Analisis Sistem Mikrohidro HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Analisis Sistem Mikrohidro

Mikrohidro memiliki sistem yang bekerja secara bersama untuk menghasilkan energi listrik, hal yang terkait dalam sistem ini merupakan penunjang berfungsinya mikrohidro sebagai pembangkit listrik. Setelah melakukan pengukuran dan perhitungan maka didapatkan nilai keluaran energi dari berbagai sistem yang ada pada mikrohidro, yaitu pada nossel, turbin, dan generator. Perhitungan yang dilakukan merupakan data yang di ambil dari pengukuran dan merupakan hasil parameter dari sistem mikrohidro yang sudah ada di Desa Bangun Rahayu Bandar Lampung. Analisis energi sistem mikrohidro dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Analisis energi sistem mikrohidro Unit Komponen Bendung Nossel Turbin Generator Existing 4531 3830 2962 1254 Pipa 6 4531 1469 600 449 Pipa 10, 8, 6 4531 2765 1897 891 Pipa 10 4531 4201 3334 1381 Pipa Horizontal 10, Vertikal 20 4531 4201 3334 1381 Pipa Horizontal 10, Vertikal 10 4531 3915 3046 1283 Pipa Horizontal 10, Vertikal 8 4531 4030 3161 1322 Berdasarkan Tabel 15, nilai energi yang didapatkan merupakan hasil dari parameter perhitungan yang didapatkan dari pengukuran secara langsung terhadap pipa existing yang ada di Desa Bangun Rahayu Bandar Lampung. Nilai energi pada sistem mikrohidro sangat bergantung terhadap semua komponen penunjang mikrohidro. Penurunan energi sistem mikrohidro yang ada di Desa Bangun Rahayu Bandar Lampung dan sistem mikrohidro yang telah dirancang pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Penurunan energi sistem mikrohidro Pada Gambar 19, menunjukan penurunan energi pada sistem mikrohidro yang terjadi pada nossel, turbin dan generator. Nossel yang merupakan komponen penyaluran air, penurunan energi pada nossel ini disebabkan adanya nilai kehilangan headloss di dalam pipa. Turbin yang merupakan komponen penggerak yang langsung terhubung dengan generator, penurunan energi pada turbin ini disebabkan adanya kehilangan energi pada saat air masuk ke dalam turbin head turbin. Generator merupakan komponen utama penghasil energi listrik, penurunan energi pada generator ini tergantung dari besarnya efisiensi listrik yang dapat dikeluarkan generator. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada penelitian ini, maka didapatkan beberapa rancangan pipa sebagai komponen untuk mengalirkan air ke arah turbin. Rangkaian pipa tersebut dibuat dengan merubah rangkaian berdasarkan diameter pipa serta panjang pipa yang akan digunakan. Seperti yang terdapat pada Tabel 16, 17 dan 18, didapatkan hasil modifikasi rangkaian pipa dengan mempertimbangkan nilai losss, diameter dan panjang pipa. 3830 2962 1259 4531 1469 600 225 2765 1897 806 4201 3334 1417 3915 3046 1295 4030 3161 1343 1000 2000 3000 4000 5000 0,8 1,3 1,8 2,3 2,8 3,3 3,8 4,3 Daya yag di h asil k an W att Unit Komponen Existing, Pipa 10 L 26,34 m, Pipa 8 L 7,7 m, Pipa 6 L 3,75 m Pipa 6, L= 37,79 m Pipa 10, 8, 6, Pipa 10 L 3,75 m, Pipa 8 L 18,82 m, Pipa 6 L 15,22 m Pipa 10, L 37,79 m Pipa Horizontal 10, Vertikal 20 Pipa Horizontal 10, Vertikal 10 Pipa Horizontal 10, Pipa vertikal 8 Bendung Nossel Turbin Generator

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Energi listrik sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia khususnya sebagai energi yang digunakan untuk penerangan pada malam hari dan digunakan untuk menjalankan atau mengoperasikan alat elektronik yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Namun pada kenyataanya masih ada beberapa daerah di Indonesia khususnya di Desa Bangun Rahayu Kota Bandar Lampung, hingga saat ini belum dapat merasakan dampak energi listrik tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan harga jual energi listrik yang telah ditetapkan oleh PLN dirasakan cukup tinggi bagi beberapa kelompok masyarakat, karena pendapatan mereka yang hanya bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar saja. Kemungkinan yang lain adalah bahwa letak daerah tersebut sangat jauh dari sebagian besar pemukiman Penduduk Kota Bandar Lampung. Situasi tersebut mendorong warga masyarakat yang berada di Desa Bangun Rahayu membuat dan menggunakan pembangkit listrik tanaga mikrohidro sebagai penghasil energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari. Pembangkit listrik mikrohidro ini menjadi pilihan yang sangat tepat digunakan di daerah tersebut karena sangat berdekatan dengan sumber aliran sungai yang sangat melimpah. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang digunakan oleh masyarakat Desa Bangun Rahayu tersebut masih dikategorikan pembangkit listrik tenaga mikrohidro berskala kecil yang memanfaatkan tenaga aliran sungai air sebagai sumber penghasil energi yang termasuk sebagai sumber energi terbarukan dan layak disebut teknologi murah dan ramah lingkungan. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini dipilih oleh warga desa Bangun Rahayu tersebut karena konstruksinya sederhana dan mudah dioperasikan, serta dalam perawatan dan penyediaan suku cadang sangat mudah dilaksanakan dan mudah didapat. Secara ekonomi biaya operasi dan perawatannya relatif murah, sedangkan biaya pembuatannya sangat mudah dijangkau untuk dioperasikan dalam waktu yang cukup lama. Dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang cukup lama, namun dengan hasil atau luaran listrik pada mesin generator yang tidak sesuai dengan kebutuhan listrik masyarakat Desa Bangun Rahayu mungkinkan timbulnya beberapa kendala yang harus dihadapi oleh warga pengguna mesin mikrohidro tersebut seperti kekurangan listrik ada saat malam hari dan rusaknya barang elektronik yang mereka miliki. Pada saat berlangsungnya penelitian ini, masyarkat di Desa Bangun Rahayu masih mengeluhkan adanya kekurangan listrik di Desa mereka yang dikarenakan penggunaan energi terutama energi air yang disalurkan melalui pipa penghantar masih belum maksimal, pemanfaatan energi air untuk mikrohidro di Desa Bangun Rahayu sangat mempengaruhi putaran turbin pada generator mikrohidro. Menurut Acang S utima, “Pipa yang digunakan pada mikrohidro di Desa Bangun Rahayu sangat berpengaruh besar terhadap daya air yang dihasilkan untuk memutar turbin pada generator mikrohidro”.