Pengumpulan dan Pengeringan Identifikasi Analisis Data

Vol. VI No. 1 : 25-36, 2009 26 hingga menarik perhatian masyarakat. Dengan keanekaragaman tersebut maka kupu-kupu memiliki harga jual yang cu- kup tinggi, hal ini mengakibatkan terjadi- nya perburuan intensif terhadap jenis ter- sebut oleh para kolektor. Keadaan seperti ini dapat menyebabkan populasi kupu- kupu berbagai jenis yang menarik sema- kin menurun dan langka National Re- search Council, 1983. Kupu-kupu merupakan serangga ter- bang, yang mengalami metamorfosa sem- purna karena kehidupannya dimulai dari telur, larva, pupa, dan dewasa. Di dalam daur hidup kupu-kupu hanya memerlukan makan pada fase larva ulat dan dewasa. Makanan larva berupa bagian-bagian da- ri tumbuhan termasuk buah, biji, dan da- un; oleh karena itu mulut larva memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk menggigit dan mengunyah. Perubahan morfologi tersebut diiringi pu- la dalam perubahan fisiologi pencernaan makanannya Patton, 1963. Kupu-kupu fase dewasa hidup dengan memakan nektar bunga dengan menggunakan mu- lutnya yang berbentuk selang penghisap yang disebut probosis.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang keragam- an jenis Lepidoptera kupu-kupu di Re- sort Selabintana sebagai salah satu indi- kator perubahan ekologi dan meningkat- kan pengelolaan TNGP dalam pemanfa- atan sumberdaya alam khususnya bagi kegiatan penelitian, pendidikan lingkung- an, rekreasi, dan menunjang budidaya serta ekowisata.

II. METODOLOGI

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Resort Se- labintana, TNGP dari bulan Desember 2005 sampai dengan Januari 2006. Ka- wasan ini memiliki topografi yang secara umum merupakan bukit dan gunung de- ngan sedikit daerah landai, ketinggian tempat mulai dari 1.130 sampai dengan 3.019 m dpl. Secara umum Resort Sela- bintana merupakan daerah yang beriklim basah dengan curah hujan rata-rata 3.000- 4.200 mmtahun. Musim hujan berlang- sung dari bulan Oktober sampai Mei dan antara bulan Desember sampai Maret cu- rah hujan bisa lebih dari 400 mmbulan. Suhu rata-rata di daerah Gunung Gede Pangrango sekitar 25,3 C dengan suhu maksimum 29,5 C dan suhu minimum 21,2 C. Temperatur di Resort Selabintana rata-rata 18 o C. Kelembaban udara relatif tinggi sepanjang tahun, yaitu berkisar 80- 90 TNGP, 2003.

B. Bahan dan Peralatan

Bahan yang digunakan dalam peneliti- an ini adalah alkohol 96 dan silika gel. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaring serangga, papan perentang, jarum serangga, amplop serangga, gun- ting, pinset, lem, jarum suntik, altimeter, dan kamera digital . C. Cara Pengambilan Data 1. Pengambilan Kupu-kupu Pengambilan kupu-kupu dilakukan di tiga lokasi yaitu lokasi air terjun Cibeu- reum Selabintana lokasi I, camping ground Pondok Halimun lokasi II, dan kawasan penyangga lembah Sungai Cipa- da lokasi III dengan menggunakan ja- ring serangga. K upu-kupu diambil, di- matikan dengan menggunakan alkohol 96 sebanyak 0,2 ccekor.

2. Pengumpulan dan Pengeringan

Kupu-kupu Kupu-kupu yang telah mati, dikum- pulkan dan dimasukkan ke dalam kertas koran kemudian dibentangkan di atas pa- pan perentang sambil dijemur. Setelah bahan kimianya menguap kering, kupu- kupu dipindahkan ke dalam amplop se- rangga yang terbuat dari kertas yang tem- bus cahaya, amplop serangga dibentuk segitiga. Dalam satu amplop serangga ha- Keragaman Kupu- kupu di Resort Selabintana…Benyamin Dendang 27 nya ada satu jenis kupu-kupu agar tidak mudah rusak patah.

3. Identifikasi

Untuk mengetahui nama jenis kupu- kupu tersebut dilakukan identifikasi di museum zoologi LIPI untuk mendetermi- nasi melalui penyamaan jenis dengan spesimen yang dikoleksi oleh lembaga tersebut.

4. Analisis Data

a. Indeks Nilai Penting Jenis kupu-kupu Hasil analisis jenis kupu-kupu pada masing- masing petak berukuran 50 x 50 m sebanyak tiga petak tiap lokasi untuk setiap tipe dihitung untuk mengetahui Indeks Nilai Penting INP dengan meng- gunakan persamaan sebagai berikut: INP untuk tingkat jenis = kerapatan relatif KR + frekuensi rela-tif FR. b. Indeks Kekayaan Jenis Kekayaan jenis adalah jumlah jenis dalam suatu luasan areal tertentu. Indeks yang digunakan adalah Indeks Kekayaan Margalef 1958 da lam Santosa 1995: ln 1 NO S R   Keterangan Rema rks: R = Indeks kekayaan jenis species richness index S = Jumlah total jenis yang teramati Nu mber of species perceived NO = Ju mlah total individu yang tera mati Number of individua ls perceived. c. Indeks keanekaragaman jenis Untuk mengetahui keanekaragaman jenis digunakan rumus Indeks Shanonn Hill, 1973 dalam Santosa, 1995 sebagai berikut :          S N ni N ni H 1 log Keterangan Rema rks: H’ = Indeks keragaman Shannon Shannon di- versity index ni = INP jen is ke-i Importa nce va lue index species i N = Ju mlah INP semua kupu-kupu Tota l of importa nce value indices of a ll butterflies d. Indeks Kemerataan Untuk mengetahui pengaruh keting- gian tempat terhadap keragaman kupu- kupu dengan jenis tanaman inang yang berbeda, maka indeks kemerataan antara tipe habitat menggunakan rumus Hill 1973 dalam Santosa 1995: 1 eH Si E  Keterangan Rema rks: E = Indeks kesa maan si mila rity index H = Indeks keane karaga man Shannon Sha nnon diversity index Si = Indeks keanekaragaman Simpson Simpson diversity index :      1 1 1 i n n ni ni Si Keterangan Rema rks: ni = INP jen is ke-i Importa nce va lue index species i n = Ju mlah total indiv idu Number of indivi- dua ls

III. HASIL DAN PEMBAHASAN