63,961 75,684 40,260 35,424 Tidak Layak 67.1 107,311 122,803 167,643 58,832 108,811 Tidak Layak 64.1 155,217 311,531 609,217 50,542 558,675 Tidak Layak 50.7 91,857 1,143,070

23 GURU DAN KEPALA SEKOLAH MENURUT KELAYAKAN MENGAJAR TAHUN 2002 2003 Sumber: PDIP – Balitbang, 2004

43.3 63,961

29.3 43,283

14.0 20,678

b. Tidak Layak 56.7

83,598 37.7 55,631 19.0 27,967 a. Layak 100.0 147,559

67.0 98,914

33.0 48,645

SMK 4

32.9 75,684

17.5 40,260

15.4 35,424

b. Tidak Layak 67.1

154,430 29.1 67,051 38.0 87,379 a. Layak 100.0 230,114

46.6 107,311

53.4 122,803

SMA 3

35.9 167,643

12.6 58,832

23.3 108,811

b. Tidak Layak 64.1

299,105 20.7 96,385 43.4 202,720 a. Layak 100.0 466,748

33.3 155,217

66.7 311,531

SMP 2

49.3 609,217

4.1 50,542

45.2 558,675

b. Tidak Layak 50.7

625,710 3.3 41,315 47.3 584,395 a. Layak 100.0 1,234,927

7.4 91,857

92.6 1,143,070

SD 1 Jumlah Swasta Negeri Kelayakan No. 24 97.290 5,00 4.864 3,00 2.919 92,00 89.507 SMK 4 78.412 5,63 4.416 2,03 1.588 92,34 72.408 SMA 3 187.480 12,59 23.598 5,12 9.599 82,29 155.283 SMP 2 865.258 34,62 299.581 23,26 201.237 42,12 364.440 SD 1 Rusak Ringan Rusak Berat Layak pakai Jumlah Kondisi Bangunan Ruang Belajar Bangunan Gedung No KONDISI RUANG BELAJAR TAHUN 2003 Sumber: Pusat Dat a dan Inf ormasi Pendi di kan, Bal i t bang Depdi knas 2003 46 25 ANGKA MENGULANG KELAS SD MENURUT TINGKAT, TAHUN 2004 7.92 4.68 4.07 2.96 1.93 0.26 3.82 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kl s 1 Kl s 2 Kl s 3 Kl s 4 Kl s 5 Kl s 6 Re ra ta 26 ANGKA PUTUS SEKOLAH MENURUT JENJANG PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2004 1 2 3 4 5 6 SD SMP SMASMK PT Laki2 Perempuan Rerata 47 27 Nilai Uj ian Nasional SMA Program IPA Tahun 2003 04 dan 2004 05 0 , 0 0 1 , 0 0 2 , 0 0 3 , 0 0 4 , 0 0 5 , 0 0 6 , 0 0 7 , 0 0 8 , 0 0 B In d B In g g M a t R a t a 2 2 0 0 3 0 4 2 0 0 4 0 5 28 TATA KELOLA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 1. Desent ralisasi bidang pendidikan. 2. Belum didukung oleh dat a dan inf ormasi yang akurat pada berbagai t ingkat an pemerint ahan. 3. Pent ingnya pengawasan t erhadap berbagai program dan kegiat an yang t erkait dengan upaya pemerat aan dan perluasan akses sert a peningkat an dan pemerat aan mut u pendidikan. 48 29 KEBIJAKAN POKOK PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL A. Pemerat aan dan Perluasan Akses B. Peningkat an Mut u Pendidikan, Rel evansi, dan Daya Saing C. Penguat an Tat a Kel ol a, Akunt abil it as, dan Cit ra Publ ik. 30 KEBIJAKAN DALAM PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN 1. 2 1. 3 1. 4 1. 5 1. 6 1. 8 1. 7 1. 13 1. 12 1. 11 1. 10 1. 9 1. 1 Pendanaan Biaya Oper asional Waj ar Dikdas 9 Tahun Penyediaan Sar ana dan Pr asar ana Pendidikan Waj ar Rekr uit men Pendidik dan Tenaga Kependidikan Per luasan akses pendidikan Waj ar pada j alur nonf or mal Per luasan akses pendidikan keaksar aan bagi penduduk usia 15 t ahun Per luasan Akses Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusif Pengembangan Pendidikan Layanan Khusus bagi Anak Usia Waj ar Dikdas di Daer ah Ber masalah Per luasan akses Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pendidikan Kecakapan Hidup Per luasan Akses SMA SMK dan SM Ter padu Per luasan Akses Per guruan Tinggi Pemanf aat an Teknologi Inf or masi dan Komunikasi sebagai Sar ana Pembelaj ar an Jar ak Jauh Peningkat an per an ser t a Masyar akat dalam Per luasan Akses SMA, SMK SM Ter padu, SLB, dan PT PEMERATAAN PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN 49 31 KEBIJAKAN DALAM PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA SAING 2.2a 2.4a 2.2.b 2.5 2.6 2.7a 2.8 2.7b 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.4b Implementasi dan Penyempurnaan SNP dan Penguatan Peran Badan Standar Nasional Pendidikan 2.1 Pengawasan dan Penjaminan Mutu secara Terprogram dengan Mengacu pada SNP Survai Benchmarking Mutu Pendidikan Terhadap Standar Internasional Pengembangan Guru sebagai Profesi 2.3 Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi oleh BAN -SM, BAN-PNf dan BAN-PT Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Nonformal Pengembangan Kompetensi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Perbaikan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perluasan Pendidikan Kecakapan Hidup Peningkatan Kreativitas, Entrepreneurship, dan Kepemimpinan Mahasiswa Pengembangan Sekolah Berbasis Keunggulan Lokal di Setiap KabupatenKota Pembangunan Sekolah Bertaraf Internasional di Setiap Provinsi KabupatenKota Mendorong Jumlah Jurusan di PT yang Masuk dalam 100 Besar Asia atau 500 BesarDunia Akselerasi Jumlah Program studi Kejuruan, vokasi, dan Profesi Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAYA SAING 32 KEBIJAKAN DALAM PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN PENCITRAAN PUBLIK 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.8 3.7 3.13 3.12 3.11 3.10 3.9 3.1 Peningkatan Sistem Pengendalian Internal Berkoordinasi dengan BPKP dan BPK Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparat Inspektorat Jenderal Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparat Perencanaan dan Penganggaran Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Manajerial Aparat Penataan Ketaatan pada Peraturan Perundang - undangan Penataan Regulasi Pengelolaan Pendidikan dan Penegakkan Hukum di Bidang Pendidikan Peningkatan Citra Publik Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengelola Pendidikan Pelaksanan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan KKN Intensifikasi Tindakan - tindakan Preventif oleh Inspektorat Jenderal Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pemeriksaan oleh Itjen, BPKP, dan BPK Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan -temuan Pemeriksaan Itjen, BPKP, dan BPK Pengembangan Aplikasi SIM secara Terintegrasi Keuangan, Aset, Kepegawaian, dan Data Lainnya PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS DAN CITRA PUBLIK 50 33 RENCANA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL JANGKA PANJANG A. Periode 2005 – 2010 Peningkat an Kapasit as dan Modernisasi B. Periode 2010 – 2015 Penguat an Pel ayanan C. Periode 2015 – 2020 Daya Saing Regional D. Periode 2020 – 2025 Daya Saing Int ernasional 34 RENCANA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL JANGKA MENENGAH 2005 – 2009 Program pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 di arahkan pada upaya mewuj udkan kondi si yang dihar apkan pada t ahun 2009 yang di f okuskan pada: 1 Pemer at aan dan perluasan akses pendidikan, 2 Peningkat an mut u, relevansi, dan daya saing, 3 Penguat an t at a kelola, akunt abilit as, dan cit ra publik. 51 35 • Manaj emen perubahan secara int ernal yang menj amin terj adinya perubahan secara berkelanj ut an • Sistem pembiayaan berbasis kinerj a ditingkat sat uan pendidikan dan pemerint ah daerah • Manaj emen berbasis sekolah MBS mulai SD sampai dengan SM • Disiplin kerj a tinggi melalui internalisasi etos kerj a • Sat uan dan program pendidikan yang ada pada setiap t ingkat an pemerint ahan mencapai st at us kapasit as t ertinggi dan memenuhi st andar SNP • Penerapan TIK secara opt imal pada manaj emen pendidikan yang t ransparan dan akunt abel • Laporan Keuangan dengan opini WTS dari BPK •

8. 817 temuan kasus penyimpangan sumber dana pembangunan 1997-2004

• Desent ralisasi pendidikan • Kendali pemerintah yang belum berj alan opt imal karena kurang dit unj ang oleh sist em informasi manaj emen yang t erbangun dengan baik • SNP mulai dikembangkan • Laporan Keuangan dengan opini disclaimer dari BPK T a ta K e lo la D e p d ik n a s • Peningkat an mut u pendidikan yang mengacu pada St andar Nasional Pendidikan SNP • Peningkat an t araf hidup masyarakat dan daya saing t enaga kerj a Indonesia • Met oda pembelaj aran formal dan nonformal yang efisien, menyenangkan dan mencerdaskan • Seimbang ant ara pengembangan kecerdasan rasional berorient asi pada pengembangan ilmu penget ahuan dan t eknologi dan kecerdasan emosional, sosial, sprit ual • 70 dosen dengan berpendidikan S2S3 • 50 sarana sekolah memenuhi SNP • AnggaranpendidikandariAPBN = 20 • 5 prodi PT masuk dalam100 besar PT di Asia at au 500 besar dunia Peringkat Int ernasional Indonesia 12 dari12 t erkait dengan tingkat relevansi sist em pendidikan Indonesia dengan kebut uhan pembangunan. Beberapa penyebab: • Kesiapan fisik siswa yang cenderung minim akibat kekurangan gizi • 40 t enaga pengajar memiliki keahlian yang t idak sesuai dengan bidang pengajarannya Ketidak layakan t enaga pengaj ar kualit as dan kuantit as dit ingkat dasar hingga menengah •

23. 3 ruang belaj ar SD rusak berat, 34. 6 rusak ringan

• Alokasi biaya pendidikan dari APBN 9 • Rendahnya kemampuan wirausaha, 82. 2 lulusan Perguruan Tinggi menj adi karyaw an • Kebut uhan guru 218. 000 orang2005 M u tu P e n d id ik a n • Menurunkan angka but a aksara penduduk usia 15 hingga 5 • APK SMP MTs= 98; APK Perguruan Tinggi= 18 • Memberi kesempat an yang sama pada seluruh peserta didik dari berbagai golongan menurut kategori t ingkat ekonomi, gender, wilayah, t ingkat kemampuan int elekt ual dan kondisifisik • Memperluas daya t ampung sat uan pendidikan sesuai dengan priorit as nasional • PenggunaanTIK unt ukmenj angkau daeraht erpencil sulit dijangkau

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD

2. Program Waj ib Belaj ar Pendidikan Dasar 9 Tahun 3. Program Pendidikan Menengah 4. Program Pendidikan Tinggi 5. Program Pendidikan Nonformal 6. Program Peningkat an Mut u Pendidik dan Tenaga Kependidikan 7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 8. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 9. Program Penelitian dan Pengembangan Ipt ek 10. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpust akaan Program-program Lainnya 1. Program Penguat an Kelembagaan Pengarus-ut amaan Gender dan Anak 2. Program Peningkat an Pengaw asan dan Akunt abilit as Aparat urNegara 3. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraandan Kepemerint ahan 4. Program Pengelolaan Sumber Daya ManusiaAparat ur 5. Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparat ur Negara

1. Indeks Pembangunan Manusia 110 2005 2. Anak t idak bersekolah 3. 2 unt uk usia 7-12 dan

16. 5 unt uk usia13-15 3. APK SMP MTs = 81. 22; APK PerguruanTinggi 14. 62 2004 4. Terj adi kesenjangan akses pendidikan menurut kat egori perkot aan pedesaan; serta mampu dan t idak mampu secara ekonomis. 5. Angka kesenj angan cenderung naik di tingkat pendidikan menengah dan perguruan t inggi 6. Penduduk ≥ 15 t ahun yang but a aksara 15, 4 j ut a at au 10, 21. A k se s P e n d id ik a n Das Sollen Das Sein RENSTRA DEPDIKNAS Tahun 2005-2009 Program Pendidikan Nasional 36 SASARAN JUMLAH PESERTA DIDIK 4.556,5 9.065,9 12.202,7 27.678,8 229.366,7 164.605,0 25.311,9 13.073,7 12.440,2 23.910,0 12.076,3 16.335,2 4.240,4 4.088,0 3.940,0 3.796,4 3.671,8 - PTPTAPTK 8.413,8 7.800,3 7.279,3 6.845,1 6.508,9 - SMASMKMA yang sederajat 12.604,6 11.717,3 11.238,1 10.858,6 10.476,3 - SMP MTs yang sederajat 27.827,6 28.121,2 28.533,0 28.813,8 29.075,1 - SD MI yang sederajat Jumlah Peserta Didik 226.766,6 224.196,0 221.654,3 219.141,8 216.415,1 - Total Jumlah Penduduk 161.638,2 158.707,2 155.816,6 152.961,4 149.956,3 - Usia 15 Tahun Ke atas 25.322,5 25.324,5 25.318,1 25.306,6 25.112,3 - Usia 19 – 24 Tahun 12.961,3 12.845,0 12.725,1 12.601,6 12.631,6 - Usia 16 – 18 Tahun 12.603,9 12.769,1 12.934,1 13.100,7 13.033,7 - Usia 13 – 15 Tahun 24.218,6 24.528,3 24.835,7 25.144,0 23.308,6 - Usia 7 – 12 Tahun 11.955,0 11.828,4 11.697,9 11.561,4 11.859,4 - Usia 4 – 6 Tahun 16.350,9 16.363,0 16.370,2 16.374,3 16.256,6 - Usia 0 – 3 Tahun Jumlah Penduduk 200910 200809 200708 200607 200506 200405 Tahun Ajaran KOMPONEN ribu orang 52