Analisis Akurasi Data Pengujian Alat dan Perangkat Lunak

60 4.17 akurasi data menunjukan persentase 0, tabel 4.18 = 10, dan tabel 4.20 = 20, lalu untuk tabel 4.19 dan tabel 4.21 akurasi berada pada tingkatan cukup baik yaitu 40 . Dari hasil data tersebut nilai persentase yang dihasilkan merupakan jumlah data bahan yang paling banyak keluar dari 10 kali pengukuran.

4.2.3 Analisis Akurasi Data

Setelah dilakukan beberapa kali percobaan menggunakan alat, data yang dihasilkan cukup baik dalam segi keakuratan dari tiap bahan yang diuji. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor pada saat melakukan pengujian diantaranya suhu lingkungan, perubahan sensor suhu yang selalu berubah-ubah dengan perubahan sekitar 1 digit angka, terbatasnya ketelitian angka dari alat dimana hanya sebesar 0,5 tingkat ketelitian, dan lain-lain. Dari hasil percobaan keseluruhan data, dihasilkan data persentase ketelitian sebagai berikut : Paku : Percobaan 1 massa 10gr : 40 Percobaan 2 massa 20gr : 40 Percobaan 3 massa 30gr : 50 Percobaan 4 massa 40gr : 50 Percobaan 5 massa 50gr : 70 Total 50 500 70 50 50 40 40      Kaca : Percobaan 1 massa 10gr : 0 Percobaan 2 massa 20gr : 10 Percobaan 3 massa 30gr : 40 Percobaan 4 massa 40gr : 20 Percobaan 5 massa 50gr : 40 Total 22 500 40 20 40 10      Persentase seluruh percobaan : 36 200 22 50   Pada hasil persentase akurasi data yang terlihat pada data diatas dapat diasumsikan bahwa alat yang digunakan layak untuk mengukur kalor jenis kalori bahan. Persentase 50 dan 22 merupakan hasil dari 5 kali percobaan, dimana tiap percobaan dilakukan 10 kali pengukuran. Nilai persentase tersebut merupakan 61 data bahan 50 kali pengukuran yang paling banyak keluar pada saat ujicoba. Misalkan saat pengujian paku, data bahan yang paling banyak keluar yaitu besi dengan tingkat persentase 50 sehingga dapat ditentukan bahwa paku benar termasuk jenis besi, begitu pula dengan kaca yang termasuk bahan glass. Dari hasil percobaan yang dilakukan tidak pernah melebihi dari angka 1 selama bahan yang diuji merupakan penghantar panas yang baik. Dan apabila dilihat dari grafik 4.6 terlihat bahwa saat dilakukan pengujian, bahan yang berjenis logam akan selalu mengarah pada nilai kalor jenis yang mengandung logam, dan saat pengujian dengan bahan non-logam, data akan selalu mengarah pada nilai kalor jenis non-logam. Tabel 4.22 Nilai kalor jenis berdasarkan logam dan non-logam Substance Specific heat c Kalgr C Substance Specific heat c Kalgr C Substance Specific heat c Kalgr C Jenis Bahan Bahan Bahan Lead 0,00000 0,03050 0,03065 Logam Gold 0,03066 0,03080 0,03190 Emas 0,03100 Timbal 0,03100 Logam Mercury 0,03191 0,03300 0,04400 Merkuri 0,03300 Logam Cadmium 0,04401 0,05500 0,05550 Logam Silver 0,05551 0,05600 0,06650 Perak 0,05600 Logam Germanium 0,06651 0,07700 0,08450 Logam Brass 0,08451 0,09200 0,09220 Kuningan 0,09000 Logam Copper 0,09221 0,09240 0,09970 Seng 0,09300 Tembaga 0,09300 Logam Iron 0,09971 0,10700 0,13750 Besi 0,11000 Logam Silicon 0,13751 0,16800 0,18400 Kaca 0,16000 Non logam Glass 0,18401 0,20000 0,20500 Non logam Marble 0,20501 0,21000 0,21250 Non logam Alumunium 0,21251 0,21500 0,31250 Logam Wood 0,31251 0,41000 0,42300 Non logam Beryllium 0,42301 0,43600 0,45800 Non logam Steam 0,45801 0,48000 0,49000 Non logam Ice 0,49001 0,50000 0,54000 Minyak Tanah 0,52000 Non logam Alcohol 0,54001 0,58000 0,79000 Alkohol 0,55000 Gliserin 0,58000 Non logam Water 0,79001 1,00000 1,00000 Air 1 Non logam 62 Gambar 4.7. Grafik data hasil pengukuran untuk percobaan paku dan glass 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, pada tugas akhir ini dapat di ambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Sensitifitas sensor LM 35 dari hasil pengujian alat sebesar 66,6. Data tersebut diperoleh dari hasil perhitungan kalibrasi antara sensor suhu LM35 dan termometer analog dengan melakukan pengambilan data yang sama sebanyak 12 kali percobaan. Dari 12 kali percobaan tersebut, diperoleh 8 kali percobaan yang menghasilkan angka yang sama antara termometer analog dan sensor LM35, sedangkan 4 kali percobaan lainnya diperoleh data yang berbeda. Apabila di persentasekan dari hasil percobaan tersebut diperoleh angka sebesar 66,6. 2. Hasil pengujian untuk bahan baku besi paku dari percobaan 1 sampai 5 dihasilkan data yang cukup baik dimana setiap percobaan dilakukan sebanyak 10 kali pengukuran. Dari 5 kali percobaan, data yang menghasilkan besi yaitu pada percobaan 1 dan 2 sebesar 40, pada percobaan 3 dan 4 sebesar 50, dan pada percobaan 5 sebesar 70. Total keseluruhan dari 5 percobaan tersebut dihasilkan persentase sebesar 50. Hasil percobaan tersebut dikatakan baik karena bahan tersebut saat dilakukan pengujian merupakan data bahan yang paling banyak keluar. 3. Hasil pengujian untuk bahan baku kaca glass dari percobaan 1 sampai 5 dihasilkan data yang cukup baik dimana setiap percobaan dilakukan sebanyak 10 kali pengukuran. Dari 5 kali percobaan, data yang menghasilkan glass yaitu pada percobaan 1 sebesar 0, pada percobaan 2 sebesar 10, pada percobaan 3 sebesar 40, pada percobaan 4 sebesar 20, dan pada percobaan 5 sebesar 40. Total keseluruhan dari 5 percobaan tersebut dihasilkan presentase sebesar 22. Hasil percobaan tersebut dikatakan baik karena bahan tersebut saat dilakukan pengujian merupakan data bahan yang paling banyak keluar.