58
menggandeng siswa SD untuk penghijauan; menjalin kerjasama dengan
Perhutani; menjalin
kerjasama dengan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD.
28
Untuk mencapai
tujuan pembentukan
kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,
Laskar Hijau sebagai gerakan sosial membutuhkan dukungan dari masyarakat. Tanpa dukungan dari masyarakat sebuah
gerakan tidak akan terlaksana karena Laskar Hijau berbasis pada masyarakat dan memiliki pola yang berpusat pada jaringan.
Maka untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat Laskar Hijau juga menjalin hubungan dengan pihak-pihak tertentu untuk
diajak bekerjasama. Kemudian, dilakukanlah beberapa kegiatan diatas guna mendapat dukungan dari masyarakat sehingga
terbentuknya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
28
Ibid, 56-62
59
BAB III REPERTOAR PERLAWANAN LASKAR HIJAU TERHADAP
PERTAMBANGAN PASIR BESI DI DESA WOTGALIH KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG
1. Laskar Hijau Sebagai Gerakan Sosial
Memasuki pertengahan abad dua puluh, gerakan perlawanan menentang kerusakan lingkungan hidup bangkit ke permukaan. Gerakan ini
menginginkan perubahan revolusioner relasi antara manusia dengan alam semesta dengan meninjau kembali-konsep metafisika, kosmologi dan etika
lingkungan hidup terhadap alam.
1
Peradaban manusia modern semakin terlihat ingin menguasai mengeksploitasi. Kerusakan lingkungan, polusi dan
perkosaan terhadap bumi adalah sebagian kecil contoh yang terjadi akhir- akhir ini.
2
Kerusakan lingkungan yang terjadi dialam semesta diakibatkan oleh beberapa faktor dan terutama diakibatkan oleh tingkah laku manusia sendiri
dalam memperlakukan alam semesta. Beberapa faktor yang mengakibatkan rusaknya lingkungan diakibatkan antara lain oleh paham yang mempercayai
bahwa manusia merupakan makhluk hidup tertinggi dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Akal dan pikiran yang dimiliki manusia menjadikan
pembeda antara manusia dengan makhluk hidup lainnya. Dengan akal dan pikiran manusia dapat berfikir guna memahami alam semesta serta
memanfaatkannya untuk kepentingan seluruh manusia lainnya. Sedangkan
1
Abdul Wahib Situmorang, Gerakan Sosial Teori dan Praktek, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013, hlm 67
2
Sachiko Murata, The Tao Of Islam, Bandung: Mizan, 1996, hlm 8
60
manusia memandang alam semesta hanya sebagai sebuah objek penaklukan yang hanya berguna untuk manusia saja.
Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan pun menyumbangkan sebab dari kerusakan lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan diyakini
memberikan dampak baik bagi perabadan manusia. Ilmu pengetahuan memberikan kemudahan untuk menjalankan kehidupan, disisi lain. Tetapi
beberapa tokoh meyakini bahwa berkembangnya ilmu pengetahuan dibarengi juga dengan semangat untuk mendominasi atau menguasai alam
semesta dan sesama manusia. Berabad-abad lamanya manusia menjadikan alam sebagai objek
penaklukan. Berkembangnya ilmu pengetahuan memberikan dampak begitu luar biasa bagi peradaban manusia, melalui ilmu pengetahuanlah manusia
dapat memahami alam semesta. Namun, pada sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan mendorong manusia semakin agresif untuk menguasai alam
semesta. Gerakan lingkungan hidup muncul dengan membawa beberapa misi
perubahan, termasuk bertujuan untuk merubah paham diatas dan orientasi perkembangan ilmu pengetahuan. Misi yang dibawa oleh gerakan ini adalah
untuk menenkankan bahwa manusia adalah bagian dari keseimbangan alam. Artinya bahwa manusia berada pada posisi sejajar dengan makhluk hidup