BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, dunia industri memegang peranan vital dalam perekonomian, oleh karena itu perancangan plan industri yang efisien sangat penting. Dari bermacam-macam
subsistem yang terdapat pada sebuah plan industri, terdapat komponen yang berfungsi menangani fluida bertekanan, salah satu komponen yang penting adalah bejana tekan, yang
fungsinya sebagai wadah fluida bertekanan. Bejana tekan memiliki spesifikasi khusus, sebab harus mampu bertahan dari tekanan fluida yang ditampungnya ditambah beban
akibat berat bejana itu sendiri dan berbagai beban eksternal lainnya. Tegangan yang timbul akibat beban-beban tadi menjadi sebuah pertimbangan yang
penting pada saat merancang bejana tekan. Pemilihan ketebalan dinding misalnya, harus mampu menahan beban tetapi juga harus murah biayanya. Sebab kompleksitas perancangan
bejana tekan, badan standarisasi internasional juga mengeluarkan standar-standar yang diharapkan menjadi patokan perancang saat merancang bejana tekan.
Bejana tekan pun memiliki bentuk yang beragam, yang umum antara lain bejana tekan horizontal, vertikal dan spherical. Lain bentuk lain pula beban-beban yang harus
dipertimbangkan. Pemilihan bentuk terserah kepada perancang namun diikuti konsekuensi- konsekuensi yang harus dihadapi karena bentuk yang dipilihnya, misal bejana tekan
vertikal terkena beban akibat angin sehingga mengakibatkan momen. Sebagai mana diketahui bahwa pemanfaatan bejana tekan akhir-akhir ini telah
berkembang pesat di berbagai proses industri. Bejana tekan merupakan peralatan teknik yang mengandung resiko bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
atau peledakan. Oleh karena berbagai tantangan tersebut,penulis merancang sebuah bejana tekan spherical dengan bantuan software CAD dan FEM untuk memudahkan dan
memahami fenomena yang terjadi pada sebuah bejana tekan, sehingga penulis dapat merancang sebuah bejana tekan yang sesuai dengan kebutuhan.
1
1.2 Perumusan Masalah
Sebuah permintaan perancangan bejana tekan spherical untuk wadah LPG cair pada dengan volume 61.023.744,095 in
3
dan tekanan operasi 210 psi. Kode standar yang dikeluarkan oleh ASME BPV-VIII-1 tentang bejana tekan yang penulis
gunakan sebagai acuan dalam merancang bejana tekan tersebut. Kemudian hasil rancangan awal di simulasikan dengan bantuan software yang berbasis metode
elemen hingga agar dapat dinilai desain sudah baik atau masih terjadi kelebihan tegangan pada bagian-bagian tertentu yang kemudian dilakukan perbaikan pada
bagian tersebut sehingga mencapai desain yang optimal.
1.3 Tujuan Penelitian