Masalah Orisinalitas, Kemandirian Independence dan Kebermaknaan.

3. Masalah Orisinalitas, Kemandirian Independence dan Kebermaknaan.

Dalam pengertian umum penelitian orisinil original menyatakan penelitian yang belum pernah dilakukan sebelumnya atau yang menciptakan pengetahuan baru. Namun demikian, meskipun disertasi tidak boleh menduplikasi atau merupakan pengulangan atau pencontekan pekerjaan peneliti atau cendekiawan lain plagiat, topik, proyek atau pendekatan yang dipergunakan tidak seluruhnya hanya dan harus berasal dari promovendus tersebut. Promotor atau penasehat atau dosen lainnya harus mendorong promovendus untuk mencari atau menjajagi topik penelitian dengan pikiran bahwa promovendus sendiri akan secara mandiri mengembangkan tesis dari disertasinya. Promovendus harus mampu menunjukkan bagian mana dari penelitian yang merupakan pemikirannya sendiri. Kemampuan ini merupakan indikator kemandirian promovendus tersebut. Kemandirian karya promovendus dengan demikian terkait dengan orisinalitasnya. Di dalam disiplin ilmu pengetahuan tertentu di mana pekerjaan penelitian doktor merupakan bagian dari suatu pekerjaan proyek besar yang dilakukan bersama- sama proyek kolaborasi atau penelitian interdisiplin, maka adalah penting bahwa pekerjaan yang diberikan kepada seorang promovendus harus secara jelas ditentukan. Baik pada kolaborasi antara dosen dan promovendus atau antara para promovendi, seorang promovendus diharapkan mampu menunjukkan keunikan dari kontribusinya dan menunjukkan bagian mana dari pekerjaan besar itu merupakan pendapat dan upayanya sendiri Sumbangan bermakna significant contribution suatu disertasi doktor terhadap khasanah ilmu pengetahuan juga merupakan perdebatan yang tidak ada kesimpulannya. Hal in terserah kepada penilaian para dosen pembimbing atau promotorko-promotor dan penilai disertasi yang sangat terkait dengan pandangan berbagai bidang ilmu yang berbeda. Namun demikian, pandangan umum yang berlaku di Amerika Serikat, menganggap penelitian dan disertasi lebih sebagai instrumen latihan untuk melatih promovendus menjadi peneliti- peneliti yang cakap, meskipun sebagai penyumbang bermakna bagi khasanah ilmu pengetahuan tetap dipentingkan CGS, 1997. Tujuan utama penelitian dan pembimbingan doktor di Australia adalah memasukkan induction mahasiswa ke dalam budaya penelitian, yang diharapkan berkembang menjadi peneliti mandiri independence dan menjadi kolega serta pembimbing di masa yang akan datang Laske and Zuber-Skerrit, 1996.

4. Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor di Indonesia