Pasal 138
1 Analisa dan evaluasi Anev kemampuan penyelesaian penyidikan pada
setiap satuan reserse dilaksanakan secara periodik yaitu: a.
analisis kinerja reserse semester pertama setiap tahun; dan b.
analisis kinerja reserse setiap akhir tahun. 2
Anev kinerja reserse per semester dan tahunan dibuat oleh satuan reserse di kewilayahan serendah-rendahnya tingkat Polres dengan jadwal
pengiriman:
a. Anev Semeter Pertama dari Polres paling lambat tanggal 10 Juli
sudah diterima di Polda dan Anev Semeter Pertama dari Polda paling lambat tanggal 15 Juli sudah diterima di Mabes Polri; dan
b. Anev Akhir Tahun dari Polres paling lambat tanggal 10 Januari
sudah diterima di Polda dan Anev Akhir Tahun dari Polda paling lambat tanggal 15 Januari sudah diterima di Mabes Polri.
BAB XII PENCARIAN ORANG, PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN
Bagian Kesatu Daftar Pencarian Orang DPO
Pasal 139
1 Tersangka yang telah dipanggil untuk pemeriksaan dalam rangka
penyidikan perkara sampai lebih dari 3 tiga kali dan ternyata tidak jelas keberadaannya, dapat dicatat di dalam DPO dan dibuatkan Surat
Pencarian Orang.
2 Pejabat yang berwenang menandatangani DPO serendah-rendahnya:
a. Direktur ReserseKadensus pada Bareskrim Polri dan melaporkan
kepada Kabareskrim Polri; b.
Direktur ReserseKadensus di tingkat Polda dan melaporkan kepada Kapolda;
c. Kepala SatuanBagian Reserse di tingkat Polwil dan melaporkan
kepada Kapolwil; d.
Kepala Satuan Reserse di tingkat Polres dan melaporkan kepada Kapolres; atau
e. Kepala Kewilayahan tingkat Polsek dan melaporkan kepada
Kapolres.
Pasal 140
1 Dalam hal tersangka danatau orang yang dicari sudah ditemukan atau
tidak diperlukan lagi dalam penyidikan maka wajib dikeluarkan Pencabutan DPO.
2 Pejabat …..
2 Pejabat yang berwenang menerbitkan Pencabutan DPO serendah-
rendahnya: a.
Direktur ReserseKadensus pada Bareskrim Polri dan melaporkan kepada Kabareskrim Polri;
b. Direktur ReserseKadensus di tingkat Polda dan melaporkan kepada
Kapolda; c.
Kepala SatuanBagian Reserse di tingkat Polwil dan melaporkan kepada Kapolwil;
d. Kepala Satuan Reserse di tingkat Polres dan melaporkan kepada
Kapolres; atau e.
Kepala Kewilayahan tingkat Polsek dan melaporkan kepada Kapolres.
Bagian Kedua Pencegahan dan Penangkalan
Pasal 141
1 Dalam hal tersangka yang tidak ditahan dan diperkirakan akan melarikan
diri dari wilayah Negara Indonesia, dapat dikenakan tindakan pencegahan.
2 Dalam hal setiap orang yang berada di luar negeri dan diduga akan
melakukan tindak pidana di Indonesia, dapat dikenakan tindakan penangkalan.
3 Dalam keadaan mendesak atau mendadak, untuk kepentingan penyidikan,
penyidik dapat mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang ditempat pemeriksaan imigrasi untuk mencegah
danatau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana.
4 Pejabat yang berwenang mengajukan surat permintaan pencegahan
danatau penangkalan sesuai tingkatan daerah hukum penyidikan sebagai berikut:
a. DirekturWakil Direktur pada Bareskrim Polri;
b. DirekturWakil Direktur Reskrim di tingkat Polda;
c. KepalaWakil Kepala Polwil; dan
d. KepalaWakil Kepala KKO.
5 Pejabat yang mengajukan surat permintaan pencegahan danatau penangkalan sebagaimana dimaksud pada ayat 4, wajib melaporkan
kepada Kapolri paling lambat 20 dua puluh hari untuk mendapat pengukuhan melalui Keputusan Kapolri.
BAB XIII .....
BAB XIII TINDAKAN KOREKSI DAN SANKSI