pengambilan Tanaman alam dan penangkaran satwa liar dan sekaligus sebagai suatu sistem informasi, sehingga memungkinkan tercipta sistem pengambilan
kuota tanaman alam dan penangkaran satwa liar yang dibutuhkan oleh BBKSDA Jatim. Sistem informasi yang dapatu menjawab kebutuhan perusahaan ini adalah
Sistem Pengambilan Kuota Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan membangun Aplikasi Kuota Pengambilan
Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam BBKSDA Jawa Timur.
2. Bagaimana mempermudah Bidang Teknis dan Satwa Liar dalam Kuota
Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar.
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah pada aplikasi kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi hanya menangani kuota pengambilan Tanaman alam dan
penangkaran satwa liar. 2.
Pembuatan aplikasi ini tidak membahas keamanan data.
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, tujuan pembuatan aplikasi kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran
satwa liar ini adalah sebagai berikut:
STIKOM SURABAYA
1. Merancang dan membangun Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman alam
dan Penangkaran Satwa Liar pada Bidang Teknis dan Satwa Liar di BBKSDA Jawa Timur.
2.
Aplikasi memproses kuota pengambilan Tanaman alam dan penangkaran satwa liar secara otomatis sehingga proses kuota pengambilan dan
penangkaran lebih efektif.
1.5 Manfaat
Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar dapat mendatangkan manfaat bagi Pengguna, yaitu:
a. Bidang TSL BBKSDA
Memudahkan dan mempercepat proses penginputan dan pencarian data kuota pengambilan Tanaman alam dan penangkaran satwa liar lebih efektif.
b. Kepala BBKSDA
Memudahkan dan mempercepat dalam mengetahui semua kegiatan yang terjadi berdasarkan laporan.
1.6 Metode Penelitian
Metodologi penelitian
yang dilakukan
untuk menyelesaikan
permasalahan desain sistem informasi, yaitu: a.
Observasi Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan pendekatan dengan survey
untuk mengetahui masalah apa yang bisa dikerjakan sesuai dengan materi ilmu yang dimiliki. Survey ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan
data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah selain itu juga untuk
STIKOM SURABAYA
mengetahui langkah-langkah apa yang dilakukan oleh instansi atau suatu perusahaan dalam mengembangkan usahanya.
b. Wawancara
Metodologi Wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama melakukan kerja praktek di Bidang Teknis BBKSDA Jatim Dengan
mencatat semua data-data yang kami butuhkan kemudian kami olah menjadi data yang lebih akurat demi suksesnya aplikasi yang dibuat. Dimana dalam
mendapatkan data-data diperoleh dari narasumber.
1.7 Sistematika Penulisan