Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Radio Mora Parna Karsa (Radio Mora FM) Bandung

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT. RADIO MORA PARNA KARSA
(RADIO MORA FM) BANDUNG
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :
RIO EKA KUSUMA
41809868

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
Nama Lengkap

: Rio Eka Kusuma


NIM

: 41809868

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi

: Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Tempat Tanggal Lahir

: Jakarta, 17 Januari 1992

Agama

: Islam


Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status

: Belum Menikah

Warganegara

: Indonesia

Alamat

: Tubagus Ismail Bawah No. 27, Bandung

Telepon

: 0838 2132 8244 / 0856 5948 9055


e-Mail

: riohadipranoto@gmail.com

xxi

DATA KELUARGA
Nama Ayah

: Iswanto Hadi Pranoto

Nama Ibu

: Kushenny

Anak Ke

: 1 dari 0 bersaudara


Alamat

: Taman Tridaya Indah II BLOK L9 NO 17, RT 003
RW 015, Wanasari, Cibitung, Kab. Bekasi

Riwayat Pendidikan Formal

No.

1

Tahun

1996 – 2003

Uraian

Keterangan
Lulus


SDN Sumber Jaya 04
Berijazah

2

2003 – 2006

Lulus
SMP Tridaya Sakti
Berijazah

3

2006 – 2009

Lulus
SMAN 04 Tambun
Berijazah

4


2009 – Sekarang

UNIKOM Bandung

xxii

-

Pendidikan Non-formal dan Organisasi
No.

Tahun

Uraian

Keterangan

1


2004 – 2005

2

2004 – 2005

3

2004 – 2006

4

2006 – Sekarang

Anggota dan Pengurus Ekstra Kulikuler
ROHIS (Rohani Islam) SMP Tridaya
Sakti
Anggota OSIS SMP Tridaya Sakti
Divisi Minat dan Bakat
Anggota PRAMUKA SMP Tridaya

Sakti
Anggota Beladiri Tapak Suci

5

2007 – 2009

Anggota dan Pengurus Ekstra Kulikuler
Pecinta Alam SMAN 04 Tambun

-

6

2007 – 2009

-

7


2007 – 2008

8

2007 – 2009

9

2011 – 2012

10

2013 – Sekarang

Anggota dan Pengurus PRAMUKA
SMAN 31 Bekasi
Bimbingan Belajar di EMCS (English
Mathematics Club for Students)
Bimbingan Belajar Bahasa Inggris di
LPIA (Lembaga Pendidikan Indonesia

Amerika)
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Divisi Kerohanian
Campus Clubers Community

-

-

Prestasi
No.

Tahun

Uraian

Keterangan

1
2


2005
2006

Juara 2
Juara 1

3

2007

Lomba Adzan, Baca Al-Quran
Lomba Listening English Quiz
Tournament Game Need For Speed
Underground 2 di Mall Taman Anggrek
Jakarta

xxiii

Peringkat 4

4

2008

5

2008

6

2008

7

2012

Lomba Teknik Survival Pecinta Alam
SMAN 04 Tambun
Tournament Badminton Seluruh SMA
se-Bekasi
Tournament IRC Drag Race Motorcycle
Sentul International Circuit kelas Open
se-Jabar
Lomba Foto Cerita Terbuka, Tema
Modernisasi

Juara 1
Peringkat 12
Peringkat 7
Juara 1

Mentoring / Pelatihan / Seminar / Workshop
No.

Tahun

1

2005

2

2010

3

2010

4

2011

5

2012

6

2012

7

2013

8

2013

9

2013

10

2013

Uraian

Keterangan

Peserta Pelatihan Bahasa Inggris SMP
Tridaya Sakti
Peserta Seminar dan Pelatihan Table
Manner Course di Banana-Inn Hotel &
Spa
Peserta Mentoring Agama Islam di
Auditorium UNIKOM
Peserta Study Tour Media Massa di
Stasiun Televisi Swasta RCTI
Peserta Pelatihan Kepemimpinan
“Leadership Is Foundation of
Organization”
Anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Divisi Kerohanian
Peserta Seminar Spirit of
Communication Science Student
“Opportunities and Challenges in
Broadcasting and Mass Media”

Lulus
Bersertifikat

Peserta Pelatihan Membuat Toko Online
Peserta Seminar Travel Journalism
bukan sekedar jalan-jalan “Explore The
World-Write Your Story
Penyelesaian Praktek Kerja Lapangan
Di Radio Mora FM

xxiv

Lulus
Bersertifikat
Lulus
Bersertifikat
Lulus
Bersertifikat
Lulus
Bersertifikat
Lulus
Bersertifikat
Lulus
Bersertifikat
Lulus
Bersertifikat
Lulus
Bersertifikat
Lulus
Bersertifikat

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar

PENGESAHAN ............................................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................v
DAFTAR TABEL .....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR …............................................................................................viii
DAFTAR DOKUMENTASI .....................................................................................ix
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Radio Mora FM...........................................................................................1
1.1.1 Visi dan Misi Radio Mora FM ..................................................................3
1.1.2 Logo Radio Mora FM ...............................................................................4
1.1.3 Motto Radio Mora FM ..............................................................................7
1.2 Sejarah Divisi Reporter Radio Mora FM..................................................................7
1.3 Struktur Organisasi Radio Mora FM........................................................................8
1.4 Job Description Radio Mora FM ............................................................................11
1.5 Sarana dan Prasarana .............................................................................................15

v

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ...........................................................18

Bab II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ..........................................................20
2.1.1 Deskripsi Kegiatan Rutin dalam Praktek Kerja Lapangan ......................24
2.1.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil dalam Praktek Kerja Lapangan ................26
2.2 Tinjauan Tentang Jurnalistik ……………..….......................................................28
2.2.1 Pengertian Jurnalistik..............................................................................28
2.2.2 Ciri-ciri Jurnalistik………………...………………….…………...…...30
2.2.3 Sejarah Radio Siaran ……………………..……………………...….…31
2.2.4 Ruang Lingkup Tugas Jurnalistik Pers ……………..…………………39
2.2.5 Fungsi Jurnalistik ……………………...……………………………….44
2.2.6 Tujuan Jurnalistik Pers ……………..………………………………….48
2.3 AnalisisKegiatanPraktekKerjaLapangan
2.3.1 Deskripsi Praktek Kerja Lapangan .........……………..………….…….50
2.3.2 Analisis Tentang Kegiatan Selama Melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di Radio Mora FM ..…………………………………...……52
2.3.4Analisis Jurnalistik di Radio Mora FM ………....…………...……….…54
Bab III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................58
3.2 Saran ......................................................................................................................59
3.2.1 Saran Untuk Perusahaan……..................................................................59
vi

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa/i........................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ……..........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………......…………..…..xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................................xii

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sarana yang Dimiliki Radio Mora FM Bandung……………...………..15
Tabel 1.2 Prasarana yang Dimiliki Radio Mora FM Bandung…….….………….17
Tabel 2.1 AktivitasSelamaPraktekKerjaLapangan (PKL)………………...…….20

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo Radio Mora FM ……………………………………...…………..5
Gambar 1.2 StrukturOrganisasi Radio Mora FM………………………...……......9
Gambar 2.1 Contoh Script ……………………………………………………....…55

ix

DAFTAR DOKUMENTASI

DOKUMEN 1 ………………………………………………………………………………xix

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam,
bahwasanya atas rahmat, berkah dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
pembuatan “Laporan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM”.
Adapun tersusunnya laporan ini adalah sebagai bukti telah melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh guna
menyelesaikan Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Selain untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan, penyusunan laporan ini
juga penulis maksudkan untuk memberi sedikit pengetahuan kepada kerabat dan
teman-teman, sehingga teman-teman dan kerabat penulis menjadi tahu dan atau
mungkin lebih tahu.
Pada kesempatan yang baik ini pula, penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen yang telah membimbing dansemua pihak yang telah membantu,
dan tidak lupa kepada orang tua yang telah memberi dukungan serta semangat untuk
menyelesaikan laporan ini.
Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya, kepadaYth:
1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs.,M.A , selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang
memberikan pengesahan pada laporan PKL ini.
ii

2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi dan Public Relations, dan juga selaku dosen wali penulisyang
telah memberikan pengesahan pada laporan praktek kerja lapangan ini.
3. Yth. Adiyana Slamet, S.IP., M.Si.selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan, masukan dan arahan, serta motivasi
kepada penulis.
4. Yth. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan Ilmu, Pengetahuan serta Wawasan kepada kami.
5. Sekertariat Prodi Ilmu Komunikasi dan Public Relation, teteh Asri Ikawati,
A.md.Kom. yang telah membantu dalam segala bentuk administrasi
perkuliahan.
6. Yth. Monang Saragih, SH. yang telah memberikan izin mengadakan
Praktek Kerja Lapangan di perusahaan terkait.
7. Yth. Bapak Witarsa Wattarman, selaku pimpinan redaksi Radio Mora
FM yang telah memberikan banyak pengetahuan dan pembelajaran tentang
dunia Radio Siaran dan dunia jurnalistik.
8. Yth. Ibu Supriyati, selaku wartawan senior yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis selama melakukan praktek kerja
lapangan.
9. Yth. Bapak/Ibu staff dan karyawan Radio Mora FM, yang selalu
membantu penulis selama melakukan kerja praktek lapangan dan
mengerjakan laporan praktek kerja lapangan.
iii

10. Yang tercinta dan terkasih Ibunda Kushenny, ibunda penulis. Terimakasih
atas dorongan dan motivasi serta doa-doanya.
11. Yang tersayang teman dan sahabat saya Anna Magdalena Simamora,
Elvan Murrya, Ega Perdana Jusuf, Irvan, Lusiana Maria Pakpahan,
Niar, Oki Ridwan, Ryan Griadi, Trivan Andreas, dan Yudha Maulana,
yang telah membantu saya dan memberi semangat serta motivasi.
12. Teman-teman di Program Study Ilmu Komunikasi angkatan 2009 - 2010
khususnya IK-1, IK–J1 dan IK-J2, yang telah membantu penulis, terima
kasih atas bantuannya.
13. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada
penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga
kebaikannya dibalas oleh Allah SWT, TuhanSemestaAlam.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Bandung, Desember 2013

Rio Eka Kusuma
41809868

iv

DAFTAR PUSTAKA

-

Sumarinda .2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature

-

M Hikmat, Mahi. 2011. Etika dan Hukum pers. Bandung : Batic Press

-

Ermanto, 2005. Menjadi WARTAWAN Handal & Profesional. Yogyakarta : Cinta Pena

-

Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. PT. Remaja Rosdakarya

-

Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Praktis. PT. Remaja Rosadakarya

-

Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Prenada Media
Group

SUMBER LAIN:
-

Catatan-catatan penulis pada saat perkuliahan pengantar jurnalistik dan seminarseminar tentang jurnalistik yang diikuti oleh penulis.

-

Agenda Penulis pada saat Praktek Kerja Lapangan, Juli-Agustus, 2013

-

Catatan penulis Pada saat perkuliahan pengantar ilmu jurnalistik.

-

Ramah News. Pengertian Berita.http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertianberita.html
(diakses pada tanggal 10 Agustus 2013)

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Radio Mora FM
Radio Mora FM sebagai satu-satunya Radio Penegakan Hukum &
Informasi (The Law of Justice Station & Information) di Indonesia on air nonstop 24 jam setiap hari, format siaran utamanya adalah talkshow dan interaktif
(pukul 06.00 17.00 WIB) dengan membangun komunikasi 3-4 arah, yaitu antara
Penyiar dengan Nara Sumber, Pendengar maupun dengan para Reporter
dilapangan. Disampaing itu ada juga siaran hiburan budaya atau kesenian
beberapa daerah dan siaran agama (pukul 17.00 06.00 WIB). Para Penyiar
Radio Mora FM umumnya berlatar belakang Praktisi Hukum dan Budayawan
Daerah, sedangkan para Reporter pada umumnya berlatar belakang Jurnalis.
Dapat dikatakan Radio Mora FM adalah pelopor Radio Siaran Swasta
di Indonesia dalam beberapa hal, selain juga sebagai Radio Swasta berbadan
hukum Perseroan Terbatas yang tidak mengandalkan Income dari pemasangan
iklan produk, karena manajemen Radio Mora FM menyadari bahwa pendengar
radio tidak senang siaran yang diganggu oleh iklan juga adalah karena betapa
sempitnya waktu untuk iklan pada siaran talkshow atau nteraktif sebagai prime
program siaran di Radio Mora FM. Oleh karena itu peluang memasang iklan
produk di acara-acara siaran Radio Mora FM hanya sebatas pada jam sore
hingga subuh pada siaran hiburan budaya, kesenian daerah dan agama.Radio
Mora FM juga memiliki Badan Koperasi dan bantuan hukum yang diberi nama

1

2

Kopjaskum (Koperasi Jasa Hukum), Lembaga Koperasi berijin yang bernaung
di Radio Mora Bandung kelahirannya dilandasi kepedulian Radio Mora
terhadap pendengar yang rata-rata kurang memahami pengetahuan hukum
namun mereka terkendala dalam beberapa sektor ketika yang bersangkutan
bersengketa dengan lawan hukumnya. Sektor utamanya adalah biaya sekalipun
secara analisa hukum yang bersangkutan dapat dipastikan memenangkan
persengketaan tersebut.
Akhirnya lahirlah Kopjaskum Koperasi ini pada dasarnya sama dengan
koperasi pada umumnya, adapun yang menjadi perbedaannya ialah setiap
anggota kopjaskum memperoleh pelayanan dan perlindungan hukum baik
dalam bentuk konsultasi atau nasehat dan atau arahan hukum dari kantor
advokat Monang Saragih, SH dan Rekan.
Kopjaskum sebagaimana koperasi pada umumnya tentu ruang geraknya
sesuai dengan Undang-Undang per-koperasian yang berlaku di republik ini
yakni UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 serta Undang-Undang turunannya dengan
landasan Idiil Pancasila, yang senantiasa memperhatikan Fungsi dan Peran
Koperasi yakni membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Disisi lain fungsi yang
tidak kalah pentingnya ialah memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.

3

Pengurus Koperasi Jasa Hukum (Kopjaskum) Mora Jabar:
1. Perdagangan barang dan Jasa Kopjaskum, General Manager:
Sonjaya Akbar,
2. Simpan Pinjam Kopjaskum, General Manager: A. Hadiansyah,
EVO.
3. Simpan Pinjam Kopjaskum segera meluncurkan produk:


Simpanan Dana Pendidikan Plus Asuransi,



Tabungan Plus Asuransi Kesehatan dan Kecelakaan
(Rawat inap)

1.1.1



Tabungan Umroh Plus Asuransi



Simpanan Berjangka Tahunan Plus Asuransi



Membentuk Divisi Investasi pada sektor riil dan aman



Membentuk Divisi Pinjaman padasektor UMKM

Visi dan Misi Radio Mora FM
a. Visi Radio Mora FM
Sebagai media yang bersedia menolong dan membantu
masyarakat, menerima aspirasi, aduan, maupun keluhan
masyarakat, seraya senantiasa berupaya untuk meningkatkan
kesadaran hukum masyarakat.
b. Misi Radio Mora FM
Untuk memajukan Radio Mora FM sebagai Radio Swasta
yang digandrungi khalayak, seraya membuat program yang

4

berguna bagi masyarakat Jawa Barat. Tujuan PT. Radio
Mora Parna Karsa dalam melakukan restrukturisasi ini
adalah merupakan hasil dari proses integrasi manajemen
yang dijaga tetap baik. Target yang ingin dicapai menjadi hal
yang terukur, terencana dan fokus sehingga klasifikasi
Usefull and Needed Station di Bandung dan sekitarnya dapat
tetap kami pertahankan.

1.1.2

Logo Radio Mora FM
Selain visi dan misi, logo merupakan salah satu ornamen yang

menguatkan identitas suatu perusahaan terlebih yang bergerak di bidang
media, lebih tepatnya media massa elektronik radio seperti logo Radio Mora
di bawah ini:

5

a. Logo Radio Mora FM

Gambar 1.1
Logo Radio Mora FM

Sumber : Dokumentasi Radio Mora FM, 2013

b. Arti Logo Radio Mora FM
Dari logo tersebut diatas, terdapat makna tersendiri bagi
perusahaan Radio Mora, baik dari segi warna dan nama perusahaan
Radio Mora itu sendiri. Makna yang terkandung dalam logo tersebut
yaitu:
Lambang Radio Mora FM tercantum pada latar belakang putih
dalam suatu Sketsa Burung Garuda, Tulisan Branding, dan Motto
Perusahaan yang terdiri dari:


Latar belakang logo berwarna putih



Sketsa burung yang berwarna biru gradasi merah



Berbentuk sketsa burung sedang terbang dan siap
menyergap



Tulisan branding berwarna biru



Motto perusahaan berwarna abu-abu

6

Lambang diartikan sebagai berikut:


Burung Garuda yang siap menyergap dan akan
hinggap sebagai pembawa berita tentang hukum dan
keadilan



Sayap lebar: lambang perlindungan/pengayoman



Radio Mora: Penegasan branding perusahaan

Warna lambang diartikan sebagai berikut:


Warna Merah melambangkan warna yang kuat
sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk
memberikan efek psikologi panas, berani, marah,
dan berteriak.



Warna Biru Muda melambangkan bahwa setiap
program yang disajikan akan membawa kejernihan
pikiran dan komunikasi kru dan khalayak pendengar
baik secara on-air maupun kegiatan yang sifatnya
memperkuat tali persaudaraan dan toleransi antara
kru dan pendengar, pendengar dan masyarakat, serta
kru dan masyarakat.



Latar Belakang Warna Putih untuk meredakan rasa
nyeri akibat penyimpangan hukum yang dilakukan
oleh mafia hukum kepada masyarakat yang
terzolimi. Putih juga memberikan aura kebebasan

7

dan keterbukaan informasi dalam lingkup dunia
Jurnalisme di Indonesia.

1.1.3

Motto Radio Mora FM
Bagi setiap perusahaan, keberadaan motto, merupakan

bentuk keseriusan dalam dunia bisnis. Karena dengan adanya motto,
dapat menggambarkan identitas perusahaan secara singkat.
Demikian halnya dengan Radio Mora FM yang mengusung motto
sebagai berikut:
“The Law and Justice Station”
Yang berarti Stasiun Radio yang menjunjung tinggi “Penegakan
Hukum dan Keadilan” di Indonesia.

1.2 Sejarah Divisi Reporter Radio Mora FM
Divisi reporter sangat diperlukan di radio manapun, terutama pada
stasiun radio yang menyajikan berita-berita seputar hukum, kriminal, dan lain
sebagainya. Radio Mora FM merupakan salah satu radio yang menyajikan
berita-berita aktual seputar dunia hukum, maka para wartawan yang juga
sekaligus menjadi reporter dituntut untuk dapat mengerti dan memiliki
pengetahuan dibidang hukum. Maka Radio Mora FM mencari wartawan yang
juga bisa sekaligus melaporkan berita dilapangan dan semua wartawan nya
memang jurnalis dibidang hukum.

8

1.3 Struktur Organisasi Radio Mora FM
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi. Dimana struktur
organisasi ini menyusun dan menjelaskan peranan atau tugas dan wewenang
dari berbagai bagian atau divisi, dan juga bagaimana setiap bagian tersebut
berhubungan dan bertanggung jawab atas hasil kerjanya. Demikian pulastruktur
organisasi PT. Radio Mora Parna Bandung yang memiliki berbagai bagian atau
divisi dan peranan masing- masing. Berikut ini adalah gambar struktur
organisasi PT. Radio Mora Parna Bandung beserta penjelasan kedudukan pada
bagiannya masing- masing:

9

10

Berdasarkan struktur organisasi yang tertera pada Gambar 1.2 tersebut, dapat
diketahui merupakan susunan yang menggambarkan berbagai fungsi kerja yang
disesuaikan dengan bidangnya masing-masing agar dapat mencapai tujuan
tertentu. Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat bagaimana pembagian
tanggung jawab tugas tersebut dijalankan sesuai dengan fungsinya masingmasing. Kejelasan struktur yang terdapat dalam suatu organisasi akan
memberikan kejelasan tentang hubungan kerja baik secara fungsional antara satu
bagian dengan bagian lainnya, hal tersebut akan menimbulkan dampak mengenai
hubungan vertical maupun hubungan horrizontal.
Adapun susunan mengenai struktur organisasi dikantor PT. Radio Mora
Parna Karsa, diantaranya:
A. Direktur Utama
B. Direktur Operasional
C. General Manager
D. Manager Siaran
E. Pemimpin Redaksi
F. Divisi Produksi
G. Divisi Teknik
H. Divisi Admin
I. Staff Penyiar
J. Staff Reporter
K. Staff Operator
L. Staff Teknisi

11

M. Staff Administrasi

1.4 Job Description Radio Mora FM
a. Direktur Utama
Adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan
terbatas (PT). Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut
atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan
dan memimpin perseroan terbatas. Penyebutan direktur dapat bermacammacam, yaitu dewan manager, dewan gubernur, atau dewan eksekutif.
b. Direktur Operasional
Bertanggung-jawab terhadap seluruh produk yang menjadi
tanggung jawabnya, membuat marketing plan untuk setiap produk yang
menjadi tanggung jawabnya, membuat laporan tentang pelaksanaan
marketing plan dan membuat analisa dan evaluasi produk yang menjadi
tanggung jawabnya.
c. General Manager
Posisi general manager orangnya harus bisa mengatur suatu
pekerjaan dan harus bisa juga mengevaluasi pekerjaan yang sudah selesai.
Orang yang menduduki posisi tersebut adalah orang yang mempunyai
wawasan cukup luas baik itu dalam pekerjaannya sendiri maupun diluar
perkerjaannya antara lain untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang akan
datang tentunya.
d. Manager Siaran

12

memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan
programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran
radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek
pendukung

keberhasilan

penyiaran

radio,

dengan

memperhatikan

kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
e. Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan
aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Pemimpin Redaksi menetapkan
kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai
jenderal atau komandan. Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap
mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian dan jajaran keredaksian ke
bawahnya.
f. Divisi Produksi
Sebuah Divisi yang bertugas membuat semua Spot Iklan, promo
radio, jingle, bridging, insert, acara, bumper, rekaman paket acara, rekaman
ini itu sampe terkadang sekaligus menjadi director bagi Voice Over.
g. Divisi Teknik
Bertanggung jawab terhadap semua aspek teknis yang mendukung
jalannya siaran radio.

13

h. Divisi Admin
Menerima dan mengerjakan serta mengawasi semua keperluan
administrasi secara umum, baik dari Manager, Kepala Siaran maupun
personel lainnya seperti penawaran, proposal, permohonan dan sebagainya.
Hal surat menyurat keluar dan ke dalam dan langsung mengarsipkan.
Memeriksa jadwal penyiar, bukti siar, data siar iklan, materi iklan, materi
siar dan lain-lain materi tertulis. Menerima tugas lain yang diberikan atasan
yang menyangkut (Media audio) Radio.
i. Staff Penyiar
Staff penyiar bertanggung jawab bersama divisi lainnya mengawasi
jalannya operasional radio sehari-hari, mengkoordinir para penyiar dan
operator, terutama masalah pergantian tugas dan lain-lain.
Menerima konsultasi penyiar dan operator, khususnya dalam hal
siaran, menyusun jadwal penyiar.
Memberikan teguran-teguran langsung kepada penyiar dan operator
jika menemukan hal-hal diluar ketentuan kepenyiaran.
Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak luar atau klien secara
berkelanjutan (pemasang iklan, lembaga advertising, industri musik)
termasuk pemirsa dan pihak lainnya
Mensosialisasikan dan mempresentasikan format atau konsep radio
kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan program, rencana siar dan lainlain terkait dengan traffic (lalu lintas acara).

14

j. Reporter
Reporter itu biasanya bertugas untuk menggali informasi tentang
suatu hal dengan cara mewawancari narasumber yang berkaitan dengan hal
yang akan diberitakan ke publik. Awalnya reporter akan mempersiapkan
dulu pokok bahasan apa yang akan diangkat dan menentukan apa goal
setting dari berita tersebut, lalu setelah itu menentukan narasumber yang
dapat digali informasinya agar goal setting itu bisa tercapai. Selain itu juga
mengumpulkan dan mengelolah informasi menjadi berita, yang akan
disebarluaskan kepada public, disesuaikan dengan tugasnya masing-masing
yang sudah sebelumnya sudah di atur oleh Redaksi.
k. Staff Operator
Tugasnya merekam data penelpon yang masuk dalam acara sebuah
radio. Mungkin yang sering kita lihat juga di televisi ketika sebuah acara
tebak berhadiah. Seorang operator bertugas mencatat data diri beserta
alamat lengkap penelpon untuk mengantarkan hadiah, karena biasanya
penyiar hanya akan menanyakan kota asal nya si penelpon saja.
l. Staff Teknisi
Bertugas dan bertanggung jawab terhadap alat yang digunakan untuk
melakukan penyiaran.

15

m. Staff Administrasi
Bertugas untuk mengatur anggaran baik harian, mingguan, bulanan,
dan tahunan, serta membuat jurnal anggaran termasuk mencatat segala
pemasukan uang dan pengeluaran nya.

1.5 Sarana dan Prasana
Tabel 1.1
Sarana yang Dimiliki Radio Mora FM
Bandung Jawa Barat
No

Prasarana

Jumlah

1

Ruang Studio Siaran

1 Ruang

2

Ruang Pemimpin Redaksi

1 Ruang

3

Ruang Karyawan

1 Ruang

4

Ruang Audio Editing

1 Ruang

5

Ruang Redaktur

1 Ruang

6

Ruang Redaktur Foto

1 Ruang

7

Ruang Dapur Kering

1 Ruang

8

Ruang Monitoring

1 Ruang

9

Ruang Dokumentasi

1 Ruang

10

Ruang Wartawan

1 Ruang

11

Ruang Sekretariat

1 Ruang

12

Ruang Resepsionis

1 Ruang

13

Ruang Rapat

1 Ruang

16

14

Percetakan

1 Ruang

15

Ruang Tamu

1 Ruang

16

Musholla

1 Ruang

17

Halaman atau Tempat Parkir

1 Halaman

18

Toilet

3 Ruangan
Sumber : Radio Mora FM, 2013

17

Tabel 1.2
Prasarana yang Dimiliki Radio Mora FM
Bandung Jawa Barat
No
1

2

3

4

5
6

7
8

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Sarana dan Prasarana
Pemancar FM 5 KW Tetrode RVR, 3 phase,
tube 4CX5000A, PJ300C-LCD, driver
mosfet, TEX 30 LCD/Stereo.
Antenna FM Omnitec S1 = 6 Bay,
maximum power 8 KW, Power Divider &
Cable Jumper inccluded.
Pemancar FM 10 KW, Tetrode RVR, 3
phase, tube 4CX10000A, PJ300C-LCD,
driver mosfet, TEX30LCD/Stereo.
Antenna FM SGP 6R – OMB, 6 Bay
antenna double ring, maximum power 14
KW, Power Divider & Cable Jumper.
Mesin Generator Yanmar 40 KVA /
Automatic
OB Van Travello KIA, Karoseri Bandung
Motor Home, lengkap peralatan siaran
lapangan dan panggung off air.
Audio Processor Omnia 3 FM Turbo.
SLT – RVR, PTRL LCD Transmitter Link,
RXRL LCD Receiver Link, AR 10 Yagi
antenna 2 unit.
Tower self sporting = 60 meter Hand Made.
Coaxial foam cable 1+5/8, Andrew = 65
meter + 2 buah Connector.
Audio Mixer 2300XL/23 – Solidyne, 16
channel (6 mono, 8 stereo, 2 tlp hybrid).
Microphone Merk Shure SM7B Mexico.
Microphone Merk Senheisser.
Kaki (panjang/lipat) Microphone.
Kaki (pendek) Microphone.
Tape (double) Deck Merk Yamaha.
Tape Deck Merk Denon.
CD Player Merk Denon.

Jumlah
1 Set

1 Set

1 Set

1 Set

1 Unit
2 Unit

1 Unit
1 Unit

1 Unit
1 Set
2 Unit
3 Unit
2 Unit
2 Unit
2 Unit
1 Unit
1Unit
1Unit

18

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

VCD Player Merk Philips.
Distributor Hedphone Merk Begringer.
Headphone Merk Senheisser
Voice Processor DBX286A.
Hybrid Telephone Merk Xenon.
Komputer (PC) Siaran + Loud Speaker.
Komputer (PC) Kantor + Loud Speaker
Printer.
Meja + Kursi Penyiar.
Meja + Kursi Operator.
AC 1.5 KVA Merk National.
PABX 6 line 36 extention Merk Panasonic.
Pesawat Telephone Merk Panasonic.
Mesin Foto Copy Merk Canon Image
Runner 210S.
Faximile Merk Panasonic.
Radio/Tape Compo Merk Panasonic.
sofa tamu.
Meja + Kursi kerja Kantor.
Lemari rak arsip Kantor.

1
1
4
1
1
2
6
4
1
1
5
1
30
1

Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Set
Set
Unit
Set
Set
Unit
Unit
Unit
Unit

1 Unit
2 Unit
3 Set
15 Set
5 Unit

Sumber: Radio Mora FM, 2013

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
a. Lokasi
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Radio
Mora Parna Bandung dan ditempatkan sebagai wartawan.
Tempat

: Grand Sucore Blok C 7, Jl. PHH. Mustofa No. 39 (Suci),
Bandung - 40192

Telp

: 022 - 87242822 (Hunting)

Fax

: 022 - 87242820

Website

: www.radiomora.com

19

Sapaan kepadapendengar

: Sobat Mora

b. Waktu PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli
2013 sampai tanggal 9 Agustus 2013. Penulis melakukan aktivitas dari hari
Senin sampai Jumat dari pukul 09.30 WIB s/d selesai.

BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1. Aktivitas Praktek Kerja Lapangan
Aktivitas yang penulis lakukan selama kegiatan PKL berlangsung di Radio
Mora FM terbagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan rutin dan kegiatan
insidental.
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang selalu dilakukan penulis selama
kegiatan PKL di Radio Mora FM, sedangkan kegiatan insedentil merupakan
kegiatan yang bersifatdadakan dan sewaktu-waktu yang dilakukan penulis
selama kegiatan PKL berlangsung.Untuk lebih rinci mengenai kegiatan yang
penulis lakukan selama PKL dapat dilihat pada table 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1
Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Keterangan
No

1

Waktu

Kegiatan

Hari/Tanggal/Bulan

PKL

Senin
15Juli 2013



Pengarahan dari
wartawan senior

Insidentil



Persiapan jelang
Praktek Kerja
Lapangan
dimulai.

20

Rutin

21

2

Selasa



16 Juli 2013



Latihan
mewawancarai
narasumber.

3

Rabu



17 Juli 2013

Pencarian berita di

 .

Pengadilan Negri
Bandung.

4

Kamis



18 Juli 2013

Liputan berita



Lomba
pembacaan Alquran di
Kejaksaan Tinggi
Banding.


Pencarian berita di



Pengadilan Negri
Bandung.

5

Jumat



Laporan berita.



Liputan tentang

19 Juli 2013

penjualan VCD
dan DVD porno di
pasar Kota
Kembang
Bandung.


Laporan Berita.


 .

22


6

Senin



22 Juli 2013

Liputan siding



lanjutan kasus
narkotika di
Pengadilan Negri
Bandung.

7

Selasa



Laporan Berita.



Wawancara

23 Juli 2013


 .

dengan Humas
Polwiltabes
Bandung (kasus
Premanisme).

8

Rabu



Laporan berita.



Wawancara

24 Juli 2013




dengan Kasi
Ketertiban Umum
Satpol PP Kota
Bandung.

9

Kamis
25 Juli 2013



Laporan berita.



Pencarian berita
dipasar Simpang
Dago.




23

10

Jumat



26 Juli 2013

Pencarian berita di



Pengadilan Negri
Bandung

11

Senin



29 Juli 2013

Wawancara



dengan Humas
PMI Kota
Bandung.

12

Selasa



Laporan berita.





Pengumpulan data



30 Juli 2013

hasil pencarian
berita dan laporan
berita.

13

Rabu



31 Juli 2013

Wawancara dan



liputan dengan
Humas PT. KAI
Kota Bandung

14

Kamis



Laporan berita.



Peliputan Sidang

1 Agustus 2013




TIPIKOR Di
Pengadilan Negri
Bandung.


Laporan berita.



24

15

Jumat



Izin karena sakit.





Wawancara



2 Agustus 2013
16

Senin
5 Agustus 2013

dengan Humas
Polrestabes
Bandung.

17

Selasa



6 Agustus 2013



Laporan berita
tentang Operasi
Ketupat 2013.

18

Rabu



7 Agustus 2013

Liputan berita di



Pengadilan Negri
Bandung.




Laporan Berita
berita.

19

Kamis



8 Agustus 2013

Wawancara



dengan pemudik
calon penumpang
kereta api.

20

Jumat
9 Agustus 2013



Laporan berita.



Wawancara
dengan pemudik




25

calon penumpang



bus.


Laporan berita.

Sumber: Agenda penulis selama PKL, 15 Juli – 9 Agustus 2013

2.1.1. Deskripsi Kegiatan Rutin dalam Praktek Kerja Lapangan
a. Peliputan Berita
Selama kegiatan PKL berlangsung di Radio Mora FM,
penulis melakukan aktivitas peliputan berita untuk mendapatkan
informasi berupa data mentah yang kemudian diolah menjadi
berita.
Peliputan berita merupakankegiatan dimana seorang
Jurnalis atau Wartawan mencari informasi dengan selengkaplengkapnya tentang sesuatu yang dianggap penting untuk
diberitakan kepada khalayak dengan mendatangi langsung
tempat dimana informasi itu berada atau mendatangi langsung
sumber berita. Sumber berita sendiri merupakan data dan Fakta
dari sebuah peristiwa.
Dalam proses liputan, penulis turun langsung kelapangan
untuk memantau lokasi situasi yang akan dijadikan objek
liputan.

26

Sedangkan untuk penempatan lokasi peliputan setiap
harinya penulis melakukan komunikasi dengan wartawan
pembimbing baik lewat telepon, SMS dan berkomunikasi
melalui Black Berry Messanger.
Setelah mendapatkan lokasi peliputan, penulis langsung
terjun kelapangan untuk memantau lokasi peliputan. Bila
peliputan tersebut merupakan peliputan suatu acara tertentu
maka penulis diharuskan untuk berada di lokasi peliputan tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

b. Laporan Berita
Selain kegiatan peliputan berita, penulis juga melakukan
kegiatan laporan berita. Setelah selesai melakukan peliputan
berita, penulis diwajibkan untuk menulis lalu melaporkan berita
berdasarkan data dan fakta yang peroleh selama peliputan berita.
Setelah semua proses tersebut dilakukan, Berita yang
penulis tulis tadi nantinya akan dilaporkan sesuai kaidah
pelaporan berita lapang untuk radio, jika penulis telah
mempersiapkan berita yang akan dilaporkan penulis akan
mengirim SMS ke Staff Operator untuk menelepon sekaligus
merekam suara penulis.

2.1.2. Deskripsi Kegiatan Insidentil dalam Praktek Kerja Lapangan

27

Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Radio
Mora FM, juga melakukan aktifitas yang sifatnya insidentil seperti:
a. Pengarahan Kerja
Sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis
diberi pengarahan kerja oleh pimpinan redaksi terlebih dahulu
lalu dilanjutkan dengan Wartawan senior untuk lebih jelasnya.
Penulis juga mendapat kesempatan meliput dengan wartawan
senior, pengalaman yang tidak terlupakan. Mendapatkan suatu
pelajaran dalam meliput berita seperti teknik wawancara yang
benar dalam kaidah-kaidah jurnalistik. Meliput berita adalah
dimana seorang Wartawan berarti mencari informasi selengkaplengkapnya tentang suatu hal yang dianggap penting untuk
khalayak dengan datang langsung ketempat dimana informasi
itu berada atau datang langsung kesumber Berita. Sumber Berita
adalah Fakta dan data sebuah peristiwa.
b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang
dianggap

relevan

dan

terpercaya,

kegiatan

melakukan

wawancara tersebut sebelumnya telah dikomando oleh
wartawan pembimbing.

28

2.2 Tinjauan Tentang Jurnalistik
2.2.1

Pengertian Jurnalistik
Kegiatan Jurnalistik (journalistic) sebenarnya sudah lama di

kenal oleh manusia di dunia ini.karena tanpa kita sadari kegiatan
Jurnalistik selalu hadir dan ada di tengah–tengah masyarakat, sejalan
dengan kegiatan pergaulan hidupnya yang dinamis, terutama sekali
dalam masyarakat modern sekarang ini. Dalam perjalanannya,
Jurnalistik sebagai suatu disiplin ilmu telah mengalami perkembangan
yang hebat. Di mulai dari jaman jayanya kerajaan Romawi Kuno saat
di bawah kekuasaan Raja Julius Caesar. Pada masa itu kegiatan
Jurnalistik dilakukan oleh para budak belian yang disuruh oleh
majikannya untuk mengutip informasi tentang segala peristiwa hari
itu yang berkaitan dengan status atau kegiatan usaha majikannya dan
di beritakan dalam acta diurna (rangkaian kata hari itu) yang di pasang
di Forum Romanum (Stadion Romawi).
Kata jurnal sendiri berasal dari bahasa Prancis, journal yang
berarti catatan harian, hampir sama bunyi ucapannya dengan kata
yang di temukan pada bahasa Latin, (diurnal) yang mengandung arti
hari ini. Adapun kata istik merujuk kepada masalah estetika yang
berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan. Keindahan yang di
maksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan keterampilan

29

dengan menggunakan yang di perlukan seperti, kayu, batu, kertas, cat,
atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan,
kesusastraan dan musik (Pringgodigdo, 1973: 383).
Dengan demikian secara Etimologi, Jurnalistik dapat di artikan
sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa
sehari–hari, karya yang mana memiliki kaindahan dan dapat menarik
perhatian khalayak sehingga dapat dinikmati dan di manfaatkan untuk
kebutuhan hidup. Secara umum Jurnalistik dapat di artikan sebagai
teknik mengolah berita, mulai dari mencari berita sampai dengan
menyebarkankannya kepada khalayak yang membutuhkan.segala
sesuatu yang dianggap menarik dan penting untuk khalayak, bisa di
jadikan bahan berita untuk di sebarluaskan kepada masyarakat,
dengan menggunakan sebuah media. Seperti yang di ungkapkan oleh
Sumadiria, dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan
Feature, Jurnalistik adalah:
“Kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada
khalayak dengan secepat-cepatnya (Sumadiria, 2005: 3)”.
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Jurnalistik
adalah sebuah proses pencarian berita sampai berita tersebut
disebarluaskan kepada khalayak dengan menggunakan media berkala.
Terkait dengan hubungan antara jurnalistik dan pers, kita harus
mengetahui dulu apa arti dari pers itu sendiri. Adapun istilah pers
adalah berasal dari istilah asing. Kalau berbicara mengenai pers mau

30

tidak mau kita harus pula mempelajari ilmu tentang jurnalistik.
Dengan kata lain, pers sangat erat hubungannya dengan jurnalistik.
Pers sebagai media komunikasi massa tidak akan berguna apabila
semua sajiannya sangat jauh dari prinsi-prinsip jurnalistik.

2.2.2

Ciri-ciri Jurnalistik
Jurnalistik adalah sebuah ilmu yang memiliki ciri-ciri

penting untuk selalu diperhatikan.
1. Jurnalistik adalah skeptik, artinya jurnalistik harus memiliki
sikap untuk menanyakan segala hal, meragukan apa-apa yang
diperoleh serta waspada terhadap semua kepastian agar tidak
mudah ditipu. Inti dari skeptik yang merupakan ciri jurnalistik
adalah keraguan. Media jangan cepat puas dengan permukaan
sebuah kejadian dan tidak mau mengingatkan kekurangan yang
ada dalam masyarakat. Para jurnalis wajib datang ke lapangan
untuk berjuang untuk mendapatkan berita yang ekseklusif.
2. Jurnalistik adalah bertindak (action), artinya para jurnalis tidak
menunggu sampai peristiwa itu muncul. Namun, wartawan akan
mencari serta mengamati dengan ketajaman naluri seorang
jurnalis.
3. Jurnalis adalah berubah, artinya perubahan adalah hukum utama
jurnalisme. Media tidak hanya sebagai penyalur informasi, tetapi
fasilitator, penyaring, dan pemberi makna dari sebuah informasi.

31

4. Jurnalistik adalah seni dan profesi, artinya para jurnalis harus
memandang dengan mata yang segar di setiap peristiwa untuk
memperoleh aspek-aspek yang unik. Inilah yang dimaksud
jurnalistik adalah seni dan profesi.
5. Jurnalistik adalah dunia berita, artinya jurnalistik selalu identik
dengan berita. Pikiran kita selalu mengacu pada kata “berita”
saat mendengar istilah jurnalistik. Setiap yang akan disajikan
tentunya harus memiliki nilai, yaitu :
1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
2.

Actual: terbaru, belum “basi”.

3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
4. Penting: pengaruh atau dampakna bagi orang banak;
menangkut orang penting/terkenal.
5. Jarak:

familiaritas,

kedekatan,

(geografis,

kultural,

psikologis).

2.2.3

Sejarah Radio Siaran
Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja: di tempat

tidur (ketika orang akan tidur atau bangun tidur), di dapur, di dalam
mobil, di kantor, di jalanan, di pantai, dan berbagai tempat lainnya.
Radio memiliki kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya
dirancang khusus untuk khalayak tertentu.
Menurut Dominick, 2000: 242, sejarah radio siaran adalah:

32

Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak
perhatian khalayak radio siaran, banyak orang memperkirakan
bahwa radio siaran berada diambang kematian. Radio adalah media
massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad
lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi
persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi
kabel, electronic games dan personal casset players. Radio telah
beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan
hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media
lainnya.

Menurut Ardianto dan Erdinaya dalam bukunya Komunikasi
Suatu Pengantar, karakteristik/sifat radio siaran mencakup:
1.

Imajinatif
Karena hanya indera pendengaran yang digunakan

oleh khalayak, dan pesannya selintas, maka radio siaran
dapat mengajak komunikannya untuk berimajinasi. Dengan
kata lain, pendengar radio siaran bersifat imajinatif.
2.

Auditori
Sifat auditori itu sebagai konsekuensi dari radio

siaran untuk didengar. karena kemampuan mendengar
manusia itu terbatas, maka pesan komunikasi melalui radio
siran diterima dengan selintas.

33

3.

Akrab
Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab, intim.

Sebagaimana

kita

lakukan

sehari-hari,

kita

jarang

mendengarkan acara radio siaran secara khusus duduk dan
telinga kita didekatkan pada pesawat radio siaran. Pada
umumnya

kita

mengerjakan

mendengarkan

pekerjaan

radio

lainnya,

siaran

sambil

misalnya

sambil

mengendarai mobil, menyetrika baju, makan, menulis,
bahkan mengobrol.
Seorang penyiar radio siaran seolah-olah berada di
kamar pendengar, menemani pendengar dalam mobil, dan di
tempat-tempat lainnya di mana saja pendengarnya berada,
maka dengan akrab dan cekatan ia menghidangkan acaraacara yang bervariasi, mulai dari acara yang informative
sampai acara-acara hiburan yang menggembirakan.
4.

Gaya Percakapan
Sebagaimana dikemukakan di atas, komunikator

radio siaran seolah-olah bertamu ke rumah atau menemani
pendengarnya dimanapun berada, maka dalam keadaan
demikian tidak mungkin ia berbicara secara bersemangat
dengan berteriak. Sekalipun pesannya didengar oleh ribuan
orang, tapi pendengar berada di tempat yang terpisahkan dan
bersifat pribadi.

34

Dengan demikian materi siaran kata radio siaran
bergaya percakapan (conversational style). Karakteristik
radio siaran tersebut di atas perlu dipahami komunikastor
agar dalam menyusun dan menyampaikan pesan dengan
menggunakan media radio siaran, komunikator dapat
melakukan penyesuaian, sehingga komunikasi mencapai
sasaran.
(Ardianto dan Erdinaya, 2007: 122-124)
5.

Kekuatan Radio
Menurut Astuti dalam bukunya Jurnalisme Radio

Teori dan Praktik, ada 5 kekuatan radio antara lain:
a. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik.
Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus
pada kelompok demografis yang dikehendaki.
Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam
segmen atau sasaran yang dituju, radio jauh lebih
fleksibel dibandingkan media komunikasi massa
lainnya.
b. Radio bersifat mobile dan portable. Orang bisa
menjinjing radio kemana saja. Sumber energinya
kecil dan sama portable-nya. Radio bisa menyatu
dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya,

35

mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga
radio jauh lebih murah dibandingkan media lain.
c. Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang
tinggi. Sulit sekali menghindar dari siaran radio,
begitu radio dinyalakan. Radio bisa menembus
ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk,
misalnya, di dalam mobil. Walaupun kini televisis
telah menjadi salah satu aksesoris mobil, tetap radio
menjadi bagaian tak terpisahkan dari mobil.
d. Radio

bersifat

fleksibel,

dalam

arti

dapat

menciptakan program dengan cepat dan sederhana,
dapat mengirim pesan dengan segera, dapat
secepatnya membuat perubahan.
e. Radio itu sederhana, sederhana mengelolanya (tak
serumit media lain), dan sederhana isinya. Tidak
diperlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak
radio. Bahkan, orang bisa mendengarkan radio
sambil menggarap pekerjaan lain. Untuk mendengar
radio,

hanya

dibutuhkan

pendengaran.

Mendengarkan radio tidak diperlukan kemampuan
baca dan abstraksi tingkat tinggi. (Astuti, 2008: 40)
Kekuatan radio menurut Astuti dalam bukunya
Jurnalisme Radio Teori dan Praktik, juga bertumpu pada

36

bunyi. Bunyi yang kita dengar di radio terdiri dari 3 (tiga)
komponen:
a. Voice/Words
Voice/Words, yang terangkai dalam narasi penyiar,
merupakan salah satu daya tarik radio. Style sebuah radio
memengaruhi style sang penyiar. Penyiar yang punya banyak
fans adalah mereka yang mampu mendekatkan diri dengan
pendengarnya. Penyiar semacam ini memiliki modal yang
disebut air personality. Mereka menampilkan keunikan,
orisinalitas, sekaligus menawarkan persahabatan dan
ketulusan. Mereka mampu membuat pendengar merasa
nyaman dan terhibur ketika mendengar suaranya. Dan faktor
air personality tidak hanya dibangun oleh suara yang bagus,
tapi lebih pada mental penyiar itu sendiri.
b. Musik
Inilah alasan pertama yang paling banyak disebut
ketika

seseorang

ditanya

mengapa

mereka

senang

mendengarkan radio. Apapun format yang diusung oleh
radio, musik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
siaran. Ini juga berlaku untuk radio-radio berformat talk
program, atau radio yang basisnya adalah informasi dan
diskusi. Penyiar tidak mungkin bicara terus-menerus,
pendengar juga akan jenuh tanpa musik. Dalam radio

37

semacam ini, musik mengisi ruang-ruang ketika kata-kata
sejenak atau dua jenak berhenti.
a. Special Effect
Special Effect adalah bebunyian yang digunakan
untuk membangkitkan mood, suasana, atau efek-efek
teatrikal

tertentu.

Fungsinya

mengilustrasikan

atau

mendramatisasai pesan yang disampaikan. Special Effect
lazimnya digunakan dalam iklan atau sandiwara radio.
(Astuti, 2008: 44-47)

38

6.

Kelemahan Radio
Menurut Astuti dalam bukunya Jurnalisme Radio

Teori dan Praktik, ada 3 kelemahan radio antara lain:
a. Radio is aural only. Satu-satunya cara yang
diandalkan radio untuk menyampaikan pesan adalah
bunyi (sound). Radio tidak dilengkapi dengan
kemampuan untuk menyampaikan pesan lewat
gambar.

Untuk

membayangkan

kejadian

sesungguhnya, orang pada dasarnya menggunakan
teater imajinasunya sendiri.
b. Radio message are short lived. Yang namanya pesan
radio hidupnya hanya sebentar – short lived. Pesan
radio bersifat satu arah, sekilas, dan tak dapat ditarik
lagi begitu diudarakan. Karena itu, menyampaikan
pesan melalui radio bukan pekerjaan main-main.
Tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh
tanggungjawab.
c. Radio

listening

is

prone

to

distraction.

Mendengarkan radio itu rentan gangguan. Radio
hanya berurusan dengan satu indera saja, yaitu
pendengaran. Begitu pendengaran terganggu, maka
tak ada lagi cerita radio dalam kehidupan seseorang.
Orang juga kerap mendengarkan radio sambil

39

melakukan pekerjaan lain. Akibatnya, konsentrasi
kerap terpecah. (Astuti, 2008: 40, 41)

2.2.3 Ruang Lingkup Tugas Jurnalistik Pers
Pada umumnya kegiatan Jurnalistik ditujukan kepada
karakteristik

pers

yaitu

Perioditas,

Publisitas,

Aktualitas,

Universalitas, dan Objektivitas. Untuk lebih jelasnya mengenai
kelima ciri spesifik kegiatan ini, dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
A.

Periodesitas
Periodesitas artinya, pers harus terbit secara teratur,

periodik, misalnya setiap hari, seminggu sekali, dua minggu
sekali, satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali. Pers yang
terbit tiap hari pun harus tetap konsisten dengan pilihannya,
apakah terbit pada pagi hari atau pada sore hari. Sekali pagi
hari seterusnya harus pagi hari. Begitu juga sebaliknya,
sekali sore hari seterusnya harus sore hari. Kecuali kalau ada
perubahan haluan yang diputuskan melalui rapat paripurna
manajemen. Pers yang tidak terbit secara periodik, biasanya
sedang menghadapi masalah manajemen, seperti konflik
internal, krisis finansial, atau kehabisan modal. (Sumadiria,
2005:36)

40

Pada dasarnya pers mempunyai dua pengertian,
yaitu dalam arti sempit dan pers dalam arti luas.
Berhubungan dengan pengertian pers, pakar hukum dan pers
JTC Simirangkir dalam buku “Hukum dan Kebebasan Pers”
megemukakan, “Pers dalam arti sempit, hanya sebatas pada
surat kabar harian, mingguan, dan majalah. Pers dalam arti
luas, selain surat kabar, majalah, dan majalah mingguan,
juga mencakup radio, TV, dan film”. (Widodo, 1997: 6)
B.

Publisitas
Publisitas, berarti pers ditujukan kepada khalayak

sasaran umum yang sangat heterogen. Apa yang disebut
heterogen menunjuk pada dua dimensi: geografis dan
psikografis. Geografis menunjuk pada data administrasi
kependudukan, seperti jenis kelamin, kelompok usia, suku
bangsa, agama, tingkat pendidikan, status perkawinan,
tempat

tinggal,

pekerjaan

atau

profesi,

perolehan

pendapatan. Sedangkan psikografis menunjuk pada karakter,
sifat kepribadian, kebiasaan, adat istiadat. Sebagai contoh,
orang kota rata-rata memiliki tingkat mobilitas sangat tinggi
dibandingkan dengan rata-rata orang desa. Orang kota lebih
menyukai pola persaingan, sedangkan orang desa lebih
mengutamakan kebersamaan.

41

Menurut (Sumadiria, 2005:36-37), ciri utama
bahasa jurnalistik diantaranya sederhana, menarik, singkat,
jelas, lugas, jernih, mengutamakan kalimat aktif, dan sejauh
mungkin menghindari penggunaan kata atau istilah-istilah
teknis.
Jurnalistik adalah seni dan atau keterampilan
mencari,

mengumpulkan,

mengolah,

menyusun,

dan

menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari
secara indah, dalam rangka memnuhi segala kebutuhan hati
nurani khalayaknya. (Suhandang, 2004:23)

C.

Aktualitas
Aktualitas, berarti informasi apapun yang disuguhkan

media pers harus mengandun