Pasal 95 Perizinan
Perizinan dalam pengelolaan sumber daya air diperlukan untuk kegiatan :
a. pelaksanaan konstruksi pada sumber air;
Ya g di aksud de ga ko struksi pada su ber air adalah konstruksi yang berada pada sumber air termasuk pada sempadan
sumber air, misalnya, konstruksi jembatan, jaringan perpipaan, dan jaringan kabel listriktelepon.
b. penggunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu;
c. modifikasi cuaca.
PP No. 422008 tentang Pengelolaan SDA
Pasal 96 Pemberi Izin
1 Izin pelaksanaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95
huruf a yang dilakukan pada sumber air permukaan diberikan oleh
a. bupatiwalikota untuk wilayah sungai dalam satu kabupatenkota;
b. gubernur untuk wilayah sungai lintas kabupatenkota; atau
c. menteri untuk wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas
negara, atau wilayah sungai strategis nasional.
2 Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan
dengan mempertimbangkan rekomendasi teknis dari pengelola sumber daya air pada wilayah sungai bersangkutan.
PP No. 422008
Pasal 101 Penggunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu
1 Penggunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf b meliputi penggunaan sumber daya air untuk pemenuhan
a. kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat yang
dilakukan dengan cara mengubah kondisi alami sumber air;
Ya g di aksud de ga e gubah ko disi ala i su ber air , misalnya, dengan mempertinggi, memperendah permukaan air,
danatau membelokkan aliran air pada sumber air.
b. kebutuhan pokok sehari-hari yang dilaksanakan oleh
kelompok orang dan badan sosial;
c. keperluan irigasi pertanian rakyat di luar sistem irigasi
yang sudah ada; danatau
d. kegiatan usaha yang menggunakan sumber daya air.
PP No. 422008
Pasal 101 Penggunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu
2 Penggunaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 untuk sumber daya air permukaan wajib mendapat izin dari
a. bupatiwalikota untuk penggunaan sumber daya air pada
wilayah sungai dalam satu kabupatenkota;
b. gubernur untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupatenkota; atau
c. menteri untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah