Proyeksi Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Kabupaten Karo Pada Tahun 2012-2015 Dengan Metode Rata-Rata Bergerak Ganda

(1)

PROYEKSI JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG

KE KABUPATEN KARO PADA TAHUN 2012-2015

DENGAN METODE RATA-RATA

BERGERAK GANDA

TUGAS AKHIR

SISWANTI BR SEMBIRING

092407015

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

PROYEKSI JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG

KE KABUPATEN KARO PADA TAHUN 2012-2015

DENGAN METODE RATA-RATA

BERGERAK GANDA

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

SISWANTI BR SEMBIRIRNG 092407015

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE KABUPATEN KARO PADA TAHUN 2012-2015 DENGAN METODE RATA BERGERAK GANDA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : SISWANTI BR SEMBIRING

Nomor Induk Mahasiswa : 092407015

Program Studi : D-3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (MIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2012 Komisi Pembimbing :

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs.Pangeran Sianipar, M.S

NIP. 19620901 198803 1 002 NIP.19470208 197403 1 001


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG

KE KABUPATEN KARO PADA TAHUN 2012-2015

DENGAN METODE RATA-RATA

BERGERAK GANDA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Junii 2012

SISWANTI BR SEMBIRING 092407015


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini penulis bnyak menerima dukungan moril maupun materil yang tak ternilai harganya, karenanya pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Pangeran Sianipar, M.S, sebagai dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, sebagai Ketua dan Sekertaris Program Studi D-3 STATISTIKA FMIPA USU.

3. Bapak Prof. DR. Tulus, M.Si dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si, sebagai Ketua dan sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU.

4. Bapak DR. Sutarman, M.Sc, sebagai Dekan FMIPA USU.

5. Orang tua yang terkasih, R. Sembiring dan S Br Bangun, yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh cinta kasih dan selalu memberikan dukungan Doa, semangat serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

6. Untuk Saudaraku yang terkasih, Ronal Dion sembiring, Kornelius Sembiring, Leonsius Sembiring, Yani Selvina Br Bukit, Sarinah Br Barus, yang selalu memberikan inspirasi, semangat dan Doa.

7. Untuk teman-teman seperjuangan Asima, Marini, Uly, StatKavalery’09, Stat-C‘09, PS. GLORIA UKM KMK ST.ALBERTUS MAGNUS USU, IMKA Merga Silima FMIPA USU dan khususnya kepada Egitarius Ginting yang selalu memberikan kerjasama yang baik, inspirasi, motivasu, waktu dan Doa.


(6)

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan kepada setiap orang yang membacanya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Medan, Juni 2012


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi v

Dftar Tabel vii

Daftar grafik viii

Daftar Gambar ix

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Maksud dan Tujuan 3

1.4 Manfaat Penelitian 4

1.5 Metode Penelitian 4

1.6 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Tinjauan Teoritis 7

2.1 Pengertian Peramalan 7

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 8

2.3 Jenis-jenis Peramalan 9

2.4 Pengertian Metode Peramalan 11

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan 12

2.6 Metode Proyeksi Trend dengan Regresi 19

2.7 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan 19

Bab 3 Gambaran Umum Kabupaten Karo 24

3.1 Sosial Budaya 24

3.2 Pemerintahan 27

3.3 Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah 30

3.4 Keadaan Daerah 32

3.5 Iklim 34

Bab 4 Analisis dan Pengolahan Data 35

4.1 Analisis Data 35

4.1.1 Peramalan untuk wisatawan domestik 38 4.1.2 Peramalan untuk wisatawan mancanegara 54

Bab 5 Implementasi Sistem 70

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 70

5.2 ara Pengaktifan Excel 71

5.3 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Kunjungan

Wisatawan Domestik dan Mancanegara 72


(8)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 80

6.1 Kesimpulan 80

6.2 Saran 82

Daftar Pustaka Lampiran


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Rata-rata Bergerak dalam Peramalan Deret Berkala 13

Tabel 2.2 Rata-rata Bergerak 4 Bulanan 16

Tabel 3.1 Daftar Nama-nama Bupati Kabupaten Karo 31 Tabel 3.2 Daftar Nama-nama Ketua DPRD Kabupaten Karo 31 Tabel 4.1 Total Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Karo 35 Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik 49 Tabel 4.3 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Kunjungan

Wisatawan Domestik 53

Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara 65 Tabel 4.5 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Kunjungan


(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Total Kunjungan Wisatawan Menurut Jenis wisatawan 37 Grafik 4.2 Rata-rata Bergerak setiap periode Wisatawan Domestik 51 Grafik 4.3 Nilai Peramalan Jumlah Wisatawan Domestik 52 Grafik 4.4 Rata-rata Bergerak setiap periode Wisatawan Mancanegara 67 Grafik 4.3 Nilai Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara 68


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Microsoft Excel 71

Gambar 5.2 Lembar Kerja pada Microsoft Excel 71

Gambar 5.3 Input Data pada Lembar Kerja Microsoft Excel 72 Gambar 5.4 Hasil Peramalan dengan Menggunakan Microsoft excel 75 Gambar 5.5 Hasil Perhitungan Nilai Kesalahan

dengan Menggunakan Microsoft Excel 78


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pariwisata perlu direncanakan dan dikelola secara baik agar mampu mencapai hasil-hasil yang memuaskan secara ekonomis maupun sosial dan menghindarkan akibat-akibat yang negatif. Kepariwisataan dapat dipergunakan sebagai suatu alat untuk memperkecil kesenjangan atau perbedaan diantara negara-negara yang sudah berkembang.

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan.

Salah satu indikator yang mampu mengukur tingkat ekonomi suatu daerah ataupun suatu negara adalah pariwisata yang didukung oleh jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut, diamana pariwisata ini mendukung perkembangan suatu daerah maupun untuk pendapatan perkapita daerah tersebut.

Perkembangan pariwisata nusantara dilaksanakan sejalan dengan upaya memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta menanamkan jiwa semangat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional,


(13)

terutama dalam bentuk penggalakan pariwisata remaja dan pemuda dengan lebih meningkatkan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kepariwisataan.

Dalam pembangunan kepariwisataan harus menjaga tetap terpeliharanya kepribadian serta kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup. Kepariwisataan perlu ditata secara menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan sektor lain yang terkait dalam suatu keutuhan usaha kepariwisataan yang paling manunjang dan paling menguntungkan, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar.Tujuan utama suatu negara mengembangkan industri pariwisata di negara masing-masing, tidak lain ialah penerimaan devisa dari pengeluaran wisatawan yang mengunjunginya, sedangkan devisa hasil ekspor diperoleh dari penjualan barang–barang di luar negri.

Agar devisa sektor pariwisata itu lebih banyak diterima, maka diupayakan wisatawan yang berkunjung lebih banyak, namun demikian wisatawan yang banyak jumlahnya belum menjamin bahwa perolehan devisa akan banyak pula oleh karena itu faktor yang paling menentukan ialah pengeluaran wisatawan itu sendiri. Semakin banyak uang dibelanjakan di negara tersebut, semakin banyak devisa yang diterima negara yang bersangkutan. Ada satu faktor lain yang cukup menentukan, yaitu lama tinggal.

Didukung oleh sumber daya alam dan keindahan dataran tinggi Tanah Karo, sektor pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat menjadi andalan Kabupaten Karo dimasa mendatang. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana yang baik akan menjadikan Kabupaten Karo sebagai tempat pariwisata yang menarik.

Untuk melihat sejauh mana perkembangan wisatawan di Kabupaten Karo telah terlaksana, perlu adanya suatu penelitian yang dapat memaparkan tentang perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah Kabupaten Karo.


(14)

Sehubungan dengan itu dalam tugas akhir ini akan diuraikan/dibahas data jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karo berdasarkan data tahun 2007-2011.

Dari uraian di atas penulis memilih judul : PROYEKSI JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE KABUPATEN KARO PADA TAHUN 2012-2015 DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penalitian ini adalah: “Bagaimana proyeksi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karo pada tahun 2012-2015?” , dalam hal ini penulis mengelompokkan atas 2 (dua) bagian yang menjadi bahan pemikiran dan penganalisaan, yaitu:

1. Data jumlah wisatawan domestik tahun 2007-2011 2. Data jumlah wisatawan mancanegara tahun 2007-2011

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah memproyeksikan tingkat pertumbuhan jumlah wisatawan di Kabupaten Karo tahun 2012-2015 dan sekaligus melihat perkembanga pariwisata dimasa mendatang dan untuk melihat perbandingan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Karo untuk 4 (empat) tahun ke depan, sebagai gambaran agar pemerintah Kabupaten Karo dapat mengetahui rencana pengembangan pariwisata untuk kedepannya.


(15)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan membantu bagi pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang dapat membantu kegiatan pariwisata di Kabupaten Karo dan masukan bagi instansi pemerintahan Kabupaten Karo yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan secara kontekstual dan konseptual operasional dan pembangunan objek wisata dan dalam pengembangan daerah Kabupaten Karo.

1.5 Metode Penelitian

Dalam studi penelitian ini penulis mengadakan riset yaitu mengumpulkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo. Pemilihan tempat ini dilakukan atas bebrapa pertimbangan bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo merupakan gudang data khususnya tentang kepariwisataan, dimana pada umumnya data tersebut berasal dari objek penelitian yang diolah sehingga penulis hanya menganalisis, karena datanya merupakan data sekunder. Berdasarkan data sekunder ini penulis menyususun dan menyajikan data tersebut ke dalam tabel dan grafik yang tujuannya untuk lebih mudah dalam mengolah dan mengembangkan data tersebut.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode Smoothing dengan Double Moving Average (Rata-rata Bergerak Ganda) dan Geometric Growth (Pertumbuhan Geometrik). Metode rata-rata bergerak ganda (Double Moving Average) banyak digunakan untuk menentukan trend dari suatu data deret waktu. Dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ganda ini, deret berkala


(16)

dari data asli diubah menjadi deret rata-rata bergerak yang lebih mulus dan tidak terlalu tergantung pada osilasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis, yang didalamnya dikemukakan bab-bab sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori dan tinjauan pustaka yang dijadikan penulis sebagai acuan tentang segala sesuatu yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM KABPATEN KARO

Bab ini menjelaskan/memaparkan sejarah singkat, pemerintahan, kependudukan, sosial budaya dan keadaan geografis kabupaten karo.

BAB 4 : ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis menganalisa data yang ada, yang telah diamati dan dikumpulkan dengan menggunakan salah satu metode pemulusan


(17)

(smoothing) yaitu metode rata-rata bergerak ganda (double moving average).

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang digunakan sebagai analisis terhadap data yang diperoleh. Penulis akan menggunakan program EXCEL.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang di peroleh.


(18)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dalam waktu yang relatif lama, peramalan tidak dibutuhkan untuk waktu tenggang yang singkat. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara, yaitu Metode Pemulusan Eksponensial atau Rata-rata Bergerak, Metode Box Jenkis dan Metode Regresi, Semua itu dikenal dengan metode peramalan. Pada umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien 2. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa mendatang 3. Untuk membuat keputusan yang tepat

Baik tidaknya suatu peramalan disusun, disamping ditentukan oleh metode yang digunakan, juga ditentukan oleh baik tidaknya data yang digunakan. Selama data yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.


(19)

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan (kesenjangan) waktu (timelag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan waktu peristiwa itu sendiri. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang maka peramalan akan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan suatu peristiwa yang akan timbul sehingga dapat dipersiapkan hal-hal ataupun tindakan-tindakan yang diperlukan guna mengantisipasi keadaan tersebut.

Kegunaan peramalan juga terlihat pada saat pengambilan keputusan. Setiap orang selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila peramalan yang dilakukan kurang tepat maka semakin kurang baik pula keputusan yang diambil. Oleh karena masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu kita hadapi, maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang kita hadapi. Dalam suatu perusahaan, ramalan dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada pimpinan sebagai dasar untuk membuat suatu keputusan dalam berbagai kegiatan, seperti penjualan, permintaan, persediaan keuangan dan sebagainya.

Dari uraian di atas kita mendapat gambaran bahwa peranan peramalan sangat penting, baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan. Baik tidaknya hasil suatu penelitian dalam suatu kegiatan sangat ditentukan oleh ketepatan peramalan yang dibuat. Oleh karena itu, ketepatan dari peramalan tersebut merupakan hal yang sangat penting. Walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang


(20)

penting diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahannya tersebut. Keberhasilan dari sutau peramalan sangat ditentukan oleh:

a. Pengetahuan teknik tentang pengumpulan informasi (data) masa lalu, data tersebut bersifat kuantitatif.

b. Teknik dan metoda yang tepat dan sesuai dengan pola data yang dikumpulkan.

2.3 Jenis-Jenis Peramalan

Peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi, tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifatnya maka peramalan dapat dibedakan menjadi dua jenis peramalan, yaitu:

1. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka ramalan dapat dibedakan menjadi dua jenis peramalan, yaitu:

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif yaitu data masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Metode kualitatif ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:


(21)

a. Model Eksplanatoris

Model ini dimulai dengan masa lalu dan masa kini sebagai titik awalnya dan bergerak kearah masa depan dengan melihat semua kemungkinan yang ada.

b. Model Normatif

Model ini dimulai dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang akan datang, kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat dicapai, berdasarkan kendala, sumber daya dan teknologi yang tersedia.

2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang sangat beracuan pada data historis yang dimiliki. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun yang perlu ddiperhatikan dari penggunaan metode-metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, yang sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi.

Metode kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Model Deret Berkala (Time Series)

Pada model ini, pendugaan masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel dan atau kesalahan masa lalu. Tujuannya adalah menemukan pola dalam deret data historis dan mengekstrapolasikan pola dalam deret data historis tersebut ke masa depan. Metode-metode peramalan dengan menggunakan time series, yaitu:


(22)

1. Metode Smoothing 2. Metode Box-Jenkis

3. Metode Perkiraan Trend dengan Regresi

b. Model Kausalitas

Model ini mengasumsikan bahwa faktor yang diramalkan menunjukkan suatu hubungan sebab-akibat dengan satu atau lebih variabel bebas. Metode-metode peramalan dengan model kausalitas, yaitu:

1. Metode Regresi 2. Metode Ekonoketrika

3. Metode Analisis Input-Output.

2.4 Pengertian Metode Peramalan

Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara kuantitatif maupun kualitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang objektif, sedangkan kegunaan metode peramalan adalah untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa lalu, dengan demikian peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas yang lebih besar.

Metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama atas permasalahan, maka akan didapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama, karena argumentasinya sama.


(23)

Metode peramalan dapat memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga dengan demikian dapat dimungkinkannya penggunaan teknik-teknik penganalisaan yang lebih maju. Dengan menggunakan teknik-teknik tersebut, maka diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara ilmiah.

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan

Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode peramalan yang tepat. Untuk meramalkan jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Karo, penulis menggunakan metode smoothing rata-rata bergerak ganda.

Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menafsir nilai pada tahun yang akan datang.

Salah satu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan adalah dengan menentukan sejak awal berapa nilai observasi masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. Untuk menggambarkan prosedur ini digunakan istilah rata-rata bergerak (moving average), karena setiap muncul nilai observasi baru, nilai rata-rata yang baru dapat dihitung dengan membuang nilai observasi yang paling lama dan memasukkan nilai yang terbaru.

Hal yang dilakukan pada masing-masing langkah sebenarnya hanyalah menghitung kembali rata-rata dengan menambah nilai berikutnya dan menggugurkan


(24)

pengamatan yang terjadi pada M periode sebelumnya, maka rumus rata-rata bergerak dapat dituliskan dalam bentuk berikut ini:

Tabel 2.1 Rata-rata Bergerak dalam Peramalan Deret Berkala

Waktu Rata-rata Bergerak Ramalan

T

=

T+1

=

T+2

=

Karena seorang peramal harus memilih jumlah periode (T) dalam rata-rata bergerak, maka ada baiknya beberapa aspek dari pemilihan ini dikemukakan:

1. MA (1) : yaitu rata-rata bergerak dengan ordo 1

2. : yaitu nilai data terakhir yang diketahui yang digunakan sebagai ramalan untuk periode berikutnya.

Prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi 3 aspek, yaitu: 1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis )

2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t


(25)

3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau ke periode t+m juika ingin meramalkan m periode ke depan)

Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak linier dapat diterangkan melalui persamaan berikut ini:

=

...(2-1)

=

...(2-2)

= ...(2-3) = ...(2-4) = m ...(2.5)

Dimana:

= Rata-rata bergerak tunggal pada waktu t = Rata-rata bergerak ganda pada waktu t N = Banyaknya nilai masa lalu

= Konstanta untuk m periode ke muka = Komponen kecenderungan

m = Jumlah periode ke muka yang diramalkan = Nilai ramalan untuk 1+m waktu ke depan

Untuk menghitung nilai kesalahan (error) ramalan tersebut, dapat digunakan rumus di bawah ini:

e = ...(2-6) = ...(2-7)


(26)

Bilamana deret data menunjukkan trend, maka MA tunggal akan mrnghasilkan sesuatu yang menyerupai kesalahan sistematik dan kesalahan sistematis ini dapat dikurangi dengan menggunakan perbedaan antara nilai rata-rata bergerak tunggal dan nilai rata-rata bergerak ganda.

Persamaan (2-1) mempunyai keterangan bahwa saat periode waktu t mempunyai nilai masa lalu sebanyak N. Nilai MA (N) tunggal ditulis dengan . Persamaan (2-2) menganggap bahwa semua rata-rata bergerak tunggal ( ) telah dihitung. Dengan persamaan (2-2) itu kita menghitung rata-rata bergerak N periode dari nilai-nilai tersebut. Rata-rata bergerak ganda dituliskan sebagai . Persamaan (2-3) mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal dengan perbedaan dan persamaan (2-4) menentukan tafsiran kecenderungan dari periode waktu yang satu ke periode berikutnya. Persamaan (2-5) menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m periode ke muka dari t. Ramalan untuk m periode kemuka adalah dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecenderungan .

Bila semua hasil perhitungan telah didapat, maka semua data yang telah didapat dimasukkan ke dalam contoh tabel berikut ini:


(27)

Tabel 2.2 Rata-rata Bergerak Ganda 4 Bulanan Periode (Tahun) (1) Pendapatan (2) Rata-rata Bergerak 4 Periode dari (1) (3) Rata-rata Bergerak 4 periode dari (2) (4) Nilai a (5) Nilai b (6) Nilai a+b(m) bila m=1 (7) Kesalahan Ramalan (e) (8) Kesalahan Ramalan Kuadrat (

1 X1 - - - -

2 X2 - - - -

3 X3 (2-1) - - - -

4 X4 - - - -

5 X5 - (2-2) (2-3) (2-4) - - -

6 X6 - - - - (2-5) (2-6) (2-7)

7 X7 - - - -

8 X8 - - - -

- - - -


(28)

Perlu dipahami bahwa tidak ada sesuatu metode terbaik untuk suatu peramalan. Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat belum tentu tepat utuk meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketetapan ramalan.

Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimalkan kesalahan ramalan. Karena itu dalam menghitung kesalahan meramal digunakan:

1. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error adalah rata-rata absolute dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan tanda positif atau tanda negatif.

MAE = ...(2-8)

2. Mean Squared Error (MSE)

Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal yang dikuadratkan.

MSE = ...(2-9)

3. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan persentase absolute dari suatu peramalan.

...(2-10)

PE = Percentage Error


(29)

4. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error adalah merupakan nilai tengah deviasi absolute.

MAE = ...(2-12)

Metode pwramalan yang paling sesuai umumnya adalah metode yang memiliki kesalahan rata-rata (MSE) dan kesalahan persentase absolute (MAPE) yang paling kecil. Agar setiap pendekatan peramalan dapat realistis dan secara praktis relevan, maka ada dua masalah utama yang harus dihindari dalam memilih sebuah metode yaitu:

a. Pemilihan didasari oleh sampai sejauh mana sebuah metode sesuai dengan data yang tersedia untuk ramalan satu periode kemuka.

b. Pola data hubungannya selalu diasumsikan bersifat konstan.

Karakteristik yang diinginkan dalam sebuah pendekatan baru mungkin tampak sebagai suatu kontradiksi. Misalnya, setiap periode deret waktu harus didasari oleh data masa lalu, sedangkan dalam saat yang bersamaan kondisi data di masa mendatang belum tentu sama dengan masa lalu. Oleh karena itu akurasi peramalan tidak hanya diukur smpai sejauh mana metode yang digunakan sesuai dengan data historis, tetapi juga diukur dari sampai sejauh mana metode yang digunakan tersebut mampu untuk memprediksi kondisi 1, 2, 3, ..., m periode ke depan (Makridakis dan Wheelwright).

Menurut Hibon dan Makridakis (1979) langkah awal dalam membuat ramalan masa mendatang adalah menentukan apakah akan digunakan metode peramalan formal atau prosedur informal. Fakta yang diperoleh dari literatur yang menjiwai


(30)

menyatakan dengan tegas bahwa pada kondisi data yang senantiasa berulang, metode kuantitatif atau metode peramalan formal lebih baik daripada prosedur informal.

2.6 Metode Proyeksi Trend dengan Regresi

Pada dasarnya analisis regresi diinterpretasikan sebagai suatu analisis yang berkaitan dengan studi ketergantungan (hubungan kausal) dari suatu variabel tak bebas (dependent variabels) dengan satu atau lebih variabel bebas (independent variabels) dengan maksud untuk memperkirakan nilai rata-rata populasi atau nilai-nilai tertentu dari variabel bebas atau variabel penjelas.

Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan dasar garis trend untuk suatu persamaan matematis, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal yang teliti untuk masa depan. Untuk peramalan jangka pendek maupun peramalan jangka panjang, ketetapan peramalan dengan metode peramalan ini adalah data tahunan, dan makin banyak data yang dipunyai maka makin baik, serta minimum data tahunan yang harus ada adalah lima tahun.

2.7 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan

Akhir-akhir ini sudah banyak diperbincangkan tentang dunia kepariwisataan, dimana orang mempunyai pandangan yang berbeda-beda, boleh dikatakan bertentangan satu sama lain, lebih-lebih menyangkut adat-istiadat, budaya dan lingkungan hidup kelompok masyarakat yang langsung terlibat dalam arus lalulintas kegiatan industri pariwisata.


(31)

Kata Pariwisata sesungguhnya baru populer di Indonesia setelah diselenggarakan Musyawarah Nasional Tourism ke II di Tretes, Jawa Timur (12 s/d 14 Juni 1458). Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap, sedangkan wisata berarti perjalanan. Jadi pariwisata bisa diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat lain yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata tour, sedang untuk pengertian jamak kepariwisataan dapat digunakan kata tourisme atau tourism.

Pariwisata merupakan salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang kompleks ia juga merealisasikan industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri.

Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan langsung terhadap kemajuan-kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan-pelabuhan(laut atau udara), jalan-jalan raya, pengangkutan setempat, program-program kebersihan atau kesehatan, kelestarian lingkungan, yang kesemuanya dapat memberikan keuntungan dan kesenangan baik bagi masyarakat dalam lingkungan daerah wilayah yang bersangkutan maupun bagi wisatawan yang berkunjung. Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan dan sumbangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek-proyek berbagai sektor bagi negara-negara yang telah berkembang atau maju perekonomiannya, dimana pada gilirannya industri pariwisata merupakan suatu kenyataan ditengah-tengah industri lainnya.

Pengertian pariwisata dalam arti modern adalah merupakan gejala zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa,


(32)

penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan alam semesta dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan.

Menurut F. W. Ogilvie, wisatawan adalah semua orang yang memenuhi syarat yaitu pertama, bahwa mereka meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan kedua, bahwa sementara mereka bepergian mereka mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi tanpa dengan maksud mencari nafkah di tempat itu.

Namun secara umum wisatawan adalah setiap pengunjung yang mengunjungi suatu tempat di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjunginya dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari satu tahun dan paling sedikit 24 jam, dengan maksud antara lain berlibur, berrekreasi, olah raga, bisnis, mengikuti pertemanan, study dan kunjungan dengan alasan kesehatan.

Batasan pariwisata dan defenisi wisatawan dewasa ini untuk memungkinkan suatu negara mendapatkan gambaran yang nyata atas volume pendapatan nasional yang dihasilkan dari industri pariwisatanya. Apapun dan dimanapun konsep dan defenisi yang dipergunakan oleh suatu negara dalam melakukan kebijakan industri pariwisatanya yang jelas adalah adanya suatu pegangan yang dapat dipergunakannya. Pegangan inilah yang terpenting dan adanya pegangan ini suatu sistem statistik perpajakan pariwisata mudah dapat dirumuskan, dan hasil perkiraan tiap tahunnya dapat lebih mudah diramalkan.


(33)

Setelah mengetahui pengertian pariwisata dan wisatawan, maka perlu juga dibicarakan tentang bentuk-bentuk wisatawan, bentuk-bentuk ini dapat dibagi menurut kategori di bawah ini:

1. Menurut asal wisatawan

Pertama perlu kita ketahui apakah wisatawan itu berasa dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negri berarti wisatawam hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selama ia mengadakan perjalanan, maka disebut pariwisata domestik, sedangkan kalau ia datang dari luar negeri disebut pariwisata mancanegara.

2. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran

Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjunginya, yang ini disebut pariwisata aktif, sedangkan kepergian seorang warganegara keluar negeri memberi dampak negatif terhadap neraca pembayaran luar negerinya, disebut pariwisata pasif.

3. Menurut jangka waktu

Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-isilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang mana tergantung kepada ketentuan-ketentuan yang diberlakukan suatu negara.


(34)

4. Menurut jumlah wisatawan

Perbedaan ini dihitung atas jumlah wisatawan yang datang, apakah wisatawan datang sendiri atau rombongan. Maka timbullah istilah-istilah pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan.

5. Menurut alat angkut yang dipergunakan

Dilihat dari segi penggunaan alat pengangkutan yang dipergunakan oleh wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung kepada wisatawan tersebut.


(35)

BAB 3

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARO

3.1 Sosial Budaya

Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi Suku Bangsa Karo sendiri. Suku ini terdiri atas 5 (lima) Merga, Tutur Siwaluh dan Rakut sitelu. Merga Silima yakni:

1. Karo-Karo 2. Ginting 3. Sembiring 4. Tarigan

5. Perangin-angin

Dari kelima Merga tersebut di atas, masih terdapat sub-sub Merga. Berdasarkan Merga ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau yang dikenal dengan Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh dan Perkade-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada.

Rakut Sitelu yaitu: 1. Senina/Sembuyak 2. Kalimbubu 3. Anak Beru


(36)

Tutur Siwaluh yaitu: 1. Sipemeren 2. Siparibanen 3. Sipengalon 4. Anak Beru

5. Anak Beru Menteri 6. Anak Beru Singukuri 7. Kalimbubu

8. Puang Kalimbubu

Perkade-kaden Sepuluh Dua yaitu: 1. Nini

2. Bulang 3. Kempu 4. Bapa 5. Nande 6. Anak 7. Bengkila 8. Bibi 9. Permen 10. Mama 11. Mami 12. Bere-bere


(37)

Dalam perkembangannya, adat Suku Bangsa Karo terbuka, dalam arti bahwa Suku Bangsa Indonesia lainnya dapat diterima menjadi Suku Bangsa Karo dengan beberapa persyaratan adat.

Masyarakat Karo terkenal dengan semangat keperkasaannyadalam pergerakan merebut kemerdekaan Indonesia, misalnya pertempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat sekarang dengan banyaknya makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950.

Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta taqwa kepada Tuhan Yang Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan.

Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan (sura-sura pusuh peraten) yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 (tiga) hal pokok yang disebut Tuah, Sangap dan Mejuah-juah.

1. Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang datang.

2. Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang.

3. Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir, batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan lingkungan dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut


(38)

adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.

3.2 Pemerintahan

Sistem pemerintahan tertua yang dijumpa di wilayah Kabupaten karo ialah Penghulu,yang menjalankan pemerintahan di Kampung (Kuta) menurut adat. Terbentuknya suatu Kuta harus memenuhi persyaratan adat, antara lain: ada Merga pendiri (Merga Taneh/Simantek Kuta), ada Senina Simantek Kuta, ada Anak Beru Simantek Kuta (Anak Beru Taneh) serta ada Kalimbubu Simantek Kuta (Kalimbubu Taneh).

Pada masa penjajahan Belanda mulai tahun 1906, sistem pemerintahan di wilayah Kabupaten Karo pada dasarnya ialah:

1. Pemerintahan oleh Onderafdeling Karo Landen yang dipimpin oleh Controleur, pimpinan pemerintahan selalu ditangan bangsa Belanda.

2. Landschaap, yaitu pemerintahan Bumi Putra. Pemerintahan (Landschaap) ini dibentuk berdasarkan perjanjian pendek (Korte Verklaring) tahun 1907, maka di Tanah Karo terdapat 5 (lima) Landschaap yang dikepalai oleh SIBAYAK yang membawahi beberapa URUNG yang dikepalai oleh RAJA URUNG yaitu:

a. Landschaap Lingga, membawahi 6 (enam) urung: 1. Sepuluh Dua Kuta di Kabanjahe

2. Telu Kuta di Lingga 3. Tigapancur di Tigapancur


(39)

4. Empat Teran di Naman

5. Lima Senina di Batu Karang, dan 6. Tiganderket di Tiganderket

b. Landschaap Kutabuluh, membawahi 2 (dua) urung: 1. Namo Haji di Kutabuluh,

2. Liang Melas di Samperaya

c. Landschaap Sarinembah, membawahi 4 (empat) urung: 1. Sepuluhpitu Kuta di Sarinembah

2. Perbesi di Perbesi 3. Juhar di Juhar, dan

4. Kuta Bangun di Kuta Bangun

d. Landschaap Suka, membawahi 4 (empat) urung: 1. Suka di Suka

2. Sukapiring/Seberaya di Seberaya 3. Ajinembah di Ajinembah, dan 4. Tongging di Tongging

e. Landschaap Barusjahe, membawahi 2 (dua) urung: 1. Sipitu Kuta di Barusjahe, dan

2.Sinaman Kuta di Sukanalu

Pada masa penjajahan Jepang (Tentara Jepang masuk ke Tanah Karo bulan Maret 1942) susunan pemerintahan di Tanah Karo adalah serupa dengan masa


(40)

penjajahan Belanda, dengan pergantian orang-orangnya yakni yang setia kepada penjajah Jepang.

Pada masa Kemerdekaan RI Struktur pemerintahan di Tanah Karo adalah sebagai berikut:

a. Pemerintahan Tanah Karo sebagai alat pemerintahan Pusat yang pada saat itu dipakai oleh Sibayak Ngerajai Meliala

b. Pemerintahan Swapraja yaitu Landschaap: 1.Lingga dengan 6 urung

2.Barusjahe dengan 2 urung 3. Suka dengan 4 urung 4. Sarinembah dengan 4 urung 5. Kutabuluh dengan 2 urung

Oleh Komite Nasional Indonesia, Tanah Karo dalam sidangnya tanggal 13 Maret 1946, Kabupaten Karo diperluas dengan Daerah Deli Hulu dan Cingkes, dibagi dalam 3 (tiga) kewedanaan dengan masing-masing membawahi 5 (lima) kecamatan yaitu:

a. Kewedanaan kabanjahe membawahi 5 Kecamatan yaitu: 1.Kabanjahe

2.Tigapanah 3. Barusjahe

4.Simpang Empat, dan 5. Payung


(41)

b. Kewedanaan Tigabinanga membawahi 5 Kecamatan yaitu: 1. Tigabinanga

2. Juhar 3. Munte

4. Kutabuluh, dan 5. Mardinding

c. Kewedanaan Deli Hulu membawahi 5 Kecamatan yaitu: 1. Pancur Batu

2. Sibolangit 3. Kutalimbaru 4. Biru-biru, dan 5. Namo Rambe

3.3 Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah

Susunan Pemerintahan Daerah seperti yang diatur menurut UU No. 22 Tahun 1999 bahwa di daerah dibentuk DPRD sebagai badan Legislatif Daerah dan Pemerintah Daerah sebagai Badab Eksekutif Daerah. Kepala Daerah Kabupaten Karo disebut Bupati dan dalam melaksanakan tugas dan kewenangan selaku Kepala Daerah, Bupati dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Sejak terbentuknya Kabupaten Karo hingga saat ini tercatat yang memimpin Kabupaten Karo adalah sebagai berikut:


(42)

Tabel 3.1 Daftar Nama-nama Bupati Kabupaten karo

No Nama Bupati Masa Bakti

1 Ngerajai Meliala -1946

2 Rakutta Sembiring Brahmana 1946-1955 3 Abdullah Eteng

4 Baja Purba

5 Mayor Matang Sitepu 6 Baharudin Siregar

7 Kol. Tampak Sebayang, SH 1970-1981 8 Drs. Rukun Sembiring 1981-1986 9 Ir. Menet Ginting 1986-1991 10 Drs. Rupai Perangin-angin 1991-1995 11 Kol. Drs. D. D. Sinulingga 1995-2000 12 Sinar Perangin-angin 2000-2010 13 Kol. Drs. D. D. Sinulingga 2005-2010 14 Dr. (HC) Kena Ukur Karo Jambi

Surbakti

2010-2015 Sumber: Kantor BPS Sumatera utara

Pada lembaga Legislatif dipimpin oleh:

Tabel 3.2 Daftar Nama-nama Ketua DPRD Kabupaten Karo

No Nama Ketua DPRD Masa Bakti 1 Selamat Ginting 1950-1955

2 Tokoh Purba 1955-1959

3 Matang Sitepu 1959-1962

4 Tampe Perangin-angin 1962-1963

5 Kolam Bukit 1969-1971

6 Panjang Barus 1971-1977

7 Muli Sembiring 1977-1982

8 Kursi Singarimbun 1982-1987 9 Kursi Singarimbun 1987-1992 10 Musim Firman Tarigan 1992-1997 11 Natangsa Suka Tendel 1997-1999

12 Bon purba 1999-2004

13 R. Romanus Purba 2004-2009 14 Siti Aminah Br Perangin-angin 2009-2014 Sumber: Kantor BPS Sumatera Utara


(43)

Wilayah Pemerintahan Kabupaten Karo sejak tanggal 29 Desember 2006 resmi berubah dari 13 kecamatan menjadi 17 kecamatan dan 262 Desa/Kelurahan yaitu:

1. Kecamatan Kabanjahe, sebanyak 8 desa dan 5 kelurahan 2. Kecamatan Berastagi, sebanyak 5 desa dan 4 kelurahan 3. Kecamatan Tigapanah, sebanyak 22 desa

4. Kecamatan Dolat Rayat, sebanyak 7 desa 5. Kecamatan Merek, sebanyak 19 desa 6. Kecamatan Barusjahe, sebanyak 19 desa 7. Kecamatan Simpang Empat, sebanyak 17 desa 8. Kecanmatan Naman Teran, sebanyak 14 desa 9. Kecamatan Merdeka, sebanyak 9 desa

10. Kecamatan Payung, sebanyak 8 desa 11. Kecamatan Tiganderket, sebanyak 17 desa 12. Kecamatan Kutabuluh, sebanyak 16 desa 13. Kecamatan Munte, sebanyak 22 desa 14. Kecamatan Juhar, sebanyak 24 desa

15. Kecamatan Tigabinanga, sebanyak 18 desa dan 1 kelurahan 16. Kecamatan Laubaleng, sebanyak 15 desa, dan

17. Kecamatan Mardinding, sebanyak 12 desa

3.4 Keadaan Daerah

Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan Daerah Hulu Sungai. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 atau


(44)

212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara

.

Batas-batas Wilayah Kabupaten Karo adalah:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang 2. Sebelah Selatan berbatsan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir

3. Sebelah Timur Berbatsan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun

4. Sebelah Barat berbatsan dengan Kabupaten Aceh Tengggara (Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam)

Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 120-1.600 Meter di atas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:

1. Daerah ketinggian 120-200 Meter dari permukaan laut seluas 28.606 Ha (13,45%)

2. Daerah ketinggain 200-500 Meter dari permukaan laut seluas 17.856 Ha (8,39%)

3. Daerah ketinggain 500-1.000 Meter dari permukaan laut seluas 84.892 Ha (39,91%)

4. Daerah ketinggain 1000-1.400 Meter dari permukaan laut seluas 70.774 Ha (33,27%)

5. Daerah ketinggain >1.400 Meter dari permukaan laut seluas 10.597 Ha (4,98%)

Bila dihitung dari sudut kemiringan/lereng tanahnya dapat dibedakan sebagai berikut:


(45)

1. Datar 2% = 23.900 Ha = 11.24% 2. Landai 2-15% = 74.910 Ha = 35,22% 3. Miring 15-40% = 41.169 Ha = 19,35% 4. Curam 40% = 72.737 Ha = 34,19%

3.5 Iklim

Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari dan musim kedua pada bulan maret sampai bulan Mei, sedangkan musim kemaraubiasanya pada bulan Februari Juni dan Juli. Suhu udara berkisar antara , Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di Provinsi Sumatera Utara.


(46)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Analisis Data

Pada bab ini penulis akan menganalisis perkembangan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Kabupaten Karo berdasarkan data perempat bulanan dari tahun 2007-2011.

Adapun jumlah dan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Kabupaten Karo dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Total Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Karo Tahun 2007-2011

Waktu Wisatawan

Jumlah

Tahun Kuartal Domestik Mancanegara

2007

1 (Jan – Apr) 110103 1757 111860

2 (Mei- Ags) 151547 2339 153886

3 (Sept-Des) 140488 2146 142634

2008

1 (Jan-Apr) 118787 2319 121106

2 (Mei-Ags) 147831 2254 150085


(47)

Sambungan tabel 4.1

Waktu Wisatawan

Jumlah

Tahun Kuartal Domestik Mancanegara

2009

1 (Jan-Apr) 116341 1785 118126

2 (Mei-Ags) 176358 2429 178787

3 (Sept-Des) 148433 2277 150710

2010

1 (Jan-Apr) 135727 2343 138070

2 (Mei-Ags) 166677 1895 168572

3 (Sept-Des) 105494 1558 107052

2011

1 (Jan-Apr) 107362 1959 109321

2 (Mei-Ags) 159250 1786 161036

3 (Sept-Des) 145133 1755 146888

Sumber: Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

Penulis akan menganalisis data pada tabel 4.1, maka akan diperoleh peramalan jumlah wisatawan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ganda (Double moving average).


(48)

(49)

4.1.1 Peramalan untuk wisatawan domestik

Tahap pertama untuk kolom (ii) dalam proses analisa data yaitu dengan menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal ( ) dengan N = 3 periode dari realisasi jumlah total kunjungan wisatawan domestik di Kabupaten Karo dengan menggunakan persamaan (2.1) yaitu:

=

Dari persamaan (2.1) dapat dihitung:

= 134055

= 136949,67

= 135702

= 137452,67


(50)

= 146146,33

= 147044,00

= 153506,00

= 150279,00

= 135966,00

= 126511,00


(51)

= 137248,33

Tahap kedua untuk kolom (iii) adalah menghitung nilai rata-rata kedua dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda ( dari periode ke-5 sampai dengan periode ke-15 dengan menggunakan persamaan (2.2), yaitu:

=

Dari persamaan (2.2) dapat dihitung:

= 135568,89

= 136701,44

= 136597,33


(52)

= 143275,89

= 148898,78

= 150276,33

= 146583,67

= 137585,33

= 128837,44


(53)

Tahap ketiga untuk kolom (iv) adalah menghitung a dengan menggunakan persamaan (2.3), yaitu:

=

Dari persamaan (2.3) dapat dihitung:

Nilai a untuk periode ke-5 = ( 2 x 135702 ) – 135568,89 = 135835,11

Nilai a untuk periode ke-6 = ( 2 x 137452,67 ) – 136701,44 = 138203,89

Nilai a untuk periode ke-7 = ( 2 x 136637,33 ) – 136701,33 = 136677,33

Nilai a untuk periode ke-8 = ( 2 x 146146,33) – 140078,78 = 152213,89

Nilai a untuk periode ke-9 = ( 2 x 147044 ) – 143275,89 = 150812,11

Nilai a untuk periode ke-10 = ( 2 x 153506) – 148898,78 = 158113,22

Nilai a untuk periode ke-11 = ( 2 x 150279 ) – 150276,33 = 150281,67


(54)

Nilai a untuk periode ke-12 = ( 2 x 135966) – 146583,67 = 125348,33

Nilai a untuk periode ke-13 = ( 2 x 126511 ) – 137585,33 = 115436,67

Nilai a untuk periode ke-14 = ( 2 x 124035,33 ) – 128837,44 = 119233,22

Nilai a untuk periode ke-15 = ( 2 x 137248,33 ) – 129264,89 = 145231,78

Tahap keempat untuk kolom (v) adalah menghitung nilai b, dengan persamaan (2.4), yaitu:

=

Dari persamaan (2.4) dapat dihitung:

= 133,11


(55)

= 40,00

= 6067,56

= 3768,11

= 4607,22

= 2,67

= -10617,67


(56)

= -4802,11

= 7983,44

Dari hasil perhitungan nilai a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah kunjungan wisatawan domestik di Kabupaten karo pada tahun 2012-2015, dengan menggunakan persamaan (2.5), yaitu:

= m

Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan peramalan di atas dapat dihitung:

Periode ke-16 (kuartal 1 tahun 2012)

= 153215,22

Periode ke-17 (kuartal 2 tahun 2012)

= 161198,66

Periode ke-18 (kuartal 3 tahun 2012)


(57)

Periode ke-19 (kuartal 1 tahun 2013)

= 177165,54

Periode ke-20 (kuartal 2 tahun 2013)

= 185148,98

Periode ke-21 (kuartal 3 tahun 2013)

= 193132,42

Periode ke-22 (kuartal 1 tahun 2014)

= 201115,86

Periode ke-23 (kuartal 2 tahun 2014)

= 209099,30

Periode ke-24 (kuartal 3 tahun 2014)


(58)

Periode ke-25 (kuartal 1 tahun 2015)

= 225066,18

Periode ke-26 (kuartal 2 tahun 2015)

= 233049,62

Periode ke-27 (kuartal 3 tahun 2015)

= 241033,06

Nilai kesalahan peramalan kunjungan wisatawan domestik di Kabupaten Karo adalah sebagai berikut:

1. MSE (Mean Squared Error)

Nilai tengah kesalahan kuadrat adalah:

MSE =

= 866209143,61

2. MAPE(Mean Absolute Percentage Error)

Nilai tengah kesalahan persentase absolut adalah:


(59)

= 17,65

3. MAE (Mean Absolute Error)

Nilai tengah kesalahan absolut adalah:

MAE =


(60)

Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik

W aktu

Periode

(i)

Jumlah W isataw an Domestik

(ii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (i)

(iii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)

(iv) Nilai a (v) Nilaib (vi) Nilai a+b(m)

Tahun Kuartal

2007

Jan-Apr 1 110103,00 - - - - -

M ei-Ags 2 151574,00 - - - - -

Sept -Des 3 140488,00 134055,00 - - - -

2008

Jan-Apr 4 118787,00 136949,67 - - - -

M ei-Ags 5 147831,00 135702,00 135568,89 135835,11 133,11 -

Sept -Des 6 145740,00 137452,67 136701,44 138203,89 751,22 135968,22

2009

Jan-Apr 7 116341,00 136637,33 136597,33 136677,33 40,00 138955,11

M ei-Ags 8 176358,00 146146,33 140078,78 152213,89 6067,56 136717,33

Sept -Des 9 148433,00 147044,00 143275,89 150812,11 3768,11 158281,44

2010

Jan-Apr 10 135727,00 153506,00 148898,78 158113,22 4607,22 154580,22

M ei-Ags 11 166677,00 150279,00 150276,33 150281,67 2,67 162720,44

Sept -Des 12 105494,00 135966,00 146583,67 125348,33 -10617,67 150284,33

2011

Jan-Apr 13 107362,00 126511,00 137585,33 115436,67 -11074,33 114730,67

M ei-Ags 14 159250,00 124035,33 128837,44 119233,22 -4802,11 104362,33

Sept -Des 15 145133,00 137248,33 129264,89 145231,78 7983,44 114431,11

2012

Jan-Apr 16 M =1 153215,22

M ei-Ags 17 M =2 161198,66

Sept -Des 18 M =3 169182,10

2013

Jan-Apr 19 M =4 177165,54

M ei-Ags 20 M =5 185148,98


(61)

Sambungan Tabel 4.2 W aktu

Periode

(i)

Jumlah W isataw an Domestik

(ii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (i)

(iii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)

(iv) Nilai a (v) Nilaib (vi) Nilai a+b(m)

Tahun Kuartal

2014

Jan-Apr 22 M =7 201115,86

M ei-Ags 23 M =8 209099,30

Sept -Des 24 M =9 217082,74

2015

Jan-Apr 25 M =10 225066,18

M ei-Ags 26 M =11 233049,62


(62)

(63)

(64)

Tabel 4.3 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik Waktu Periode Jumlah Wisatawan Domestik Peramalan Fi Kesalahan (Xi-Fi) Kesalahan

absolute ( Xi – Fi )

2 Kesalahan

Persentase (PE)

APE

Tahun Kuartal

2007

Jan-Apr 1 110103,00 - - - -

M ei-Ags 2 151574,00 - - - -

Sept -Des 3 140488,00 - - - -

2008

Jan-Apr 4 118787,00 - - - -

M ei-Ags 5 147831,00 - - - -

Sept -Des 6 145740,00 135968,22 9771,78 9771,78 95487684,37 6,70 6,70

2009

Jan-Apr 7 116341,00 138955,11 -22614,11 22614,11 511397971,09 -19,44 19,44

M ei-Ags 8 176358,00 136717,33 39640,67 39640,67 1571382718,05 22,48 22,48

Sept -Des 9 148433,00 158281,44 -9848,44 9848,44 96991770,43 -6,63 6,63

2010

Jan-Apr 10 135727,00 154580,22 -18853,22 18853,22 355443904,37 -13,89 13,89

M ei-Ags 11 166677,00 162720,44 3956,56 3956,56 15654367,03 2,37 2,37

Sept -Des 12 105494,00 150284,33 -44790,33 44790,33 2006173661,51 -42,46 42,46

2011

Jan-Apr 13 107362,00 114730,67 -7368,67 7368,67 54297297,57 -6,86 6,86

M ei-Ags 14 159250,00 104362,33 54887,67 54887,67 3012656318,03 34,47 34,47

Sept -Des 15 145133,00 114431,11 30701,89 30701,89 942606049,57 21,15 21,15


(65)

4.1.2 Peramalan untuk wisatawan mancanegara

Tahap pertama untuk kolom (ii) dalam proses analisa data yaitu dengan menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal ( ) dengan N = 3 periode dari realisasi jumlah total kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten Karo dengan menggunakan persamaan (2.1) yaitu:

=

Dari persamaan (2.1) dapat dihitung :

= 2080,67

= 2268,00

= 2239,67

= 2161,00


(66)

= 2041,33

= 2163,67

= 2349,67

= 2171,67

= 1932,00

= 1804,00


(67)

= 1833,33

Tahap kedua untuk kolom (iii) adalah menghitung nilai rata-rata kedua dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda ( dari periode ke-5 sampai dengan periode ke-15 dengan menggunakan persamaan (2.2), yaitu:

=

Dari persamaan (2.2) dapat dihitung:

= 2196,11

= 2222,89

= 2127,89


(68)

= 2062,67

= 2184,89

= 2228,33

= 2151,11

= 1969,22

= 1834,56

= 1801,67

Tahap ketiga untuk kolom (iv) adalah menghitung a dengan menggunakan persamaan (2.3), yaitu:


(69)

=

Dari persamaan di atas dapat dihitung:

Nilai a untuk periode ke-5 = ( 2 x 2239,67) - 2196,11 = 2283,22

Nilai a untuk periode ke-6 = ( 2 x 2161,00) - 2222,89 = 2099,11

Nilai a untuk periode ke-7 = ( 2 x 1983,00) - 2127,89 = 1838,11

Nilai a untuk periode ke-8 = ( 2 x 2041,33) - 2061,78 = 2020,89

Nilai a untuk periode ke-9 = ( 2 x 2163,67) - 2062,67 = 2264,67

Nilai a untuk periode ke-10 = ( 2 x 2349,67) - 2184,89 = 2514,44

Nilai a untuk periode ke-11 = ( 2 x 2171,67) - 2228,33 = 2115,00

Nilai a untuk periode ke-12 = ( 2 x 1932,00) - 2151,11 = 1712,89


(70)

Nilai a untuk periode ke-13 = ( 2 x 1804,00) - 1969,22 = 1638,78

Nilai a untuk periode ke-14 = ( 2 x 1767,67) - 1834,56 = 1700,78

Nilai a untuk periode ke-15 = ( 2 x 1833,33) - 1801,67 = 1865,00

Tahap keempat untuk kolom (v) adalah menghitung nilai b, dengan persamaan (2.4), yaitu:

=

Dari persamaan (2.4) dapat dihitung:

= 43,56

= -61,89


(71)

= -20,44

= 101,00

= 164,78

= -56,67

= -219,11

= -165,22

= -66,89


(72)

Dari hasil perhitungan nilai a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten karo pada tahun 2012-2015, dengan menggunakan persamaan (2.5), yaitu:

= m

Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan peramalan di atas dapat dihitung:

Periode ke-16 (kuartal 1 tahun 2012) 1865,00

= 1896,67

Periode ke-17 (kuartal 2 tahun 2012)

= 1928,34

Periode ke-18 (kuartal 3 tahun 2012)

= 1960,01

Periode ke-19 (kuartal 1 tahun 2013)


(73)

Periode ke-20 (kuartal 2 tahun 2013)

= 2023,35

Periode ke-21 (kuartal 3 tahun 2013)

= 2022,02

Periode ke-22 (kuartal 1 tahun 2014)

= 2086,69

Periode ke-23 (kuartal 2 tahun 2014)

= 2118,36

Periode ke-24 (kuartal 3 tahun 2014)

= 2150,03

Periode ke-25 (kuartal 1 tahun 2015)


(74)

Periode ke-26 (kuartal 2 tahun 2015)

= 2213,37

Periode ke-27 (kuartal 3 tahun 2015)

= 2245,04

Nilai kesalahan peramalan kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten Karo adalah sebagai berikut:

1. MSE (Mean Squared Error)

Nilai tengah kesalahan kuadrat adalah:

MSE =

= 204973,92

2. MAPE(Mean Absolute Percentage Error)

Nilai tengah kesalahan persentase absolut adalah:


(75)

3. MAE (Mean Absolute Error)

Nilai tengah kesalahan absolut adalah:

MAE =


(76)

Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

W aktu

Periode

(i)

Jumlah W isataw an mancanegara

(ii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (i)

(iii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)

(iv) Nilai a (v) Nilaib (vi) Nilai a+b(m

Tahun Kuartal

2007

Jan-Apr 1 1757 - - - - -

M ei-Ags 2 2339 - - - - -

Sept -Des 3 2146 2080,67 - - - -

2008

Jan-Apr 4 2319 2268,00 - - - -

M ei-Ags 5 2254 2239,67 2196,11 2283,22 43,56 -

Sept -Des 6 1910 2161,00 2222,89 2099,11 -61,89 2326,78

2009

Jan-Apr 7 1785 1983,00 2127,89 1838,11 -144,89 2037,22

M ei-Ags 8 2429 2041,33 2061,78 2020,89 -20,44 1693,22

Sept -Des 9 2277 2163,67 2062,67 2264,67 101,00 2000,44

2010

Jan-Apr 10 2343 2349,67 2184,89 2514,44 164,78 2365,67

M ei-Ags 11 1895 2171,67 2228,33 2115,00 -56,67 2679,22

Sept -Des 12 1558 1932,00 2151,11 1712,89 -219,11 2058,33

2011

Jan-Apr 13 1959 1804,00 1969,22 1638,78 -165,22 1493,78

M ei-Ags 14 1786 1767,67 1834,56 1700,78 -66,89 1473,56

Sept -Des 15 1755 1833,33 1801,67 1865,00 31,67 1633,89

2012

Jan-Apr 16 M = 1 1896,67

M ei-Ags 17 M = 2 1928,34

Sept -Des 18 M = 3 1960,01

2013

Jan-Apr 19 M =4 1991,68

M ei-Ags 20 M =5 2023,35


(77)

Sambungan Tabel 4.4 W aktu

Periode

(i)

Jumlah W isataw an mancanegara

(ii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (i)

(iii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)

(iv) Nilai a (v) Nilaib (vi) Nilai a+b(m

Tahun Kuartal

2014

Jan-Apr 22 M = 7 2086,69

M ei-Ags 23 M = 8 2118,36

Sept-Des 24 M =9 2150,03

2015

Jan-Apr 25 M = 10 2181,70

M ei-Ags 26 M = 11 2213,37


(78)

(79)

(80)

Tabel 4.5 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Waktu Periode Jumlah Wisatawan mancanegara Peramalan Fi Kesalahan (Xi-Fi) Kesalahan

Absolute ( Xi – Fi )

2 Kesalahan

Persentase (PE)

APE

Tahun Kuartal

2007

Jan-Apr 1 1757 - - - -

M ei-Ags 2 2339 - - - -

Sept -Des 3 2146 - - - -

2008

Jan-Apr 4 2319 - - - -

M ei-Ags 5 2254 - - - -

Sept -Des 6 1910 2326,78 -416,78 416,78 173705,57 -21,82 21,82

2009

Jan-Apr 7 1785 2037,22 -252,22 252,22 63614,93 -14,13 14,13

M ei-Ags 8 2429 1693,22 735,78 735,78 541372,21 30,29 30,29

Sept -Des 9 2277 2000,44 276,56 276,56 76485,43 12,15 12,15

2010

Jan-Apr 10 2343 2365,67 -22,67 22,67 513,93 -0,97 0,97

M ei-Ags 11 1895 2679,22 -784,22 784,22 615001,01 -41,38 41,38

Sept -Des 12 1558 2058,33 -500,33 500,33 250330,11 -32,11 32,11

2011

Jan-Apr 13 1959 1493,78 465,22 465,22 216429,65 23,75 23,75

M ei-Ags 14 1786 1473,56 312,44 312,44 97618,75 17,49 17,49

Sept -Des 15 1755 1633,89 121,11 121,11 14667,63 6,90 6,90


(81)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah tahap penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming, dengan menggunakan perangkat lunak (software) sebagai prosedur untuk menyelesaikan desain sistem dalam menganalisis data.

Implementasi sistem yang digunakan untuk memproyeksikan data kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Kabupaten karo adalah Microsoft Excel. Microsoft Excel 2007 adalah program aplikasi lembar kerja elektronik dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan informasi, khususnya data-data yang berbentuk angka yang dihitung, diproyeksikan dan dipresentasikan pada lembar kerja.

Excel 2007 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih terintegrasi dengan berbagai software lain, under windos seperti Word, Accses maupun Power Point dan sebagainya. Keunggulan program lembar kerja ini adalah mudah dipakai, fleksibel, mudah berintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.


(82)

5.2 Cara Pengaktifan Excel

Adapun langkah-langkah mengaktifkan Microsoft Excel adalah sebagai berikut: 1. Klik tombol start,

2. Pilih all program dan klik Microsoft Excel,

3. Kedua langkah-langkah di atas dapat dilakukan dengan lebih singkat yaitu dengan cara mendouble klik icon Microsoft Excel pada dekstop anda,

dapat di lihat seperti gambar di bawah ini:

Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Microsoft Excel

4. Setelah itu akan muncul tampilan lembar kerja seperti di bawah ini:


(83)

5.3 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Tahap pertama, salin data setiap periode pada empat kolom pertama, yaitu pada kolom A adalah tahun, pada kolom B adalah kuartal, pada kolom C adalah periode dan pada kolom D adalah total kunjungan wisatawan domestik. Seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 5.3 Input Data pada Lembar Kerja Microsoft Excel

Dari data dapat ditentukan besarnya peramalan jumlah kunjungan wisatawan untuk tahun 2012-2015 dan setiap kolom perhitungan akan ditulis keterangan masing-masing, yaitu:

1. Pada kolom E adalah rata-rata bergerak 3 kuartal dari total kunjungan wisatawan domestik (i),

2. Pada kolom F adalah rata-rata bergerag 3 kuartal dari (i), (ii), 3. Pada kolom G adalah nilai a (iii),

4. Pada kolom H adalah nilai b (iv) dan 5. Pada kolom I adalah nilai a+b(m) (v).


(84)

Langkah-langkah perhitungan masing-masing kolom tersebut adalah sebagi berikut: 1. Langkah perhitungan kolom E:

a. Klik sel E5

b. Ketik rumus “ =AVERAGE(D3:D5) ” c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (E6 - E17) arahkan pointer ke ujung bawah sel E5 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel E17, kemudian lepaskan tombol mouse.

2. Langkah perhitungan kolom F a. Klik sel F7

b. Ketik rumus “ =AVERAGE(E5:E7) “ c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (F8 - F17) arahkan pointer ke ujung bawah sel F7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel F17, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah perhitungan kolom G a. Klik sel G7

b. Ketik rumus “ =2*E7-F7 ” c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (G8 - G17) arahkan pointer ke ujung bawah sel G7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse


(85)

(tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel G17, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom H a. Klik sel H7

b. Ketik rumus “ =2/2*E7-F7” c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (H8 - H17) arahkan pointer ke ujung bawah sel H7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel H17, kemudian lepaskan tombol mouse.

5. Langkah perhitungan kolom I a. Klik sel I8

b. Ketik rumus “ =G7+H7” c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (I9 - I17) arahkan pointer ke ujung bawah sel I8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel I17, kemudian lepaskan tombol mouse.

e. Untuk sel I 18 – sel I29, Klik sel I18

f. Ketik rumus “ =145231,78+(7983,44*F18) “ g. Tekan enter

h. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (I19 – I29) arahkan pointer ke ujung bawah sel I18 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse


(86)

(tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel I29, kemudian lepaskan tombol mouse.

Hasil dari langkah-langkah pengerjaan di atas dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 5.4 Hasil Peramalan dengan Menggunakan Microsoft excel

Langkah-langkah perhitungan untuk nilai kesalahan peramalan jumlah kunjungan wisatawan domestik. Setelah data telah disalin, hasil ramalan (Fi) juga disalin kedalam kolom E dan setiap kolom perhitungan akan dituliskan keterangan masing-masing yaitu:

1. Pada kolom F adalah kesalahan (Xi-Fi) 2. Pada kolom G adalah kesalahan absolute 3. Pada kolom H ahalah (Xi – Fi)2

4. Pada kolom I adalah kesalahan persentase (PE) 5. Pada kolom J adalah APE


(87)

Langkah-langkah perhitungan masing-masing kolom tersebut adalah sebagai berikut:

1. Langkah perhitungan kolom F a. Klik sel F8

b. Ketik rumus “ =D8-E8 ” c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (F9 – F17) arahkan pointer ke ujung bawah sel F8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel F17, kemudian lepaskan tombol mouse.

2. Langkah perhitungan kolom G a. Klik sel G8

b. Ketik rumus “ =ABS(F8) ” c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (G9 – G17) arahkan pointer ke ujung bawah sel G8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel G17, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah perhitungan kolom H a. Klik sel H8

b. Ketik rumus “=F8^2 ” c. Tekan enter


(88)

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (H9 – H17) arahkan pointer ke ujung bawah sel H8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel H17, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhiungan kolom i a. Klik sel I8

b. Ketik rumus “ =(F8/D8)*100 ” c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (I9 – I17) arahkan pointer ke ujung bawah sel I8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel I17, kemudian lepaskan tombol mouse.

5. Langkah perhitungan J

Nilai pada kolom J adalah nilai absolute dari kolom I jadi dapat dihitung dengan cara:

a. Klik sel J8

b. Ketik rumus “ =ABS(I8) ” c.Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (J9 – J17) arahkan pointer ke ujung bawah sel J8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) kebawah hingga sel J17, kemudian lepaskan tombol mouse.


(89)

Hasil dari langkah-langkah pengerjaan di atas dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 5.5 Hasil Perhitungan Nilai Kesalahan dengan Menggunakan Microsoft Excel

Perhitungan di atas adalah perhitungan untuk kunjungan wisatawan domestik dan untuk menghitung kunjungan wisatawan mancanegara, dapat dilakukan langkah-langkah yang sama.

5.4 Pembuatan Grafik

Dengan adanya grafik, kita dapat lebih mudah membaca data secara umum. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat grafik:

1. Sorot range yanf akan dibuat grafik 2. Klik insert lalu pilih line chart


(90)

4. Pilih tempat untuk meletakkan grafik, lalu klik sembarang sel maka grafik sudah ditempatkan pada lembar kerja, seperti gambar di bawah ini:


(91)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada bab 4 telah didapat hasil ramalan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, yaitu:

a. Untuk wisatawan domestik

Periode ke-16 (kuartal 1 tahun 2012) adalah 153215,22 orang Periode ke-17 (kuartal 2 tahun 2012) adalah 161198,66 orang Periode ke-18 (kuartal 3 tahun 2012) adalah 169182,10 orang Periode ke-19 (kuartal 1 tahun 2013) adalah 177165,54 orang Periode ke-20 (kuartal 2 tahun 2013) adalah 185148,98 orang Periode ke-21 (kuartal 3 tahun 2013) adalah 193132,42 orang Periode ke-22 (kuartal 1 tahun 2014) adalah 201115,86 orang Periode ke-23 (kuartal 2 tahun 2014) adalah 209099,30 orang Periode ke-24 (kuartal 3 tahun 2014) adalah 217082,74 orang Periode ke-25 (kuartal 1 tahun 2015) adalah 225066,18 orang Periode ke-26 (kuartal 2 tahun 2015) adalah 233049,62 orang Periode ke-27 (kuartal 3 tahun 2015) adalah 241033,06 orang


(92)

b. Untuk wisatawan mancanegara

Periode ke-16 (kuartal 1 tahun 2012) adalah 1896,67 orang Periode ke-17 (kuartal 2 tahun 2012) adalah 1928,34 orang Periode ke-18 (kuartal 3 tahun 2012) adalah 1960,01 orang Periode ke-19 (kuartal 1 tahun 2013) adalah 1991,68 orang Periode ke-20 (kuartal 2 tahun 2013) adalah 2023,35 orang Periode ke-21 (kuartal 3 tahun 2013) adalah 2022,02 orang Periode ke-22 (kuartal 1 tahun 2014) adalah 2086,69 orang Periode ke-23 (kuartal 2 tahun 2014) adalah 2118,36 orang Periode ke-24 (kuartal 3 tahun 2014) adalah 2150,03 orang Periode ke-25 (kuartal 1 tahun 2015) adalah 2181,70 orang Periode ke-26 (kuartal 2 tahun 2015) adalah 2213,37 orang Periode ke-27 (kuartal 3 tahun 2015) adalah 2245,04 orang

2. Bila dibandingkan dengan data aktual jumlah kunjungan wisatawan pada kuartal 1, 2 dan 3 tahun 2011, hasil ramalan di atas mengalami peningkatan jumlah wisatawan. Kunjungan wisatawan sangat dipengaruhi waktu untuk berkunjung, secara umum kunjungan wisatawan akan meningkat sewaktu musim liburan dan akan menurun dihari-hari biasa. Dapat dilihat bahwa data wisatawan yang berkunjung akan meningkat pada kuartal 2 dan kuartal 3, ini dikarenakan pada kuartal 2 dan kuartal 3 terdapat beberapa bulan libur panjang yaitu libur panjang anak sekolah, Idul Fitri dan Natal.

3. Dari analisa data yang diperoleh nilai MSE (Mean Square Error) atau rata-rata kuadrat kesalahan yang terkecil untuk wisatawan domestik adalah sebesar


(93)

866209143,61 dan nilai MSE untuk wisatawan mancanegara adalah sebesar 204973,92, dimana semakin kecil nilai MSE yang diperoleh maka semakin baik peramalan yang dihhasilkan

6.2 Saran

1. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Karo, hendaknya pemerintahan Kabupaten Karo khususnya pihak pengelola objek wisata Kabupaten Karo membuat kebijakan untuk menciptakan daya tarik yang lebih menarik dibanding dengan sebelumnya, agar hasil dari peramalan di atas terrealisasi yakni jumlah wisatawan yang berkunjung meningkat pada setiap kuartal.

2. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Karo, hendaknya pemerintahan Kabupaten Karo khususnya pihak pengelola objek wisata Kabupaten Karo lebih menyadarkan masyarakat mengenai Sapta Pesona dan meningkatkan sarana dan prasarana, hal ini dilakukan demi kenyamanan wisatawan.

3. Dalam penelitian ini, peneliti masih menggunakan software Excel, untuk penelitian lebih lanjut dapat digunakan software lain dan memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam penelitian ini.


(94)

DAFTAR PUSTAKA

Karo Dalam Angka. 2011. Dokumen Nomor: 12115. 11. 01. Jakarta. Bada Pusat Statistika

Kusmayadi dan Sugiarto, E. 2000. Metodologi Penelitian dalam bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Makridakis, Wheelwright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan Aplikasi Peramalan. Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumianto : John Wiley & ons, inc.

Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir. 2010. Dokumen Nomor: Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.


(1)

Hasil dari langkah-langkah pengerjaan di atas dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 5.5 Hasil Perhitungan Nilai Kesalahan dengan Menggunakan Microsoft Excel

Perhitungan di atas adalah perhitungan untuk kunjungan wisatawan domestik dan untuk menghitung kunjungan wisatawan mancanegara, dapat dilakukan langkah-langkah yang sama.

5.4 Pembuatan Grafik

Dengan adanya grafik, kita dapat lebih mudah membaca data secara umum. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat grafik:

1. Sorot range yanf akan dibuat grafik 2. Klik insert lalu pilih line chart


(2)

4. Pilih tempat untuk meletakkan grafik, lalu klik sembarang sel maka grafik sudah ditempatkan pada lembar kerja, seperti gambar di bawah ini:


(3)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada bab 4 telah didapat hasil ramalan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, yaitu:

a. Untuk wisatawan domestik

Periode ke-16 (kuartal 1 tahun 2012) adalah 153215,22 orang Periode ke-17 (kuartal 2 tahun 2012) adalah 161198,66 orang Periode ke-18 (kuartal 3 tahun 2012) adalah 169182,10 orang Periode ke-19 (kuartal 1 tahun 2013) adalah 177165,54 orang Periode ke-20 (kuartal 2 tahun 2013) adalah 185148,98 orang Periode ke-21 (kuartal 3 tahun 2013) adalah 193132,42 orang Periode ke-22 (kuartal 1 tahun 2014) adalah 201115,86 orang Periode ke-23 (kuartal 2 tahun 2014) adalah 209099,30 orang Periode ke-24 (kuartal 3 tahun 2014) adalah 217082,74 orang Periode ke-25 (kuartal 1 tahun 2015) adalah 225066,18 orang Periode ke-26 (kuartal 2 tahun 2015) adalah 233049,62 orang Periode ke-27 (kuartal 3 tahun 2015) adalah 241033,06 orang


(4)

b. Untuk wisatawan mancanegara

Periode ke-16 (kuartal 1 tahun 2012) adalah 1896,67 orang Periode ke-17 (kuartal 2 tahun 2012) adalah 1928,34 orang Periode ke-18 (kuartal 3 tahun 2012) adalah 1960,01 orang Periode ke-19 (kuartal 1 tahun 2013) adalah 1991,68 orang Periode ke-20 (kuartal 2 tahun 2013) adalah 2023,35 orang Periode ke-21 (kuartal 3 tahun 2013) adalah 2022,02 orang Periode ke-22 (kuartal 1 tahun 2014) adalah 2086,69 orang Periode ke-23 (kuartal 2 tahun 2014) adalah 2118,36 orang Periode ke-24 (kuartal 3 tahun 2014) adalah 2150,03 orang Periode ke-25 (kuartal 1 tahun 2015) adalah 2181,70 orang Periode ke-26 (kuartal 2 tahun 2015) adalah 2213,37 orang Periode ke-27 (kuartal 3 tahun 2015) adalah 2245,04 orang

2. Bila dibandingkan dengan data aktual jumlah kunjungan wisatawan pada kuartal 1, 2 dan 3 tahun 2011, hasil ramalan di atas mengalami peningkatan jumlah wisatawan. Kunjungan wisatawan sangat dipengaruhi waktu untuk berkunjung, secara umum kunjungan wisatawan akan meningkat sewaktu musim liburan dan akan menurun dihari-hari biasa. Dapat dilihat bahwa data wisatawan yang berkunjung akan meningkat pada kuartal 2 dan kuartal 3, ini dikarenakan pada kuartal 2 dan kuartal 3 terdapat beberapa bulan libur panjang yaitu libur panjang anak sekolah, Idul Fitri dan Natal.

3. Dari analisa data yang diperoleh nilai MSE (Mean Square Error) atau rata-rata kuadrat kesalahan yang terkecil untuk wisatawan domestik adalah sebesar


(5)

866209143,61 dan nilai MSE untuk wisatawan mancanegara adalah sebesar 204973,92, dimana semakin kecil nilai MSE yang diperoleh maka semakin baik peramalan yang dihhasilkan

6.2 Saran

1. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Karo, hendaknya pemerintahan Kabupaten Karo khususnya pihak pengelola objek wisata Kabupaten Karo membuat kebijakan untuk menciptakan daya tarik yang lebih menarik dibanding dengan sebelumnya, agar hasil dari peramalan di atas terrealisasi yakni jumlah wisatawan yang berkunjung meningkat pada setiap kuartal.

2. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Karo, hendaknya pemerintahan Kabupaten Karo khususnya pihak pengelola objek wisata Kabupaten Karo lebih menyadarkan masyarakat mengenai Sapta Pesona dan meningkatkan sarana dan prasarana, hal ini dilakukan demi kenyamanan wisatawan.

3. Dalam penelitian ini, peneliti masih menggunakan software Excel, untuk penelitian lebih lanjut dapat digunakan software lain dan memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam penelitian ini.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Karo Dalam Angka. 2011. Dokumen Nomor: 12115. 11. 01. Jakarta. Bada Pusat

Statistika

Kusmayadi dan Sugiarto, E. 2000. Metodologi Penelitian dalam bidang

Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Makridakis, Wheelwright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan Aplikasi Peramalan. Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumianto : John Wiley & ons, inc.

Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir. 2010. Dokumen Nomor: Akad/05/2005.

Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.