Teknik Analisis Data Uji Reliabilitas

101 Gina Nurochman, 2012 Analisis Karakteristik Individu, Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Nilai reliabilitas memberikan indikasi bahwa keandalan kuesioner yang digunakan sebagai alat pengukur termasuk pada kategori berkorelasi kuat untuk variabel karakteristik individu, diferensiasi produk, harga, dan keputusan pembelian konsumen karena nilainya lebih besar dari 0,7.

3.2.7. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh koresponden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu : 1. Menyusun Data Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan indentitas responden, kelengkapan data serta pengisian data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. 2. Tabulasi Data Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1 Memberi skor pada setiap item 2 Menjumlahkan skor pada setiap item 3 Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian 3. Pengujian Untuk menguji hipotesis maka dalam penelitian ini digunakan analisis jalur atau path analysis yang diolah melalui program SPSS V.17. Data yang telah terkumpul harus dianalisis agar memperoleh makna yang berguna bagi pemecahan masalah yang telah diangkat oleh peneliti. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah dengan menggunakan statistik. 102 Gina Nurochman, 2012 Analisis Karakteristik Individu, Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini disusun berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh karakteristik individu, diferensiasi produk dan harga terhadap proses keputusan pembelian. Di dalam mengolah hasil angket untuk mengkategorikan hasil perhitungan angket, maka digunakan teknik prosentase berdasarkan batas-batas tertentu. Berikut ini merupakan kriteria penafsiran hasil perhitungan responden. Tabel 3.7. Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden Kriteria Keterangan 1 Tidak seorang pun 2 1 - 25 Sebagian kecil 3 26 - 49 Hampir setengahnya 4 50 Setengahnya 5 51 - 75 Sebagian besar 6 76 - 99 Hampir seluruhnya 7 100 Seluruhnya Sumber :Moh Ali 1985;84

3.2.7.1. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji atas hipotesis yang diajukan, rancangan uji hipotesisnya melalui analisis jalur path analysis yang dikembangkan oleh Sewall Wright 1934 dalam Kusnendi 2008:146. Analisis jalur path analysis disebut juga analisis regresi, pola hubungan yang memperlihatkan eratnya hubungan antar variabel atau korelasi pola hubungan yang mengungkapkan pengaruh sebuah atau seperangkat variabel terhadap sebuah variabel lainnya. 103 Gina Nurochman, 2012 Analisis Karakteristik Individu, Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Analisis jalur digunakan untuk menunjukan korelasi atau hubungan yang menggambarkan seberapa pengaruh sebuah variabel tertentu baik pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap variabel lainnya. Untuk pengujian atas hipotesis yang diajukan, rancangan uji hipotesisnya melalui analisis jalur path analysis. Pemanfaatan teknik analisis jalur memperhatikan langkah-langkah dari Sugiyono 2010:127 dan pengolahannya direncanakan menggunakan SPSS. Adapun langkah-langkah dalam análisis jalur, adalah sebagai berikut: 1 Menghitung dan menyusun matrik koefisien korelasi guna mengetahui korelasi antar variabel. 2 Menghitung koefisien jalur. 3 Menghitung koefisien determinasi. 4 Menghitung koefisien jalur epsilon yang tidak diteliti melalui rumus :   3 2 1 2 1 X X X R P Y Y    5 Melakukan uji signifikansi koefisien jalur secara keseluruhan melalui uji F dengan kriteria tolak Ho bila F hitung F table. 6 Melakukan uji signifikansi koefisien jalur secara keseluruhan melalui uji t dengan kriteria tolak Ho bila t hitung t table. Analisis jalur dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap sub variabel. Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara variabel penelitian, maka hipotesis konseptual tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma sehingga terlihat seperti pada gambar 3.1. 104 Gina Nurochman, 2012 Analisis Karakteristik Individu, Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Gambar 3. 1. Struktur Kausal Antara Variabel X1, X2, X3 dan Y Dari struktur hubungan di atas dapat dilihat bahwa Karakteristik Individu, Diferensiasi produk, dan Harga berpengaruh terhadap Proses Keputusan Pembelian secara langsung dalam penelitian ini adalah varibel-variabel X1, X2, X3 dan Y. Struktur hubungan antara X1 dan Y diuji melalui analisis jalur dengan hi potesis yang berbunyi “Terdapat pengaruh Karakteristik Individu terhadap Proses keputusan pembelian ponsel Cross di konter ponsel Cross Bandung Electronic Center ”. Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Kusnendi 2009: 154, sebagai berikut: 1. Struktur Model Struktur hubungan antara X 1 Karakteristik Individu, X 2 Diferensiasi Produk, X 3 Harga dan Y Proses Keputusan Pembelian. Paradima model: X1 X2 X3 Y  105 Gina Nurochman, 2012 Analisis Karakteristik Individu, Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Gambar 3. 2 Diagram Jalur Keterangan : X 1 : Variabel karakteristik individu X 2 : Variabel diferensiasi produk X 3 : Variabel harga Y : Variabel proses keputusan pembelian  : Variabel yang mempengaruhi karakteristik individu,diferensiasi produk, harga terhadap keputusan pembelian r x1x2 : Koefisien korelasi variabel X 1 dengan X 2 , menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara variabel X 1 dengan X 2 r x2x3 : Koefisien korelasi variabel X 2 dengan X 3 , menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara variabel X 2 dengan X 3 r x1x3 : Koefisien korelasi variabel X 1 dengan X 3 , menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara variabel X 1 dengan X 3 P x1 : : Koefisien jalur variabel X 1 terhadap Y P x2 : : Koefisien jalur variabel X 2 terhadap Y P x3 : : Koefisien jalur variabel X 3 terhadap Y 2. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Pearson’s Coefficient of Correlation dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel- variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval. r x2x3 r x1x2 r x1x3 Pyx3 Pyx2 Pyx1 X 1 X 2 X 3 Y  106 Gina Nurochman, 2012 Analisis Karakteristik Individu, Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Rumus Pearson’s Coefficient of Correlation :               2 2 2 2 . . Y Y N X X N Y X XY N r xy 1. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis 2. Menghitung matriks invers korelasi R −1 = 1 R adj. R 3. Menghitung semua koefisen jalur � = R −1 4. Menghitung � 2 dan koefisien jalur error variables �� 1 untuk masing-masing model atau sub struktur yang diuji dengan rumus : � 2 = � dan �� 1 = 1 − � 2 5. Uji koefien determinasi � 2 dengan statistic uji F dengan rumus sebagai berikut : F = �− −1 � 2 1 − � 2 Dimana n dan k masing-masing menunjukan ukuran sampel dan bayaknya variabel eksogen dalam model dan substruktur yang diuji. Hasil F Hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F, apabila F Hitung ≥ F Tabel , maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada tahap selanjutnya. 6. Pengujian individual terhadap setiaap koefisien jalur yang diperoleh dengan statistic uji t dengan rumus sebagai berikut : t i = C � 1 � S E = � 1 −�2 � � − −1 107 Gina Nurochman, 2012 Analisis Karakteristik Individu, Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Dimana � menunjukan koefisien jalur antara variable eksogen terhadap variable endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis, SE menunjukan standard error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang diuji, n adalah ukuran sampel, k adalah banyak variabel eksogen dalam model yang diuji, sedangkan Ckk menunjukan elemen matriks binvers korelasi variabel eksogen untuk model atau sub struktur yang diuji. 7. Pengujian overall model fit dengan statistic Q dan W dengan rumus : Q = 1 −R 2 m 1 −M Dimana R 2 m menunjukan koefisien variansi terjelaskan seluruh model, dan M menunjukan koefisien variansi terjelaskan setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji koefisien R 2 m dan M dihitung dengan rumus sebagai berikut : R 2 m = M = 1- 1 - R − 1 2 1 - R − 2 2 … 1 -R � 2 Statistic Q berkisar antara 0 dan 1 menunjukan model yang diuji fit dengan data. Dan jika Q 1, maka untuk menentukan fit tidaknya model statistic Q perlu diuji dengan statistic W yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : W = n – d log � Q = -n – dlnQ Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasarn df yang ditunjukan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.

a. Pengujian Hasil Hipotesis