6
III. KONDISI UMUM WILAYAH KERJA
A. Letak dan Luas
Wilayah kerja BPTH Sulawesi terdiri dari enam Provinsi, 52 Kabupaten dan 10 Kota. Setiap Provinsi terdiri dari beberapa Kabupaten dan Kota. Adapun jumlah Kabupaten dan Kota setiap Provinsi yang ada di wilayah kerja BPTH
Sulawesi yaitu ; Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari 21 Kabupaten dan 3 Kota, Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari 4 Kabupaten dan 1 Kota, Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari 8 Kabupaten dan 2 Kota, Provinsi Sulawesi Tengah
terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 Kota, Provinsi Sulawesi Utara terdiri dari 6 Kabupaten dan 3 Kota, dan Provinsi Gorontalo terdiri dari 4 Kabupaten dan 1 Kota.
B. Sebaran Sumber Benih
Jumlah sumber benih yang telah disertifikasi oleh BPTH Sulawesi sebanyak 127 lokasi yang terdiri dari 23 jenis
tanaman dengan luas keseluruhan sebanyak 1.459,06 Ha. Lokasi tersebut tersebar dibeberapa daerah Kabupaten dan Kota, dimana dalam pertimbangan penerbitan sertifikat disamping usulan dari Dinas Kabupaten dan Kota yang
menangani urusan Kehutanan juga keterwakilan jenis. Sampai saat ini sumber benih tersebut dapat memberikan dampak ekonomis terhadap masyarakat, baik itu pemilik, maupun masyarakat yang berada disekitar areal sumber
benih dimana setelah disertifikasi masyarakat bisa merasakan manfaat dalam mengumpulkan benih karena adanya perbedaan harga untuk benih yang berasal dari sumber benih yang bersertifikat di mana harganya lebih tinggi
dibandingkan benih yang asal-asalan.
7 C. Pengusahaan dan Peredaran Perbenihan Tanaman Hutan
Pelaksanaan kegiatan pokok Balai Perbenihan Tanaman Hutan seyogyanya dapat mendukung usaha perbenihan dan pembibitan tanaman hutan yang berkembang di masyarakat sebagai salah satu prioritas bidang dalam kegiatan
Rehabilitasi Lahan dan perhutanan sosial. Adanya kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan GN- RHL pengusahaan dan peredaran perbenihan tanaman hutan meningkat. Sampai dengan tahun 2009 di wialyah kerja
BPTH Sulawesi terdapat 223 pengada dan pengedar bibit terdaftar yang tersebar di 6 provinsi, 30 pengadapengedar bibit terdapat di provinsi SULUT, 29 pengada pengedar bibit di Provinsi Gorontalo, SULTENG 21 pengadapengerdar,
SULSEL 78, SULBAR 21 dan SULTRA 44 pengada. Permasalahan yang sering didapatkan di lapangan dimana sebagian kebutuhan benih di regional Sulawesi masih mengandalkan pasokan dari pulau Jawa khususnya untuk jenis-
jenis eksotik. Selain itu pengada dan pengedar benih atau bibit sebagian besar masih bergantung pada keberadaan proyek pemerintah sehingga keberadaannya hanya bgergantung pada saat proyek-proyek penanaman yang ada.
8
IV. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN