PELAPORAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN KERETA API
26
2 Besarnya biaya penggunaan prasarana perkeretaapian sebagaima na dimaksud pada ayat 1 dihitung
berdasarkan pedoman penetapan biaya penggunaan prasarana perkeretaapian yang ditetapkan oleh Menteri.
3 Pedoman penetapan biaya penggunaan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat
2 dihitung berdasarkan beban penggunaan prasarana yang berdampak pada biaya perawatan, biaya pengoperasian, dan penyusutan prasarana dengan memperhitungkan prioritas penggunaan prasarana
perkeretaapian.
Pasal 160
Ketentuan lebih lanjut mengenai biaya penggunaan prasarana diatur dengan peraturan Menteri.
Bagian Keempat Angkutan Kereta Api Khusus
Pasal 161
1 Pelayanan angkutan perkeretaapian khusus hanya digunakan untuk menunjang kegiatan pokok badan
usaha tertentu. 2
Pelayanan angkutan perkeretaapian khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diintegrasikan dengan jaringan pelayanan angkutan perkeretaapian umum dan jaringan pelayanan angkutan
perkeretaapian khusus lainnya. 3
Dalam hal terjadi integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 maka berlaku ketentuan pelayanan perkeretaapian umum.
4 Dalam hal pelayanan angkutan perkeretaapian khusus diintegrasikan dengan jaringan pelayanan
angkutan perkeretaapian umum sebagaimana dimaksud pada ayat 2, harus mendapat persetujuan dari:
a. Menteri, pada jaringan jalur perkeretaapian nasional; b. gubernur, pada jaringan jalur perkeretaapian provinsi; atau
c. bupatiwalikota, pada jaringan jalur perkeretaapian kabupatenkota. 5
Dalam hal pelayanan angkutan perkeretaapian khusus diintegrasikan dengan jaringan pelayanan perkeretaapian khusus lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 2, harus mendapat persetujuan dari:
a. Menteri, untuk pengintegrasian dengan jaringan pelayanan angkutan perkeretaapian khusus lainnya
yang menghubungkan antarprovinsi; b.
gubernur, untuk pengintegrasian dengan jaringan pelayanan angkutan perkeretaapian khusus lainnya yang menghubungkan antarkabupatenkota dalam 1 satu provinsi; atau
c. bupatiwalikota, untuk pengintegrasian dengan jaringan pelayanan angkutan perkeretaapian khusus
lainnya yang menghubungkan pelayanan dalam 1 satu kabupatenkota.
Pasal 162
Pengintegrasian pelayanan angkutan kereta api khusus dengan jaringan pelayanan angkutan perkeretaapian umum danatau jaringan perkeretaapian khusus lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 161 dilaksanakan melalui kerja sama antara badan usaha perkeretaapian khusus dan penyelenggara prasarana perkeretaapian umum danatau badan usaha perkeretaapian khusus lainnya.
Pasal 163
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian persetujuan pengintegrasian pelayanan angkutan perkeretaapian khusus diatur dengan peraturan Menteri.