PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL, DAN RATA-RATA LAMA MENGINAP TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008-2015

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL, DAN RATARATA LAMA MENGINAP TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SEKTOR
PARIWISATA DI KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2008-2015

THE EFFECT OF NUMBER OF TOURISTS, LEVEL OF HOTEL OCCUPANCY, AND
AVERAGE LENGHT OF STAY TOWARDS LOCALLY-GENERATED INCOME
FROM TOURISM SECTOR IN BANJARNEGARA REGENCY IN 2008-2015

Oleh:
NINDITA MURTIANI
20120430212

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL, DAN
RATA-RATA LAMA MENGINAP TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2008-2015


THE EFFECT OF NUMBER OF TOURISTS, LEVEL OF HOTEL
OCCUPANCY, AND AVERAGE LENGHT OF STAY TOWARDS
LOCALLY-GENERATED INCOME FROM TOURISM SECTOR IN
BANJARNEGARA REGENCY IN 2008-2015

SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Fakultas Ekonomi Program Studi Ilmu Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:
NINDITA MURTIANI
20120430212

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

i


PERNYATAAN

Dengan ini saya,
Nama
Nomor Mahasiswa

: Nindita Murtiani
: 20120430212

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH JUMLAH
WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL DAN RATA-RATA LAMA
MENGINAP TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SEKTOR
PARIWISATA DI KABUPATEN BANJARNEGARA” tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata
dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.


Yogyakarta, 02 April 2016

Nindita Murtiani

iv

MOTTO
 Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Qs.AL Baqarah : 216)
 Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan
bimbang. Teman yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan
yang teguh.(Andrew Jackson)
 Aku Belajar, Aku Berusaha, Aku Berdo’a, dan Aku Bersabar hingga Aku
Berhasil
 Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini
 Saya percaya proses tidak akan membohongi hasil
 Ku olah Kata, Ku olah Data, Kuikat dalam alinea, Kurangkai dalam bab,
jadilah skripsi, gelar sarjana kuterima, orang tua bahagia.


v

PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah segala puji bagi engkau ya Allah, skripsi
ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua Orang tuaku Bapak Pujo Sartono Hendro Wibowo dan Ibu Titi
Marsitah yang selalu mencurahkan kasih sayangnya, selalu memotivasi,
memberi semangat, do’a, dukungan moril, materil dan spirituil.
2. Adiku tercinta Elisa Dwi Yulianti dan keluarga besarku yang selalu
memberi motivasi, semangat dan do’a.
3. Untuk Almamater tercintaku Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

vi

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah wisatawan,
tingkat hunian hotel dan rata-rata lama menginap terhadap pendapatan asli daerah
sektor pariwisata di Kabupaten Banjarnegara. Dalam penelitian ini data yang
digunakan merupakan data sekunder yang berupa data time series yang diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara dan Sumber-sumber lain yang mendukung
dalam penelitian ini.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah jumlah wisatawan,
tingkat hunian hotel dan rata-rata lama menginap berpengaruh positif signifikan
terhadap pendapatan asli daerah sektor pariwisata di Kabupaten Banjarnegara.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, variabel jumlah
wisatawan dan tingkat hunian hotel berpengaruh positif signifikan terhadap
pendapatan asli daerah sektor pariwisata di Kabupaten Banjarnegara, sedangkan
variabel rata-rata lama menginap berpengaruh negatif signifikan terhadap
pendapatan asli daerah sektor pariwisata di Kabupaten Banjarnegara, dengan taraf
signifikansi 5% dan dari uji ekonometrika dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
gangguan asumsi klasik, seperti multikolinearitas, heteroskedastisitas, maupun
autokorelasi.
Kata Kunci : Pendapatan Daerah Sektor Pariwisata, Jumlah Wisatawan, Tingkat
Hunian Hotel dan Rata-rata Lama Menginap.

vii

ABSTRACT
This research aims at investigating the effect of number tourists, level of

hotel occupancy, and average of stay towards localy-generated income from
tourism sector in Banjarnegara Regency. The data used in this research is
aseondary data – time series – which is obtained from Central Bureau of Statistics
of Banjarnegara Regency, Government Office of Tourism and Culture of
Banjarnegara Regency and other supporting sources used in this research.
The hypothesis of this research is number of tourists, level of hotel
occupancy and average length of stay have significant and positive effect towards
the locally-generated income from tourism sector of Banjarnegara Regency.
Based on the analysis of double linear regression, number of tourists and
level of hotel occupancy have positive and significant effect towards locallygenerated income from tourism sector in Banjarnegara Regency, while average
length of stay has negative and significant rate of 5% and from econometric test it
can be concluded that there is no classical assumption disorder ssuh as
multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation.
Key word: locally-generated income from tourism sector, number of tourists, level
of hotel occupancy, and average length of stay

viii

KATA PENGANTAR
Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan, karunia dan rahmat dalam penulisan skripsi yang berjudul
“PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL, DAN
RATA-RATA LAMA MENGINAP TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN BANJARNEGARA”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana strata-1 program studi Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil judul ini dengan
harapan dapat memberikan masukan maupun ide bagi penelitian selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan
lancar tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian penelitian ini, khususnya
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kesehatan dalam
penulisan skripsi ini.
2. Ibu Dra. Lilies Setiartiti, M.si selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan penuh kesabaran telah membimbing, memotivasi, meluangkan
waktunya dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.


ix

3. Bapak Dr. Nano Prawoto, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Bapak Agus Tri Basuki, SE., M.Si, selaku dosen penguji Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Semoga ilmu, arahan dan pengalaman yang telah diberikan
bermanfaat bagi penulis.
6. Seluruh staf Tata Usaha (TU) Program Studi Ilmu Ekonomi, dan seluruh
staf perpustakaan atas segalah bantuan dan pelayanan yang baik selama
ini.
7. Kedua orang tuaku Bapak Pujo Sartono Hendro Wibowo dan Ibu Titi
Marsitah, Adikku Elisa Dwi Yulianti, yang senantiasa memberikan doa,
motivasi, semangat, perhatian. terimakasih kepada kedua orang tuaku atas
kasih sayang, cinta dan pengorbananmu selama ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi ini.
8. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Banjarnegara dan Badan Pusat
Statistik Kab Banjarnegara serta semua pihak yang telah membantu,

memberi dukungan dan kemudahan dalam proses pencarian data.
9. Special thanks untukmu (mase) yang selalu mengingatkan dan
memberikan support untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Teman sekaligus saudara mba Indarti (ngkak), Isti Umi, dan Mas zen yang
selalu memberikan nasihat,

motivasi dan semangat hingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

x

11. Untuk teman-teman seperjuangan IE angkatan 2012 khususnya kelas E
12. Teman sekaligus keluarga baru diyogya dari semester satu sampai
sekarang Poppy, Mega, Dila, Iza, Ardhi, Adi, Bro Fadhil.
13. Teman skripsiku Ervien, Fadzil, Dian yang selalu membantuku dan
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Untuk teman-teman KKN 108 Desa Karangrejo, Purworejo Jawa Tengah
yang telah memberikan banyak pengalaman khususnya dalam hidup
bermayarakat.

15. Anak-anak kost “kost tanpa nama” Indry, mayang, asa, janat, yang selalu
menyemangatiku untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
16. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan
semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.
Akhir kata terima kasih yang tidak terhingga atas bantuan semua
pihak, baik moril maupun materi dan semoga Allah membalas semuanya
Amin Ya Allah.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta 02 April 2016

Penulis

xi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................

i


HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ..............................................

iii

HALAMAN PERNYATAAN ..............................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ...........................................................................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................

vi

INTISARI..............................................................................................................

vii

ABSTRAK ...........................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .........................................................................................

ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

xvi

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................

1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................

1

B. Batasan Masalah ..............................................................................

6

C. Rumusan Masalah ...........................................................................

6

D. Tujuan Penelitian ............................................................................

7

E. Manfaat Penelitian ...........................................................................

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................

9

A. Landasan Teori .................................................................................

9

1. Pendapatan Asli Daerah ............................................................

9

2. Definisi Pariwisata.. ...................................................................

14

3. Jenis Pariwisata.. ........................................................................

16

4. Pendapatan Pariwisata.. ..............................................................

17

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi PAD sektor pariwisata .......

19

a) Jumlah Wisatawan .........................................................

19

b) Tingkat Hunian Hotel .....................................................

22

c) Rata-rata Lama Menginap ..............................................

24

6. Dampak Pariwisata.....................................................................

24

B. Hasil Penelitian Terdahulu ..............................................................

26

xii

C. Kerangka Teoritis ............................................................................

32

D. Hipotesis ..........................................................................................

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................

34

A. Objek/Subyek Penelitian ..................................................................

34

B. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................

34

C. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

34

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian .........................................

35

E. Metode Analisis Data .......................................................................

36

F. Uji Hipotesis dan Analisis Data .......................................................

37

1. Uji Asumsi Klasik ......................................................................

37

a.

Uji Normalitas ...................................................................

38

b.

Uji Multikolinearitas .........................................................

38

c.

Uji Hetoroskedastisitas ......................................................

39

d.

Uji Autokorelasi.................................................................

40

2. Uji Hipotesis ..............................................................................

40

a.

Uji F-Statistik (Uji Simultan) ............................................

40

b.

Uji t-Statistik (Uji Parsial) ................................................

42

c.

Uji Koefisien Determinasi (R-Square) ..............................

43

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ...................................

44

A. Deskripsi Obyek Penelitian .............................................................

44

1.

Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Banjarnegara ...

44

2.

Luas Penggunaan Lahan .........................................................

45

3.

Topografi .................................................................................

46

4.

Keadaan Iklim ..........................................................................

48

5.

Jenis Tanah ..............................................................................

48

6.

Kondisi Hidrogeologi ..............................................................

49

7.

Penduduk .................................................................................

50

B. Gambaran Umum Variabel Operasional ..........................................

51

1. PAD Sektor Pariwisata di Kabupaten Banjarnegara ..................

52

2. Perkembangan Jumlah Wisatawan .............................................

53

3. Perkembangan Tingkat Hunian Hotel ........................................

55

xiii

4. Perkembangan Rata-rata Lama Menginap .................................

57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................

59

A. Uji Asumsi Klasik ............................................................................

59

1. Uji Normalitas ............................................................................

59

2. Uji Multikolinieritas ...................................................................

60

3. Uji Heteroskedastisitas ...............................................................

60

4. Uji Autokorelasi .........................................................................

62

B. Analisis Regresi Berganda ...............................................................

62

C. Pengujian Hipotesis ..........................................................................

64

1. Uji t-Statistik ..............................................................................

64

2. Pengujian Hipotesis dengan Uji F ..............................................

66

3. Analisis Koefisien Determinasi(R2) ...........................................

68

4. Persamaan Regresi .....................................................................

69

D. Pembahasan (Interpretasi) ................................................................

69

BAB VI SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN .......

74

A. Kesimpulan .....................................................................................

74

B. Saran .................................................................................................

76

C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................

77

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv

DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah Wisatawan yang Berkunjungan ke Obyek Wisata di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008-2005 ...............................................................

4

1.2 Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2008-2015 ......................................................................................
2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...............................................................

5
29

4.1 Kedudukan Ibukota Kecamatan, Jumlah Desa, Kelurahan dan Dusun
Dirinci Menurut Kecamatan di Kab. Banjarnegara...................................

45

4.4 Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2008-2015 ......................................................................................

53

4.5 Jumlah Wisatawan yang Berkunjung di Kab. Banjarnegara Tahun 20082015 ...........................................................................................................

54

4.6 Tingkat Penghunian Kamar Berbintang dan Melati di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008-2015 ...............................................................

56

4.7 Rata-rata Lama Menginap di Kabupaten Banjarnegara ............................

57

5.1 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................

60

5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas (White) .......................................................

61

5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Harvey) .....................................................

61

5.4 Hasil Uji Autokorelasi...............................................................................

62

5.5 Hasil Estimasi Output ...............................................................................

63

5.6 Hasil Estimasi Uji t ...................................................................................

65

5.7 Hasil Estimasi Uji F ..................................................................................

67

xv

DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................

32

4.1 Hasil Uji Normalitas .................................................................................

59

xvi

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah wisatawan,
tingkat hunian hotel dan rata-rata lama menginap terhadap pendapatan asli daerah
sektor pariwisata di Kabupaten Banjarnegara. Dalam penelitian ini data yang
digunakan merupakan data sekunder yang berupa data time series yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara dan Sumber-sumber lain yang mendukung
dalam penelitian ini.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah jumlah wisatawan,
tingkat hunian hotel dan rata-rata lama menginap berpengaruh positif signifikan
terhadap pendapatan asli daerah sektor pariwisata di Kabupaten Banjarnegara.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, variabel jumlah wisatawan
dan tingkat hunian hotel berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan asli
daerah sektor pariwisata di Kabupaten Banjarnegara, sedangkan variabel rata-rata
lama menginap berpengaruh negatif signifikan terhadap pendapatan asli daerah sektor
pariwisata di Kabupaten Banjarnegara, dengan taraf signifikansi 5% dan dari uji
ekonometrika dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan asumsi klasik, seperti
multikolinearitas, heteroskedastisitas, maupun autokorelasi.
Kata Kunci : Pendapatan Daerah Sektor Pariwisata, Jumlah Wisatawan, Tingkat
Hunian Hotel dan Rata-rata Lama Menginap.

vii

ABSTRACT
This research aims at investigating the effect of number tourists, level of hotel
occupancy, and average of stay towards localy-generated income from tourism sector
in Banjarnegara Regency. The data used in this research is aseondary data – time
series – which is obtained from Central Bureau of Statistics of Banjarnegara Regency,
Government Office of Tourism and Culture of Banjarnegara Regency and other
supporting sources used in this research.
The hypothesis of this research is number of tourists, level of hotel occupancy
and average length of stay have significant and positive effect towards the locallygenerated income from tourism sector of Banjarnegara Regency.
Based on the analysis of double linear regression, number of tourists and
level of hotel occupancy have positive and significant effect towards locallygenerated income from tourism sector in Banjarnegara Regency, while average length
of stay has negative and significant rate of 5% and from econometric test it can be
concluded that there is no classical assumption disorder ssuh as multicollinearity,
heteroscedasticity, and autocorrelation.
Key word: locally-generated income from tourism sector, number of tourists, level of
hotel occupancy, and average length of stay

viii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Penelitian
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang potensial untuk
dikembangkan

sebagai

salah

satu

sumber

pendapatan

yang

dapat

menyumbangkan pemasukan bagi suatu Negara atau daerah tempat wisata itu
berada. Pemberlakuan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, dan
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah di mana sistem pemerintahan negara yang semula
sentralistik mulai bergeser ke arah desentralisasi. Hal ini secara riil merupakan
langkah awal yang sangat strategis bagi daerah (kabupaten dan kota) untuk
dapat menggali, mengembangkan, dan mengelola serta memanfaatkan aset-aset
maupun potensi sumber daya yang dimiliki serta memperdayakannya bagi
pembangunan perekonomian daerah setempat.
PAD sebagai salah satu penerimaan daerah yang mencerminkan tingkat
kemandirian daerah. Semakin besar PAD maka menunjukkan bahwa daerah itu
mampu melaksanakan desentralisasi fiskal dan ketergantungan terhadap
pemerintah pusat berkurang. PAD diartikan sebagai penerimaan dari sumbersumber dalam wilayahnya sendiri, yang dipungut berdasarkan Undang-Undang
yang berlaku. Untuk itu diperlukan adanya kreatifitas, inovasi dan pemikiran

1

2

yang dinamis untuk mendukung peningkatan pendapatan daerah dari masingmasing potensi daerah yang dimiliki (Riska Arlin, 2013).
Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan penting yang
memiliki efek pengganda yang dapat menimbulkan tumbuhnya kegiatan usaha
baru yang saling terkait seperti usaha makanan, art shop, ataupun travel agent
yang bisa menambah pendapatan pemerintah di masing-masing daerah tujuan
wisata (Riska Arlin 2013).
Indikator industri pariwisata yang mempengaruhi pendapatan asli daerah
sektor pariwisata salah satunya adalah banyaknya jumlah kunjungan wisatawan,
tingkat hunian hotel, dan rata-rata lama menginap. Maju tidaknya industri
pariwisata suatu daerah tergantung pada jumlah wisatawan baik lokal maupun
asing yang berkunjung, oleh karenanya harus didukung dengan meningkatkan
sarana dan prasaranan seperti tempat penginapan, akses jalan, transportasi,
tempat ibadah, toilet umum dll. Serta meningkatkan pemanfaatan daerah tujuan
wisata sehingga industri pariwasata akan berkembang dengan baik yang
selanjutnya akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata
tersebut. Banyaknya wisatawan yang berkunjung secara otmatis memberikan
sumbangan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata yang bersumber dari
retribusi tempat rekreasi, pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan, atau
dapat mendatangkan devisa dari para wisatawan mancanegara yang berkunjung
sehingga berdampak pada meningkatnya Pendapatan asli daerah sektor

3

pariwisata. Disamping itu, sektor pariwisata juga dapat menciptakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat di sekitar obyek wisata sehingga terjadi multiplier
effect dari kegiatan berwisata dan menumbuhkan kegiatan usaha ekonomi yang
saling terkait sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Menurut Salah Wahab (Salah,2003) dalam bukunya “Tourism
Management” pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan
kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.
Aspek ekonomi pariwisata berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang
langsung berkaitan dengan kegiatan pariwisata, seperti usaha perhotelan,
tansportasi, telekomunikasi, bisnis eceran, dan penyelenggaraan paket
pariwisata (Gamal 1997)
Banjarnnegara, merupakan salah satu Kabupaten yang terletak

di

Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi pariwisata dan daya tarik wisata
yang cukup menarik. Kabupaten Banjarnegara mempunyai beragam tempat
wisata, mulai dari wisata alam hingga wisata buatan . Salah satunya adalah
obyek wisata Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu) yang terletak disebelah
timur laut Kota Banjarnegara 55km. Dataran Tinggi Dieng merupakan salah
satu destinasi wisata nomor 2 di Jawa Tengah setelah Borobudur. Obyek Wisata
Dataran Tinggi Dieng merupakan obyek wisata yang di dalamnya terdapat
berbagi macam bangunan candi peninggalan Mataram Kuno (Candi Hindu)
diantaranya yaitu Candi Arjuna, Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Srikandi,

4

Candi Dwarawati, dan obyek wisata lainnya seperti Museum Purbakala, Kawah
Sikidang, Kawah Sileri, Kawah Candra Dimuka, Sumur Jalatunda, Telaga
Merdada, Selain dieng ada juga Obyek Wisata alam yaitu Arung Jeram Sungai
Serayu, Curug Pitu dan Curug Sikopel. Obyek Wisata Buatan seperti Taman
Rekreasi Marga Satwa Serulingmas, Taman Rekreasi Anglir Mendun, dan
Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman (Waduk Mrica).
Berikut adalah tabel Jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek
wisata di Kabupaten Banjarnegara dalam lima tahun terakhir.
Tabel 1.1
Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Obyek Wisata di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011-2015
Tahun
Wisman
Wisnus
Jumlah
2011
5.175
456.116
461,291
2012
7.545
466.157
473,702
2013
7.558
467.754
475,312
2014
7.485
526.907
534,392
2015
7.875
636.413
644,288
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Banjarnegara
Berdasarkan data pada tabel diatas jumlah wisatawan yang berkunjung
ke Obyek Wisata di Kabupaten Banjarnegara dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir cenderung mengalami peningkatan. Jumlah kunjungan wisatwan
wisatawan nusantara tercatat dari tahun 2011-2015 terus mengalami
peningkatan dari 456,116 pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 636,413
pada tahun 2015. Jumlah wisatawan mancanegara juga mengalami peningkatan
, hanya saja pada tahun 2014 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung

5

ke Kabupaten Banjarnegara mengalami penurunan dari 7.558 pada tahun 2013
menjadi 7.485 pada tahun 2015.
Sektor pariwisata memiliki peranan penting bagi pendapatan daerah
dalam meningkatkan pembangunan daerah. Dilihat dari segi ekonomi, sektor
pariwisata dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar
obyek wisata. Dari sekian banyak wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten
Banjarnegara, secara otomatis akan mempengaruhi penerimaan daerah dari
sektor pariwisata, apabila jumlah wisatawan yang berkunjung setiap tahunnnya
mengalami peningkatan maka jumlah Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata
ikut meningkat, berikut adalah tabel Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata
Kabupaten Banjarnegara.
Tabel 1.2
Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011-2015
No
Tahun
PAD Sektor Pariwisata
Pertumbuhan
1
2011
2.669.394.383
2
2012
3.467.307.200
29,89
3
2013
3.438.828.000
-8,21
4
2014
4.638.533.000
34,88
5
2015
5.779.682.000
24,60
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Banjarnegara
Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa Jumlah Pendapatan Asli Daerah
Sektor Pariwisata di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2008-2015 mengalami
peningkatan, hanya saja pada 2013 mengalami penurunan dari 3.467.307.200,menjadi

3.438.828.000,-. Pada tabel diatas dapat kita lihat persentase

6

Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata tertinggi pada tahun 2014 sebesar
34,88 % dan persentase terendah pada tahun 2013 yaitu sebesar -8,21 %.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas
utama dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah serta membantu dalam
percepatan pembangunan di daerah. Berdasarkan pada latar belakang diatas,
maka dapat dilihat bahwa terdapat keterkaitan antara Jumlah Wisatawan,
Tingkat Hunian Hotel dan Rata-rata Lama Menginap terhadap Pendapatan Asli
Daerah Sektor Pariwisata, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil
judul “Pengaruh Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel, dan Rata-rata
Lama Menginap Terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata di
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2015”
B.

Batasan Masalah
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Pendapatan

Asli Daerah

Sektor Priwisata dalam penelitian ini adalah Jumlah Wisatawan, Tingkat
Hunian Hotel dan Rata-rata Lama Menginap di Kabupaten Banjarnegara.
C.

Rumusan Masalah
1. Apakah jumlah Wisatawan berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Sektor Pariwisata?
2. Apakah Tingkat Hunian Hotel berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Sektor Pariwisata?

7

3. Apakah Rata-rata Lama Wisatawan berpengaruh Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Sektor Pariwisata?
D.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui Pengaruh Jumlah Wisatawan Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Sektor Pariwisata
2. Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Hunian Hotel Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Sektor Pariwisata
3.

Untuk mengetahui Rata-rata Lama Menginap Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Sektor Pariwisata

E.

Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat berguna terhadap
berbagai pihak. Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Bagi pemerintah daerah, dapat digunakan sebagai sumbangan
pemikiran untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan objek wisata
serta memperbaiki sarana dan prasana sekitar obyek wisata sehingga
menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata di Kabupaten
Banjarnegara.

8

2. Manfaat Teoritis
a. Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai Pengaruh
Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel dan Rata-rata Lama
Menginap Terhadap Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata Kab.
Banjarnegara.
b. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
c. Sebagai bahan referensi bagi yang ingin mengetahui peranan
Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel dan Rata-rata Lama
Menginap Terhadap Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata Kab.
Banjarnegara.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.

Landasan Teori
1.

Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang diperoleh dari
sumber - sumber pendapatan daerah dan dikelola sendiri oleh pemerintahan
daerah. Pendapatan daerah juga merupakan pendapatan yang diperoleh oleh
pemerintah daerah dan digali dari potensi pendapatan yang ada di daerah.
Dengan kata lain pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang diterima
oleh pemerintah daerah atas segala sumber-sumber atau potensi yang ada pada
daerah yang harus diolah oleh pemerintah daerah didalam memperoleh
pendapatan daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, Pendapatan asli daerah selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan
daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain – lain pendapatan asli
daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada
daerah dalam menggali pendanaan dan pelaksanaan otonomi daerah sebagai
perwujudan asas desentralisasi. (Alwi, Husein, 2014).
Menurut Mardiasmo (2002:132), “ pendapatan asli daerah adalah
penerimaan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil

9

10

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, hasil perusahaan milik daerah,
dan lain-lain pendapatan yang sah”.
Menurut Warsito (2001:128) Pendapatan Asli Daerah “Pendapatan asli
daerah (PAD) adalah pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh
pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari: pajak daerah, restribusi daerah,
laba dari badan usaha milik daerah (BUMD), dan pendapatan asli daerah
lainnya yang sah”.
Pendapatan asli daerah menurut UU No.33 Tahun 2004 pasal 6 ayat 1
dan 2 menyatakan bahwa:
1. PAD bersumber dari:
a. Pajak daerah
Menurut Undang –Undang Nomer 34 tahun 2000 tentang pajak
daerah didefinisikan sebagai iuran wajib yang dilakukan oleh orang
pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang yang dapat membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah
dan pembangunan daerah. Menurut Suparmoko (1992) pajak
merupakan pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah yang
dapat dipaksakan dengan tanpa balas jasa secara langsung dapat
ditunjuk. Sedangkan pajak daerah menurut Mardiasmo (2002) adalah
iuran wajib yang dilakukan oleh masyarakat kepada daerah yang dapat
dipaksakan

dan tidak mendapat imbalan langsung yang seimbang

berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku digunakan

11

untuk

membiayai

penyelenggaraan

pemerintah

daerah

dan

pembangunan daerah. Adapun macam-macam pajak daerah menurut
UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
terdiri dari:
1) Pajak hotel, yaitu pajak atas pelayanan hotel.
2) Pajak Restoran, yaitu pajak atas pelayanan restoran.
3) Pajak Reklame, yaitu pajak atas penyelenggaraan reklame.
4) Pajak Penerangan Jalan, yaitu pajak atas penggunaan tenaga
listrik, dengan ketentuan bahwa diwilayah tersebut tersedia
penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah
daerah.
5) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan c, yaitu pajak atas
pengambilan bahan galian golongan c sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
6) Pajak Parkir, yaitu pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan
tempat parkir diluar badan jalan oleh orang pribadi atau badan
baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun
yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan
tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan
bermotor yang memungut bayaran.
7) Pajak Air Tanah
8) Pajak Sarang Burung wallet

12

9) Pajak Bumi dan Perdesaan dan Perkotaan
10) Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
b. Retribusi daerah
Retribusi daerah dapat didefinisikan sebagai pungutan terhadap
orang atau badan kepada pemerintah daerah dengan kosekuensi
pemerintah daerah memberikan jasa pelayanan atau perijinan tertentu
yang langsung dapat dirasakan oleh pembayar retribusi. Dalam UU
Nomor 34 Tahun 2000, Pasal 1 ayat 26 menyebutkan bahwa Retribusi
adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian
izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah
daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Devas et.al
(1980:91) mengatakan, retribusi merupakan sumber pendapatan yang
sangat penting, hasil retribusi hampir mencapai setengah dari seluruh
pendapatan daerah.
Menurut Munawir (1997) Retribusi merupakan iuran kepada
pemerintah yang dapat dipaksakan dan jasa balik secara langsung
dapat ditunjuk. Paksaan disini bersifat ekonomis karena siapa saja
yang tidak merasakan jasa balik dari pemerintah tidak akan dikenakan
iuran itu.
Definisi retribusi daerah menurut Peraturan Pemerintah Nomor
66 tahun 2001 tentang retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

13

disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan. Lebih lanjut Ciri – ciri pokok
retribusi daerah sebagai berikut :
1) Retribusi dipungut daerah.
2) Dalam pungutan retribusi terdapat prestasi yang diberikan
daerah yang langsung dapat ditunjuk.
3) Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan atau
menggunakan jasa yang disediakan daerah.
Retribusi daerah memiliki Sifat – sifat sebagai berikut :
1) Adanya timbal balik atau imbalan secara langsung kepada
pembayar. Imbalan dari retribusi yang dibayarkan dapat
langsung dinikmati oleh pembayar, yaitu berupa pelayanan
dari pemda yang memungut retribusi.
2) Retribusi dapat dipaksakan. Retribusi dapat dipaksakan
bersifat

ekonomis,

artinya

masyarakat

yang

ingin

mendapatkan pelayanan atau prestasi dari pemerintah,
maka wajib membayar retribusi.
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Penerimaan daerah ini berasal dari hasil perusahaan milik
daerah dan pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan.
Perusahaan daerah adalah semua perusahaan yang didirikan dengan
modal daerah baik seluruhnya ataupun sebagian. Dengan tujuan dapat

14

menciptakan lapangan pekerjaan atau mendorong perekonomian
daerah dan merupakan cara yang efisien dalam melanyani masyarakat
dan untuk menghasilkan penerimaan daerah. Dalam Undang-Undang
No 33 Tahun 2004 jenis pendapatan ini dirinci menurut objek
pendapatan yang mencakup:


Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
daerah/BUMD.



Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
negara/BUMN.



Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
swasta atau kelompok usaha masyarakat.

d. Lain – lain pendapatan asli daerah yang sah
2.

Definisi Pariwisata
Pada hakekatnya berpariwisata adalah suatu proses perginya seseorang
menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Pariwisata berasal dari bahasa
Sangsakerta, terdiri dari dua suku kata, yaitu “pari” dan “wisata”. Pari berarti
banyak, berkali - kali atau berputar – putar, sedangkan wisata berarti
perjalanan, bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam
bahasa inggris (Yoeti,1996:112).
Menurut Undang – Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan Bab 1 pasal 1 ;dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan

15

perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela
serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.
Definisi yang luas, pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat
lain, bersifat sementara dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai
usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Menurut Salah Wahab (Salah,2003) dalam bukunya “Tourism
Management” pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan
kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.
Aspek ekonomi pariwisata berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang
langsung berkaitan dengan kegiatan pariwisata, seperti usaha perhotelan,
tansportasi, telekomunikasi, bisnis eceran, dan penyelenggaraan paket
pariwisata (Gamal 1997).
Dalam pengertian kepariwisataan terdapat beberapa faktor penting
yang mau tidak mau harus ada dalam batasan suatu defenisi pariwisata.
Faktor-faktor yang dimaksud menurut Yoeti, (1995 : 109) antara lain:
a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.
b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain.

16

c. Perjalanan itu, walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan
pertamasyaan atau rekreasi.
d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat
tersebut.
3.

Jenis Pariwisata
Beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal, antara lain (dalam
Pendit, 1994 : 41):
a. Wisata Budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan
jalan mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri,
mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka,
cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka.
b. Wisata Kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan dengan
tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di
mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti
jasmani dan rohani.
c. Wisata Olahraga, yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja
bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu
tempat atau negara.

17

d. Wisata Komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk mengunjungi
pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti
pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
e. Wisata Industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan
pelajar atau mahasiswa, atau orang=orang awam ke suatu kompleks
atau daerah perindsutrian, dengan maksud dan tujuan untuk
mengadakan peninjauan atau penelitian.
f. Wisata Maritim atau Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan
dengan olahraga air, seperti danau pantai atau laut.
g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya banyak
diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan
usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah
cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan
sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.
h. Wisata Bulan Madu, yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi
pasangan-pasangan merpati, pengantin baru, yang sedang berbulan
madu

dengan

fasilitas-fasilitas

khusus

dan

tersendiri

demi

kenikmatan perjalanan.
4.

Pendapatan Pariwisata
Pendapatan pariwisata adalah bagian dari pendapatan asli daerah yang
berasal dari kegiatan kepariwisataan, Pendapatan daerah dari sektor pariwisata

18

terdiri dari pungutan pajak daerah seperti pajak hotel, pajak restoran dan pajak
hiburan serta retribusi tempat rekreasi dan olahraga.
Menurut Peta Aksesbilitas dan Profil Kepariwisataan JawaTengah
(2007) yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah,
yang termasuk dalam pendapatan pariwisata adalah pendapatan yang
diperoleh melalui:
a. Pajak hotel
Pungutan wajib yang di bebankan kepada tiap-tiap hotel yang telah
memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai wajib pajak.
b. Pajak restoran
Pungutan wajib pajak yang dibebenkan kepada setiap restoran yang telah
memenuhi syarat untuk dikenakan pajak.
c.

Pajak hiburan
Pungutan wajib yang dibebankan kepada tiap-tiap tempat hiburan yang
telah memenuhi syarat untuk dikenakan pajak.

d. Retribusi kios
Pungutan daerah yang dikenakan sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian ijin menepati kios disuatu tempat tertentu.
e. Retribusi kamar kecil
Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa penggunaan fasilitas kamar
kecil di obyek wisata.

19

f. Retribusi iklan
Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa penggunaan fasilitas umum
untuk kepentingan berpromosi atas suatu produk tertentu.
g. Karcis masuk obyek wisata
Pungutan yang dikenakan kepada pengunjung yang masuk ke dalam suatu
obyek wisata tertentu.
h. Retribusi parkir obyek wisata
i. Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa penggunaan fasilitas umum
untuk memarkir kendaraan.
j. Pajak pembangunan 1
Pungutan wajib yang diberikan keada tiap-tiap hotel dan restoran yang
telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai wajib pajak.
k. Penerimaan dari dinas pariwisata setempat
Penerimaan daerah yang didapat dari dinas pariwisata.
5.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah dari Sektor
Pariwisata
a) Jumlah Wisatawan
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Jadi
menurut pengertian tersebut, semua orang yang melakukan perjalanan
wisata dinamakan “wisatawan”. Apapun tujuannya yang penting
perjalanan itu bukan untuk menetap (tinggal) dan tidak untuk mencari
nafkah di tempat yang dikunjunginya.

20

Spillane (1987:27) membagi kategori wisatawan menjadi
wisatawan dan pelancong. Wisatawan adalah pengunjung sementara
yang tinggal sekurang – kurangnya 24 jam sedangkan pelancong adalah
pengunjung yang tinggal kurang dari 24 jam.
Wisatawan dapat dibedakan lagi menjadi:
1) Wisatawan Internasional (Mancanegara) adalah orang yang
melakukan perjalanan wisata diluar negerinya dan wisatawan
didalam negerinya.
2) Wisatawan Nasional (Domestic) adalah penduduk Indonesia yang
melakukan perjalanan di wilayah Indonesia diluar tempatnya
berdomisili, dalam jangka waktu sekurang-kurangya 24 jam atau
menginap kecuali kegiatan yang mendatangkan nafkah ditempat
yang dikunjungi.
Defenisi wisatawan menurut Norval (dalam Yoeti, 1995 : 112)
adalah setiap orang yang datang dari suatu negara yang alasannya bukan
untuk menetap atau bekerja di situ secara teratur, dan yang di negara
dimana ia tinggal untuk sementara itu membelanjakan uang yang
didapatkannya di lain tempat.
Menurut Yoeti (2008) kedatangan wisatawan mancanegara atau
nusantara merupakan sumber penerimaan bagi daerah atau negara, baik
dalam bentuk devisa atau penerimaan pajak dan retribusi lainnya,
disamping dapat meningkatkan kesempatan kerja.

21

Salah satu defenisi yang telah diterima oleh banyak negara ialah
defenisi United Nations Convention Concerning Custom Facilities for
Touring (dalam Soekadijo, 2000 : 16). Menurut defenisi itu yang disebut
wisatawan adalah setiap orang yang datang di sebuah negara karena
alasan yang sah, kecuali untuk berimigrasi, dan yang tinggal sedikitdikitnya selama 24 jam dan selama-lamanya 6 bulan dalam tahun yang
sama.
Menurut Cohen (1984) dalam Pitana dan Diarta (2009) suatu
destinasi wisata yang dikunjungi wisatawan dapat dipandang sebagai
konsumen sementara. Jika wisatawan yang berkunjung ke destinasi
tersebut sangat banyak, maka pengeluaran uang untuk membeli berbagai
keperluan selama liburannya akan berdampak pada kehdupan ekonomi
daerah tersebut, baik langsung maupun tidak langsung. Dampak tersebut
antara lain :
a. Dampak terhadap penerimaan devisa negara.
b. Dampak terhadap pendapatan masyarakat.
c. Dampak terhadap kesempatan kerja.
d. Dampak terhadap harga-harga.
e. Dampak terhadap distribusi manfaat/keuntungan.
f. Dampak terhadap kepemilikan dan control.
g. Dampak terhadap pembangunan pada umumnya.
h. Dampak terhadap pendapatan pemerintah.

22

Secara teoritis, semakin banyak jumlah wisatawan dan semakin
lama wisatawan tinggal di suatu daerah tujuan wisata, maka semakin
banyak pula uang yang dibelanjakan di daerah tujuan wisata tersebut,
paling sedikit untuk keperluan makan, minum dan penginapan selama
tinggal di daerah tersebut.Berbagai macam kebutuhan wisatawan
selama perjalanan wisatanya akan menimbulkan gejala konsumtif
untuk produk-produk yang ada di daerah tujuan wisata tersebut (Ida
Austriana, 2005). Dengan adanya kegiatan konsumtif baik dari
wisatawan mancanegara maupun domestik, maka akan memperbesar
pendapatan yang diterima oleh pemilik usaha diindustri pariwisata dari
pembayaran atas pelayanan yang diterima oleh wisatawan yang
nantinya akan meningkatkan jumlah penerimaan pajak dan retribusi
bagi pemerintah daerah tujuan wisata setempat yang notabene
merupakan komponen dari PAD industri pariwisata. Misalnya, pajak
atas pelayanan hotel, restoran, hiburan ataupun retribusi diindustri
pariwisata.Oleh karena itu, semakin tingginya arus kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Banjarnegara, maka akan meningkatkan
Pendapatan Asli Derah Sektor Pariwisata.
b) Tingkat Hunian Hotel
Hotel atau akomodasi mempunyai peranan yang sangat penting
untuk meningkatkan kedatangan wisatawan yang selanjutnya akan
meningkatkan pendapatan daerah tersebut, pendapatan masyarakat,

23

devisa negara dan lapangan pekerjaan, yang nantinya akan
berpengaruh pada sektor lain yang terkait seperti industri/kerajinan
rumah tangga, angkutan, komunikasi, pemandu wisata, dan biro
perjalanan wisata.
Hotel sendiri secara umum dapat didefenisikan sebagai suatu
bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi
yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan
minuman, serta fasilitas jasa lainnya di mana semua pelayanan
tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan
fasilitas tertentu yang dimiliki hotel.
Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan
yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan
makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orangorang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan
jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa
adanya perjanjian khusus.
Tingkat Hunian Hotel merupakan suatu keadaan sampai sejauh
mana jumlah kamar terjual, jika diperbandingkan dengan seluruh
jumlah kamar yang mampu untuk dijual (Vicky,Hanggara 2009).
Dengan tersedianya kamar hotel yang memadai, para wisatawan tidak
segan untuk berkunjung ke suatu daerah, terlebih jika hotel tersebut

24

nyaman untuk disinggahi. Sehingga mereka akan merasa lebih aman,
nyaman dan betah untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata.
Oleh karena itu industri pariwisata terutama kegiatan yang berkaitan
dengan penginapan yaitu hotel, baik berbintang maupun melati akan
memperoleh pendapatan yang semakin banyak apabila para wisatawan
tersebut semakin lama mengeinap (Badrudin, 2001). Sehingga dapat
memberikan keuntungan yang pada akhirnya akan meningkatkan
penerimaan daerah melalui pajak hotel.
c) Rata-Rata Lama Menginap
Faktor-faktor lama tinggal merupakan salah satu faktor yang
menentukan besar atau kecilnya penerimaan yang diterima. Secara
teoritis, semakin lama seoarng wisatawan tinggal disuatu Daerah
Tujuan Wisata (DWT), semakin banyak uang yang dibelanjakan di
daerah tersebut. Paling sedikit untuk