudi, 2012 : 6).
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul di lansia, diperlukan program yang ditujukan bagi para lansia. Salah satunya yaitu program pelayanan kesehatan Posyandu lansia yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lanjut usia yang mencakup peningkatan kualitas kesehatan lansia agar dapat meningkatkan kualitas hidup lansia secara mandiri dan bijaksana. Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan diri kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya, dalam upaya peningkatan tingkat kesehatan secara optimal. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan (Sulistyorini et al. 2010 : 45).
Berdasarkan data dari Puskesmas Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu, jumlah posyandu lansia di Desa Bulukerto ada 4 Posyandu yaitu dusun Cangar, dusun Kliran, dusun Buludendeng, dan dusun Gintung. Dari data
(25)
3
Posyandu lansia Kenanga di dusun Kliran didapatkan jumlah lansia tahun 2012 sebanyak 254 orang, tahun 2013 sebanyak 268 orang dan tahun 2014 sebanyak 259 orang. Lansia yang aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia tahun 2012 sebanyak 50 orang (19,6%), tahun 2013 sebanyak 52 orang (19,4%) dan tahun 2014 sebanyak 45 orang (17,3%). Dengan kunjungan rata-rata tiap bulan 21 orang pada tahun 2012, 22 orang pada tahun 2013, dan 20 orang pada tahun 2014. Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan posyandu lansia masih sangat jauh dari target yang diharapkan yaitu sebesar 60%. Oleh sebab itu peneliti hanya melakukan penelitian di Dusun Kliran, karena tingkat kunjungan lansia di Posyandu Kenanga di Dusun Kliran tersebut setiap bulan menurun, dibandingkan dengan posyandu yang berada di Dusun lainnya.
Merujuk dari angka kejadian tersebut, terdapat masalah dalam tingkat kunjungan lansia ke Posyandu, masalah yang selama ini terjadi adalah masyarakat belum mengerti sepenuhnya tentang manfaat Posyandu, biasanya lansia malas mendatangi Posyandu yang diadakan setiap bulan. Selain masalah
tersebut lansia juga banyak mengalami penurunan psikologisnya. Self efficacy
adalah keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian dilingkungannya (Feist & Feist, 2008).
Pada kehidupan sehari-hari, self efficacy mengarahkan pada sekumpulan target yang menantang dan untuk tidak pantang menyerah mendapatkannya.
Ketika masalah muncul, perasaan kuat akan self efficacy mengarahkan untuk
tetap tenang dan mencari solusi daripada menggerutu akan
ketidakmampuannya. Self efficacy, seperti harga diri, tumbuh seiring dengan
(26)
4
Bandura (2001, dalam Friedman & Schustack, 2008) yakin bahwa manusia (human agency) adalah makhluk yang sanggup mengatur dirinya, proaktif, reflektif, dan mengorganisasikan dirinya. Selain itu, mereka juga bisa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi tindakan mereka sendiri demi menghasilkan konsekuensi yang diinginkan. Bandura mengenalkan konsep self efficacy yaitu keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian dilingkungannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Hubungan antara Self Efficacy dengan tingkat
kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto
Kecamatan Bumiaji”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara self efficacy dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy
dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
(27)
5
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik pada lansia di Dusun Kliran desa
Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
2. Mendeskripsikan gambaran self efficacy pada lansia di Dusun Kliran desa
Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
3. Mengidentifikasi tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun
Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
4. Mengetahui hubungan antara self efficacy dengan tingkat kunjungan lansia
ke Posyandu lansia.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu keperawatan,
khususnya keperawatan komunitas dan keperawatan gerontik.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian
selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Puskesmas
penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan pengetahuan kepada petugas puskesmas tentang keyakinan diri pada lansia untuk meningkatkan kunjungan lansia ke Posyandu lansia.
2. Bagi Peneliti
merupakan tambahan ilmu pengetahuan dalam memperluas wawasan
(28)
6
dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia dan sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini. 3. Bagi Masyarakat
penelitian ini agar dapat memberikan pengetahuan pada lansia tentang pentingnya pemanfaatan Posyandu lansia.
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu :
1. Aziz Alfatah Iskandar, (2014) meneliti tentang hubungan antara self efficacy
terhadap perilaku kesehatan reproduksi remaja SMP Muhammadiyah 8 Batu. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimen dengan desain penelitian cross sectional atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu (point time approach). Analisa data
dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Dari hasil analisa uji fisher
dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan nilai uji fisher 0,024 < 0,05 yang
berarti ada hubungan antara self efficacy terhadap perilaku kesehatan
reproduksi remaja.
2. Lisza Kurniasari dan Suktiarti, (2013) meneliti tentang hubungan antara
tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan dan status pekerjaan dengan motivasi lansia berkunjung ke Posyandu lansia di desa Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Jenis metode penelitian ynag
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan
pendekatan cross sectional. Hasil analisa uji Spearman rho antara tingkat
pengetahuan dengan motivasi lansia berkunjung ke posyandu lansia terdapat hubungan dengan nilai p=0,000 dan menunjukkan ada hubungan
(29)
7
antara tingkat pendidikan dengan motivasi lansia berkunjung ke posyandu
lansia dengan nilai p=0,002 dan sedangkan untuk status pekerjaan
menggunakan uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara
status pekerjaan dengan motivasi lansia berkunjung ke posyandu lansia dengan nilai p=0,918.
3. Rika Kusuma Wardani, (2014) meneliti tentang hubungan antara tingkat
interaksi sosial dan frekuensi kehadiran dalam kegiatan Posyandu dengan kejadian demensia berbeda jenis kelamin di desa Ngadirejo Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
signifikasi interaksi sosial 0,003 dan nilai signifikasi frekuensi kehadiran 0,766. Dari perhitungan tingkat interaksi sosial tersebut dapat diketahui
bahwa X2hitung lebih besar dari X
2
tabel dengan signifikasi 0,005 sehingga H0
ditolak, sedangkan perhitungan frekuensi kehadiran dapat diketahui bahwa X2hitung lebih kecil dari X
2
tabel dengan signifikasi 0,766 sehingga H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada ketergantungan antara interaksi sosial dengan kejadian demensia dan tidak ada ketergantungan antara frekuensi kehadiran dengan kejadian demensia.
(30)
8
1.6 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memberi batasan pada :
1. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Effendi & Makhfudli, 2009 : 243).
2. Self Efficacy yaitu keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian dilingkungannya (Friedman & Schustack, 2008).
3. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan (Sulistyorini et al. 2010 : 45).
(1)
Posyandu lansia Kenanga di dusun Kliran didapatkan jumlah lansia tahun 2012 sebanyak 254 orang, tahun 2013 sebanyak 268 orang dan tahun 2014 sebanyak 259 orang. Lansia yang aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia tahun 2012 sebanyak 50 orang (19,6%), tahun 2013 sebanyak 52 orang (19,4%) dan tahun 2014 sebanyak 45 orang (17,3%). Dengan kunjungan rata-rata tiap bulan 21 orang pada tahun 2012, 22 orang pada tahun 2013, dan 20 orang pada tahun 2014. Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan posyandu lansia masih sangat jauh dari target yang diharapkan yaitu sebesar 60%. Oleh sebab itu peneliti hanya melakukan penelitian di Dusun Kliran, karena tingkat kunjungan lansia di Posyandu Kenanga di Dusun Kliran tersebut setiap bulan menurun, dibandingkan dengan posyandu yang berada di Dusun lainnya.
Merujuk dari angka kejadian tersebut, terdapat masalah dalam tingkat kunjungan lansia ke Posyandu, masalah yang selama ini terjadi adalah masyarakat belum mengerti sepenuhnya tentang manfaat Posyandu, biasanya lansia malas mendatangi Posyandu yang diadakan setiap bulan. Selain masalah tersebut lansia juga banyak mengalami penurunan psikologisnya. Self efficacy adalah keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian dilingkungannya (Feist & Feist, 2008).
Pada kehidupan sehari-hari, self efficacy mengarahkan pada sekumpulan target yang menantang dan untuk tidak pantang menyerah mendapatkannya. Ketika masalah muncul, perasaan kuat akan self efficacy mengarahkan untuk tetap tenang dan mencari solusi daripada menggerutu akan ketidakmampuannya. Self efficacy, seperti harga diri, tumbuh seiring dengan prestasi yang sulit didapatkan (David, 2012 : 72).
(2)
Bandura (2001, dalam Friedman & Schustack, 2008) yakin bahwa manusia (human agency) adalah makhluk yang sanggup mengatur dirinya, proaktif, reflektif, dan mengorganisasikan dirinya. Selain itu, mereka juga bisa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi tindakan mereka sendiri demi menghasilkan konsekuensi yang diinginkan. Bandura mengenalkan konsep self efficacy yaitu keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian dilingkungannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan antara Self Efficacy dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara self efficacy dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
(3)
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik pada lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
2. Mendeskripsikan gambaran self efficacy pada lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
3. Mengidentifikasi tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia di Dusun Kliran desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji.
4. Mengetahui hubungan antara self efficacy dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu keperawatan, khususnya keperawatan komunitas dan keperawatan gerontik.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Puskesmas
penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan pengetahuan kepada petugas puskesmas tentang keyakinan diri pada lansia untuk meningkatkan kunjungan lansia ke Posyandu lansia.
2. Bagi Peneliti
merupakan tambahan ilmu pengetahuan dalam memperluas wawasan tentang metode penelitian khususnya tentang hubungan antara self efficacy
(4)
dengan tingkat kunjungan lansia ke Posyandu lansia dan sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.
3. Bagi Masyarakat
penelitian ini agar dapat memberikan pengetahuan pada lansia tentang pentingnya pemanfaatan Posyandu lansia.
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu : 1. Aziz Alfatah Iskandar, (2014) meneliti tentang hubungan antara self efficacy
terhadap perilaku kesehatan reproduksi remaja SMP Muhammadiyah 8 Batu. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimen dengan desain penelitian cross sectional atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu (point time approach). Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Dari hasil analisa uji fisher dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan nilai uji fisher 0,024 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara self efficacy terhadap perilaku kesehatan reproduksi remaja.
2. Lisza Kurniasari dan Suktiarti, (2013) meneliti tentang hubungan antara tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan dan status pekerjaan dengan motivasi lansia berkunjung ke Posyandu lansia di desa Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Jenis metode penelitian ynag digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil analisa uji Spearman rho antara tingkat pengetahuan dengan motivasi lansia berkunjung ke posyandu lansia terdapat hubungan dengan nilai p=0,000 dan menunjukkan ada hubungan
(5)
antara tingkat pendidikan dengan motivasi lansia berkunjung ke posyandu lansia dengan nilai p=0,002 dan sedangkan untuk status pekerjaan menggunakan uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara status pekerjaan dengan motivasi lansia berkunjung ke posyandu lansia dengan nilai p=0,918.
3. Rika Kusuma Wardani, (2014) meneliti tentang hubungan antara tingkat interaksi sosial dan frekuensi kehadiran dalam kegiatan Posyandu dengan kejadian demensia berbeda jenis kelamin di desa Ngadirejo Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikasi interaksi sosial 0,003 dan nilai signifikasi frekuensi kehadiran 0,766. Dari perhitungan tingkat interaksi sosial tersebut dapat diketahui bahwa X2hitung lebih besar dari X
2
tabel dengan signifikasi 0,005 sehingga H0 ditolak, sedangkan perhitungan frekuensi kehadiran dapat diketahui bahwa X2hitung lebih kecil dari X
2
tabel dengan signifikasi 0,766 sehingga H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada ketergantungan antara interaksi sosial dengan kejadian demensia dan tidak ada ketergantungan antara frekuensi kehadiran dengan kejadian demensia.
(6)
1.6 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memberi batasan pada :
1. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Effendi & Makhfudli, 2009 : 243).
2. Self Efficacy yaitu keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian dilingkungannya (Friedman & Schustack, 2008).
3. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan (Sulistyorini et al. 2010 : 45).